Lompat ke isi

Abdullah bin Zubair: Perbedaan antara revisi

imported>Maitsam
imported>Maitsam
Baris 32: Baris 32:
Ya'qubi meriwayatkan bahwa, Ibnu Zubair tidak memadamkan api untuk menjaga agar pengikut dan orang-orang berkemauan keras melawan tentara Yazid. Kelompok orang yang berbeda bertempur bersama Ibn Zubair untuk membela Masjidil Haram termasuk dua ratus pejuang yang dikirim dari raja Abasiah untuk membela Ka'bah. Banyak kelompok berada dibarisan Ibnu Zubair untuk melawan pasukan Suriah diantaranya 200 orang penduduk Habasyiyah yang dikirimkan oleh Raja Habasyi untuk melindungi Ka’bah. <ref>Ansāb al-Asyrāf, jld. 5, hlm. 362-372. </ref> Pasukan Suriah tidak berhasil mengalahkan pertahanan pasukan Ibnu Zubair. Orang-orang Mekah karena mengetahui bahwa Yazid sudah mati dan kabar meninggalnya 40 hari kemudian telah sampai ke pasukan Suriah, maka pada akhirnya pasukan ini tidak lagi mengepung kota Mekah dan kembali ke Suriah.
Ya'qubi meriwayatkan bahwa, Ibnu Zubair tidak memadamkan api untuk menjaga agar pengikut dan orang-orang berkemauan keras melawan tentara Yazid. Kelompok orang yang berbeda bertempur bersama Ibn Zubair untuk membela Masjidil Haram termasuk dua ratus pejuang yang dikirim dari raja Abasiah untuk membela Ka'bah. Banyak kelompok berada dibarisan Ibnu Zubair untuk melawan pasukan Suriah diantaranya 200 orang penduduk Habasyiyah yang dikirimkan oleh Raja Habasyi untuk melindungi Ka’bah. <ref>Ansāb al-Asyrāf, jld. 5, hlm. 362-372. </ref> Pasukan Suriah tidak berhasil mengalahkan pertahanan pasukan Ibnu Zubair. Orang-orang Mekah karena mengetahui bahwa Yazid sudah mati dan kabar meninggalnya 40 hari kemudian telah sampai ke pasukan Suriah, maka pada akhirnya pasukan ini tidak lagi mengepung kota Mekah dan kembali ke Suriah.
==Kekhalifahan==
==Kekhalifahan==
Sumber-sumber sejarah berbeda pendapat tentang ajakan Ibnu Zubair supaya membaiat dirinya. Sebagian rujukan menulis pada tanggal 9 Rajab tahun 64 H. <ref> Tārikh Khalifah, hlm. 160. </ref> Sebagian menyebutkan bahwa baiat kepada Zubair diberikan oleh masyarakat pada tiga bulan setelah kematian Yazid. <ref>Abdullah bin Zubair, hlm. 119. </ref> Diberitakan bahwa setelah kematian Yazid di Suriah, Ibnu Zubair mendapatkan dukungan dari masyarakat Suriah, oleh itu pasukan Suriah sebelum bergerak ke arah Suriah menginginkan supaya Ibnu Zubair melupakan hal-hal yang telah terjadi seperti [[Peristiwa Hurrah]] dan pergi ke Suriah bersama dengannya, namun Ibnu Zubair dengan dalil-dalil tertentu menolak ajakannya. <ref>Ansāb al-Asyrāf, jld. 5, hlm. 344, 372. </ref> <ref>Dalil yang lebih mendetail: Nijati, Dānesy Nāmeh Haj wa Haramain Syarifain, bagian Ibnu Zubair http://hajj.ir/99/3019#_ftn127</ref>
Sumber-sumber sejarah berbeda pendapat tentang ajakan Ibnu Zubair supaya membaiat dirinya. Sebagian rujukan menulis pada tanggal 9 Rajab tahun 64 H. <ref> Tārikh Khalifah, hlm. 160. </ref> Sebagian menyebutkan bahwa baiat kepada Zubair diberikan oleh masyarakat pada tiga bulan setelah kematian Yazid. <ref>Abdullah bin Zubair, hlm. 119. </ref> Diberitakan bahwa setelah kematian Yazid di Suriah, Ibnu Zubair mendapatkan dukungan dari masyarakat Suriah, oleh itu pasukan Suriah sebelum bergerak ke arah Suriah menginginkan supaya Ibnu Zubair melupakan hal-hal yang telah terjadi seperti [[Peristiwa Harrah]] dan pergi ke Suriah bersama dengannya, namun Ibnu Zubair dengan dalil-dalil tertentu menolak ajakannya. <ref>Ansāb al-Asyrāf, jld. 5, hlm. 344, 372. </ref> <ref>Dalil yang lebih mendetail: Nijati, Dānesy Nāmeh Haj wa Haramain Syarifain, bagian Ibnu Zubair http://hajj.ir/99/3019#_ftn127</ref>
 
Tak lama setelah itu, orang-orang dari negara-negara seperti Damisq, Kufah, Basrah, Yaman dan tempat-tempat lain seperti Khurasan membaiat perwakilan Ibnu Zubair. <ref>Ansāb al-Asyrāf, jld. 5, hlm. 373-374; Tārikh Ya’qubi, jld. 2, hlm. 255. </ref> Ibnu Zubair memperlakukan keluarga [[Bani Umayyah]] dengan kasar dan mengusir mereka dari Mekah. <ref>Al-Futuh, jld. 5, hlm. 156. </ref> Dia juga membunuh ‘Atabat bin Abu Sufyan beserta lima puluh anggota Bani Umayyah di sekitar haram. <ref>Ibid. </ref> Tindakan ini membuat Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas mengkritik keras atas perbuatannya. <ref>Akhbār Makkah, Fakihi, jld. 3, hlm. 364; Ansāb al-Asyrāf, jld. 3, hal, 335. </ref>Hubungan antara Ibnu Zubair dan Bani Hashim juga tidak membaik. Muhammad bin al-Hanafiyyah menolak untuk memberi sumpah setia kepadanya dan mengatakan bahwa dia akan memberikan baiat dengan syarat jika semua umat Islam telah menerima kekhalifahan Ibnu Zubair, sebuah syarat yang tidak mungkin akan dapat dipenuhi. <ref> Ansāb al-Asyrāf, jld. 3, hlm. 372; Al-Futuh, jld. 6 hlm. 248. </ref> Ibnu Zubair juga berkhutbah menghina Imam Ali As dan hal ini membuat Muhammad bin Hanafiyyah dalam pidatonya mengkritik Ibnu Zubair dalam pidatonya. Masyarakatpun mengkritik khutbah Ibnu Zubair itu.  Quraisy untuk melakukan tindakan yang benar. <ref>Tārikh Ya’qubi, jld. 2, hlm. 262; Al-Futuh, jld. 6, hlm. 248.  </ref>
Tak lama setelah itu, orang-orang dari negara-negara seperti Damisq, Kufah, Basrah, Yaman dan tempat-tempat lain seperti Khurasan membaiat perwakilan Ibnu Zubair. <ref>Ansāb al-Asyrāf, jld. 5, hlm. 373-374; Tārikh Ya’qubi, jld. 2, hlm. 255. </ref> Ibnu Zubair memperlakukan keluarga [[Bani Umayyah]] dengan kasar dan mengusir mereka dari Mekah. <ref>Al-Futuh, jld. 5, hlm. 156. </ref> Dia juga membunuh ‘Atabat bin Abu Sufyan beserta lima puluh anggota Bani Umayyah di sekitar haram. <ref>Ibid. </ref> Tindakan ini membuat Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas mengkritik keras atas perbuatannya. <ref>Akhbār Makkah, Fakihi, jld. 3, hlm. 364; Ansāb al-Asyrāf, jld. 3, hal, 335. </ref>Hubungan antara Ibnu Zubair dan Bani Hashim juga tidak membaik. Muhammad bin al-Hanafiyyah menolak untuk memberi sumpah setia kepadanya dan mengatakan bahwa dia akan memberikan baiat dengan syarat jika semua umat Islam telah menerima kekhalifahan Ibnu Zubair, sebuah syarat yang tidak mungkin akan dapat dipenuhi. <ref> Ansāb al-Asyrāf, jld. 3, hlm. 372; Al-Futuh, jld. 6 hlm. 248. </ref> Ibnu Zubair juga berkhutbah menghina Imam Ali As dan hal ini membuat Muhammad bin Hanafiyyah dalam pidatonya mengkritik Ibnu Zubair dalam pidatonya. Masyarakatpun mengkritik khutbah Ibnu Zubair itu.  Quraisy untuk melakukan tindakan yang benar. <ref>Tārikh Ya’qubi, jld. 2, hlm. 262; Al-Futuh, jld. 6, hlm. 248.  </ref>


Ibn Zubair terus-menerus bersikeras untuk mengambil sumpah setia dari Muhammad bin Hanafiyah. Setelah pemberontakan Mukhtar al-Thaqafi di Kufah dan pengusiran Abdullah bin Muti, perwakilan Abdullah bin Zubair, dia memenjarakan Muhammad bin Hanafiyah dan sahabat-sahabatnya di Hujrah Zamzamaz dan bersumpah kepada Tuhan untuk membakar mereka atau memenggal kepala mereka jika mereka menolak untuk memberikan sumpah setia kepadanya. <ref> Ansāb al-Asyrāf, jld. 3, hlm. 472-473; Tārikh Thabari, jld. 6, hlm. 76. </ref>
Ibn Zubair terus-menerus bersikeras untuk mengambil sumpah setia dari Muhammad bin Hanafiyah. Setelah pemberontakan Mukhtar al-Thaqafi di Kufah dan pengusiran Abdullah bin Muti, perwakilan Abdullah bin Zubair, dia memenjarakan Muhammad bin Hanafiyah dan sahabat-sahabatnya di Hujrah Zamzamaz dan bersumpah kepada Tuhan untuk membakar mereka atau memenggal kepala mereka jika mereka menolak untuk memberikan sumpah setia kepadanya. <ref> Ansāb al-Asyrāf, jld. 3, hlm. 472-473; Tārikh Thabari, jld. 6, hlm. 76. </ref>
Dikatakan bahwa Muhammad bin Hanafiyyah dalam suratnya meminta Mukhtar untuk menolongnya. <ref> Tārikh Ya’qubi, jld. 2, hlm. 261; Tārikh Thabari, jld. 6, hlm. 76; Tajārub al-Umam, jld. 2, hlm. 188 </ref> Mukhtar mengirim rombongan ke Mekah dan hal ini terjadi ketika Zubair mengepung penjara Muhammad untuk kemudian membakarnya. <ref>Ansāb al-Asyrāf, jld. 3, hlm. 475; Tārikh Thabari, jld. 6, hlm. 76. </ref>  Kelompok beranggotakan 150 orang dikirim dari Kufah dengan semboyan [[Ya Latsaratal Husain]] dan memasuki [[Masjidil Haram]] dan membebaskan para tahanan dan demi untuk menjaga kesucian masjid, mereka mengganti pedang dengan kayu. Mukhtar juga mengirim pasukan ke masjid dan terjadilah perang antara dua kelompok itu. <ref>Ansāb al-Asyrāf, jld. 3, hlm. 476-477; Tārikh Thabari, jld. 6, hlm. 77. </ref> Tiga hari kemudian, pasukan bantuan datang dari Mesir dan dengan demikian, Muhammad bin Hanafiyyah bisa keluar dari masjid dan bersama dengan pasukannya tinggal di Syi’b Ali <ref>Ansāb al-Asyrāf, jld. 3, hlm. 478; Akhbar al-daulah al-Abasiyah, hlm. 107. </ref> hingga Mukhar hidup. <ref>Al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld. 8, hlm. 287. </ref> Setelah itu, antara Zubair dan Muhammad bin Hanafiyyah selalu terjadi konflik yang berkepanjangan. <ref> Najati, Dānesy Nāmeh Haj wa Haramain, Ibnu Zubair  http://hajj.ir/99/3019#_ftnref195</ref>  
Dikatakan bahwa Muhammad bin Hanafiyyah dalam suratnya meminta Mukhtar untuk menolongnya. <ref> Tārikh Ya’qubi, jld. 2, hlm. 261; Tārikh Thabari, jld. 6, hlm. 76; Tajārub al-Umam, jld. 2, hlm. 188 </ref> Mukhtar mengirim rombongan ke Mekah dan hal ini terjadi ketika Zubair mengepung penjara Muhammad untuk kemudian membakarnya. <ref>Ansāb al-Asyrāf, jld. 3, hlm. 475; Tārikh Thabari, jld. 6, hlm. 76. </ref>  Kelompok beranggotakan 150 orang dikirim dari Kufah dengan semboyan [[Ya Latsaratal Husain]] dan memasuki [[Masjidil Haram]] dan membebaskan para tahanan dan demi untuk menjaga kesucian masjid, mereka mengganti pedang dengan kayu. Mukhtar juga mengirim pasukan ke masjid dan terjadilah perang antara dua kelompok itu. <ref>Ansāb al-Asyrāf, jld. 3, hlm. 476-477; Tārikh Thabari, jld. 6, hlm. 77. </ref> Tiga hari kemudian, pasukan bantuan datang dari Mesir dan dengan demikian, Muhammad bin Hanafiyyah bisa keluar dari masjid dan bersama dengan pasukannya tinggal di Syi’b Ali <ref>Ansāb al-Asyrāf, jld. 3, hlm. 478; Akhbar al-daulah al-Abasiyah, hlm. 107. </ref> hingga Mukhar hidup. <ref>Al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld. 8, hlm. 287. </ref> Setelah itu, antara Zubair dan Muhammad bin Hanafiyyah selalu terjadi konflik yang berkepanjangan. <ref> Najati, Dānesy Nāmeh Haj wa Haramain, Ibnu Zubair  http://hajj.ir/99/3019#_ftnref195</ref>  
Ibnu Zubair memperlakukan Ibnu Abbas dengan keras dan menghina dia dalam pidatonya. <ref>Ansāb al-Asyrāf, jld. 4, hlm. 55; Akhbār al-Daulah al-Abasiyah, hlm. 110. </ref> Ibnu Abbas tidak pernah memberi sumpah setia kepada Ibnu Zubair dan menganggapnya tidak layak <ref>Akhbār al-Daulah al-Abasiyyah, hlm. 92. </ref> menduduki posisi khalifah karena telah melanggar kesucian Masjidil Haram. <ref>Tārikh Ya’qubi, jld. 2, hlm. 250; Al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld. 8, hlm. 339. </ref> Dengan mempertimbangkan posisi religius dan ilmiah Ibnu Abbas, maka pendapatnya terhadap Ibnu Zubair membahayakan posisinya. <ref> Tārikh Ya’qubi, jld. 2, hlm. 247. </ref> Selain itu, Ibnu Abbas adalah salah satu tentara yang bertempur bersama Imam Ali As dalam pertempuran Jamal. Sebagian fatwa Ibnu Abbas diantaranya tentang kebolehan [[Nikah Mut’ah]] menyebabkan perbedaan diantara mereka. Ibnu Abbas menyatakan bahwa Ibnu Zubair adalah anak dari jenis pernikahan mut’ah. <ref>Akhbār Makkah, Fakihi, jld. 3, hlm. 20; Ansāb al-Asyrāf, jld. 4, hlm. 55-56; Al-Futuh, jld. 6, hlm. 326. </ref> Hal itu juga dinyatakan oleh ibu Ibnu Zubair. Akhirnya Ibnu Zubair mengeluarkan Ibnu Abbas untuk keluar dari Mekah, namun konflik mereka tetap berlanjut di Ta'if hingga Ibnu Abbas meninggal dunia. <ref>Silahkan lihat: Al-Thabaqāt, jld. 3, hlm. 482; Murūj al-Dzahab, jld. 3, hlm. 80. </ref>
Ibnu Zubair memperlakukan Ibnu Abbas dengan keras dan menghina dia dalam pidatonya. <ref>Ansāb al-Asyrāf, jld. 4, hlm. 55; Akhbār al-Daulah al-Abasiyah, hlm. 110. </ref> Ibnu Abbas tidak pernah memberi sumpah setia kepada Ibnu Zubair dan menganggapnya tidak layak <ref>Akhbār al-Daulah al-Abasiyyah, hlm. 92. </ref> menduduki posisi khalifah karena telah melanggar kesucian Masjidil Haram. <ref>Tārikh Ya’qubi, jld. 2, hlm. 250; Al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld. 8, hlm. 339. </ref> Dengan mempertimbangkan posisi religius dan ilmiah Ibnu Abbas, maka pendapatnya terhadap Ibnu Zubair membahayakan posisinya. <ref> Tārikh Ya’qubi, jld. 2, hlm. 247. </ref> Selain itu, Ibnu Abbas adalah salah satu tentara yang bertempur bersama Imam Ali As dalam pertempuran Jamal. Sebagian fatwa Ibnu Abbas diantaranya tentang kebolehan [[Nikah Mut’ah]] menyebabkan perbedaan diantara mereka. Ibnu Abbas menyatakan bahwa Ibnu Zubair adalah anak dari jenis pernikahan mut’ah. <ref>Akhbār Makkah, Fakihi, jld. 3, hlm. 20; Ansāb al-Asyrāf, jld. 4, hlm. 55-56; Al-Futuh, jld. 6, hlm. 326. </ref> Hal itu juga dinyatakan oleh ibu Ibnu Zubair. Akhirnya Ibnu Zubair mengeluarkan Ibnu Abbas untuk keluar dari Mekah, namun konflik mereka tetap berlanjut di Ta'if hingga Ibnu Abbas meninggal dunia. <ref>Silahkan lihat: Al-Thabaqāt, jld. 3, hlm. 482; Murūj al-Dzahab, jld. 3, hlm. 80. </ref>
==Pengepungan Kedua==
==Pengepungan Kedua==
Setelah Ibnu Zubair memiliki kekuasaan, Bani Umayyah termasuk [[Marwan bin Hakam]] sakit. Oleh karena itu, ia mengusir anaknya, Abdul Malik dari Madinah. Hal ini menyebabkan Marwan sebagai khalifah yang memiliki hubungan kedekatan dengan Ibnu Zubair menemukan peluang untuk melemahkan Ibnu Zubair di Suriah. <ref>Al-Thabaqāt, jld. 5, hlm. 31; Al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld. 8, hlm. 241. </ref>
Setelah Ibnu Zubair memiliki kekuasaan, Bani Umayyah termasuk [[Marwan bin Hakam]] sakit. Oleh karena itu, ia mengusir anaknya, Abdul Malik dari Madinah. Hal ini menyebabkan Marwan sebagai khalifah yang memiliki hubungan kedekatan dengan Ibnu Zubair menemukan peluang untuk melemahkan Ibnu Zubair di Suriah. <ref>Al-Thabaqāt, jld. 5, hlm. 31; Al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld. 8, hlm. 241. </ref>
Pengguna anonim