Pengguna anonim
Shadiq (Gelar): Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono |
imported>Ali al-Hadadi Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Makalah ini menjelaskan mengenai | <onlyinclude>{{#ifeq:{{{section|editorial box}}}|editorial box|{{Editorial Box | ||
| prioritas =c | |||
| kualitas =c | |||
| link =sudah | |||
| foto =- | |||
| kategori =sudah | |||
| infobox =- | |||
| navbox =sudah | |||
| alih=sudah | |||
| referensi = | |||
| Artikel bagus = | |||
| Artikel pilihan = | |||
}}}}</onlyinclude> | |||
<center>Makalah ini menjelaskan mengenai gelar Imam Shâdiq as. Untuk lebih mengenal kepribadian Imam as, kita bisa melihat biografi [[Imam Shâdiq as]].</center> | |||
'''Shâdiq''' (bahasa Arab:{{ia|صادق}}) adalah | '''Shâdiq''' (bahasa Arab:{{ia|صادق}}) adalah gelar Imam Shâdiq as yang paling masyhur.<ref>Majlisi, ''Jalā' al-'Uyūn,'' hlm. 869.</ref> Gelar ini ini diberikan kepada Imam ke-6 Syiah<ref>Mudzhaffar, ''al-Imām ash-Shadiq,'' jld. 2, hlm. 190.</ref> ini karena kejujurannya dalam perkataan dan perbuatan.<ref>Majlisi, ''Bihār al-Anwār,'' jld. 47, hlm. 33.</ref> Begitu juga, karena tidak ada kekeliruan sedikitpun yang terlihat dalam hidupnya, untuk itu Imam as dijuluki Shâdiq. | ||
Menurut sebuah riwayat dari Imam Sajjâd as, Imam ke-6 disebut Shâdiq karena untuk membedakannya dari Ja'far kadzâb (pembohong).<ref>Qummi, ''Muntahā al-Āmāl,'' jld. 2, hlm. 1336.</ref> Menurut riwayat tersebut, Ali bin Husain as, Imam ke-4 Syi'ah, pernah ditanya mengapa penghuni surga menyebut Imam Ke-6 dengan Shâdiq, sedangkan bukankah kalian semua (Imam maksum as) jujur dan benar? Dia menjawab: Ayah saya as diberi tahu kakeknya, Rasulullah saw, bahwa ketika putra saya yakni Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain lahir, panggil lah dia dengan Shâdiq. Karena keturunan kelimanya akan bernama Jafar dan dia berdusta dengan mengklaim dirinya sebagai Imam. Dia adalah Kadzâb ( | Menurut sebuah riwayat dari Imam Sajjâd as, Imam ke-6 disebut Shâdiq karena untuk membedakannya dari Ja'far kadzâb (pembohong).<ref>Qummi, ''Muntahā al-Āmāl,'' jld. 2, hlm. 1336.</ref> Menurut riwayat tersebut, Ali bin Husain as, Imam ke-4 Syi'ah, pernah ditanya mengapa penghuni surga menyebut Imam Ke-6 dengan Shâdiq, sedangkan bukankah kalian semua (Imam maksum as) jujur dan benar? Dia menjawab: Ayah saya as diberi tahu kakeknya, Rasulullah saw, bahwa ketika putra saya yakni Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain lahir, panggil lah dia dengan Shâdiq. Karena keturunan kelimanya akan bernama Jafar dan dia berdusta dengan mengklaim dirinya sebagai Imam. Dia adalah Kadzâb (pen[[dusta]]) dan orang yang mengada-ada di hadapan Allah swt.<ref>Qummi, ''Muntahā al-Āmāl,'' jld. 2, hlm. 1336.</ref> Di dalam kitab '' 'Ilal al-Syarâi' '' pun disebutkan alasan penamaan tersebut seperti yang ada di dalam riwayat.<ref>Shaduq, '' 'Ilal asy-Syarā'i','' jld. 1, hlm. 274.</ref> | ||
==Catatan Kaki== | ==Catatan Kaki== | ||
Baris 10: | Baris 23: | ||
==Daftar Pustaka== | ==Daftar Pustaka== | ||
{{ref}} | {{ref}} | ||
*Majlisi, Muhammad Baqir. ''Bihār al-Anwār.'' | *Abu al-Faraj Isfahani, Ali bi Husain. ''Maqatil al-Thalibiyin''. Pendahuluan: Kazhim al-Muzhaffar. Qom: Dar al-Kitab li al-Thaba'ah wa al-Nasyr, 1385 H/1965 M. | ||
*Majlisi, Muhammad Baqir. ''Bihār al-Anwār.'' Teheran: Eslamiyye, 1363 HS/1985. | |||
*Majlisi, Muhammad Baqir. ''Jalā' al-'Uyūn.'' Qom: Surur, 1382 HS/2004. | *Majlisi, Muhammad Baqir. ''Jalā' al-'Uyūn.'' Qom: Surur, 1382 HS/2004. | ||
*Mudzhaffar, Muhammad Husain. ''Al-Imām ash-Shādiq.'' Qom: Jame'e-e Mudarrisin, 1421 H. | *Mudzhaffar, Muhammad Husain. ''Al-Imām ash-Shādiq.'' Qom: Jame'e-e Mudarrisin, 1421 H. | ||
*Qummi, Syekh Abbas. ''Muntahā al-Āmāl Fī Tawārīkh an-Nabī Wa al-Āl.'' Qom: Dalil-e Ma, 1379 | *pakatchi, Ahmad. "Imam Ja'far Shadiq as''. jld. 18. Teheran: Dairah al-Ma'arif Islami, 1389 S. | ||
*Qummi, Syekh Abbas. ''Muntahā al-Āmāl Fī Tawārīkh an-Nabī Wa al-Āl.'' Qom: Dalil-e Ma, 1379 S/2001 M. | |||
*Shaduq, Muhammad bin Ali. '' 'Ilal asy-Syarā'i'.'' Beirut: Entesyarat A'lami, 1408 H. | *Shaduq, Muhammad bin Ali. '' 'Ilal asy-Syarā'i'.'' Beirut: Entesyarat A'lami, 1408 H. | ||
{{Akhir}} | {{Akhir}} |