Lompat ke isi

Dosa: Perbedaan antara revisi

2 bita dihapus ,  3 Juni 2023
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Hinduwan
imported>Hinduwan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32: Baris 32:
Berdasarkan hadis dari [[Imam Shadiq as]], ketika seseorang melakukan dosa, sebuah titik hitam muncul di dalam hatinya. Jika dia ber[[taubat]], maka titik hitam itu akan hilang; namun jika dia masih terus berbuat dosa maka titik hitam itu akan bertambah, maka akan semakin bertambah hitamnya sampai menutupi seluruh hatinya. Jika demikian, maka dia tidak akan pernah bahagia dan selamat. <ref>Allamah Majlisi, ''Bihar al-Anwar'', jld. 70, hlm. 327. </ref>
Berdasarkan hadis dari [[Imam Shadiq as]], ketika seseorang melakukan dosa, sebuah titik hitam muncul di dalam hatinya. Jika dia ber[[taubat]], maka titik hitam itu akan hilang; namun jika dia masih terus berbuat dosa maka titik hitam itu akan bertambah, maka akan semakin bertambah hitamnya sampai menutupi seluruh hatinya. Jika demikian, maka dia tidak akan pernah bahagia dan selamat. <ref>Allamah Majlisi, ''Bihar al-Anwar'', jld. 70, hlm. 327. </ref>


[[Imam Ali as]] dalam satu hadis, dengan mengacu pada ayat [[Alquran]] “Dan musibah apa saja yang menimpa kamu maka itu disebabkan oleh perbuatan kamu sendiri” <ref>QS. Asy-Syura: 30. </ref> menganggap bahwa dosa-dosa adalah penyebab dari segala musibah yang menimpa pada kehidupan manusia, walau hanya luka lecet dan jatuh tersandung. <ref>Allamah Majlisi, ''Bihar al-Anwar'', jld. 70, hlm. 362. </ref>  
[[Imam Ali as]] dalam satu hadis, dengan mengacu pada ayat [[Alquran]] “Dan musibah apa saja yang menimpa kamu maka itu disebabkan oleh perbuatan kamu sendiri.” <ref>QS. Asy-Syura: 30. </ref> menganggap bahwa dosa-dosa adalah penyebab dari segala musibah yang menimpa pada kehidupan manusia, walau hanya luka lecet dan jatuh tersandung. <ref>Allamah Majlisi, ''Bihar al-Anwar'', jld. 70, hlm. 362. </ref>  


==Pembagian Dosa dari Aspek Dampak dan Pengaruh==
==Pembagian Dosa dari Aspek Dampak dan Pengaruh==
Baris 53: Baris 53:


==Taubat dari Dosa==
==Taubat dari Dosa==
Menurut fatwa para [[fakih]], [[taubat]] dari dosa, yaitu penyesalan hati dari melakukan dosa dan keputusan untuk meninggalkannya, adalah hal yang [[wajib]]. <ref>Semisalnya, lihat: Yazdi, ''Urwah al-Wutsqa'', jld. 1, hlm. 287; Kasyif al-Ghitha, ''Anwar al-Faqahah'', hlm. 40; Khu’i, ''Shirat al-Najah'', jld. 3, hlm. 301.</ref> Menurut buku '''Urwah al-Wutsqa'', merupakan masalah yang paling penting dan kewajiban yang paling wajib. <ref>Lihatl: Yazdi, ''Urwah al-Wutsqa'', jld. 1, hlm. 287.</ref> Berdasarkan ayat-ayat [[Alquran]], [[surah Thaha]] ayat 82, Allah menerima taubat para pendosa dan mengampuni segala dosanya-dosanya. <ref>Allamah Thabathabai, ''al-Mizan'', jld. 14, hlm. 187 dan 188.</ref>
Menurut fatwa para [[fakih]], [[taubat]] dari dosa, yaitu penyesalan hati dari melakukan dosa dan keputusan untuk meninggalkannya, adalah hal yang [[wajib]]. <ref>Semisalnya, lihat: Yazdi, ''Urwah al-Wutsqa'', jld. 1, hlm. 287; Kasyif al-Ghitha, ''Anwar al-Faqahah'', hlm. 40; Khu’i, ''Shirat al-Najah'', jld. 3, hlm. 301.</ref> Menurut buku '''Urwah al-Wutsqa'', merupakan masalah yang paling penting dan kewajiban yang paling wajib. <ref>Lihatl: Yazdi, ''Urwah al-Wutsqa'', jld. 1, hlm. 287.</ref> Berdasarkan ayat-ayat [[Alquran]], [[surah Thaha]] ayat 82, Allah menerima taubat para pendosa dan mengampuni segala dosa-dosanya. <ref>Allamah Thabathabai, ''al-Mizan'', jld. 14, hlm. 187 dan 188.</ref>


==Ismah, Kedudukan yang Terjauhkan dari Dosa==
==Ismah, Kedudukan yang Terjauhkan dari Dosa==
Pengguna anonim