Lompat ke isi

Kufah: Perbedaan antara revisi

27 bita ditambahkan ,  2 Oktober 2021
imported>Yuwono
imported>Yuwono
Baris 252: Baris 252:
==Ilmu dan Seni di Kufah==
==Ilmu dan Seni di Kufah==
===Fikih===
===Fikih===
Di akhir-akhir umur [[Imam Shadiq as]], maktab fikih [[Syiah]] dipindah dari [[Madinah]] ke Kufah, dan mendapat kehidupan fikih baru di Kufah. Dalam buku ''Tarikh al-Kufah'' dikemukakan Imam Shadiq as pergi ke Kufah pada masa pemerintahan as-Saffah dan menetap disitu di tengah-tengah Bani Abdil Qais selama dua tahun. Saat itu orang-orang [[Syiah]] dari segala penjuru menemui beliau dan menimba ilmu darinya. Dari Muhammad bin Ma'ruf al-Hilali dinukilkan bahwa untuk menemui Imam Shadiq as pergi ke Hirah, namun dikarenakan banyaknya masyarakat yang mengelilingi beliau, ia pun tidak dapat menemui beliau. Hasan al-Wasya mengatakan, saya melihat masjid Kufah dari dekat, dimana sekitar 900 syaikh disitu mengatakan, haddatsani Ja'far bin Muhammad. <ref>Baraqi, ''Tarikh Kufah'' (1424 H), hlm. 466. </ref>  
Di akhir-akhir umur [[Imam Shadiq as]], maktab fikih [[Syiah]] dipindah dari [[Madinah]] ke Kufah, dan mendapat kehidupan fikih baru di Kufah. Dalam buku ''Tarikh al-Kufah'' dikemukakan Imam Shadiq as pergi ke Kufah pada masa pemerintahan as-Saffah dan menetap disitu di tengah-tengah bani Abdil Qais selama dua tahun. Saat itu orang-orang [[Syiah]] dari segala penjuru menemui beliau dan menimba ilmu darinya. Dari Muhammad bin Ma'ruf al-Hilali dinukilkan bahwa untuk menemui Imam Shadiq as pergi ke Hirah, namun dikarenakan banyaknya masyarakat yang mengelilingi beliau, ia pun tidak dapat menemui beliau. Hasan al-Wasya mengatakan, saya melihat masjid Kufah dari dekat, dimana sekitar 900 syaikh disitu mengatakan, haddatsani Ja'far bin Muhammad. <ref>Baraqi, ''Tarikh Kufah'' (1424 H), hlm. 466. </ref>  


'''Kriteria Madrasah Fikih Kufah'''
'''Kriteria Madrasah Fikih Kufah'''


*Pada masa ini perintah penyusunan dan penulisan hadis mendapat prioritas khusus. Awal penulisan dan penyusunan hadis sampai pada masa [[Imam Baqir as]] dan mencapai puncaknya pada masa Imam Shadiq as. Imam Shadiq as benar-benar mendorong para sahabatnya untuk mencatat dan menulis hadis. Abu Bashir mengatakan, Imam Shadiq as berkata: Tulisalah (hadis dan ilmu-ilmu). Sesungguhnya kalian tidak dapat menjaga ilmu, kecuali lewat penulisannya.
*Pada masa ini perintah penyusunan dan penulisan hadis mendapat prioritas khusus. Awal penulisan dan penyusunan hadis sampai pada masa [[Imam Baqir as]] dan mencapai puncaknya pada masa Imam Shadiq as. Imam Shadiq as benar-benar mendorong para sahabatnya untuk mencatat dan menulis hadis. Abu Bashir mengatakan, Imam Shadiq as berkata: Tulislah (hadis dan ilmu-ilmu). Sesungguhnya kalian tidak dapat menjaga ilmu, kecuali lewat penulisannya.
*Pada masa ini muncul masalah-masalah baru dan terkini, yang tidak ditemukan jawabannya dalam [[Alquran]], dan apa yang dipegang para [[fakih]] [[Ahlusunah]] tentang riwayat dan hadis tidak dapat menjawab dan kondisi masyarakat dan propaganda pada waktu tidak mengizinkan masyarakat untuk merujuk ke [[Ahlulbait as]]. Karenanya, para fakih Ahlusunah melakukan qiyas, istihsan, ra'yu dan dzan.
*Pada masa ini muncul masalah-masalah baru dan terkini, yang tidak ditemukan jawabannya dalam [[Alquran]], dan apa yang dipegang para [[fakih]] [[Ahlusunah]] tentang riwayat dan hadis tidak dapat menjawab dan kondisi masyarakat dan propaganda pada waktu tidak mengizinkan masyarakat untuk merujuk ke [[Ahlulbait as]]. Karenanya, para fakih Ahlusunah melakukan qiyas, istihsan, ra'yu dan dzan.
*Pada masa itu terjadi perselisihan penukilan para perawi. Riwayat-riwayat dari para Imam suci dinukilkan dan terkadang dalam satu topik, dinukilkan dua riwayat yang kontradiksi. Karenanya, sebagian para rawi meminta solusi dari para Imam untuk mengenal hadis-hadis benar dari yang tidak benar. Riwayat-riwayat yang dibawah tema akhbar 'ilajiyyah (riwayat yang menjelaskan tentang kontradiksi riwayat) adalah untuk menyelesakan kontradiksi hadis-hadis semacam ini.
*Pada masa itu terjadi perselisihan penukilan para perawi. Riwayat-riwayat dari para Imam suci dinukilkan dan terkadang dalam satu topik, dinukilkan dua riwayat yang kontradiksi. Karenanya, sebagian para rawi meminta solusi dari para Imam untuk mengenal hadis-hadis benar dari yang tidak benar. Riwayat-riwayat yang dibawah tema akhbar 'ilajiyyah (riwayat yang menjelaskan tentang kontradiksi riwayat) adalah untuk menyelesakan kontradiksi hadis-hadis semacam ini.
*Pada masa ini dijelaskan tolok ukur ijtihad dan istinbat hukum-hukum syar'i seperti istishab, bara'at, ihtiyath, takhyir, kaidah thaharat, kaidah yad, ibahah dan hilliyyah oleh [[para Imam]]. Dalam beberapa hal sang perawi melakukan perjalanan ke kawasan-kawasan jauh, dimana untuk pertanyaan-pertanyaan yang dipaparkan, mereka tidak dapat mengontak Imam as. Karenanya, dengan menggunakan kaidah dan pokok-pokok fikih melakukan ijtihad istinbath hukum-hukum syar'i. <ref>Karimi Niya, ''Tarikh Fiqh wa huquq'',hlm.46.</ref>  
*Pada masa ini dijelaskan tolok ukur [[Mujtahid|ijtihad]] dan penyimpulan hukum-hukum syar'i seperti istishab, bara'at, ihtiyath, takhyir, kaidah thaharat, kaidah yad, ibahah dan hilliyyah oleh [[para Imam]]. Dalam beberapa hal sang perawi melakukan perjalanan ke kawasan-kawasan jauh, dimana untuk pertanyaan-pertanyaan yang dipaparkan, mereka tidak dapat mengontak Imam as. Karenanya, dengan menggunakan kaidah dan pokok-pokok fikih melakukan ijtihad istinbath hukum-hukum syar'i. <ref>Karimi Niya, ''Tarikh Fiqh wa huquq'',hlm.46.</ref>  


===Hadis===
===Hadis===
Baris 268: Baris 268:


*Dinamika dan Rasionalisme: kehadiran orang-orang Syiah disamping para penentang di kawasan ini dan konflik fikih teologi, dengan sendirinya menggerakkan maktab hadis ini menuju ke sebuah dinamisme dan vitalitas.   
*Dinamika dan Rasionalisme: kehadiran orang-orang Syiah disamping para penentang di kawasan ini dan konflik fikih teologi, dengan sendirinya menggerakkan maktab hadis ini menuju ke sebuah dinamisme dan vitalitas.   
*Banyaknya perawi Kufah dan peran [[para Imam as]]: terkait jumlah para muhaddis Syiah yang tinggal di Kufah, terdapat riwayat yang menunjukkan jumalh signifikan para perawi Syiah dalam bidang hadis, setelah berdirinya syiah disitu. Kita dapati kelompok pertama, para murid [[Imam Baqir as]] adalah sebagian orang-orang Syiah Kufah, diantaranya adalah keluarga A'yan. Para saudara A'yan merupakan para penyeru dakwah dan publikasi ajaran-ajaran Ahlulbait as di Kufah. Hilir mudik orang-orang Syiah dengan [[Imam Shadiq as]] di Madinah juga terus berlanjut dan para pemuka Syiah dari Kufah baik secara individu maupun berkelompok pergi menemui beliau dan mendapatkan hadis. Menilik list para sahabat Imam ke-6 dalam ''Rijal Syaikh Thusi'' juga mengafirmasikan hal tersebut, yaitu para perawai beliau dalam tingkat pertama adalah orang-orang Kufah dan terkadang menuturkan puluhan nama dikalangan para sahabat beliau, dimana sifat persamaan kesemua mereka adalah Kufi.
*Banyaknya perawi Kufah dan peran [[para Imam as]]: terkait jumlah para muhaddis Syiah yang tinggal di Kufah, terdapat riwayat yang menunjukkan jumlah signifikan para perawi Syiah dalam bidang hadis, setelah berdirinya syiah disitu. Kita dapati kelompok pertama, para murid [[Imam Baqir as]] adalah sebagian orang-orang Syiah Kufah, diantaranya adalah keluarga A'yan. Para saudara A'yan merupakan para penyeru dakwah dan publikasi ajaran-ajaran Ahlulbait as di Kufah. Hilir mudik orang-orang Syiah dengan [[Imam Shadiq as]] di Madinah juga terus berlanjut dan para pemuka Syiah dari Kufah baik secara individu maupun berkelompok pergi menemui beliau dan mendapatkan hadis. Menilik list para sahabat Imam ke-6 dalam ''Rijal Syaikh Thusi'' juga mengafirmasikan hal tersebut, yaitu para perawai beliau dalam tingkat pertama adalah orang-orang Kufah dan terkadang menuturkan puluhan nama dikalangan para sahabat beliau, dimana sifat persamaan kesemua mereka adalah Kufi.
*Kehadiran Imam Shadiq as dan para wakil Imam as di Kufah: hijrahnya dua tahun Imam Shadiq as ke Kufah pada masa Abul Abbas Saffah dan tarbiah para murid di kota ini, dengan melihat baru berjalannya pemerintahan Bani Abbasiah dan atensi mereka dengan stabilitas penuh pemerintahannya, dan tidak adanya perhatian mencukupi terhadap aktivitas-aktivitas Imam Shadiq as menyebabkan pada masa dua tahun ini untuk para muhaddis Syiah dan bahkan untuk sebagian para muhaddis non Syiah, berubah menjadi periode penuh keberkahan. Terkait dua tahun tersebut, menurut sebagian riwayat, Abu Hanifah menuturkan realita ini kepada dirinya, ''Laula al-Sanatain La Halaka al-Nu'man''.
*Kehadiran Imam Shadiq as dan para wakil Imam as di Kufah: hijrahnya dua tahun Imam Shadiq as ke Kufah pada masa Abul Abbas Saffah dan tarbiah para murid di kota ini, dengan melihat baru berjalannya pemerintahan bani Abbasiyah dan atensi mereka dengan stabilitas penuh pemerintahannya, dan tidak adanya perhatian mencukupi terhadap aktivitas-aktivitas Imam Shadiq as menyebabkan pada masa dua tahun ini untuk para muhaddis Syiah dan bahkan untuk sebagian para muhaddis non Syiah, berubah menjadi periode penuh keberkahan. Terkait dua tahun tersebut, menurut sebagian riwayat, Abu Hanifah menuturkan realita ini kepada dirinya, ''Laula al-Sanatain La Halaka al-Nu'man''.
*Penyusunan pokok dan buku-buku hadis: termasuk kriteria penting maktab hadis Kufah, adalah para muhaddis melakukan penyusunan dan penulisan referensi-referensi hadis, yang dari aspek kualitas dan kuantitas adalah hal yang luar biasa dan bagian mendasar dari 6600 buku dimana [[Syaikh Hurr Amili]] di akhir bab keempat dari ''[[Wasail al-Syi'ah]]'' menisbatkan penyusunannya para pendahulu Syiah dua belas, yang sezaman dengan para Imam as ditulis oleh para muhaddis Kufah. Buah dari penulisan tersusun ini adalah munculnya "[[Ushul Arbau'miah]]". Namun awalnya kumpulan tersusun ini awalnya adalah kumpulan riwayat pribadi, dimana seorang perawi mengumpulkan seluruh hadis-hadis yang didengarnya dalam satu tempat, yang selanjutnya dibukukan dalam bentuk yang lebih rapi. <ref>Jabbari, ''Negahi be Makktab Haditsi Kufah dar Sadehhaye Awwaliyeh''hlm. 59. </ref>
*Penyusunan pokok dan buku-buku hadis: termasuk kriteria penting maktab hadis Kufah, adalah para muhaddis melakukan penyusunan dan penulisan referensi-referensi hadis, yang dari aspek kualitas dan kuantitas adalah hal yang luar biasa dan bagian mendasar dari 6600 buku dimana [[Syaikh Hurr Amili]] di akhir bab keempat dari ''[[Wasail al-Syi'ah]]'' menisbatkan penyusunannya para pendahulu Syiah dua belas, yang sezaman dengan para Imam as ditulis oleh para muhaddis Kufah. Buah dari penulisan tersusun ini adalah munculnya "[[Ushul Arbau'miah]]". Namun awalnya kumpulan tersusun ini awalnya adalah kumpulan riwayat pribadi, dimana seorang perawi mengumpulkan seluruh hadis-hadis yang didengarnya dalam satu tempat, yang selanjutnya dibukukan dalam bentuk yang lebih rapi. <ref>Jabbari, ''Negahi be Makktab Haditsi Kufah dar Sadehhaye Awwaliyeh''hlm. 59. </ref>


===Nahwu===
===Nahwu===
Ada dua maktab mendasar dalam nahwu: maktab Basrah dan maktab Kufah. Sedari awal kinerja dua maktab ini menciptakan banyak perselisihan dikalangan para pemuka mereka. [[Sayid Muhsin Amin]] dalam ''[[A'yan al-Syi'ah]]'' mengatakan, para perintis pertama ilmu Nawhu di Basrah dan Kufah adalah para ulama Syiah, yang telah membentangkan dan mempublikasikan ilmu tersebut di dua kawasan tersebut.<ref>Muhajirani, ''Tarikh Sharaf wa Nahwu'', hlm.101.</ref>
Ada dua maktab (kelompok) mendasar dalam nahwu: maktab Basrah dan maktab Kufah. Sedari awal kinerja dua maktab ini menciptakan banyak perselisihan dikalangan para pemuka mereka. [[Sayid Muhsin Amin]] dalam ''[[A'yan al-Syi'ah]]'' mengatakan, para perintis pertama ilmu Nawhu di Basrah dan Kufah adalah para ulama Syiah, yang telah membentangkan dan mempublikasikan ilmu tersebut di dua kawasan tersebut.<ref>Muhajirani, ''Tarikh Sharaf wa Nahwu'', hlm.101.</ref>
[[Berkas:بخشی از سوره فاطر به خط کوفی متعلق به اواخر قرن هشتم میلادی (دوم هجری).JPG|250px|thumbnail|<center>Sebagian [[Surah Fathir]] dengan khat Kufi tekait akhir abad ke-8 Masehi (dua Hijriyah)</center>]]
[[Berkas:بخشی از سوره فاطر به خط کوفی متعلق به اواخر قرن هشتم میلادی (دوم هجری).JPG|250px|thumbnail|<center>Sebagian [[Surah Fathir]] dengan khat Kufi tekait akhir abad ke-8 Masehi (dua Hijriyah)</center>]]


Dikarenakan masyarakat Kufah bekerjasama dengan Bani Abbasiah melawan [[Bani Umayyah]], maka Bani Abbas mendukung/mengayomi masyarakat Kufah dalam melawan masyarakat Basrah dan mengundang para ulama Kufah untuk mendidik anak-anak mereka. <ref> Baraqi, ''Tarikh al-Kufah'' (1424 H), hlm. 229. </ref>
Dikarenakan masyarakat Kufah bekerjasama dengan bani Abbasiyah melawan [[Bani Umayyah]], maka bani Abbas mendukung/mengayomi masyarakat Kufah dalam melawan masyarakat Basrah dan mengundang para ulama Kufah untuk mendidik anak-anak mereka. <ref> Baraqi, ''Tarikh al-Kufah'' (1424 H), hlm. 229. </ref>


===Khat Kufah===
===Khat Kufah===
Kaligrafi Kufi adalah gaya tulisan Arab yang karakter dominannya berbentuk siku (kubisme). Khat ini puluhan tahun adalah khat mayoritas Arab dan [[Alquran]] dan surah-surah yang ada ditulis dengan khat tersebut dan demikian juga, koin emas, dirham dan dinar distempel dengan khat tersebut. Huruf khat Kufah awalnya ditulis tanpa titik dan dengan tanpa harakat i'rab dan dikarenakan para hafiz dan qori Alquran amatlah banyak dan mengambilnya dari [[Rasulullah saw]] melalui  generasi ke generasi, maka kekeliruan dan kesalahan amatlah jarang, namun setelah pertengahan abad pertama, dimana suku-suku Arab berbaur dengan para minoritas lainnya, lambat laun kesalahan dan kekeliruan dalam bacaan Alquran semakin terlihat, karenanya [[Abul Aswad Duali]] menciptakan penulisan fathah, dhammah dan kasrah untuk mempermudah bacaan, dengan melalui sejumlah titik. <ref>Safari, ''Kufah az Pedayesh ta ‘Asyura'', hlm. 327-330. </ref>
Kaligrafi Kufi adalah gaya tulisan Arab yang karakter dominannya berbentuk siku (kubisme). Khat ini puluhan tahun adalah khat mayoritas Arab dan [[Alquran]] dan surah-surah yang ada ditulis dengan khat tersebut dan demikian juga, koin emas, dirham dan dinar di stempel dengan khat tersebut. Huruf khat Kufah awalnya ditulis tanpa titik dan dengan tanpa harakat i'rab dan dikarenakan para hafiz dan qori Alquran amatlah banyak dan mengambilnya dari [[Rasulullah saw]] melalui  generasi ke generasi, maka kekeliruan dan kesalahan amatlah jarang, namun setelah pertengahan abad pertama, dimana suku-suku Arab berbaur dengan para minoritas lainnya, lambat laun kesalahan dan kekeliruan dalam bacaan Alquran semakin terlihat, karenanya [[Abul Aswad Duali]] menciptakan penulisan fathah, dhammah dan kasrah untuk mempermudah bacaan, dengan melalui sejumlah titik. <ref>Safari, ''Kufah az Pedayesh ta 'Asyura'', hlm. 327-330. </ref>


==Kota Kufah dalam Riwayat==
==Kota Kufah dalam Riwayat==
Pengguna anonim