Lompat ke isi

Surah-surah Makkiyah dan Madaniyah: Perbedaan antara revisi

Baris 610: Baris 610:
Sebagaimana banyak dikatakan oleh para peneliti [[Alquran]] bahwa kriteria-kriteria terbaik dalam menentukan Makiyyah atau Madaniyyahnya sebuah surah dalam tiga kriteria di atas adalah kriteria pertama. <ref> Farzad Haji Mirzai, ''Madkhal Makkiyah wa Madaniyyah dar Dānesh Nāmeh  Qurān wa Qurān Pazuhi'', jld. 2, hal. 2145. </ref>
Sebagaimana banyak dikatakan oleh para peneliti [[Alquran]] bahwa kriteria-kriteria terbaik dalam menentukan Makiyyah atau Madaniyyahnya sebuah surah dalam tiga kriteria di atas adalah kriteria pertama. <ref> Farzad Haji Mirzai, ''Madkhal Makkiyah wa Madaniyyah dar Dānesh Nāmeh  Qurān wa Qurān Pazuhi'', jld. 2, hal. 2145. </ref>


==Metode-metode untuk Mengenal surah-surah Makkiyah dan Madaniyyah==
==Metode-metode untuk Mengenal Surah-surah Makkiyah dan Madaniyyah==
#Cara terpenting untuk mengenal [[ayat]] ini melalui riwayat-riwayat dari [[Nabi Muhammad saw]], [[para Imam as]] dan [[sahabat]]. Terkait dengan hal ini sangat penting untuk mengenal hadis-hadis dan riwayat-riwayat yang sesuai dengan ilmu "Dirayah Hadits".
#Cara terpenting untuk mengenal [[ayat]] ini melalui riwayat-riwayat dari [[Nabi Muhammad saw]], [[para Imam as]] dan [[sahabat]]. Terkait dengan hal ini sangat penting untuk mengenal hadis-hadis dan riwayat-riwayat yang sesuai dengan ilmu "Dirayah Hadits".
#Apabila cara pertama (naqli dan riwayat) tidak cukup, para peneliti [[Alquran]] menggunakan cara qiyasi dan ijtihadi (ijithadi yang akli). Dalam hal ini, para peneliti harus meneliti kriteria-kriteria ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyyah yang diterima oleh semua kalangan, kemudian berijtihad berkaitan dengan ayat-ayat yang menjadi perselisihan dan melakukan qiyas terhadap ayat-ayat yang disebutkan, kemudian akan dapat diketahui ayat-ayat yang diperselisihkan apakah Makkiyah atau Madaniyah. <ref> Farzad Haji Mirzai, ''Madkhal Makkiyah wa Madaniyyah dar Dānesh Nāmeh  Qurān wa Qurān Pazuhi'', jld. 2, hal. 2145-2146. </ref>
#Apabila cara pertama (naqli dan riwayat) tidak cukup, para peneliti [[Alquran]] menggunakan cara qiyasi dan ijtihadi (ijithadi yang akli). Dalam hal ini, para peneliti harus meneliti kriteria-kriteria ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyyah yang diterima oleh semua kalangan, kemudian berijtihad berkaitan dengan ayat-ayat yang menjadi perselisihan dan melakukan qiyas terhadap ayat-ayat yang disebutkan, kemudian akan dapat diketahui ayat-ayat yang diperselisihkan apakah Makkiyah atau Madaniyah. <ref> Farzad Haji Mirzai, ''Madkhal Makkiyah wa Madaniyyah dar Dānesh Nāmeh  Qurān wa Qurān Pazuhi'', jld. 2, hal. 2145-2146. </ref>
confirmed, templateeditor
2.192

suntingan