Lompat ke isi

Shadiq (Gelar): Perbedaan antara revisi

336 bita ditambahkan ,  12 Januari 2023
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Rosyid
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Makalah ini menjelaskan mengenai lakab Imam Shâdiq as. Untuk lebih mengenal kepribadian Imam as, kita bisa melihat biografi Imam Shâdiq as.  
Makalah ini menjelaskan mengenai lakab Imam Shâdiq as. Untuk lebih mengenal kepribadian Imam as, kita bisa melihat biografi Imam Shâdiq as.  


'''Shâdiq''' (bahasa Arab:{{ia|صادق}}) adalah lakab Imam Shâdiq as yang paling masyhur.[1] Lakab ini diberikan kepada Imam ke-6 Syiah [2] ini karena kejujurannya dalam perkataan dan perbuatan.[3] Begitu juga, karena tidak ada kekeliruan sedikitpun yang terlihat dalam hidupnya, Imam as dijuluki Shâdiq.
'''Shâdiq''' (bahasa Arab:{{ia|صادق}}) adalah lakab Imam Shâdiq as yang paling masyhur.<ref>Majlisi, ''Jalā' al-'Uyūn,'' hlm. 869.</ref> Lakab ini diberikan kepada Imam ke-6 Syiah<ref>Mudzhaffar, ''al-Imām ash-Shadiq,'' jld. 2, hlm. 190.</ref> ini karena kejujurannya dalam perkataan dan perbuatan.<ref>Majlisi, ''Bihār al-Anwār,'' jld. 47, hlm. 33.</ref> Begitu juga, karena tidak ada kekeliruan sedikitpun yang terlihat dalam hidupnya, Imam as dijuluki Shâdiq.


Menurut sebuah riwayat dari Imam Sajjâd as, Imam ke-6 disebut Shâdiq karena untuk membedakannya dari Ja'far kadzâb (pembohong). [4] Menurut riwayat tersebut, Ali bin Husain as, Imam ke-4 Syi'ah, pernah ditanya mengapa penghuni surga menyebut Imam Ke-6 dengan Shâdiq, sedangkan bukankah kalian semua (Imam maksum as) jujur dan benar? Dia menjawab: Ayah saya as diberi tahu kakeknya, Rasulullah saw, bahwa ketika putra saya yakni Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain lahir, panggil lah dia dengan Shâdiq. Karena keturunan kelimanya akan bernama Jafar dan dia berdusta dengan mengklaim dirinya sebagai Imam. Dia adalah Kadzâb (pendusta) dan orang yang mengada-ada di hadapan Allah swt.[5] Di dalam kitab '' 'Ilal al-Syarâi' '' pun disebutkan alasan penamaan tersebut seperti yang ada di dalam riwayat. [6]
Menurut sebuah riwayat dari Imam Sajjâd as, Imam ke-6 disebut Shâdiq karena untuk membedakannya dari Ja'far kadzâb (pembohong).<ref>Qummi, ''Muntahā al-Āmāl,'' jld. 2, hlm. 1336.</ref> Menurut riwayat tersebut, Ali bin Husain as, Imam ke-4 Syi'ah, pernah ditanya mengapa penghuni surga menyebut Imam Ke-6 dengan Shâdiq, sedangkan bukankah kalian semua (Imam maksum as) jujur dan benar? Dia menjawab: Ayah saya as diberi tahu kakeknya, Rasulullah saw, bahwa ketika putra saya yakni Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain lahir, panggil lah dia dengan Shâdiq. Karena keturunan kelimanya akan bernama Jafar dan dia berdusta dengan mengklaim dirinya sebagai Imam. Dia adalah Kadzâb (pendusta) dan orang yang mengada-ada di hadapan Allah swt.<ref>Qummi, ''Muntahā al-Āmāl,'' jld. 2, hlm. 1336.</ref> Di dalam kitab '' 'Ilal al-Syarâi' '' pun disebutkan alasan penamaan tersebut seperti yang ada di dalam riwayat.<ref>Shaduq, '' 'Ilal asy-Syarā'i','' jld. 1, hlm. 274.</ref>


==Catatan Kaki==
==Catatan Kaki==
Pengguna anonim