Lompat ke isi

Ma'ad: Perbedaan antara revisi

1 bita ditambahkan ,  4 Agustus 2018
imported>Ismail Dg naba
imported>Ismail Dg naba
Baris 136: Baris 136:
*Syubhah Akil dan Ma'kul (keraguan antara yang makan dan dimakan)
*Syubhah Akil dan Ma'kul (keraguan antara yang makan dan dimakan)
Tulisan Asli: [[Akil dan Ma'kul]]
Tulisan Asli: [[Akil dan Ma'kul]]
Berdasarkan pertanyaan ini bahwa salah satu keraguan yang sudah ada semenjak dahulu adalah subhah mengenai [[Ma'ad Jasmani|ma'ad jasmani]]. Berdasarkan salah satu syubhah klasik sehubungan dengan ma'ad jasmani, apabila seseorang memakan orang lain, pada masa kebangkitan, akankah bagian yang telah dimakan itu akan menjadi bagian dari badan orang yang memakan atau menjadi bagian dari badan orang yang memakan? Bagaimanapun diasumsikan, badan salah satu dari keduanya tidak akan dibangkitkan secara sempurna di hari kiamat.
Berdasarkan pertanyaan ini bahwa salah satu keraguan yang sudah ada semenjak dahulu adalah subhah mengenai [[Ma'ad Jasmani|ma'ad jasmani]]. Berdasarkan salah satu syubhah klasik sehubungan dengan ma'ad jasmani, apabila seseorang memakan orang lain, pada masa kebangkitan, akankah bagian yang telah dimakan itu akan menjadi bagian dari badan orang yang memakan atau menjadi bagian dari badan orang yang memakan? Bagaimanapun diasumsikan, badan salah satu dari keduanya tidak akan dibangkitkan secara sempurna di hari kiamat.
Filosof Masyaiyah berdasarkan keraguan ini, percaya bahwa ma'ad jasmani tidak dapat dibuktikan secara akli. Namun para teolog berlomba-untuk memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Kebanyakan para teolog berusaha untuk menjawab pertanyaan itu dengan membedakan antara anggota badan asli dan bukan asli dan mengklaim kembalinya badan asli ke badan lain. [[Mulla Shadra]] dengan mengemukakan pendapat badan mitsali (badan imaginal) di mana keraguan ini tidak mencakupi keraguan akil dan ma'kul berusaha menjelaskan ma'ad jasmani dengan penjelasan yang lain. <ref>Mulla Shadra, Asfar Arba'ah, jld. 9, hlm. 190-191, Husaini Tehrani, jld. 6, hlm. 85-117. </ref>
Filosof Masyaiyah berdasarkan keraguan ini, percaya bahwa ma'ad jasmani tidak dapat dibuktikan secara akli. Namun para teolog berlomba-untuk memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Kebanyakan para teolog berusaha untuk menjawab pertanyaan itu dengan membedakan antara anggota badan asli dan bukan asli dan mengklaim kembalinya badan asli ke badan lain. [[Mulla Shadra]] dengan mengemukakan pendapat badan mitsali (badan imaginal) di mana keraguan ini tidak mencakupi keraguan akil dan ma'kul berusaha menjelaskan ma'ad jasmani dengan penjelasan yang lain. <ref>Mulla Shadra, Asfar Arba'ah, jld. 9, hlm. 190-191, Husaini Tehrani, jld. 6, hlm. 85-117. </ref>