Pengguna anonim
Siti Hawa: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ismail Dg naba Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>Ismail Dg naba Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox persona | {{Infobox persona | ||
| nama = | | nama = Siti Hawa | ||
| dikenal sebagai = | | dikenal sebagai = | ||
| Nama lengkap = Hawa | | Nama lengkap = Hawa | ||
| image = مقبره کنونی حوا در جده.jpg | | image = مقبره کنونی حوا در جده.jpg | ||
Baris 84: | Baris 84: | ||
Dalam beberapa hadis yang bersifat penafsiran terdapat kisah yang menceritakan tentang godaan setan dan peran Hawa sa dalam kejadian yang menimpanya dan suaminya, yaitu dikeluarkan dari [[surga]].<ref>Ya'qubi, Tarikh, jld. 1, hlm. 5-6. </ref> Namun nampaknya cerita itu diambil dari kisah Perjanjian Lama.<ref>Thabathabai, Tafsir al-Mizan, jld. 1, hlm. 140. </ref> Bahkan ada hadis yang menyebutkan, "Jika tidak ada Hawa maka tidak akan ada perempuan yang mengkhianati suaminya."<ref>Bukhari, Shahih Bukhari, jld. 4, hlm, 124. Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim, jld. 4, hlm. 179. </ref>Maksud pengkhianatan di sini adalah peran Hawa sa atas dosa pertama yang dilakukan [[Nabi Adam as]].<ref>Nawawi, Shahih Muslim bi-Syarhi al-Nawawi, jld. 10, hlm. 59. Ibnu Hajar Asqalani, Fath al-Bari: Syarh Shahih al-Bukhari, jld. 6, hlm. 261. </ref> Ada pula riwayat yang menceritakan tentang tergodanya Hawa sa setelah ia dikeluarkan dari surga. Menurut riwayat tersebut, saat itu Hawa sa sedang mengandung bayi namun tidak bertahan hidup. Setan (bernama Harits) datang menemuinya dan membujuknya supaya menamai bayinya dengan Abdul Harits (hamba Harits) supaya tetap hidup. Ia dan suaminya melaksanakan saran tersebut, padahal itu adalah bujukan setan.<ref>Ibnu Hanbal, Musnad al-Imam Ahmad ibn Hanbal, jld. 5, hlm. 11. Turmudzi, Sunan al-Turmudzi, jld. 4, hlm. 332. Thabari, Tarikh al-Thabari (Bairut), jld. 1, hlm. 148-150. Qomi, Tafsir al-Qomi, Surah al-A'raf: 190. </ref> Dengan demikian, menurut riwayat ini, Hawa sa telah menjerumuskan Nabi Adam as ke dalam tipu daya setan untuk kedua kalinya (para Ulama [[Sunni]] dan [[Syiah]] banyak yang mengkritisi dan menjelaskan riwayat tersebut).<ref>Alamul Huda, Tanziah al-Anbiya', jld. 1, hlm. 29-34. Thabarsi, Tafsir Majma' al-Bayan, al-A'raf: 190. </ref> [[Allamah Majlisi]] menyebutkan, riwayat ini disampaikan oleh [[para imam Syiah]] dalam keadaan [[Taqiyah|bertaqiah]]. Sedangkan [[Allamah Thabathabai]] menjelaskan, itu riwayat palsu atau israiliyat (diambil dari sumber Kristen dan Yahudi).<ref>Majlisi, Biharul Anwar, jld. 11, hlm. 249-256. </ref> | Dalam beberapa hadis yang bersifat penafsiran terdapat kisah yang menceritakan tentang godaan setan dan peran Hawa sa dalam kejadian yang menimpanya dan suaminya, yaitu dikeluarkan dari [[surga]].<ref>Ya'qubi, Tarikh, jld. 1, hlm. 5-6. </ref> Namun nampaknya cerita itu diambil dari kisah Perjanjian Lama.<ref>Thabathabai, Tafsir al-Mizan, jld. 1, hlm. 140. </ref> Bahkan ada hadis yang menyebutkan, "Jika tidak ada Hawa maka tidak akan ada perempuan yang mengkhianati suaminya."<ref>Bukhari, Shahih Bukhari, jld. 4, hlm, 124. Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim, jld. 4, hlm. 179. </ref>Maksud pengkhianatan di sini adalah peran Hawa sa atas dosa pertama yang dilakukan [[Nabi Adam as]].<ref>Nawawi, Shahih Muslim bi-Syarhi al-Nawawi, jld. 10, hlm. 59. Ibnu Hajar Asqalani, Fath al-Bari: Syarh Shahih al-Bukhari, jld. 6, hlm. 261. </ref> Ada pula riwayat yang menceritakan tentang tergodanya Hawa sa setelah ia dikeluarkan dari surga. Menurut riwayat tersebut, saat itu Hawa sa sedang mengandung bayi namun tidak bertahan hidup. Setan (bernama Harits) datang menemuinya dan membujuknya supaya menamai bayinya dengan Abdul Harits (hamba Harits) supaya tetap hidup. Ia dan suaminya melaksanakan saran tersebut, padahal itu adalah bujukan setan.<ref>Ibnu Hanbal, Musnad al-Imam Ahmad ibn Hanbal, jld. 5, hlm. 11. Turmudzi, Sunan al-Turmudzi, jld. 4, hlm. 332. Thabari, Tarikh al-Thabari (Bairut), jld. 1, hlm. 148-150. Qomi, Tafsir al-Qomi, Surah al-A'raf: 190. </ref> Dengan demikian, menurut riwayat ini, Hawa sa telah menjerumuskan Nabi Adam as ke dalam tipu daya setan untuk kedua kalinya (para Ulama [[Sunni]] dan [[Syiah]] banyak yang mengkritisi dan menjelaskan riwayat tersebut).<ref>Alamul Huda, Tanziah al-Anbiya', jld. 1, hlm. 29-34. Thabarsi, Tafsir Majma' al-Bayan, al-A'raf: 190. </ref> [[Allamah Majlisi]] menyebutkan, riwayat ini disampaikan oleh [[para imam Syiah]] dalam keadaan [[Taqiyah|bertaqiah]]. Sedangkan [[Allamah Thabathabai]] menjelaskan, itu riwayat palsu atau israiliyat (diambil dari sumber Kristen dan Yahudi).<ref>Majlisi, Biharul Anwar, jld. 11, hlm. 249-256. </ref> | ||
[[Berkas:نمایی قدیمی از مرقد حوا در جده.jpg|jmpl|Foto klasik makam Siti Hawa sa di kota Jeddah]] | [[Berkas:نمایی قدیمی از مرقد حوا در جده.jpg|jmpl|Foto klasik yang dikaitkan dengan makam Siti Hawa sa di kota Jeddah, Arab Saudi diambil pada tahun 1918.]] | ||
==Hawa dalam Kitab Sejarah== | ==Hawa dalam Kitab Sejarah== | ||
Meski dalam referensi-referensi hadis [[syiah]] dan [[Sunni]] tidak banyak yang menerangkan tentang Hawa sa, namun tidak demikian dalam buku-buku sejarah. Banyak buku sejarah yang mencatat tentang kisah para nabi dan orang terdahulu dengan berbagai model. Kebanyakan kisah tersebut merujuk pada kisah-kisah israiliyat.<ref>Abdurrahman Rabi', al-Israiliat fi Tafsir al-Thabari: Dirasah fi al-Lughah wa al-Mashadir al-Ibriah, jld. 1, hlm. 106-108. Muhammad Qasimi, Israiliat wa Ta'tsir-e An bar Dastanha-e Anbiya dar Tafasir-e Qur'an, jld. 1, hlm. 240-262. </ref> Menurut sebagian riwayat, ketika Allah swt menyuruh [[Nabi Adam as]] untuk tinggal di [[surga]], dia sendirian. [[Allah swt]] lalu membuatnya tertidur nyenyak dan menciptakan Hawa sa dari salah satu tulang rusuknya. Selama proses penciptaan itu Nabi Adam as sama sekali tidak merasa sakit. Setelah tercipta, Hawa sa diberi pakaian surga, dipercantik lalu diantar ke Nabi Adam as. Begitu terbangun, Nabi Adam as melihatnya dan menamainya Hawa. | Meski dalam referensi-referensi hadis [[syiah]] dan [[Sunni]] tidak banyak yang menerangkan tentang Hawa sa, namun tidak demikian dalam buku-buku sejarah. Banyak buku sejarah yang mencatat tentang kisah para nabi dan orang terdahulu dengan berbagai model. Kebanyakan kisah tersebut merujuk pada kisah-kisah israiliyat.<ref>Abdurrahman Rabi', al-Israiliat fi Tafsir al-Thabari: Dirasah fi al-Lughah wa al-Mashadir al-Ibriah, jld. 1, hlm. 106-108. Muhammad Qasimi, Israiliat wa Ta'tsir-e An bar Dastanha-e Anbiya dar Tafasir-e Qur'an, jld. 1, hlm. 240-262. </ref> Menurut sebagian riwayat, ketika Allah swt menyuruh [[Nabi Adam as]] untuk tinggal di [[surga]], dia sendirian. [[Allah swt]] lalu membuatnya tertidur nyenyak dan menciptakan Hawa sa dari salah satu tulang rusuknya. Selama proses penciptaan itu Nabi Adam as sama sekali tidak merasa sakit. Setelah tercipta, Hawa sa diberi pakaian surga, dipercantik lalu diantar ke Nabi Adam as. Begitu terbangun, Nabi Adam as melihatnya dan menamainya Hawa. | ||
Baris 96: | Baris 96: | ||
| prioritas =c | | prioritas =c | ||
| kualitas =c | | kualitas =c | ||
| link = | | link =sudah | ||
| foto =sudah | | foto =sudah | ||
| kategori = | | kategori =sudah | ||
| infobox = | | infobox =sudah | ||
| navbox =sudah | | navbox =sudah | ||
| alih= | | alih=sudah | ||
| referensi =sudah | | referensi =sudah | ||
| Artikel bagus = | | Artikel bagus = |