Lompat ke isi

Ja'far bin Abi Thalib: Perbedaan antara revisi

474 bita ditambahkan ,  27 Februari 2017
imported>Esmail
imported>Esmail
Baris 23: Baris 23:


==Maqam dan Kedudukan==
==Maqam dan Kedudukan==
Diriwayatkan Nabi Muhammad Saw bersabda, "Manusia diciptakan dari pohon-pohon yang berbeda, namun aku dan Ja'far berasal dari satu pohon dan diciptakan dari bahan yang sama." [14] Pada riwayat lain, Nabi Muhammad Saw bersabda, "Ja'far!, kamu baik wajah dan akhlak, sangat mirip denganku." [15]. Kemiripan antara Ja'far dengan Nabi Saw, sampai jika ada yang bertemu dengan Ja'far, akan memberi salam dengan mengucapkan, "Salam bagimu ya Rasulullah" karena mengira yang bertemu dengannya tersebut adalah Rasulullah Saw. Maka setiap kali menghadapi yang demikian, Ja'far hanya berkata, "Aku bukan Rasululah, aku adalah Ja'far." [16]
Diriwayatkan Nabi Muhammad Saw bersabda, "Manusia diciptakan dari pohon-pohon yang berbeda, namun aku dan Ja'far berasal dari satu pohon dan diciptakan dari bahan yang sama." <ref>Maqatil al-Thalibiyyin, hlm. 10; Syarh al-Akhbar, jld. 3, hlm. 205. </ref> Pada riwayat lain, Nabi Muhammad Saw bersabda, "Ja'far!, kamu baik wajah dan akhlak, sangat mirip denganku." [<ref>Bihar al-Anwar, jld. 22, hlm. 276.</ref> Kemiripan antara Ja'far dengan Nabi Saw, sampai jika ada yang bertemu dengan Ja'far, akan memberi salam dengan mengucapkan, "Salam bagimu ya Rasulullah" karena mengira yang bertemu dengannya tersebut adalah Rasulullah Saw. Maka setiap kali menghadapi yang demikian, Ja'far hanya berkata, "Aku bukan Rasululah, aku adalah Ja'far." <ref>A'yan al-Syiah, jld. 4, hlm. 125.</ref>


Ja'far sangat dicintai oleh Rasulullah saw. Rasulullah Saw pernah menyerahkan padanya harta rampasan perang yang didapat dari perang Badar meskipun saat itu, ia tidak ikut dalam perang Badar." [17] Demikian pula, ketika Rasulullah Saw telah mencapai kemenangan yang gemilang atau kelompok Yahudi pada perang Khaibar, pada perjalanan pulang ke Madinah, ia menjumpai Ja'far yang baru kembali dari Habasyah. Pada pertemuan tersebut, Rasulullah Saw memeluk Ja'far dan mengecup diantara kedua matanya dan berkata, "Demi Allah aku bersumpah, aku tidak tahu apa yang membuatku bahagia, apakah pertemuanku dengan Ja'far atau kemenangan di Khaibar?" [18] Pada momen tersebutlah, Nabi Muhammad Saw mengajarkan salat kepada Ja'far yang kemudian dikenal dengan nama Salat Ja'far ath-Thayyar. [19]
Ja'far sangat dicintai oleh Rasulullah saw. Rasulullah Saw pernah menyerahkan padanya harta rampasan perang yang didapat dari perang Badar meskipun saat itu, ia tidak ikut dalam perang Badar."<ref>Magazi Waqidi, jld. 1, hlm. 156.</ref> Demikian pula, ketika Rasulullah Saw telah mencapai kemenangan yang gemilang atau kelompok Yahudi pada perang Khaibar, pada perjalanan pulang ke Madinah, ia menjumpai Ja'far yang baru kembali dari Habasyah. Pada pertemuan tersebut, Rasulullah Saw memeluk Ja'far dan mengecup diantara kedua matanya dan berkata, "Demi Allah aku bersumpah, aku tidak tahu apa yang membuatku bahagia, apakah pertemuanku dengan Ja'far atau kemenangan di Khaibar?" <ref>Tabaqat Ibnu Sa'ad, jld. 4, hlm. 35.</ref> Pada momen tersebutlah, Nabi Muhammad Saw mengajarkan salat kepada Ja'far yang kemudian dikenal dengan nama Salat Ja'far ath-Thayyar. <ref>Wasail al-Syiah, jld. 8, hlm. 49.</ref>


Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib As juga sangat mencintai Ja'far. Sampai diceritakan oleh Abdullah bin Ja'far, "Setiap aku menghendaki sesuatu dari pamanku Ali, dan aku menyampaikannnya dengan mengucap sumpah atas nama ayahku -Ja'far- maka pasti ia mengabulkannya." [20]
Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib As juga sangat mencintai Ja'far. Sampai diceritakan oleh Abdullah bin Ja'far, "Setiap aku menghendaki sesuatu dari pamanku Ali, dan aku menyampaikannnya dengan mengucap sumpah atas nama ayahku -Ja'far- maka pasti ia mengabulkannya." <ref>A'yan al-Syiah, jld. 4, hlm. 126.</ref>


===Karakteristik===
===Karakteristik===
Abu Na'im al-Isfahani mengatakan, "Ja'far bin Abi Thalib, adalah orator, dermawan, pemberani dan seorang yang arif." [21] Ibnu Qudamah menyebutkan Ja'far bin Abi Thalib sebagai sosok yang penyabar dan tawadhu. [22] Dzahabi menulis, "Ja'far bin Abi Thalib, adalah sosok yang sangat mulia, sayid para syahid dan mujahidin." [23]
Abu Na'im al-Isfahani mengatakan, "Ja'far bin Abi Thalib, adalah orator, dermawan, pemberani dan seorang yang arif."<ref>Hilyatu al-Aulia, jld. 1, hlm. 114.</ref> Ibnu Qudamah menyebutkan Ja'far bin Abi Thalib sebagai sosok yang penyabar dan tawadhu. <ref>Al-Tabyyin, hlm. 115.</ref> Dzahabi menulis, "Ja'far bin Abi Thalib, adalah sosok yang sangat mulia, sayid para syahid dan mujahidin." <ref>Sair A'lam al-Nubala, jld. 1, hlm. 206.</ref>


===Misdaq Ayat Al-Qur'an===
===Misdaq Ayat Al-Qur'an===
Beberapa ayat Al-Qur'an disebutkan turun berkenaan dengan maqam dan kedudukan Ja'far bin Abi Thalib. Ali bin Ibrahim al-Qommi mengenai ayat  {{ia| مِّنَ الْمُؤْمِنِینَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّـهَ عَلَیهِ ۖ فَمِنْهُم مَّن قَضَیٰ نَحْبَهُ وَمِنْهُم مَّن ینتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِیلًا }}  (Qs. Al-Ahzab: 23) yang artinya. "Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya)" meriwayatkan dari Imam Baqir As yang menyebutkan orang Mukmin yang menepati janjinya dan mempersembahkan dirinya untuk Allah Swt adalah Hamzah dan Ja'far bin Abi Thalib. [24]
Beberapa ayat Al-Qur'an disebutkan turun berkenaan dengan maqam dan kedudukan Ja'far bin Abi Thalib. Ali bin Ibrahim al-Qommi mengenai ayat  {{ia| مِّنَ الْمُؤْمِنِینَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّـهَ عَلَیهِ ۖ فَمِنْهُم مَّن قَضَیٰ نَحْبَهُ وَمِنْهُم مَّن ینتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِیلًا }}  (Qs. Al-Ahzab: 23) yang artinya. "Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya)" meriwayatkan dari Imam Baqir As yang menyebutkan orang Mukmin yang menepati janjinya dan mempersembahkan dirinya untuk Allah Swt adalah Hamzah dan Ja'far bin Abi Thalib. <ref>Tafsir al-Qommi, jld. 2, hlm. 188.</ref>
 


Atau pada ayat lain:{{ia| أُذِنَ لِلَّذِینَ یقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّـهَ عَلَیٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِیرٌ }} (Qs. Al-Hajj: 39) yang artinya, "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu." disebutkan turun berkenaan Imam Ali As, Hamzah dan Ja'far. [25]
Atau pada ayat lain:{{ia| أُذِنَ لِلَّذِینَ یقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّـهَ عَلَیٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِیرٌ }} (Qs. Al-Hajj: 39) yang artinya, "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu." disebutkan turun berkenaan Imam Ali As, Hamzah dan Ja'far. [25]
Pengguna anonim