Lompat ke isi

Kesyahidan Sayidah Fatimah sa: Perbedaan antara revisi

imported>Yuwono
imported>Yuwono
Baris 19: Baris 19:


==Sejarah Perbedaan==
==Sejarah Perbedaan==
Terkait topik kesyahidan atau kematian alaminya [[Fatimah Zahra sa]] terjadi perbedaan panjang. Menurut kutipan sebagian peneliti, di dalam kita ''al-Tahrisy'' karya Dhirar bin Amr yang hidup di abad kedua, dituliskan bahwa Syiah meyakini Fatimah sa meninggal dunia akibat pukulan [[Umar bin Khattab]].[10] Dikatakan pula bahwa Abdullah bin Yazid Fazari, teolog abad kedua, di dalam Kitab ''al-Rudud'' menyinggung tentang keyakinan Syiah terkait kecederaan Fatimah yang ditimpakan oleh sebagian [[sahabat]] dan keguguran kandungan janinnya.[11] Menurut penuturan [[Muhammad Husain Kasyif al-Ghitha]] (w. 1373 H), para penyair Syiah [[abad kedua]] dan [[ketiga Hijriah]] seperti Kumait Asadi, Sayid Himyari dan Di'bil Khuzai, menjelaskan kezaliman-kezaliman terhadap Fatimah dalam bentuk syair.[12]
Terkait topik kesyahidan atau kematian alaminya [[Fatimah Zahra sa]] terjadi perbedaan panjang. Menurut kutipan sebagian peneliti, di dalam kita ''al-Tahrisy'' karya Dhirar bin Amr yang hidup di abad kedua, dituliskan bahwa Syiah meyakini Fatimah sa meninggal dunia akibat pukulan [[Umar bin Khattab]].[10] Dikatakan pula bahwa Abdullah bin Yazid Fazari, teolog abad kedua, di dalam Kitab ''al-Rudud'' menyinggung tentang keyakinan Syiah terkait kecederaan Fatimah yang ditimpakan oleh sebagian [[sahabat]] dan keguguran kandungan janinnya.[11] Menurut penuturan [[Muhammad Husain Kasyif al-Ghitha]] (w. 1373 H), para penyair Syiah abad kedua dan ketiga Hijriah seperti Kumait Asadi, Sayid Himyari dan Di'bil Khuzai, menjelaskan kezaliman-kezaliman terhadap Fatimah dalam bentuk syair.[12]


Menurut pernyataan Abdul Karim Syahristani (w. 548 H), pakar terkenal Ahlusunah dalam masalah sekte, Ibrahim bin Sayyar yang terkenal dengan sebutan Nazham Mu'tazili (w. 221 H) meyakini bahwa Fatimah sa menggugurkan kandungannya lantaran pukulan Umar.[13] Syahristani menegaskan, kayakinan ini dan beberapa keyakinan Nazham Mu'tazili yang lain menyebabkan dia menjaga jarak dari para rivalnya.[14] Qadhi Abdul Jabbar Mu'tazili (w. 415 H) di dalam kitab ''Tatsbit Dalāil al-Nubuwwah'' dengan menujuk keyakinan Syiah kepada kecederaan Fatimah dan keguguran kandungannya, menyebutkan sebagian nama ulama Syiah semasanya di Mesir, Bagdad dan sebagain kawasan Syam yang berduka cita dan menangis untuk Fatimah dan putranya, [[muhsin bin Ali|Muhsin]].[15] Di dalam kitab-kitab Ahlusunah orang-oramg yang meyakini kesyahidan Sayidah Fatimah sa disebut "Rafidhi".[16]
Menurut pernyataan Abdul Karim Syahristani (w. 548 H), pakar terkenal Ahlusunah dalam masalah sekte, Ibrahim bin Sayyar yang terkenal dengan sebutan Nazham Mu'tazili (w. 221 H) meyakini bahwa Fatimah sa menggugurkan kandungannya lantaran pukulan Umar.[13] Syahristani menegaskan, kayakinan ini dan beberapa keyakinan Nazham Mu'tazili yang lain menyebabkan dia menjaga jarak dari para rivalnya.[14] Qadhi Abdul Jabbar Mu'tazili (w. 415 H) di dalam kitab ''Tatsbit Dalāil al-Nubuwwah'' dengan menujuk keyakinan Syiah kepada kecederaan Fatimah dan keguguran kandungannya, menyebutkan sebagian nama ulama Syiah semasanya di Mesir, Bagdad dan sebagain kawasan Syam yang berduka cita dan menangis untuk Fatimah dan putranya, [[muhsin bin Ali|Muhsin]].[15] Di dalam kitab-kitab Ahlusunah orang-oramg yang meyakini kesyahidan Sayidah Fatimah sa disebut "Rafidhi".[16]
Pengguna anonim