Pengguna anonim
Abu Thalib bin Abdul Muththalib: Perbedaan antara revisi
→Dukungan dan Pembelaannya kepada Nabi saw
imported>Esmail (→Iman) |
imported>Esmail |
||
Baris 39: | Baris 39: | ||
===Dukungan dan Pembelaannya kepada Nabi saw=== | ===Dukungan dan Pembelaannya kepada Nabi saw=== | ||
Catatan-catatan sejarahwan mengenai Abu Thalib lebih banyak berkisar mengenai dukungan dan pembelaan yang diberikan sepenuhnya kepada Nabi Muhammad saw dalam menyebarkan ajaran Islam pasca diangkatnya menjadi Nabi. Buku-buku tarikh mengisahkan pengorbanan Abu Thalib yang sedemikian besar dalam membela Nabi Muhammad saw yang tidak henti-hentinya mendapat gangguan dari kaum | Catatan-catatan sejarahwan mengenai Abu Thalib lebih banyak berkisar mengenai dukungan dan pembelaan yang diberikan sepenuhnya kepada [[Nabi Muhammad saw]] dalam menyebarkan ajaran Islam pasca diangkatnya menjadi Nabi. Buku-buku tarikh mengisahkan pengorbanan Abu Thalib yang sedemikian besar dalam membela Nabi Muhammad saw yang tidak henti-hentinya mendapat gangguan dari kaum [[Quraisy]] yang menolak dakwahnya. Betapa Abu Thalib yang sudah berusia sedemikian lanjut, yaitu 75 tahun ketika Muhammad diutus menjadi Nabi dan Rasul, menjadi pembela terdepan. Ia menyatakan secara terbuka dan terang-terangan dalam setiap pertemuan dengan para pembesar Qurays bahwa dirinya mendukung dan membela dakwah tauhid Rasulullah saw. <ref> Sirah Ibnu Hisyām, jld. 1, hlm. 172, 173. </ref> Ia dengan tegas menolak memberikan Muhammad yang akan ditukarkan dengan ‘Amarah bin Walid, seorang anak muda Qurays yang gagah, tampan dan berfisik kuat, sebagaimana saran sejumlah pembesar Qurays. <ref> Sirah Ibn Hisyām, jld. 1, hlm. 173. Ansāb al-asyrāf, jld. 2, hlm. 31. </ref>. Pembelaan atas Muhammad yang diberikan Abu Thalib dan istrinya tidak ubahnya dengan pembelaan kedua orang tua terhadap anak kandungnya sendiri. <ref> Tārikh Ya’qubi, jld. 2, hlm. 14. </ref>. Nabi Muhammad saw dihari kepergian Abu Thalib meninggalkan dunia, mengatakan, “Semasa Abu Thalib masih hidup, tidak seorangpun dari kaum Qurays yang berani mengusikku.” <ref> Tārikh Madinah Dimasyq, jld. 66, hlm. 339. Al Bidāyah wa al Nihāyah, jld. 3. Hlm. 164. </ref>. [[Syaikh Mufid]] menukilkan riwayat disaat meninggalnya Abu Thalib, malaikat Jibril menemui Nabi Muhammad saw kemudian memesankan, ''“Keluarlah dari kota [[Mekah]], sebab tidak ada lagi pembelamu di kota itu.”'' <ref> Imān Abi Thālib, hlm. 24. </ref>. | ||
==Syair dan Ucapan-ucapannya== | ==Syair dan Ucapan-ucapannya== |