Lompat ke isi

Abdullah bin Zubair: Perbedaan antara revisi

imported>Maitsam
imported>Maitsam
Baris 8: Baris 8:
==Masa Setelah Nabi Muhammad Saw==
==Masa Setelah Nabi Muhammad Saw==
Ibnu Zubair masih kecil pada masa kehidupan Nabi Muhammad Saw. Tidak ada laporan sejarah tentang Zubair yang berkenaan dengan keikutsertaan dia dalam berbagai peperangan, kejadian-kejadian penting kemasyarakatan atau politik. Hanya ada peristiwa sejarah yang menceritakan bahwa ia ikut ayahnya dalam perang Yarmuk (tahun ke -51 H atau 636 H) dan usianya ketika itu masih kecil sehingga pastinya ia tidak ikut berperang. <ref> Silahkan lihat: Tārikh Thabari, jld. 3, hlm. 571; Al-Ashablāh, jld. 3, hlm. 334</ref>
Ibnu Zubair masih kecil pada masa kehidupan Nabi Muhammad Saw. Tidak ada laporan sejarah tentang Zubair yang berkenaan dengan keikutsertaan dia dalam berbagai peperangan, kejadian-kejadian penting kemasyarakatan atau politik. Hanya ada peristiwa sejarah yang menceritakan bahwa ia ikut ayahnya dalam perang Yarmuk (tahun ke -51 H atau 636 H) dan usianya ketika itu masih kecil sehingga pastinya ia tidak ikut berperang. <ref> Silahkan lihat: Tārikh Thabari, jld. 3, hlm. 571; Al-Ashablāh, jld. 3, hlm. 334</ref>
Nama Abdullah bin Zubair secara perlahan-perlahan ada dalam sumber-sumber rujukan ketika berkaitan dengan nama Usman. Pada masa ini ia memperoleh banyak promosi jabatan. Menurut nukilan Thabari (310 H) ia ikut pada peristiwa penyerangan Iran bagian utara [[Khurasan]] pada tahun 29 H-30 H yang dipimpin oleh Sa’id bin Ash. <ref> Silahkan lihat: Tārikh, jld. 4, hlm. 270; Demikian juga Dāirah al-Ma’ārif Islām, jil 1, hlm. 55</ref>, bagian Abdullah bin Zubair. Ia termasuk penulis al-Quran dalam peristiwa pengumpulan mushaf al-Qur’an. <ref> Ansāb al-Asyrāf, jld. 10, hlm. 176; Asad al-Ghābah,  jld. 3, hlm. 328; Al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld. 8, hlm. 335. </ref> Ia turut serta dalam penyerangan ke Maroko pada tahun 27 atau 28 H dibawah pimpinan Abdullah bin Sa’id bin Abi Sarh. Dari ia sendiri dinukilkan bahwa kemenangan kaum Muslimin diperoleh karena ia berhasil membunuh pimpinan pasukan musuh. <ref> Futuh al-Buldān, hlm. 224; Al-Muntadhim, jld. 4, hlm. 344. </ref> Ibnu Zubair tidak sejalan dengan ayah dan bibinya [[Aisyah]]  dalam peristiwa pemberontakan atas Usman. Ia berada dalam barisan Usman dan membelanya. <ref>Tārikh Khalifah, hlm. 102; Al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld. 7, hlm. 181. </ref> Ia adalah wakil Usman untuk bernegosiasi melawan musuh-musuhnya, ia juga merupakan imam jama’ah ketika rumah Usman dikepung. Dalam kejadian ini, ia terluka. <ref>Al-Thabaqāt, jld. 2, hlm. 36, Ansāb al-Asyrāf, jld. 5, hlm. 564. </ref>
Nama Abdullah bin Zubair secara perlahan-perlahan ada dalam sumber-sumber rujukan ketika berkaitan dengan nama Usman. Pada masa ini ia memperoleh banyak promosi jabatan.  
Menurut nukilan Thabari (310 H) ia ikut pada peristiwa penyerangan Iran bagian utara [[Khurasan]] pada tahun 29 H-30 H yang dipimpin oleh Sa’id bin Ash. <ref> Silahkan lihat: Tārikh, jld. 4, hlm. 270; Demikian juga Dāirah al-Ma’ārif Islām, jil 1, hlm. 55</ref>, bagian Abdullah bin Zubair. Ia termasuk penulis al-Quran dalam peristiwa pengumpulan mushaf al-Qur’an. <ref> Ansāb al-Asyrāf, jld. 10, hlm. 176; Asad al-Ghābah,  jld. 3, hlm. 328; Al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld. 8, hlm. 335. </ref> Ia turut serta dalam penyerangan ke Maroko pada tahun 27 atau 28 H dibawah pimpinan Abdullah bin Sa’id bin Abi Sarh. Dari ia sendiri dinukilkan bahwa kemenangan kaum Muslimin diperoleh karena ia berhasil membunuh pimpinan pasukan musuh. <ref> Futuh al-Buldān, hlm. 224; Al-Muntadhim, jld. 4, hlm. 344. </ref> Ibnu Zubair tidak sejalan dengan ayah dan bibinya [[Aisyah]]  dalam peristiwa pemberontakan atas Usman. Ia berada dalam barisan Usman dan membelanya. <ref>Tārikh Khalifah, hlm. 102; Al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld. 7, hlm. 181. </ref> Ia adalah wakil Usman untuk bernegosiasi melawan musuh-musuhnya, ia juga merupakan imam jama’ah ketika rumah Usman dikepung. Dalam kejadian ini, ia terluka. <ref>Al-Thabaqāt, jld. 2, hlm. 36, Ansāb al-Asyrāf, jld. 5, hlm. 564. </ref>
 
==Pada masa Imam Ali As==
==Pada masa Imam Ali As==
Ibnu Zubair melawan kekhalifahan Imam Ali As. Tindakan terpentingnya pada masa Imam Ali As adalah bahwa ia melawan Imam Ali dan ikut serta dalam perang Jamal. Ia adalah penyulut api yang menyebabkan pemberontakan terhadap Imam Ali As. Dikatakan bahwa dalam perang Jamal ia menderita luka kira-kira 30 luka. <ref> Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahj al-Balāghah, jld. 1, hlm. 265. </ref> Ia juga ikut berperan ketika ayahnya mengadakan perlawanan melawan Imam Ali As bahkan dalam riwayat yang berasal dari para Imam dikatakan bahwa hal inilah yang menyebabkan ayahnya terpisah dari Ahlul Bait. <ref>Al-Imāmah wa al-Siyāsah, jld. 1, hlm. 28; Asad al-Ghābah, jld. 3, hlm. 139. </ref> Sebelum peperangan dimulai, Ibnu Zubair menerima kabar bahwa ayahnya menyesal telah ikut dalam perang Jamal dan bermaksud untuk menarik diri medan peperangan. Namun Ibnu Zubiar berusaha untuk meyakinkan ayahnya untuk tinggal bersama akhirnya ia gagal meninggalkan medan pertempuran. <ref> Al-Futuh, jld. 2, hlm. 470; Murūj al-Dzahab, jld. 2, hlm. 363. </ref> Antara Ibnu Zubair dan bibinya [[Aisyah]] terdapat hubungan kekerabatan yang akrab. <ref>Silahkan lihat: Najati, Dānesy Nāmeh Haj wa Haramain Syarifain, Ibnu Zubair http://hajj.ir/99/3019</ref>  Ketika Aisyah meninggal, ia menunjuk Ibnu Zubair untuk menjadi washinya. <ref>Silahkan Fath al-Bāri, jld. 4, hlm. 476. </ref> Dari sebagian tanda-tanda sejarah bisa ditarik kesimpulan bahwa Aisyah terpengaruhi Ibnu Zubair dalam peristiwa perang Jamal. <ref>Al-Isti’āb, jld. 3, hlm. 910; Tārikh al-Islām, jld. 4, hlm. 246. </ref>
Ibnu Zubair melawan kekhalifahan Imam Ali As. Tindakan terpentingnya pada masa Imam Ali As adalah bahwa ia melawan Imam Ali dan ikut serta dalam perang Jamal. Ia adalah penyulut api yang menyebabkan pemberontakan terhadap Imam Ali As. Dikatakan bahwa dalam perang Jamal ia menderita luka kira-kira 30 luka. <ref> Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahj al-Balāghah, jld. 1, hlm. 265. </ref> Ia juga ikut berperan ketika ayahnya mengadakan perlawanan melawan Imam Ali As bahkan dalam riwayat yang berasal dari para Imam dikatakan bahwa hal inilah yang menyebabkan ayahnya terpisah dari Ahlul Bait. <ref>Al-Imāmah wa al-Siyāsah, jld. 1, hlm. 28; Asad al-Ghābah, jld. 3, hlm. 139. </ref> Sebelum peperangan dimulai, Ibnu Zubair menerima kabar bahwa ayahnya menyesal telah ikut dalam perang Jamal dan bermaksud untuk menarik diri medan peperangan. Namun Ibnu Zubiar berusaha untuk meyakinkan ayahnya untuk tinggal bersama akhirnya ia gagal meninggalkan medan pertempuran. <ref> Al-Futuh, jld. 2, hlm. 470; Murūj al-Dzahab, jld. 2, hlm. 363. </ref> Antara Ibnu Zubair dan bibinya [[Aisyah]] terdapat hubungan kekerabatan yang akrab. <ref>Silahkan lihat: Najati, Dānesy Nāmeh Haj wa Haramain Syarifain, Ibnu Zubair http://hajj.ir/99/3019</ref>  Ketika Aisyah meninggal, ia menunjuk Ibnu Zubair untuk menjadi washinya. <ref>Silahkan Fath al-Bāri, jld. 4, hlm. 476. </ref> Dari sebagian tanda-tanda sejarah bisa ditarik kesimpulan bahwa Aisyah terpengaruhi Ibnu Zubair dalam peristiwa perang Jamal. <ref>Al-Isti’āb, jld. 3, hlm. 910; Tārikh al-Islām, jld. 4, hlm. 246. </ref>
Pengguna anonim