Pengguna anonim
Surah Al-Furqan: Perbedaan antara revisi
→Nama-nama Surah
imported>Maitsam |
imported>Maitsam |
||
Baris 46: | Baris 46: | ||
'''Furqan''' | '''Furqan''' | ||
Salah satu nama surah ini yang diambil dari ayat pertama adalah Furqan. Furqan bermakna pemisah antara hak dan batil. Di sini Al-Quran disebutkan sebagai pemisah antara hak dan batil. <ref>Makarim Syirazi, Tafsir Nemuneh, jld. 15, hlm. 3. </ref> | Salah satu nama surah ini yang diambil dari ayat pertama adalah ''Furqan''. ''Furqan'' bermakna pemisah antara hak dan batil. Di sini Al-Quran disebutkan sebagai pemisah antara hak dan batil. <ref>Makarim Syirazi, ''Tafsir Nemuneh'', jld. 15, hlm. 3. </ref> | ||
'''Tabaraka''' | '''Tabaraka''' | ||
Nama lain surah ini adalah tabaraka yang diambil dari kata pertama yang disebutkan pada surah ini. <ref>Makarim Syirazi, Tafsir Nemuneh, jld. 15, hlm. 3. </ref> | Nama lain surah ini adalah ''tabaraka'' yang diambil dari kata pertama yang disebutkan pada awal surah ini. <ref>Makarim Syirazi, ''Tafsir Nemuneh'', jld. 15, hlm. 3. </ref> | ||
Kata ta-ba-ra-ka bisa jadi berasal dari kata ba-ra-ka yang bermakna stabil, tetap dan konsisten. Dan juga boleh jadi bersumber dari kata ba-ra-kah yang berarti keberkahan yang banyak, artinya sosok yang menurunkan Al-Quran adalah Sumber segala keberkahan dan salah satu keberkahan dan kebaikan itu adalah pewahyuan dan penurunan Al-Quran. Adakah keberahan yang lebih besar melebihi Qanun Ilahi yang dapat menghidayahi milayaran manusia dari kegelapan sepanjang sejarah. <ref>Qira’ati, Tafsir Nur, jld. 8, hlm. 222. </ref> | Kata ta-ba-ra-ka bisa jadi berasal dari kata ''ba-ra-ka'' yang bermakna stabil, tetap dan konsisten. Dan juga boleh jadi bersumber dari kata ''ba-ra-kah'' yang berarti keberkahan yang banyak, artinya sosok yang menurunkan Al-Quran adalah Sumber segala keberkahan dan salah satu keberkahan dan kebaikan itu adalah pewahyuan dan penurunan Al-Quran. Adakah keberahan yang lebih besar melebihi Qanun Ilahi yang dapat menghidayahi milayaran manusia dari kegelapan sepanjang sejarah. <ref>Qira’ati, Tafsir Nur, jld. 8, hlm. 222. </ref> | ||
==Tema Utama== | ==Tema Utama== |