Lompat ke isi

Mimpi Basah: Perbedaan antara revisi

12 bita ditambahkan ,  10 November 2020
tidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini
imported>E.amini
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13: Baris 13:
}}}}</onlyinclude>
}}}}</onlyinclude>
{{Artikel fikih}}
{{Artikel fikih}}
'''Mimpi basah''' (bahasa Arab:{{ia|الإحتلام}}) adalah keluarnya mani dari manusia saat dalam keadaan tidur. Mimpi basah dalam fikih [[Islam]] dianggap salah satu tanda dari tanda-tanda [[balig]]nya kaum laki-laki. Mimpi ini penyebab [[junub]] dan setelah terjaga wajib [[mandi besar]] untuk melaksanakan [[salat]], [[puasa]] dan sebagian amalan-amalan ibadah yang lain. Mimpi basahnya orang yang berpuasa tidak membatalkan puasa. Secara umum mimpi basah dialami oleh kaum lelaki.
'''Mimpi basah''' (bahasa Arab:{{ia|الإحتلام}}) adalah keluarnya [[mani]] dari manusia saat dalam keadaan tidur. Mimpi basah dalam fikih [[Islam]] dianggap salah satu tanda dari tanda-tanda [[balig]]nya kaum laki-laki. Mimpi ini penyebab [[junub]] dan setelah terjaga wajib [[mandi besar]] untuk melaksanakan [[salat]], [[puasa]] dan sebagian amalan-amalan ibadah yang lain. Mimpi basahnya orang yang berpuasa tidak membatalkan puasa. Secara umum mimpi basah dialami oleh kaum lelaki.


==Definisi==
==Definisi==
Kata "Ihtilām" derivasi dari kata "Hulm" (mimpi) bermakna bersetubuh dan semacamnya di dalam tidur.<ref>Ibnu Manzur, ''Lisan al-Arab'', kata Hulm; Firuz Abadi, ''al-Qamus al-Muhith'', kata hulm</ref> ''Farhangge Sukhan'' memaknai ihtilam dengan keluarnya mani tanpa disengaja, yang biasanya terjadi saat tidur. <ref>Anwari, ''Farhangge Buzurge Sukhan'', kata Ihtilām</ref> Dalam istilah [[fakih|fukaha]] ihtilam digunakan untuk dua makna: keluarnya mani dan keluarnya mani saat tidur.<ref>''Farhangge Fiqh'', jld.1, hlm.294</ref> Orang yang mengalami mimpi disebut "Muhtalim".
Kata "Ihtilām" derivasi dari kata "Hulm" (mimpi) bermakna bersetubuh dan semacamnya di dalam tidur.<ref>Ibnu Manzur, ''Lisan al-Arab'', kata Hulm; Firuz Abadi, ''al-Qamus al-Muhith'', kata hulm</ref> ''Farhangge Sukhan'' memaknai ihtilam dengan keluarnya [[mani]] tanpa disengaja, yang biasanya terjadi saat tidur. <ref>Anwari, ''Farhangge Buzurge Sukhan'', kata Ihtilām</ref> Dalam istilah [[fakih|fukaha]] ihtilam digunakan untuk dua makna: keluarnya mani dan keluarnya mani saat tidur.<ref>''Farhangge Fiqh'', jld.1, hlm.294</ref> Orang yang mengalami mimpi disebut "Muhtalim".


Dalam [[ayat]] 58 dan 59 [[Surah Al-Nur]] disinggung masalah mimpi.{{enote|يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِيَسْتَأْذِنكُمُ الَّذِينَ مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ وَالَّذِينَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنكُمْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ مِّن قَبْلِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُم مِّنَ الظَّهِيرَةِ وَمِن بَعْدِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ ثَلَاثُ عَوْرَاتٍ لَّكُمْ ۚ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌ بَعْدَهُنَّ ۚطَوَّافُونَ عَلَيْكُم بَعْضُكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّـهُ لَكُمُ الْآيَاتِ ۗ وَاللَّـهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ ﴿٥٨﴾ وَإِذَا بَلَغَ الْأَطْفَالُ مِنكُمُ الْحُلُمَ فَلْيَسْتَأْذِنُوا كَمَا اسْتَأْذَنَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّـهُ لَكُمْ آيَاتِهِ ۗ وَاللَّـهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ﴿٥٩﴾
Dalam [[ayat]] 58 dan 59 [[Surah Al-Nur]] disinggung masalah mimpi.{{enote|يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِيَسْتَأْذِنكُمُ الَّذِينَ مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ وَالَّذِينَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنكُمْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ مِّن قَبْلِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُم مِّنَ الظَّهِيرَةِ وَمِن بَعْدِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ ثَلَاثُ عَوْرَاتٍ لَّكُمْ ۚ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌ بَعْدَهُنَّ ۚطَوَّافُونَ عَلَيْكُم بَعْضُكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّـهُ لَكُمُ الْآيَاتِ ۗ وَاللَّـهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ ﴿٥٨﴾ وَإِذَا بَلَغَ الْأَطْفَالُ مِنكُمُ الْحُلُمَ فَلْيَسْتَأْذِنُوا كَمَا اسْتَأْذَنَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّـهُ لَكُمْ آيَاتِهِ ۗ وَاللَّـهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ﴿٥٩﴾
Baris 25: Baris 25:
* Mimpi basah menurut fukaha [[Syiah]] merupakan salah satu tanda dari tanda-tanda [[balig]] bagi kaum lelaki. <ref>''Farhangge Fiqh'', jld.1, hlm.294</ref> [[fatwa|Fatwa-fatwa]] [[fukaha]] Syiah bersandar pada beberapa hadis yang menurut [[Yusuf Ahmad al-Bahrani]] hadis-hadis tersebut sangat banyak. <ref>Al-Bahrani, ''al-Hadāiq al-Nāzhirah'', jld.20, hlm.345</ref>
* Mimpi basah menurut fukaha [[Syiah]] merupakan salah satu tanda dari tanda-tanda [[balig]] bagi kaum lelaki. <ref>''Farhangge Fiqh'', jld.1, hlm.294</ref> [[fatwa|Fatwa-fatwa]] [[fukaha]] Syiah bersandar pada beberapa hadis yang menurut [[Yusuf Ahmad al-Bahrani]] hadis-hadis tersebut sangat banyak. <ref>Al-Bahrani, ''al-Hadāiq al-Nāzhirah'', jld.20, hlm.345</ref>
* Mimpi basah menjadi penyebab [[junub]], dan orang yang junub wajib [[mandi junub]] untuk melakukan [[salat]], puasa, hadir di dalam [[masjid]], membaca surah-surah yang terdapat di dalamnya [[Ayat Sajadah]] dan sebagain amalan-amalan ibadah. <ref>Yazdi, ''al-'Urwah al-Wutsqa'', jld. 1, hlm.285-287</ref>
* Mimpi basah menjadi penyebab [[junub]], dan orang yang junub wajib [[mandi junub]] untuk melakukan [[salat]], puasa, hadir di dalam [[masjid]], membaca surah-surah yang terdapat di dalamnya [[Ayat Sajadah]] dan sebagain amalan-amalan ibadah. <ref>Yazdi, ''al-'Urwah al-Wutsqa'', jld. 1, hlm.285-287</ref>
* Ketika terjadi keraguan mengenai cairan yang keluar saat tidur, apakah mani atau bukan?, jika tidak memiliki tanda-tanda mani seperti keluar dengan syahwat, maka dihukumi tidak junub dan mandi besar pun tidak wajib. <ref>Yazdi, ''al-'Urwah al-Wutsqa'', jld.1, hlm.497</ref>
* Ketika terjadi keraguan mengenai cairan yang keluar saat tidur, apakah [[mani]] atau bukan?, jika tidak memiliki tanda-tanda mani seperti keluar dengan syahwat, maka dihukumi tidak junub dan mandi besar pun tidak wajib. <ref>Yazdi, ''al-'Urwah al-Wutsqa'', jld.1, hlm.497</ref>
* Terkait hukum puasa, jika seseorang bermimpi basah sebelum [[azan]] subuh, maka wajib mandi besar sebelum tiba azan subuh. Namun jika orang yang berpuasa tidur sepanjang hari dan bermimpi, maka puasanya sah. <ref>Yazdi, ''al-'Urwah al-Wutsqa'', jld.3, hlm.547</ref>
* Terkait hukum puasa, jika seseorang bermimpi basah sebelum [[azan]] subuh, maka wajib mandi besar sebelum tiba azan subuh. Namun jika orang yang berpuasa tidur sepanjang hari dan bermimpi, maka puasanya sah. <ref>Yazdi, ''al-'Urwah al-Wutsqa'', jld.3, hlm.547</ref>
* Bermimpi basah disaat dalam keadaan [[Ihram|berihram]] pada [[haji]], tidak membatalkan haji. Namun menurut sebagian fukaha, bila seseorang bermimpi basah di [[Masjidil Haram]] atau [[Masjid Nabawi]], maka untuk keluar dari masjid tersebut, harus [[Tayammum|bertayammum]]. <ref>Yazdi, ''al-'Urwah al-Wutsqa'', jld.1, hlm.510</ref> Bagaimanapun adanya, orang yang bermimpi basah, [[wajib]] [[mandi Junub|mandi besar]].
* Bermimpi basah disaat dalam keadaan [[Ihram|berihram]] pada [[haji]], tidak membatalkan haji. Namun menurut sebagian fukaha, bila seseorang bermimpi basah di [[Masjidil Haram]] atau [[Masjid Nabawi]], maka untuk keluar dari masjid tersebut, harus [[Tayammum|bertayammum]]. <ref>Yazdi, ''al-'Urwah al-Wutsqa'', jld.1, hlm.510</ref> Bagaimanapun adanya, orang yang bermimpi basah, [[wajib]] [[mandi Junub|mandi besar]].
Pengguna anonim