Pengguna anonim
Abu Lahab: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer (→Wafat) |
imported>M.hazer Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
==Gelar dan Nasab== | ==Gelar dan Nasab== | ||
Abu Lahab aslinya memiliki ''kuniyah'' Abu ‘Utbah namun oleh ayahnya [[Abdul Muththalib]] disebabkan ia memiliki wajah yang tampan dengan kulit kemerah-merahan ia dipanggil Abu Lahab oleh ayahnya. <ref>Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqāt al-Kubra'', jld. 1, hlm. 93. </ref> Ibunya bernama Lubna binti Hajir bin Abdul Manaf dari kabilah Khaza'i.<ref>Ibnu Hisyam, ''al-Sirah al- | Abu Lahab aslinya memiliki ''kuniyah'' Abu ‘Utbah namun oleh ayahnya [[Abdul Muththalib]] disebabkan ia memiliki wajah yang tampan dengan kulit kemerah-merahan ia dipanggil Abu Lahab oleh ayahnya. <ref>Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqāt al-Kubra'', jld. 1, hlm. 93. </ref> Ibunya bernama Lubna binti Hajir bin Abdul Manaf dari kabilah Khaza'i.<ref>Ibnu Hisyam, ''al-Sirah al-Nabawiyah'', jld. 1, hlm. 115 dan 118. </ref> | ||
==Sebelum Bi'tsah== | ==Sebelum Bi'tsah== | ||
Baris 38: | Baris 38: | ||
===Menggangu Nabi saw dan Menghalangi Tablig Islam=== | ===Menggangu Nabi saw dan Menghalangi Tablig Islam=== | ||
Dengan turunnya [[ayat Indzar]], Nabi saw diperintahkan untuk memulai dakwahnya secara terang-terangan dari keluarganya. Kemudian ia mengundang anak-anak [[Abdul Muththalib]] ke rumahnya sebagai tamu dengan jamuan sedikit tapi membuat mereka kenyang semua. Abu Lahab meyakini keberkahan ini sebagai pengaruh dari sihir Nabi saw. Nabi saw memilih diam dan menunda dakwah kepada Islam pada hari berikutnya.<ref>Khushaibi, ''al-Hidayah al-Kubra, | Dengan turunnya [[ayat Indzar]], Nabi saw diperintahkan untuk memulai dakwahnya secara terang-terangan dari keluarganya. Kemudian ia mengundang anak-anak [[Abdul Muththalib]] ke rumahnya sebagai tamu dengan jamuan sedikit tapi membuat mereka kenyang semua. Abu Lahab meyakini keberkahan ini sebagai pengaruh dari sihir Nabi saw. Nabi saw memilih diam dan menunda dakwah kepada Islam pada hari berikutnya.<ref>Khushaibi, ''al-Hidayah al-Kubra'', hlm. 46</ref> | ||
Nabi saw berkata bahwa rumahnya terletak diantara tetangga-tetangga yang terburuk; Aqabah bin Ubai, Mu'aith dan Abu Lahab, dimana mereka melemparkan kotoran-kotoran ke rumah beliau.<ref>Baladzuri, ''Ansab al-Asyraf'', jld. 1, hlm.131></ref> | Nabi saw berkata bahwa rumahnya terletak diantara tetangga-tetangga yang terburuk; Aqabah bin Ubai, Mu'aith dan Abu Lahab, dimana mereka melemparkan kotoran-kotoran ke rumah beliau.<ref>Baladzuri, ''Ansab al-Asyraf'', jld. 1, hlm.131></ref> | ||
Baris 53: | Baris 52: | ||
hlm. 371</ref>Para pembesar kaum musrikin berniat membunuh Nabi saw dan karena mereka takut akan penentangan Abu Lahab, mereka tidak memberi tahu kepadanya. Pada suatu hari dimana niat jahat itu hendak dilakukan, Abu Thalib mengutus [[Ali as]] kepada Abu Lahab untuk memberi tahu kepadanya aksi pembunuhan Nabi saw yang akan mereka lakukan. Abu Lahab dengan marah mendatangi para pembesar musyrikin dan melarang mereka dari perbuatan ini serta bersumpah kepada Lata dan Uzza bahwa ia akan masuk Islam. Akhirnya, para pembesar kaum musyrikin meminta maaf dan meninggalakn pekerjaan ini.<ref>Al-Kulaini, ''al-Kafi'', jld.8, hlm. 277</ref> | hlm. 371</ref>Para pembesar kaum musrikin berniat membunuh Nabi saw dan karena mereka takut akan penentangan Abu Lahab, mereka tidak memberi tahu kepadanya. Pada suatu hari dimana niat jahat itu hendak dilakukan, Abu Thalib mengutus [[Ali as]] kepada Abu Lahab untuk memberi tahu kepadanya aksi pembunuhan Nabi saw yang akan mereka lakukan. Abu Lahab dengan marah mendatangi para pembesar musyrikin dan melarang mereka dari perbuatan ini serta bersumpah kepada Lata dan Uzza bahwa ia akan masuk Islam. Akhirnya, para pembesar kaum musyrikin meminta maaf dan meninggalakn pekerjaan ini.<ref>Al-Kulaini, ''al-Kafi'', jld.8, hlm. 277</ref> | ||
Di dalam sumber-sumber [[Ahlusunnah]] dimuat, pasca kewafatan Abu Thalib dan [[Khadijah]], Quraisy secara mendadak mengganggu dan menyakiti Nabi saw. Ketika kabar ini sampai ke telinga Abu Lahab, ia mengumumkan bahwa dirinya tidak keluar dari agama Abdul Muththalib akan tetapi tetap membela anak saudaranya. Namun, ketika ia tahu bahwa menurut Muhammad saw Abdul Muththalib dan orang-orang yang seagama dengannya berada dalam api neraka, ia pun bersikap lebih keras lagi kepada Nabi.<ref>Ibnu Saad al-Thabaqat al-Kubra'', hlm.210; Baladzuri, ''Ansab al-Asyraf'', jld.1, hlm.121</ref> | Di dalam sumber-sumber [[Ahlusunnah]] dimuat, pasca kewafatan Abu Thalib dan [[Khadijah]], Quraisy secara mendadak mengganggu dan menyakiti Nabi saw. Ketika kabar ini sampai ke telinga Abu Lahab, ia mengumumkan bahwa dirinya tidak keluar dari agama Abdul Muththalib akan tetapi tetap membela anak saudaranya. Namun, ketika ia tahu bahwa menurut Muhammad saw Abdul Muththalib dan orang-orang yang seagama dengannya berada dalam api neraka, ia pun bersikap lebih keras lagi kepada Nabi.<ref>Ibnu Saad, ''al-Thabaqat al-Kubra'', hlm.210; Baladzuri, ''Ansab al-Asyraf'', jld.1, hlm.121</ref> | ||
Namun, dengan memperhatikan keyakinan [[Syiah]] bahwa nenek moyang Nabi tidak musyrik, maka ulama Syiah tidak menerima riwayat ini.<ref>Al-Majlisi, ''Bihar al-Anwar'', jld.19, 22</ref> | Namun, dengan memperhatikan keyakinan [[Syiah]] bahwa nenek moyang Nabi tidak musyrik, maka ulama Syiah tidak menerima riwayat ini.<ref>Al-Majlisi, ''Bihar al-Anwar'', jld.19, 22</ref> | ||
Baris 60: | Baris 59: | ||
==Sebelum [[Hijrah]]== | ==Sebelum [[Hijrah]]== | ||
Abu Lahab adalah tetangga Nabi Muhammad saw. Dengan istrinya yang bernama Ummu Jamil, ia sering mengusik dan menganggu Nabi Muhammad saw diantaranya menaruh duri dan belukar dijalan yang biasa dilalui Nabi Muhammad saw.<ref>Ibnu Ishaq, al-Sair wa al-Maghāzi, hlm. 144; Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 200; Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiah, jld. 1, hlm. 380; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 131. </ref>Sebagian riwayat menyebutkan, hal tersebut dilakukan Abu Lahab lantaran rasa dengkinya pada Nabi Muhammad saw dan [[Abu Thalib]]. <ref>Ibnu Hisyam, al-Sirah al- | Abu Lahab adalah tetangga Nabi Muhammad saw. Dengan istrinya yang bernama Ummu Jamil, ia sering mengusik dan menganggu Nabi Muhammad saw diantaranya menaruh duri dan belukar dijalan yang biasa dilalui Nabi Muhammad saw.<ref>Ibnu Ishaq, ''al-Sair wa al-Maghāzi'', hlm. 144; Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqāt al-Kubra'', jld. 1, hlm. 200; Ibnu Hisyam, ''al-Sirah al-Nabawiah'', jld. 1, hlm. 380; Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld. 1, hlm. 131. </ref>Sebagian riwayat menyebutkan, hal tersebut dilakukan Abu Lahab lantaran rasa dengkinya pada Nabi Muhammad saw dan [[Abu Thalib]]. <ref>Ibnu Hisyam, ''al-Sirah al-Nabawiyah'', jld. 1, hlm. 10. </ref> Sewaktu Nabi Muhammad saw melakukan dakwah Islam secara terang-terangan yang dimulainya dari keluarganya, Abu Lahab menampilkan dirinya sebagai pihak yang menentang dakwah tersebut. Ia berdalih, hal itu dilakukan untuk menjaga kepercayaan dan tradisi keluarga yang diwarisi dari nenek moyang. Kerana sikap permusuhannya tersebut, namanya disebut dalam Al-Qur'an pada surah al-Lahab sebagai orang yang dilaknat [[Allah swt]] demikian pula istrinya yang membantu dan mendukungnya. <ref>Ahmad bin Hanbal, Musnad, jld. 1, hlm. 307; Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqāt al-Kubra'', jld. 1, hlm. 74; Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld. 1, hlm. 119-120; lih; Qurtubi, ''al-Jami' li Ahkām al-Qur'an'', jld. 20, hlm. 234-235. </ref> | ||
Abu Lahab mematuhi saran istrinya yang memaksa agar puteranya menceraikan puteri [[Nabi Muhammad saw]].<ref>Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 36-37; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 122-123 dan 401. </ref> | Abu Lahab mematuhi saran istrinya yang memaksa agar puteranya menceraikan puteri [[Nabi Muhammad saw]].<ref>Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqāt al-Kubra'', jld. 1, hlm. 36-37; Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld. 1, hlm. 122-123 dan 401. </ref> | ||
Sewaktu kaum kafir [[Quraisy]] mengembargo Nabi Muhammad saw beserta kaum muslimin dan Bani Hasyim, sehingga tidak punya pilihan lain selain menetap Syuaib Abu Thalib, Abu Lahab yang meskipun termasuk Bani Hasyim namun memberikan dukungannya pada Quraisy.<ref>Ibnu Ishaq, al-Sirah wa al-Maghāzi, hlm. 156; Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 209. </ref> Disebutkan, Abu Lahab pula yang mengusulkan agar masing-masing kabilah mengutus delegasinya untuk membunuh Nabi Muhammad saw di malam hari disaat tertidur di pembaringannya. <ref>Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 228. </ref> | Sewaktu kaum kafir [[Quraisy]] mengembargo Nabi Muhammad saw beserta kaum muslimin dan Bani Hasyim, sehingga tidak punya pilihan lain selain menetap Syuaib Abu Thalib, Abu Lahab yang meskipun termasuk Bani Hasyim namun memberikan dukungannya pada Quraisy.<ref>Ibnu Ishaq, ''al-Sirah wa al-Maghāzi'', hlm. 156; Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqāt al-Kubra'', jld. 1, hlm. 209. </ref> Disebutkan, Abu Lahab pula yang mengusulkan agar masing-masing kabilah mengutus delegasinya untuk membunuh Nabi Muhammad saw di malam hari disaat tertidur di pembaringannya.<ref>Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqāt al-Kubra'', jld. 1, hlm. 228. </ref> | ||
Setelah wafatnya [[Abu Thalib]] dan [[Khadijah al-Kubra Sa|Khadijah]], Abu Lahablah yang kemudian menjadi pemimpin Bani Hasyim. Keputusan pertama yang dikeluarkannya secara lahiriah menampakkan pembelaannya kepada Nabi Muhammad saw dari permusuhan suku Qurays, namun kemudian ia beralih dan kembali memusuhi Nabi Muhammad saw <ref>Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 211; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 121. </ref> dan melanjutkan ketidak percayaannya pada dakwah Rasulullah saw yang disebutkan kedustaan. <ref>Ibnu Ishaq, al-Sair wa al-Maghāzi, hlm. 232; Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 261; Ya'qubi, Tārikh, jld. 2, hlm. 24. </ref> | Setelah wafatnya [[Abu Thalib]] dan [[Khadijah al-Kubra Sa|Khadijah]], Abu Lahablah yang kemudian menjadi pemimpin Bani Hasyim. Keputusan pertama yang dikeluarkannya secara lahiriah menampakkan pembelaannya kepada Nabi Muhammad saw dari permusuhan suku Qurays, namun kemudian ia beralih dan kembali memusuhi Nabi Muhammad saw <ref>Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqāt al-Kubra'', jld. 1, hlm. 211; Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld. 1, hlm. 121. </ref> dan melanjutkan ketidak percayaannya pada dakwah Rasulullah saw yang disebutkan kedustaan. <ref>Ibnu Ishaq, ''al-Sair wa al-Maghāzi'', hlm. 232; Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqāt al-Kubra'', jld. 1, hlm. 261; Ya'qubi, Tārikh, jld. 2, hlm. 24. </ref> | ||
==Setelah Hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah== | ==Setelah Hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah== | ||
Setelah Nabi Muhammad saw [[hijrah]] ke [[Madinah]], Abu Lahab jatuh sakit. Karena didera rasa sakit itulah, ia tidak dapat ikut serta dalam perang Badar.<ref>Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 292</ref>Dalam sumber lain disebutkan bahwa ketidakikut sertaannya dalam perang karena mimpi Atikah binti Abdul Muththalib soal prediksi kekalahan penduduk [[Mekah]].<ref>Ibnu Saad, ''al-Thabaqat al-Kubra'', jld.8, hlm.43</ref> Ia mengirim orang yang menggantikan posisinya, yaitu ‘Ash bin Hisyam bin Mughirah dengan balasan bahwa ia memiliki hutang dan dengan cara ini Abu Lahab memaafkan hutangnya.<ref>Waqidi, al-Maghāzi, jld. 1, hlm. 33. </ref> | Setelah Nabi Muhammad saw [[hijrah]] ke [[Madinah]], Abu Lahab jatuh sakit. Karena didera rasa sakit itulah, ia tidak dapat ikut serta dalam perang Badar.<ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld. 1, hlm. 292</ref>Dalam sumber lain disebutkan bahwa ketidakikut sertaannya dalam perang karena mimpi Atikah binti Abdul Muththalib soal prediksi kekalahan penduduk [[Mekah]].<ref>Ibnu Saad, ''al-Thabaqat al-Kubra'', jld.8, hlm.43</ref> Ia mengirim orang yang menggantikan posisinya, yaitu ‘Ash bin Hisyam bin Mughirah dengan balasan bahwa ia memiliki hutang dan dengan cara ini Abu Lahab memaafkan hutangnya.<ref>Waqidi, al-Maghāzi, jld. 1, hlm. 33. </ref> | ||
Ketika Abu Sufyan bin Harits memberi tahu kepada Abu Lahab dan orang-orang Mekah bahwa kaum muslimin disetai para malaikat, Abu Rafi' (budak Abbas bin Abdul Muththalib) yang sudah muslim mengekpresikan kesenangannya. Abu Lahab menjatuhkan dia ke tanah dan memukulinya. Saat itu Ummul Fadhl, istri Abbas, memukulkan kayu ke Abu Lahab sebagai pembelaan terhadap Abu Rafi'. Hal ini menyebabkan luka parah di kepada Abu Lahab.<ref>Ibnu Hisyam, ''al-Sirah al-Nabawiyah'', jld.2, hlm.647</ref> | Ketika Abu Sufyan bin Harits memberi tahu kepada Abu Lahab dan orang-orang Mekah bahwa kaum muslimin disetai para malaikat, Abu Rafi' (budak Abbas bin Abdul Muththalib) yang sudah muslim mengekpresikan kesenangannya. Abu Lahab menjatuhkan dia ke tanah dan memukulinya. Saat itu Ummul Fadhl, istri Abbas, memukulkan kayu ke Abu Lahab sebagai pembelaan terhadap Abu Rafi'. Hal ini menyebabkan luka parah di kepada Abu Lahab.<ref>Ibnu Hisyam, ''al-Sirah al-Nabawiyah'', jld.2, hlm.647</ref> | ||
==Wafat== | ==Wafat== | ||
Hanya berselang 7 hari setelah peristiwa perang Badar usai, Abu Lahab meninggal dunia. <ref>Ibnu Hisyam, ''al-Sirah al- | Hanya berselang 7 hari setelah peristiwa perang Badar usai, Abu Lahab meninggal dunia. <ref>Ibnu Hisyam, ''al-Sirah al-Nabawiyah'', jld. 2, hlm. 302; Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqāt al-Kubra'', jld. 4, hlm. 74; Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld. 1, hlm. 131; Qas Mas'udi, ''al-Tanbih wa al-Asyrāf'', 206. </ref>Dikarenakan khawatir penyakit Abu Lahab menular, oleh kaum Quraisy jasad Abu Lahab dibawa keluar kota [[Mekah]] dan dikuburkan diantara tumpukan batu. <ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld. 1, hlm. 478; Abu al-Faraj, ''al-Aghāni'', jld. 4, hlm. 206. </ref>Ibnu Batutah menyebutkan kuburan Abu Lahab dan istrinya berada di luar Mekah dimana orang-orang yang lewat melemparinya dengan batu.<ref>Ibnu Batutah, ''Rihlah'', jld.1, hlm. 382. </ref> | ||
==Istri dan Keturunan Abu Lahab== | ==Istri dan Keturunan Abu Lahab== | ||
Baris 100: | Baris 99: | ||
*Al-Qur'an al-Majid. | *Al-Qur'an al-Majid. | ||
*Ibnu Abi al-Hadid, Abdul Hamid bin Habbatullah, Syarh Nahjul Balaghāh, riset: Muhammad Abu al-Fadhl, Ibrahim, Kairo, 1378 H/1959. | *Ibnu Abi al-Hadid, Abdul Hamid bin Habbatullah, Syarh Nahjul Balaghāh, riset: Muhammad Abu al-Fadhl, Ibrahim, Kairo, 1378 H/1959. | ||
*Ibnu Ishaq, Muhammad, al-Sair wa al-Maghāzi, riset: Sahil Zajar, Damaskus, 1398 H/1978. | *Ibnu Ishaq, Muhammad, ''al-Sair wa al-Maghāzi'', riset: Sahil Zajar, Damaskus, 1398 H/1978. | ||
*Ibnu Batutah, Muhammad bin Abdullah, Rihlatu Beirut, 1384 H/1964. | *Ibnu Batutah, Muhammad bin Abdullah, Rihlatu Beirut, 1384 H/1964. | ||
*Ibnu Habaib, Muhammad, al-Manamaq fi Akhbār Quraisy, riset: Khurshid Ahmad Faruq, Beirut, 1405 H/1985. | *Ibnu Habaib, Muhammad, ''al-Manamaq fi Akhbār Quraisy'', riset: Khurshid Ahmad Faruq, Beirut, 1405 H/1985. | ||
*Ibnu Hazm, Ali bin Ahmad, Jamharatu Ansāb al-‘Arab, Beirut, 1403 H/1983. | *Ibnu Hazm, Ali bin Ahmad, ''Jamharatu Ansāb al-‘Arab'', Beirut, 1403 H/1983. | ||
*Ibnu Duraid, Muhammad bin Hasan, al-Isytiqāq, riset: Abdu al-Salam Muhammad Harun, Kairo, 1378 H/1958. | *Ibnu Duraid, Muhammad bin Hasan, al-Isytiqāq, riset: Abdu al-Salam Muhammad Harun, Kairo, 1378 H/1958. | ||
*Ibnu Sa'ad, Muhammad al-Thabaqāt al-Kubra, Beirut, Dar Shadr. | *Ibnu Sa'ad, Muhammad ''al-Thabaqāt al-Kubra'', Beirut, Dar Shadr. | ||
*Ibnu Qutaibah, Abdullah bin Muslim, a-Ma'ārif, riset: Tsarwat Akaseh, Kairo, 1960. | *Ibnu Qutaibah, Abdullah bin Muslim, a-Ma'ārif, riset: Tsarwat Akaseh, Kairo, 1960. | ||
*Ibnu Qudamah, Abdullah bin Ahmad, al- | *Ibnu Qudamah, Abdullah bin Ahmad, ''al-Tabyin fi Ansāb al-Qurasyiyin'', riset: Muhammad Naif Dailami, Beirut, 1908 H/1988. | ||
*Ibnu Hisyam, Abdul Mulk, al-Sirah al-Nabawiah, riset: Ibrahim Abyari dkk, Kairo, 1355 H/1936. | *Ibnu Hisyam, Abdul Mulk, ''al-Sirah al-Nabawiah'', riset: Ibrahim Abyari dkk, Kairo, 1355 H/1936. | ||
*Abu Al-Farj Isfahani, al-Aghāni, Kairo, Dar al-Kutub, al-Mashriah. | *Abu Al-Farj Isfahani, al-Aghāni, Kairo, Dar al-Kutub, al-Mashriah. | ||
*Ahmad bin Hanbal, Musnad, Kairo, 1313 H. | *Ahmad bin Hanbal, Musnad, Kairo, 1313 H. | ||
*Baladzuri, Ahmad bin Yahya, Ansāb al-Asyrāf, riset: Muhammad Hamidullah, Kairo, 1959. | *Baladzuri, Ahmad bin Yahya, ''Ansāb al-Asyrāf'', riset: Muhammad Hamidullah, Kairo, 1959. | ||
*Sama'ani, Abdul Karim bin Muhammad, al-Ansāb, Haidar Abad Dakkan, 1400 H/1980. | *Sama'ani, Abdul Karim bin Muhammad, ''al-Ansāb'', Haidar Abad Dakkan, 1400 H/1980. | ||
*Tabari, Tārikh, riset: Dakhwiah, Leiden, 1879-1881. | *Tabari, Tārikh, riset: Dakhwiah, Leiden, 1879-1881. | ||
*Qurtubi, Muhammad bin Ahmad, al-Jami' li Ahkām al-Qur'an, Kairo, 1386 H/1967. | *Qurtubi, Muhammad bin Ahmad, ''al-Jami' li Ahkām al-Qur'an'', Kairo, 1386 H/1967. | ||
*Kasyi, Muhammad, Ma'rifah al-Rijāl, Ikhtiyār Thusi, riset: Hasan Mustafawi, Masyhad, 1348 S. | *Kasyi, Muhammad, Ma'rifah al-Rijāl, Ikhtiyār Thusi, riset: Hasan Mustafawi, Masyhad, 1348 S. | ||
*Kalabi, Hisyam bin Muhammad, Jamharatu al-Nasab, riset: Naji Hasan, Beirut, 1407 H/1986. | *Kalabi, Hisyam bin Muhammad, Jamharatu al-Nasab, riset: Naji Hasan, Beirut, 1407 H/1986. |