Lompat ke isi

Izrail: Perbedaan antara revisi

5 bita dihapus ,  7 Februari 2018
imported>Shobir
imported>M.hazer
Baris 15: Baris 15:


==Sifat dan Karakteristik==
==Sifat dan Karakteristik==
Izrail akar katanya berasal dari bahasa Ibrani yang terdiri dari dua kata yaitu '''Izra'' yang artinya hamba dan ''Eil'' yang artinya Tuhan, sehingga artinya katanya hamba Tuhan.<ref>Dehkhuda, ''Dairah al-Ma'arif'', jld. 3, hlm. 224</ref>[[Alquran]] memperkenalkan Izrail dengan nama ''Malaikal Maut'' <ref>قُلْ يَتَوَفَّاکُمْ مَلَکُ الْمَوْتِ الَّذي وُکِّلَ بِکُمْ ثُمَّ إِلي رَبِّکُمْ تُرْجَعُونَ Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan "</ref>, sebagai malaikat yang bertugas mencabut nyawa semua makhluk hidup.<ref>Qs. As-Sajdah: 11</ref>Dalam riwayat, ia juga dikenal sebagai {{ia|قابض‌الارواح}}) (pengambil nyawa) dan {{ia| هادم‌الذات}})  (perusak esensi).<ref>Syafi'i, ''Malak al-Maut'', jld. 15, hlm. 490; Husaini Tehrani, ''Ma'ad Syenasi'', jld. 6, hlm. 211; Syuja'i, ''Malaikah'', hlm. 115</ref>
Izrail akar katanya berasal dari bahasa Ibrani yang terdiri dari dua kata yaitu "Izra" yang artinya hamba dan "Eil" yang artinya Tuhan, sehingga artinya menjadi hamba Tuhan.<ref>Dehkhuda, ''Dairah al-Ma'arif'', jld. 3, hlm. 224</ref>[[Alquran]] memperkenalkan Izrail dengan nama ''Malaikal Maut'' <ref>قُلْ يَتَوَفَّاکُمْ مَلَکُ الْمَوْتِ الَّذي وُکِّلَ بِکُمْ ثُمَّ إِلي رَبِّکُمْ تُرْجَعُونَ Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan "</ref>, sebagai malaikat yang bertugas mencabut nyawa semua makhluk hidup.<ref>Qs. As-Sajdah: 11</ref>Dalam riwayat, ia juga dikenal sebagai {{ia|قابض‌الارواح}}) (pengambil nyawa) dan {{ia| هادم‌الذات}})  (perusak esensi).<ref>Syafi'i, ''Malak al-Maut'', jld. 15, hlm. 490; Husaini Tehrani, ''Ma'ad Syenasi'', jld. 6, hlm. 211; Syuja'i, ''Malaikah'', hlm. 115</ref>


Bersama dengan [[Mikail]], [[Israfil]] dan [[Jibril]], Izrail termasuk dalam kelompok pemimpin para malaikat ({{ia| رئوس ملائکه}}) )<ref>Rijali Tehrani, ''Feresyteghan Tahqiqi Qur'ani, Rewayi wa 'Aqli'' (Para Malaikat dalam Tinjauan Alquran, Riwayat dan Akal), hlm. 106</ref> Disebutkan pula dalam riwayat, Lauhul Mahfudz terdiri dari empat unsur, yaitu ilmu (pengetahuan), hayat (kehidupan), iradah (kehendak) dan qudrat (kekuatan), dan Izrail sebagai manifestasi unsur qudrat. <ref>Ibnu Fanari, ''Mishbah al-Uns'', hlm. 403</ref>Pada sebagian riwayat juga disebutkan, ia memiliki empat sayap yang menutupi empat penjuru alam semesta, kakinya berada di alam bawah dan kepalanya di tingkatan langit teratas. <ref>Syafi'i, ''Malak al-Maut'', jld. 15, hlm. 490</ref> Berdasarkan sejumlah riwayat, pada detik-detik akhir kehidupan [[Rasulullah saw]], Izrail berbicara dengan [[Sayidah Fatimah sa]] sembari meminta izin untuk memasuki kamar Rasulullah saw. <ref>Ibnu Syahr Asyub, jld. 3, hlm. 116; Majlisi, jld. 22, hlm. 527-528; Dinukil dari Setayesh, ''Ghufte Ghu Malaikah ba Hazrat-e Fatimeh sa'' (Dialog Malaikat Maut dengan Sayidah Fatimah sa), hlm. 20</ref>
Bersama dengan [[Mikail]], [[Israfil]] dan [[Jibril]], Izrail termasuk dalam kelompok pemimpin para malaikat ({{ia| رئوس ملائکه}}) )<ref>Rijali Tehrani, ''Feresyteghan Tahqiqi Qur'ani, Rewayi wa 'Aqli'' (Para Malaikat dalam Tinjauan Alquran, Riwayat dan Akal), hlm. 106</ref> Disebutkan pula dalam riwayat, Lauhul Mahfudz terdiri dari empat unsur, yaitu ilmu (pengetahuan), hayat (kehidupan), iradah (kehendak) dan qudrat (kekuatan), dan Izrail sebagai manifestasi unsur qudrat. <ref>Ibnu Fanari, ''Mishbah al-Uns'', hlm. 403</ref>Pada sebagian riwayat juga disebutkan, ia memiliki empat sayap yang menutupi empat penjuru alam semesta, kakinya berada di alam bawah dan kepalanya di tingkatan langit teratas. <ref>Syafi'i, ''Malak al-Maut'', jld. 15, hlm. 490</ref> Berdasarkan sejumlah riwayat, pada detik-detik akhir kehidupan [[Rasulullah saw]], Izrail berbicara dengan [[Sayidah Fatimah sa]] sembari meminta izin untuk memasuki kamar Rasulullah saw. <ref>Ibnu Syahr Asyub, jld. 3, hlm. 116; Majlisi, jld. 22, hlm. 527-528; Dinukil dari Setayesh, ''Ghufte Ghu Malaikah ba Hazrat-e Fatimeh sa'' (Dialog Malaikat Maut dengan Sayidah Fatimah sa), hlm. 20</ref>
Pengguna anonim