Lompat ke isi

Kufah: Perbedaan antara revisi

38 bita dihapus ,  24 Juli 2018
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Hindr
imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
<onlyinclude>{{#ifeq:{{{section|editorial box}}}|editorial box|{{Editorial Box
<onlyinclude>{{#ifeq:{{{section|editorial box}}}|editorial box|{{Editorial Box
  | prioritas =aa
  | prioritas =aa
  | kualitas =c
  | kualitas =b
  | link =sudah
  | link =sudah
  | foto =sduah
  | foto =sduah
Baris 7: Baris 7:
  | infobox =-
  | infobox =-
  | navbox =-
  | navbox =-
  | alih=-
  | alih=sudah
  | referensi =sudah
  | referensi =sudah
  | Artikel bagus =
  | Artikel bagus =
  | Artikel pilihan =
  | Artikel pilihan =
}}}}</onlyinclude>
}}}}</onlyinclude>
'''Kufah''' (bahasa Arab: {{ia|الكوفة}}), salah satu dari kota-kota [[Irak]] dan kota kedua yang dibangun oleh kaum [[islam|muslim]]. [[Imam Ali as]] memilih kota ini sebagai pusat kekhilafahannya pada tahun 36 H dan dia mati syahid di kota tersebut. Mayoritas [[Syiah]] abad pertama berasal dari kota Kufah. Termasuk tempat penting kota ini adalah [[masjid Kufah]] dan [[masjid Sahlah]]. Sejumlah ilmu, seperti fikih, hadis dan nahwu sangat marak di Kufah.
'''Kufah''' (bahasa Arab: {{ia|الكوفة}}), salah satu dari kota-kota [[Irak]] dan kota kedua yang dibangun oleh kaum [[muslim]]. [[Imam Ali as]] memilih kota ini sebagai pusat kekhilafahannya pada tahun 36 H dan dia mati syahid di kota tersebut. Mayoritas [[Syiah]] abad pertama berasal dari kota Kufah. Termasuk tempat penting kota ini adalah [[Masjid Kufah]] dan [[Masjid Sahlah]]. Sejumlah ilmu, seperti [[fikih]], hadis dan nahwu sangat marak di Kufah.


Kufah memiliki peran signifikan dalam [[peristiwa Karbala]]; dengan melihat surat-surat penduduk Kufah, [[Imam Husain as]] menuju kota tersebut, demikian juga sejumlah besar pasukan yang bertempur di [[Karbala]] dengan Imam Husain berasal dari Kufah. [[Imam Shadiq as]] di awal pemerintahan Abbasiah berkali-kali mengunjungi kota tersebut dan mengajar beberapa waktu di situ.
Kufah memiliki peran signifikan dalam [[Peristiwa Karbala]]; dengan melihat [[Surat-surat Penduduk Kufah kepada Imam Husain as|surat-surat penduduk Kufah]], [[Imam Husain as]] menuju kota tersebut, demikian juga sejumlah besar pasukan yang bertempur di [[Karbala]] dengan Imam Husain berasal dari Kufah. [[Imam Shadiq as]] di awal pemerintahan Abbasiyah berkali-kali mengunjungi kota tersebut dan mengajar beberapa waktu di situ.


Kedudukan agung kota ini digambarkan dalam literatur Syiah dan merupakan pusat pemerintahan [[Imam Mahdi Ajf]] setelah kemunculannya.
Kedudukan agung kota ini digambarkan dalam literatur Syiah dan merupakan pusat pemerintahan [[Imam Mahdi afs]] setelah kemunculannya.
Urgensi kota Kufah kembali pada dua abad pertama [[Hijriah]], karena setelah tersingkapnya pusara [[Amirul Mukminin Ali as]] dan pembangunan kota [[Najaf]], lambat laun urgensi dan kedudukan Kufah semakin meredup dan urgensi kota Najaf semakin bertambah.
Urgensi kota Kufah kembali pada dua abad pertama [[Hijriah]], karena setelah tersingkapnya pusara [[Amirul Mukminin Ali as]] dan pembangunan kota [[Najaf]], lambat laun urgensi dan kedudukan Kufah semakin meredup dan urgensi kota Najaf semakin bertambah.


==Sejarah==
==Sejarah==
===Pembangunan Pertama===
===Pembangunan Pertama===
Menurut riwayat, kawasan Kufah pada masa sebelum [[Islam]] adalah tempat yang makmur dan berpenduduk dan setelah itu mengalami kehancuran. Menurut riwayat, Nabi Nuh as membuat kapalnya di Kufah<ref>Maqdisi, ''Ahsan al-Taqasim'' jld. 1, hlm. 181, 1402 H </ref>  dan kaum Nuh di Kufah meletakkan sejumlah berhala-berhala. <ref>Al-Majlisi, ''Hatul Qulub'',jld. 1, hlm. 271, 1426 H. </ref>  
Menurut riwayat, kawasan Kufah pada masa sebelum [[Islam]] adalah tempat yang makmur dan berpenduduk dan setelah itu mengalami kehancuran. Menurut riwayat, [[Nabi Nuh as]] membuat kapalnya di Kufah<ref>Maqdisi, ''Ahsan al-Taqasim'' jld. 1, hlm. 181, 1402 H </ref>  dan kaum Nuh di Kufah meletakkan sejumlah berhala-berhala. <ref>Al-Majlisi, ''Hatul Qulub'',jld. 1, hlm. 271, 1426 H. </ref>  


Bangunan baru kota Kufah disandarkan kepada kaum muslim. Kota ini bersama dengan Basra termasuk salah satu kota yang pendiriannya disandarkan pada kaum muslim. Dikatakan, kawasan tersebut adalah tempat kamp permanen pasukan muslim dalam penaklukan-penaklukan Islam. Ketika [[Umar bin Khattab]] mengetahui bahwa pasukan Arab mengalami depresi di kawasan ini, ia memerintahkan [[Sa'ad bin Abi Waqqas]] pada tahun 15 atau 17 atau 19 H agar mengambil sebuah tempat di kawasan tersebut untuk dijadikan sebagai tempat tinggal kaum muslim, yang kompatibel dengan integritas mereka. <ref>Dinawari, ''Akhbār al-Thiwāl'', hlm. 123-124, 1415 H. </ref>  Dengan demikian, Kufah dibangun di setengah farsakh barat Furat dan satu farsakh timur laut Hirah (kota makmur di pusat pemerintahan Ali Mandzar), dimana dalam jarak dua farsakh utaranya adalah [[Nukhailah]] dan delapan farsakh barat laut adalah [[Karbala]]. <ref>Safari Furusyani, ''Kufah az Pedayesh ta ‘Asyura'', hlm. 34-35. </ref>  Salah satu kinerja Sa’ad adalah membangun masjid Kufah dan Darul Imarah, dan dua bangunan tersebut dibangun di bagian tertinggi Kufah. <ref>Baraqi, ''Tarikh al-Kufah'', hlm. 115. </ref>  
Kota Kufah pada masa Islam kembali dibangun. Kawasan tersebut adalah tempat kamp permanen pasukan muslim dalam penaklukan-penaklukan Islam. [[Umar bin Khattab]] memerintahkan [[Sa'ad bin Abi Waqqash]] pada tahun 15 H atau 17 H atau 19 H agar mengambil sebuah tempat di kawasan tersebut untuk dijadikan sebagai tempat tinggal kaum muslim, yang kompatibel dengan integritas mereka. <ref>Dinawari, ''Akhbār al-Thiwāl'', hlm. 123-124, 1415 H. </ref>  Dengan demikian, Kufah dibangun dengan letak posisi setengah farsakh (3 km) barat Furat dan satu farsakh (6 km) timur laut Hirah (kota makmur di pusat pemerintahan Ali Mandzar), dimana dalam jarak dua farsakh utaranya adalah [[Nukhailah]] dan delapan farsakh barat laut adalah [[Karbala]]. <ref>Safari Furusyani, ''Kufah az Pedayesh ta ‘Asyura'', hlm. 34-35. </ref>  Salah satu kinerja Sa'ad adalah membangun [[Masjid Kufah]] dan Darul Imarah. Dua bangunan tersebut dibangun di bagian tertinggi Kufah. <ref>Baraqi, ''Tarikh al-Kufah'', hlm. 115. </ref>  
   
   
Pendirian kota Kufah termasuk persyaratan strategis yang membantu penaklukan era khalifah kedua. Ketika pasukan militer Arab dengan dipimpin Sa’ad bin Abi Waqqas tiba di kawasan Iran, membutuhkan sebuah barisan penghubung antara [[Madinah]] (pusat pemerintahan Islam) dan medan pertempuran dan sudah semestinya pasukan muslim memiliki sebuah titik sandaran dan kamp militer permanen di dekat medan pertempuran. <ref>Dinawari, ''Akhbar al-Thiwal'', hlm. 124. </ref>  Karenanya, Umar membangun kamp permanen di kawasan umum Kufah dan dengan demikian, lambat laun kota Kufah bertambah luas dan makmur. Mayoritas muhajirin pertama Kufah, baik Arab maupun Persia adalah sekelompok militer, yang mayoritasnya datang tanpa keluarga mereka dan hidup sebagai militer siap tempur. <ref>Ja’fari, ''Tasayyu’ dar Mashir Tarikh'', hlm. 142. </ref>  
Pendirian kota Kufah termasuk persyaratan strategis yang membantu penaklukan era khalifah kedua. Ketika pasukan militer Arab dengan dipimpin Sa'ad bin Abi Waqqash tiba di kawasan Iran, membutuhkan sebuah barisan penghubung antara [[Madinah]] (pusat pemerintahan Islam) dan medan pertempuran dan sudah semestinya pasukan muslim memiliki sebuah titik sandaran dan kamp militer permanen di dekat medan pertempuran. <ref>Dinawari, ''Akhbar al-Thiwal'', hlm. 124. </ref>  Karenanya, Umar membangun kamp permanen di kawasan umum Kufah dan dengan demikian, lambat laun kota Kufah bertambah luas dan makmur. Mayoritas para pendatang pertama Kufah, baik Arab maupun Persia adalah sekelompok militer, yang mayoritasnya datang tanpa keluarga mereka dan hidup sebagai militer siap tempur. <ref>Ja’fari, ''Tasayyu’ dar Mashir Tarikh'', hlm. 142. </ref>  


'''Susunan Penduduk'''
'''Susunan Penduduk'''
Baris 31: Baris 31:
Sejak dari awal pendirian kota Kufah bukanlah kota Arab asli seperti [[Mekah]], Madinah dan bahkan Damaskus; namun gabungan pelbagai suku yang tak terkoordinir. <ref>Ja’fari, ''Tasayyu’ dar Mashir Tarikh'', hlm. 127. </ref>  Di awal pendirian Kufah, orang-orang yang datang dari daerah sekitar berjumlah lima belas sampai duapuluh ribu orang. Dengan perintah Umar bin Khattab, penduduk Kufah dibagi menjadi tujuh kelompok:
Sejak dari awal pendirian kota Kufah bukanlah kota Arab asli seperti [[Mekah]], Madinah dan bahkan Damaskus; namun gabungan pelbagai suku yang tak terkoordinir. <ref>Ja’fari, ''Tasayyu’ dar Mashir Tarikh'', hlm. 127. </ref>  Di awal pendirian Kufah, orang-orang yang datang dari daerah sekitar berjumlah lima belas sampai duapuluh ribu orang. Dengan perintah Umar bin Khattab, penduduk Kufah dibagi menjadi tujuh kelompok:
#Bani Kinanah dengan mitra mereka
#Bani Kinanah dengan mitra mereka
#Bani Qudha’ah, Ghassan, Bajilah, Khats’am, Kindah, Hadhramaut, dan Azd dari kabilah Yaman
#Bani Qudha'ah, Ghassan, Bajilah, [[Khats'am]], Kindah, Hadhramaut, dan Azd dari kabilah Yaman
#Bani Mudzhij, Himyar, Hamdan dan  mitra mereka
#Bani Mudzhij, Himyar, Hamdan dan  mitra mereka
#Bani Tamim, Rihab, dan Hawazin
#Bani Tamim, Rihab, dan Hawazin
#Bani Asad, Ghatfan, Muharib, Namr, Dhabi’ah, dan Taghlib
#Bani Asad, Ghatfan, Muharib, Namr, Dhabi'ah, dan Taghlib
#Bani Iyad, ‘Ak, Abdul Qais, Ahlul Hijr dan Hamra’
#Bani Iyad, 'Ak, Abdul Qais, Ahlul Hijr dan Hamra’
#Kabilah Yamani Tay. <ref>''Tasayyu’ dar Mashir Tarikh'', hlm. 128-131. </ref>  
#Kabilah Yamani Tay. <ref>''Tasayyu’ dar Mashir Tarikh'', hlm. 128-131. </ref>  


Susunan kabilah ini masih berlanjut sampai pada masa [[Imam Ali]] dan dia mengganti pengelompokan susunan Kufah dan perubahan terakhir suku-suku Kufah dilakukan oleh [[Ziyad bin Abih]] pada tahun 50 Hijriah.
Susunan kabilah ini masih berlanjut sampai pada masa [[Imam Ali as]] dan dia mengganti pengelompokan susunan Kufah dan perubahan terakhir suku-suku Kufah dilakukan oleh [[Ziyad bin Abih]] pada tahun 50 H/670.


Mayoritas kabilah Arab yang tinggal pada masa penyebaran Islam di Kufah berasal dari Yaman dan mayoritas kabilah Yamani, khususnya kabilah Hamdan adalah orang-orang Syiah Ali. Massignon mengatakan, kabilah Hamdan adalah kabilah besar, penting, kuat dan mampu dan personalnya adalah orang-orang Syiah setia Ali as<ref>Fayyadh, ''Pedayesy wa Gustaresye Syiah'', hlm.80</ref>  dan demikian juga kabilah Tay termasuk kabilah terkuat pendukung Ali as hadir dalam [[perang Jamal]] dan [[Shiffin]] di awal pembentukan Kufah. <ref>Ja’fari, ''Tasayyu’ dar Masir Tarikh'', hlm. 130. </ref>
Mayoritas kabilah Arab yang tinggal pada masa penyebaran Islam di Kufah berasal dari Yaman dan mayoritas kabilah Yamani, khususnya kabilah Hamdan adalah orang-orang Syiah Ali. Massignon mengatakan, kabilah Hamdan adalah kabilah besar, penting, kuat dan mampu dan personalnya adalah orang-orang Syiah setia Ali as<ref>Fayyadh, ''Pedayesy wa Gustaresye Syiah'', hlm.80</ref>  dan demikian juga kabilah Tay termasuk kabilah terkuat pendukung Ali as hadir dalam [[Perang Jamal]] dan [[Perang Shiffin|Shiffin]] di awal pembentukan Kufah. <ref>Ja’fari, ''Tasayyu’ dar Masir Tarikh'', hlm. 130. </ref>
   
   
Asy’ariyyun, kelompok Syiah Imam Ali keturunan Yaman termasuk kabilah yang hijrah ke Kufah. Kabilah ini pindah ke [[Qom]] karena tekanan yang dilakukan olah Hajjaj bin Yusuf terhadap orang-orang Syiah dan memilih Qom sebagai markas untuk tempat tinggal dan publikasi Syiah di Iran. <ref>Baraqi, ''Tarikh Kufah'', hlm. 205. </ref>  
Asy'ariyyun, kelompok Syiah Imam Ali as keturunan Yaman termasuk kabilah yang hijrah ke Kufah. Kabilah ini pindah ke [[Qom]] karena tekanan yang dilakukan olah [[Hajjaj bin Yusuf]] terhadap orang-orang [[Syiah]] dan memilih Qom sebagai markas untuk tempat tinggal dan publikasi Syiah di Iran. <ref>Baraqi, ''Tarikh Kufah'', hlm. 205. </ref>  


Dari sisi lain, kota Kufah terbentuk dari dua unsur, orang-orang Arab dan Persia, yang mana orang-orang Arab merupakan unsur pendiri dan orang-orang Persia sebagai pondasi tingkat kedua. <ref>Ja’fari, ''Tasayyu’ dar Masir Tarikh'', hlm. 138. </ref>  
Dari sisi lain, kota Kufah terbentuk dari dua unsur, orang-orang Arab dan Persia, yang mana orang-orang Arab merupakan unsur pendiri dan orang-orang Persia sebagai pondasi tingkat kedua. <ref>Ja’fari, ''Tasayyu’ dar Masir Tarikh'', hlm. 138. </ref>  
Baris 48: Baris 48:
'''Darul Imarah Kufah'''
'''Darul Imarah Kufah'''


Saat Sa'ad bin Abi Waqqas memerintahkan untuk membangun kota Kufah, dibangun juga sebuah istana untuknya di arah tenggara [[masjid]] dan menamainya dengan istana Thamar (tempat menjulang) dan sepeninggal Sa’ad, merupakan kediaman khusus para khalifah, raja dan para amir. <ref>Kariman, ''Kufah'', jld. 14, hlm. 245. </ref>  
Saat [[Sa'ad bin Abi Waqqash]] memerintahkan untuk membangun kota Kufah, dibangun juga sebuah istana untuknya di arah tenggara [[masjid]] dan menamainya dengan istana Thamar (tempat menjulang) dan sepeninggal Sa'ad, merupakan kediaman khusus para khalifah, raja dan para amir. <ref>Kariman, ''Kufah'', jld. 14, hlm. 245. </ref>  


Atas perintah [[Ubaidillah bin Ziyad]], [[Muslim bin Aqil]] juga dijatuhkan dari atas istana tersebut. <ref>Kariman, ''Kufah'', jld. 14, hlm. 245</ref> [[Para Tawanan Karbala|Para tawanan Karbala]] dan kepala suci Imam Husain as juga dibawa ke Darul Imarah di hadapan Ubaidillah bin Ziyad dan di tempat ini [[Sayidah Zainab sa]] dan [[Imam Sajjad as]] melakukan dialog dengan Ubaidillah. <ref>Sayid ibnu Thawus, ''Luhuf'', hlm. 190-193. </ref> Darul Imarah juga tempat kediaman [[Mukhtar al-Tsaqafi]] dan di tempat ini juga kepala para pembunuh pada [[peristiwa Karbala]] dibawa ke hadapan Mukhtar. Atas perintah Abdul Malik bin Marwan, istana ini dihancurkan pada tahun 71 Hijriah.
Atas perintah [[Ubaidillah bin Ziyad]], [[Muslim bin Aqil]] juga dijatuhkan dari atas istana tersebut. <ref>Kariman, ''Kufah'', jld. 14, hlm. 245</ref> [[Para Tawanan Karbala|Para tawanan Karbala]] dan kepala suci Imam Husain as juga dibawa ke Darul Imarah di hadapan Ubaidillah bin Ziyad dan di tempat ini [[Sayidah Zainab sa]] dan [[Imam Sajjad as]] melakukan dialog dengan Ubaidillah. <ref>Sayid ibnu Thawus, ''Luhuf'', hlm. 190-193. </ref> Darul Imarah juga tempat kediaman [[Mukhtar al-Tsaqafi]] dan di tempat ini juga kepala para pembunuh pada [[Peristiwa Karbala]] dibawa ke hadapan Mukhtar.
 
Atas perintah Abdul Malik bin Marwan, istana ini dihancurkan pada tahun 71 H/691.<ref>Baraqi, Tarikh Kufah, hlm. 120</ref>.


===Masa Kekhilafahan Amirul Mukminin===
===Masa Kekhilafahan Amirul Mukminin===
Pengguna anonim