Lompat ke isi

Perjanjian Hudaibiyah: Perbedaan antara revisi

imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono
Baris 51: Baris 51:
Setelah beberapa waktu diketahui bahwa Utsman tidak dibunuh, dia hanya ditahan di [[Mekkah]], <ref>Ibnu Atsir, jld. 2, hlm. 203. </ref> Pihak Quraisy mengutus wakil ke pihak muslimin untuk mengadakan perjanjian damai. Di antara kesepakatan dari perjanjian tersebut adalah, untuk tahun itu kaum muslimin harus pulang ke [[Madinah]] tanpa mengunjungi Baitullah di Mekkah, dan tahun berikutnya baru boleh datang kembali. Inginnya supaya Quraisy tidak merasa dipermalukan di hadapan kabilah Arab lain. Orang yang diutus Quraisy bernama Suhail bin Amr. Ketika Rasulullah saw melihatnya beliau bersabda, ''"Quraisy mengutus orang ini karena ingin berdamai."'' <ref>Ibnu Hisyam, jld. 2, hlm. 783. </ref>
Setelah beberapa waktu diketahui bahwa Utsman tidak dibunuh, dia hanya ditahan di [[Mekkah]], <ref>Ibnu Atsir, jld. 2, hlm. 203. </ref> Pihak Quraisy mengutus wakil ke pihak muslimin untuk mengadakan perjanjian damai. Di antara kesepakatan dari perjanjian tersebut adalah, untuk tahun itu kaum muslimin harus pulang ke [[Madinah]] tanpa mengunjungi Baitullah di Mekkah, dan tahun berikutnya baru boleh datang kembali. Inginnya supaya Quraisy tidak merasa dipermalukan di hadapan kabilah Arab lain. Orang yang diutus Quraisy bernama Suhail bin Amr. Ketika Rasulullah saw melihatnya beliau bersabda, ''"Quraisy mengutus orang ini karena ingin berdamai."'' <ref>Ibnu Hisyam, jld. 2, hlm. 783. </ref>


Setelah kedua pihak sepakat untuk membebaskan tawanan, Rasulullah saw dan perwakilan Quraisy lalu menandatangani kesepakatan damai. Rasulullah saw melihat, kesepakatan itu akan memberi keuntungan bagi kaum muslimin, karenanya beliau bersikap lunak. Contohnya adalah menerima permintaan Suhail bin Amr untuk mengganti kalimat ''"Bismillahirrahmanirrahim"'' pada pembukaan teks kesepakatan menjadi "Bismika Allahumma". Selain itu Rasulullah saw juga setuju untuk mengganti istilah "Rasulullah" di belakang nama beliau menjadi "Muhammad bin Abdullah." <ref>Lih. Ya'quni, jld. 2, hlm. 54. Thabrisi, 1417, jld. 1, hlm. 371-372. Halabi, jld. 3, hlm. 20. </ref>
Setelah kedua pihak sepakat untuk membebaskan tawanan, [[Rasulullah saw]] dan perwakilan Quraisy lalu menandatangani kesepakatan damai. Rasulullah saw melihat, kesepakatan itu akan memberi keuntungan bagi kaum muslimin, karenanya beliau bersikap lunak. Contohnya adalah menerima permintaan Suhail bin Amr untuk mengganti kalimat ''"Bismillahirrahmanirrahim"'' pada pembukaan teks kesepakatan menjadi "Bismika Allahumma". Selain itu Rasulullah saw juga setuju untuk mengganti istilah "Rasulullah" di belakang nama beliau menjadi "Muhammad bin Abdullah." <ref>Lih. Ya'quni, jld. 2, hlm. 54. Thabrisi, 1417, jld. 1, hlm. 371-372. Halabi, jld. 3, hlm. 20. </ref>


===Penentangan Sebagian Sahabat===
===Penentangan Sebagian Sahabat===
Pengguna anonim