Lompat ke isi

Aminah binti Wahab: Perbedaan antara revisi

14 bita ditambahkan ,  3 April 2023
imported>Hinduwan
imported>Hinduwan
Baris 76: Baris 76:
Suyuthi dari ulama [[Ahlusunah]] menulis: Sepulangnya [[Nabi Muhammad saw]] dari [[perang Tabuk]], ia memutuskan untuk melakukan ibadah [[haji]] dan [[umrah]]. Oleh karena itu, ia melakukan perjalanan dari kota [[Madinah]] ke [[Mekah]]. Ditengah perjalanan setibanya di makam ibunya, dalam doanya ia meminta agar ibunya diampunkan [[Dosa|dosa-dosanya]], namun permintaan tersebut tidak dikabulkan oleh Allah swt. Peristiwa tersebut menandai turunnya [[ayat]] <ref>Suyuthi, ''al-Dur al-Mantsur fi al-Tafsir bil Mātsur'', jld. 3, hlm. 283. </ref>:  
Suyuthi dari ulama [[Ahlusunah]] menulis: Sepulangnya [[Nabi Muhammad saw]] dari [[perang Tabuk]], ia memutuskan untuk melakukan ibadah [[haji]] dan [[umrah]]. Oleh karena itu, ia melakukan perjalanan dari kota [[Madinah]] ke [[Mekah]]. Ditengah perjalanan setibanya di makam ibunya, dalam doanya ia meminta agar ibunya diampunkan [[Dosa|dosa-dosanya]], namun permintaan tersebut tidak dikabulkan oleh Allah swt. Peristiwa tersebut menandai turunnya [[ayat]] <ref>Suyuthi, ''al-Dur al-Mantsur fi al-Tafsir bil Mātsur'', jld. 3, hlm. 283. </ref>:  


{{ia|آیه وَمَا کانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ إِلاَّ عَن مَّوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِياهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلّهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لأوَّاهٌ حَلِيمٌ}}
{{right|{{ia| وَمَا کانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ إِلاَّ عَن مَّوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِياهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلّهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لأوَّاهٌ حَلِيمٌ}}}}


Terjemahan:
Terjemahan:
Baris 84: Baris 84:
Suatu hari Rasulullah saw ber[[ziarah]] kemakam kaum muslimin dan kamipun mengikutinya. Setibanya, ia duduk dihadapan makam, lalu menangis serta berdoa. Kamipun turut menangis dan berdoa. Ia bertanya, "Mengapa kalian menangis?". Kami menjawab, tangismu menjadi penyebab kami menangis. Nabi Muhammad saw berkata, "Kubur dihadapanku adalah kubur ibuku. Allah mengizinkanku menziarahinya, namun tidak mengizinkanku untuk [[istighfar|memohonkan ampun]] untuknya." Kemudian turunlah ayat:
Suatu hari Rasulullah saw ber[[ziarah]] kemakam kaum muslimin dan kamipun mengikutinya. Setibanya, ia duduk dihadapan makam, lalu menangis serta berdoa. Kamipun turut menangis dan berdoa. Ia bertanya, "Mengapa kalian menangis?". Kami menjawab, tangismu menjadi penyebab kami menangis. Nabi Muhammad saw berkata, "Kubur dihadapanku adalah kubur ibuku. Allah mengizinkanku menziarahinya, namun tidak mengizinkanku untuk [[istighfar|memohonkan ampun]] untuknya." Kemudian turunlah ayat:


{{ia|مَا کانَ لِلنَّبِی وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَن يسْتَغْفِرُواْ لِلْمُشْرِکينَ وَلَوْ کانُواْ أُوْلِی قُرْبَی مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ}}
{{right|{{ia|مَا کانَ لِلنَّبِی وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَن يسْتَغْفِرُواْ لِلْمُشْرِکينَ وَلَوْ کانُواْ أُوْلِی قُرْبَی مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ}}}}


Terjemahan:
Terjemahan:
Pengguna anonim