Nabi Luth as: Perbedaan antara revisi

Luth adalah putra Betuel, cucu laki-laki Terah (Tarukh) dan keponakan [[Ibrahim as]].<ref>Ibnu Katsir, ''al-Bidayah wa al-Nihayah'', jld. 1, hlm. 176</ref> Dia adalah saudara seibu Sarah, istri Ibrahim as.{{enote|Perkawinan Ibrahim as dengan Sarah bukan perkawinan antara paman dan keponakan, sebab Sarah saudari seibu Luth dan ayah Luth dan Sarah bukan satu orang}} Luth bersama Sarah termasuk di antara mereka yang beriman kepada dakwak Ibrahim as kepada tauhid di Babel.<ref>Ibnu Atsir, ''Kamil Tarikhe Bozorge Islam wa Iran'', jld. 2, hlm. 19</ref> Di dalam [[surah Al-Ankabut]] disinggung tentang keimanan Luth kepada [[Allah swt]].<ref>QS. Al-Ankabut: 26</ref> Setelah Ibrahim as diperintahkan untuk hijrah ke negeri Kan'an di Palestina, Luth bersamanya pergi ke sana.<ref>Ibnu Katsir, ''al-Bidayah wa al-Nihayah'', jld. 1, hlm. 140</ref> Luth pergi ke sebagian kota Palestina untuk menyeru masyarakat kepada [[tauhid]]. [[Alquran]] menyifati dia dengan sifat yang baik. Ia memiliki keistimewaan<ref>QS. Al-Anam: 86</ref> dan dikarunia hekmat dan ilmu.<ref>QS. Al-Anbiya: 74</ref> Dalam sebagian sumber referensi diperkenalkan bahwa Luth adalah pribadi yang dermawan dan ramah kepada tamu.<ref>[http://www.ghadeer.org/Book/156/23163امیدوار،  "Agah Syawim" (Waspadalah kita)]</ref>