Pengguna anonim
Muwalat: Perbedaan antara revisi
→Kewajiban-Kewajiban
imported>M.hazer |
imported>M.hazer |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
==Kewajiban-Kewajiban== | ==Kewajiban-Kewajiban== | ||
Menjaga muwalat dianggap sebagai salah satu syarat yang benar dari sebagian ibadah, diantaranya adalah: | Menjaga muwalat dianggap sebagai salah satu syarat yang benar dari sebagian ibadah, diantaranya adalah: | ||
*'''Salat''': | *'''Salat''': Bagian-bagian [[salat]] seperti bacaan [[surah]], [[rukuk]] dan [[sujud]] harus dilakukan secara berturut-turut. Tidak menjaga muwalat sebagaimana yang dikatakan oleh masyarakat umum (dalam artian masyarakat mengatakan dia tidak menjaga kesinambungan salat) maka hal itu dapat membatalkan salat. <ref> Kasyif al-Ghitha, ''Sual wa Jawab'', hlm.76; Bani Hasyimi Khumaini, ''Taudhih al-Masail Maraji''', jld.1, hlm.602, masalah 1114.</ref> Namun yang pasti, memperlama waktu rukuk dan sujud atau membaca surah-surah yang panjang, hal itu tidak merusak salat. <ref> Bani Hasyimi Khumaini, ''Taudhih al-Masail Maraji''', jld.1, hlm.603, masalah 1116.</ref> | ||
*'''Wudu''': Ketika mengambil [[wudu]], tidak boleh ada jarak atau celah antara membasuh dan mengusap anggota wudu. Sehingga saat membasuh atau mengusap anggota wudu, kelembapan dari anggota sebelumnya menjadi kering. <ref> Bani Hasyimi Khumaini, ''Taudhih al-Masail Maraji''', jld.1, hlm.173, masalah 283 dan 284.</ref> | *'''Wudu''': Ketika mengambil [[wudu]], tidak boleh ada jarak atau celah antara membasuh dan mengusap anggota wudu. Sehingga saat membasuh atau mengusap anggota wudu, kelembapan dari anggota sebelumnya menjadi kering. <ref> Bani Hasyimi Khumaini, ''Taudhih al-Masail Maraji''', jld.1, hlm.173, masalah 283 dan 284.</ref> | ||
*'''Azan dan Iqamah''': Menurut [[fatwa]] para [[fakih]] [[Syiah]], salah satu syarat keabsahan [[azan]] dan [[iqamah]] adalah menjaga muwalat di antara frasa-frasa azan dan iqamah.<ref> Thabathabai Yazdi, ''al-Urwah al-Wustha'', jld.2, hlm.425.</ref> | *'''Azan dan Iqamah''': Menurut [[fatwa]] para [[fakih]] [[Syiah]], salah satu syarat keabsahan [[azan]] dan [[iqamah]] adalah menjaga muwalat di antara frasa-frasa azan dan iqamah.<ref> Thabathabai Yazdi, ''al-Urwah al-Wustha'', jld.2, hlm.425.</ref> | ||
*'''Akad syar'i''': Menurut fatwa sebagian [[fukaha]], menjaga muwalat atau kesinambungan antara | *'''Akad syar'i''': Menurut fatwa sebagian [[fukaha]], menjaga muwalat atau kesinambungan antara bagian-bagian akad syar'i perlu diperhatikan. Seperti transaksi jual beli dan [[nikah]] yang memiliki dua komponen ijab dan qabul dan diumumkannya persetujuan dan keridhoan kedua belah pihak yang dilakukan dengan bentuk atau shigah khusus. <ref> Syaikh Anshari, ''Kitab al-Makasib'', jld.3, hlm.157-161.</ref> | ||
==Mustahab dalam Mandi== | ==Mustahab dalam Mandi== |