Lompat ke isi

Ishmah: Perbedaan antara revisi

4 bita ditambahkan ,  2 Juli 2018
imported>E.amini
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini
Baris 79: Baris 79:
*'''Argumentasi ''Tasalsul''''': Dalam hal ini dijelaskan bahwa keberadaan imam merupakan lutf atau karunia Allah swt; dengan arti selain dari mereka tidak ada yang maksum dan supaya dapat memahami manakah jalan yang benar dan perkara yang keliru harus merujuk pada imam. Sekarang jika imam tersebut juga tidak maksum dan ada kemungkinan salah pada dirinya, untuk menghilangkan kesalahannya maka ia harus merujuk ke imam lainnya dan ini terus berlanjut dan sama sekali kesalahan dan kekeliruan akan hilang. <ref>Syarif Murtadha, ''al-Syafi fi al-Imamah'', jld. 1, hlm. 289-290. </ref>  
*'''Argumentasi ''Tasalsul''''': Dalam hal ini dijelaskan bahwa keberadaan imam merupakan lutf atau karunia Allah swt; dengan arti selain dari mereka tidak ada yang maksum dan supaya dapat memahami manakah jalan yang benar dan perkara yang keliru harus merujuk pada imam. Sekarang jika imam tersebut juga tidak maksum dan ada kemungkinan salah pada dirinya, untuk menghilangkan kesalahannya maka ia harus merujuk ke imam lainnya dan ini terus berlanjut dan sama sekali kesalahan dan kekeliruan akan hilang. <ref>Syarif Murtadha, ''al-Syafi fi al-Imamah'', jld. 1, hlm. 289-290. </ref>  
*'''Menjaga dan menjelaskan agama''': Argumentasi ini tersusun dari beberapa pendahuluan:
*'''Menjaga dan menjelaskan agama''': Argumentasi ini tersusun dari beberapa pendahuluan:
:- Agama yang dibawa oleh [[Rasulullah saw]] akan terus utuh sampai hari kiamat dan mengamalkan berdasarkan dengannya adalah wajib dan melanggarnya adalah haram.
:- Agama yang dibawa oleh [[Rasulullah saw]] akan terus utuh sampai [[hari kiamat]] dan mengamalkan berdasarkan dengannya adalah wajib dan melanggarnya adalah haram.
:- Untuk mencegah pemalsuan, memerlukan adanya tempat rujukan yang menghantarkan ajaran dan hukum-hukum sahih kepada para mukallaf dan menjelaskan mereka dari penyelewengan dan mencegah perubahannya.
:- Untuk mencegah pemalsuan, memerlukan adanya tempat rujukan yang menghantarkan ajaran dan hukum-hukum sahih kepada para mukallaf dan menjelaskan mereka dari penyelewengan dan mencegah perubahannya.
:- Tempat rujukan ini tidak mungkin kitab Allah dan sunnah mutawatir; karena selain [[Alquran]] memiliki banyak ayat-ayat ''mutasyabih'', dimana penjelasan makna sejatinya membutuhkan adanya tempat rujukan ilmiah yang dapat dipercaya, sementara ada banyak masalah yang tidak ada dalam kitab Allah dan tidak dijalankan dalam sunnah mutawatir.  
:- Tempat rujukan ini tidak mungkin kitab Allah dan sunnah mutawatir; karena selain [[Alquran]] memiliki banyak ayat-ayat ''mutasyabih'', dimana penjelasan makna sejatinya membutuhkan adanya tempat rujukan ilmiah yang dapat dipercaya, sementara ada banyak masalah yang tidak ada dalam kitab Allah dan tidak dijalankan dalam sunnah mutawatir.  
Pengguna anonim