Lompat ke isi

Ziarah Kubur: Perbedaan antara revisi

8 bita ditambahkan ,  13 Juli 2018
tidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ismail Dg naba
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 29: Baris 29:
2. '''Ziarah Kubur Pembesar Agama'''
2. '''Ziarah Kubur Pembesar Agama'''
Dalam [[surah Al-Hajj]] ayat 32, Allah Swt berfirman:
Dalam [[surah Al-Hajj]] ayat 32, Allah Swt berfirman:
ذلِكَ وَ مَنْ یعَظِّمْ شَعائِرَ اللَّهِ فَإِنَّها مِنْ تَقْوَی الْقُلُوبِ
{{ia|ذلِكَ وَ مَنْ یعَظِّمْ شَعائِرَ اللَّهِ فَإِنَّها مِنْ تَقْوَی الْقُلُوبِ}}
"Demikianlah (manasik haji itu). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya tindakan ini adalah sebagian dari tanda ketakwaan hati" . <ref>Berdasarkan terjemah Husain Ansariyan. </ref>
"Demikianlah (manasik haji itu). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya tindakan ini adalah sebagian dari tanda ketakwaan hati" . <ref>Berdasarkan terjemah Husain Ansariyan. </ref>
Orang-orang yang membolehkan ziarah kubur dengan menggunakan argumen ayat ini menilai bahwa ziarah kubur tokoh-tokoh agama dan pemuka-pemuka agama merupakan salah satu bentuk-bentuk dari mengagungkan syiar-syiar Allah. Berdasarkan ayat tersebut mengagungkan syiar-syiar Allah adalah tanda-tanda keimanan hati dan pada akhirnya segala sesuatu yang merupakan tanda-tanda dan alamat-alamat Ilahi akan mendekatkan diri kepada Allah Swt. <ref>Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Aliman Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1392, hal. 146-147. </ref> [[Fadhil Miqdad]] adalah orang-orang pertama yang menilai bahwa ziarah kubur Nabi Muhammad saw dan para Imam as merupakan bagian dari syiar-syiar Islam. <ref>Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Alimān Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1393, hal. 148. </ref>
Orang-orang yang membolehkan ziarah kubur dengan menggunakan argumen ayat ini menilai bahwa ziarah kubur tokoh-tokoh agama dan pemuka-pemuka agama merupakan salah satu bentuk-bentuk dari mengagungkan syiar-syiar Allah. Berdasarkan ayat tersebut mengagungkan syiar-syiar Allah adalah tanda-tanda keimanan hati dan pada akhirnya segala sesuatu yang merupakan tanda-tanda dan alamat-alamat Ilahi akan mendekatkan diri kepada Allah Swt. <ref>Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Aliman Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1392, hal. 146-147. </ref> [[Fadhil Miqdad]] adalah orang-orang pertama yang menilai bahwa ziarah kubur Nabi Muhammad saw dan para Imam as merupakan bagian dari syiar-syiar Islam. <ref>Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Alimān Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1393, hal. 148. </ref>


3. '''Ziarah Pemakaman Kaum Mukminin'''
3. '''Ziarah Pemakaman Kaum Mukminin'''
Dalam [[surah Al-Taubah]] ayat 84 Allah Swt berfirman:
Dalam [[surah Al-Taubah]] ayat 84 Allah swt berfirman:
وَ لاتُصَلِّ عَلی أَحَدٍ مِنْهُمْ ماتَ أَبَداً وَ لاتَقُمْ عَلی قَبْرِهِ إِنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَ رَسُولِهِ وَ ماتُوا وَ هُمْ فاسِقُونَ
{{ia|وَ لاتُصَلِّ عَلی أَحَدٍ مِنْهُمْ ماتَ أَبَداً وَ لاتَقُمْ عَلی قَبْرِهِ إِنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَ رَسُولِهِ وَ ماتُوا وَ هُمْ فاسِقُونَ}}
"Dan janganlah kamu sekali-kali menyalatkan (jenazah) orang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan rasul-Nya, dan mereka mati dalam keadaan fasik." <ref> Berdasarkan terjemah Husain Ansariyan. </ref>
"Dan janganlah kamu sekali-kali menyalatkan (jenazah) orang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan rasul-Nya, dan mereka mati dalam keadaan fasik." <ref> Berdasarkan terjemah Husain Ansariyan. </ref>
Oleh itu, kepada Nabi saw diperintahkan bahwa tidak boleh mensalati jenazah kaum munafik dan berdiri disamping pemakamannya. Sangat banyak dari fuqaha seperti: Fadhil Miqdad, Abul Futuh Husaini Jarjani dan Ja'far Subhani mengambil kandungan yang ada dalam ayat ini dan menekankan bahwa kesimpulannya adalah melakukan dua perkara ini kepada selain orang munafik adalah suatu hal yang baik dan terpuji. <ref> Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Alimān Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1393, hal. 148-149. </ref> Menurut sebagian mufasir, ayat ini menunjukkan sirah kaum muslimin dan amalan Rasulullah saw yaitu bahwa apabila Rasulullah saw tidak melakukan hal ini terhadap orang beriman, maka pelarangan hal itu bagi orang-orang munafik tidak akan memiliki makna yang benar. <ref>Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Alimān Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1393, hal. 149. </ref>
Oleh itu, kepada Nabi saw diperintahkan bahwa tidak boleh mensalati jenazah kaum munafik dan berdiri disamping pemakamannya. Sangat banyak dari fuqaha seperti: Fadhil Miqdad, Abul Futuh Husaini Jarjani dan Ja'far Subhani mengambil kandungan yang ada dalam ayat ini dan menekankan bahwa kesimpulannya adalah melakukan dua perkara ini kepada selain orang munafik adalah suatu hal yang baik dan terpuji. <ref> Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Alimān Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1393, hal. 148-149. </ref> Menurut sebagian mufasir, ayat ini menunjukkan sirah kaum muslimin dan amalan Rasulullah saw yaitu bahwa apabila Rasulullah saw tidak melakukan hal ini terhadap orang beriman, maka pelarangan hal itu bagi orang-orang munafik tidak akan memiliki makna yang benar. <ref>Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Alimān Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1393, hal. 149. </ref>
Baris 44: Baris 44:
Telah dinukilkan bahwa para Imam Maksum juga menganjurkan untuk pergi berziarah kubur dan laporan-laporan terkait dengan sirah amali dalam hal ini sehingga menyebabkan para fuqaha tidak memiliki dasar untuk tidak membolehkan ziarah kubur. <ref>Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Alimān Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1393, hal. 151. </ref>
Telah dinukilkan bahwa para Imam Maksum juga menganjurkan untuk pergi berziarah kubur dan laporan-laporan terkait dengan sirah amali dalam hal ini sehingga menyebabkan para fuqaha tidak memiliki dasar untuk tidak membolehkan ziarah kubur. <ref>Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Alimān Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1393, hal. 151. </ref>
Berbagai kitab tentang ziarah kubur telah ditulis dengan tema Al-Mazar atau Ziarah yang berisi tentang perkataan-perkataan, amalan-amalan dan sunah para maksum tentang ziarah kubur. Ibnu Qauluyah Qumi [[Syaikh Mufid]], [[Sayid Ibnu Thawus]] dan [[Syahid Awal]] telah menulis kitab yang berkenaan dengan tema ini. <ref>Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Alimān Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1393, hal. 152.</ref>
Berbagai kitab tentang ziarah kubur telah ditulis dengan tema Al-Mazar atau Ziarah yang berisi tentang perkataan-perkataan, amalan-amalan dan sunah para maksum tentang ziarah kubur. Ibnu Qauluyah Qumi [[Syaikh Mufid]], [[Sayid Ibnu Thawus]] dan [[Syahid Awal]] telah menulis kitab yang berkenaan dengan tema ini. <ref>Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Alimān Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1393, hal. 152.</ref>
Para teolog Syiah seperti Syaikh Mufid, [[Sayid Muhsin Amin]] [[Allamah Amini]], [[Ja'far Subhani]] dan [[Sayid Hasan Thahiri Khuram Abadi]] dalam kitab-kitab yang ditulisnya menjawab keraguan-keraguan Ahlusunah dan menyandarkan kepada sunah-sunah para maksum terkait tentang hal ini dan sebagiannya lagi menggunakan riwayat-riwayat dari Sahih Muslim yang berkenaan dengan riwayat-riwayat tentang fadhilah ziarah kubur. <ref>Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Alimān Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1393, hal. 153. </ref>
Para teolog Syiah seperti Syaikh Mufid, [[Sayid Muhsin Amin]], Allamah Amini, [[Ja'far Subhani]] dan [[Sayid Hasan Thahiri Khuram Abadi]] dalam kitab-kitab yang ditulisnya menjawab keraguan-keraguan Ahlusunah dan menyandarkan kepada sunah-sunah para maksum terkait tentang hal ini dan sebagiannya lagi menggunakan riwayat-riwayat dari Sahih Muslim yang berkenaan dengan riwayat-riwayat tentang fadhilah ziarah kubur. <ref>Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Alimān Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1393, hal. 153. </ref>


<sub>Teks subscript</sub>==Fatwa-fatwa Fuqaha Ahlusunah==  
<sub>Teks subscript</sub>==Fatwa-fatwa Fuqaha Ahlusunah==  
Baris 65: Baris 65:


==Para Arif dan Sufi==
==Para Arif dan Sufi==
Para [[arif]] dan [[ahli tasawuf]] entah dalam madzhab Syiah maupun Sunni menjelaskan bahwa ziarah kubur merupakan bagian dari suluk kepada Allah Swt dan menjelaskan dalil-dalil atas dibolehkannya ziarah kubur dalam karya-karya mereka. <ref>Sedaqat, Syāyistegi Ziyārat Ahli Qubur, Akidah Musytarak Arifan wa Sufiyan Tasyayu wa Tasanun, Summer 1391, 94. </ref>
Para arif dan [[ahli tasawuf]] entah dalam madzhab Syiah maupun Sunni menjelaskan bahwa ziarah kubur merupakan bagian dari suluk kepada Allah Swt dan menjelaskan dalil-dalil atas dibolehkannya ziarah kubur dalam karya-karya mereka. <ref>Sedaqat, Syāyistegi Ziyārat Ahli Qubur, Akidah Musytarak Arifan wa Sufiyan Tasyayu wa Tasanun, Summer 1391, 94. </ref>
Ziarah pemakaman ulama-ulama dan bermalam di sana merupakan adab-adab para murid dan orang-orang yang percaya kepadanya. <ref>Sedaqat, Syāyistegi Ziyārat Ahli Qubur, Akidah Musytarak Arifan wa Sufiyan Tasyayu wa Tasanun, Summer 1391, 94. </ref> Abdurahman Jami dalam kitab ''Nafahat al-Uns'', pemakaman seorang sufi Ahlu Sunah dimana pemakamannya merupakan tempat ziarah. Masyarakat pergi ke sana untuk ber[[tabarruk]], di antaranya Ma'ruf Karakhi (w. 200 H/815) di Baghdad, Ibrahim Satanbah Haraqi (hidup pada abad ke-2 H) di Qazwin dan Syaikh Bahauddin Umar (w. 857 H/1453) di Idgah di Al-Sultaniyah Harat. <ref>
Ziarah pemakaman ulama-ulama dan bermalam di sana merupakan adab-adab para murid dan orang-orang yang percaya kepadanya. <ref>Sedaqat, Syāyistegi Ziyārat Ahli Qubur, Akidah Musytarak Arifan wa Sufiyan Tasyayu wa Tasanun, Summer 1391, 94. </ref> Abdurahman Jami dalam kitab ''Nafahat al-Uns'', pemakaman seorang sufi Ahlu Sunah dimana pemakamannya merupakan tempat ziarah. Masyarakat pergi ke sana untuk ber[[tabarruk]], di antaranya Ma'ruf Karakhi (w. 200 H/815) di Baghdad, Ibrahim Satanbah Haraqi (hidup pada abad ke-2 H) di Qazwin dan Syaikh Bahauddin Umar (w. 857 H/1453) di Idgah di Al-Sultaniyah Harat. <ref>
حدثنا يحيى بن يحيى التيمي ويحيى بن أيوب وقتيبة بن سعيد (قال يحيى بن يحيى: أخبرنا. وقال الآخران: حدثنا اسماعيل بن جعفر) عن شريك (وهو ابن أبي نمر) عن عطاء بن يسار، عن عائشة؛ أنها قالت: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم (كلما كان ليلتها من رسول الله صلى الله عليه وسلم) يخرج من آخر الليل إلى البقيع. فيقول: السلام عليكم دار قوم مؤمنين. وأتاكم ما توعدون غدا. مؤجلون. وإنا، إن شاء الله، بكم لاحقون. اللهم اغفر لأهل بقيع الغرقد., 94. </ref>
حدثنا يحيى بن يحيى التيمي ويحيى بن أيوب وقتيبة بن سعيد (قال يحيى بن يحيى: أخبرنا. وقال الآخران: حدثنا اسماعيل بن جعفر) عن شريك (وهو ابن أبي نمر) عن عطاء بن يسار، عن عائشة؛ أنها قالت: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم (كلما كان ليلتها من رسول الله صلى الله عليه وسلم) يخرج من آخر الليل إلى البقيع. فيقول: السلام عليكم دار قوم مؤمنين. وأتاكم ما توعدون غدا. مؤجلون. وإنا، إن شاء الله، بكم لاحقون. اللهم اغفر لأهل بقيع الغرقد., 94. </ref>
Baris 98: Baris 98:
==Daftar Pustaka==
==Daftar Pustaka==
{{ref}}
{{ref}}
* Abbasi, Muqadam, Barrasi Matni wa Sanadi Riwāyat Syaddu Rihal di majalah Hadits Pazuhi, Autumn and winter 1391, vol. 8
* Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Aliman Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1392, vol. 41
*Abbasi, Habib, Rad Nadhar Whabiyat az Sui Ahli Sunat dar Hurmate Ziyarat Qubur, Autumn dan Winter 1391, vol 7 dan 8
*Abrahamuf, Bunyamin, Uruj Niya, Parwaneh, Tujiyah Falsafi Fahr al-Din Razi az Ziyarat Qubur, Jurnal Ma'arif, Isfand, 1380 H, vol. 54
*Abrahamuf, Bunyamin, Uruj Niya, Parwaneh, Tujiyah Falsafi Fahr al-Din Razi az Ziyarat Qubur, Jurnal Ma'arif, Isfand, 1380 H, vol. 54
*Khani, Hamid, Mafhum Ziyarat wa Jaigah On dar Farhang Islami, Dar Jastari dar Ad'iyah Radhawiyah ba Ta'kid bar Sahifah al-Radhawiyah al-Jamiah, Tehran, Universitas Imam Shadiq as, cet. 1, 1392 S.
*Khani, Hamid, Mafhum Ziyarat wa Jaigah On dar Farhang Islami, Dar Jastari dar Ad'iyah Radhawiyah ba Ta'kid bar Sahifah al-Radhawiyah al-Jamiah, Tehran, Universitas Imam Shadiq as, cet. 1, 1392 S.
*Sedaqat, Mujtaba, Syāyistegi Ziyārat Ahli Qubur, Akidah Musytarak Arifan wa Sufiyan Tasyayu wa Tasanun, Summer 1391, vol. 54
*Sedaqat, Mujtaba, Syāyistegi Ziyārat Ahli Qubur, Akidah Musytarak Arifan wa Sufiyan Tasyayu wa Tasanun, Summer 1391, vol. 54
*Abbasi, Habib, Rad Nadhar Whabiyat az Sui Ahli Sunat dar Hurmate Ziyarat Qubur, Autumn dan Winter 1391, vol 7 dan 8
* Abbasi, Muqadam, Barrasi Matni wa Sanadi Riwāyat Syaddu Rihal di majalah Hadits Pazuhi, Autumn and winter 1391, vol. 8
* Farmaniyan wa Sedaqat, Ziyārat Qubur wa Dalāil Aliman Syiah bar Masyru'iyat On, Spring 1392, vol. 41
{{akhir}}
{{akhir}}
{{Ziarah}}
{{Ziarah}}
[[fa:زیارت قبور]]
[[fa:زیارت قبور]]