Lompat ke isi

Aminah binti Wahab: Perbedaan antara revisi

391 bita ditambahkan ,  20 Januari 2016
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Esmail
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Esmail
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19: Baris 19:
Sauda binti Zuharah al-Kalabiyah  adalah seorang pendeta Quraysh suatu hari berkata kepada Bani Zuharah, “Diantara kalian ada aka nada seorang perempuan yang akan memberikan peringatan atau akan ada seorang Nabi yang akan lahir. Pertemukanlah saya dengan setiap perempuan kalian untuk saya ketahui orangnya.”
Sauda binti Zuharah al-Kalabiyah  adalah seorang pendeta Quraysh suatu hari berkata kepada Bani Zuharah, “Diantara kalian ada aka nada seorang perempuan yang akan memberikan peringatan atau akan ada seorang Nabi yang akan lahir. Pertemukanlah saya dengan setiap perempuan kalian untuk saya ketahui orangnya.”


Setelah dipertemukan dengan kaum perempuan Quraysh, perempuan pendeta ini berkata mengenai Aminah, “Perempuan ini akan menjadi Nabi atau darinya akan lahir seorang nabi.” [11].
Setelah dipertemukan dengan kaum perempuan Quraysh, perempuan pendeta ini berkata mengenai Aminah, “Perempuan ini akan menjadi Nabi atau darinya akan lahir seorang nabi.”<ref>Aisyah Abdurahman, Aminah Madare_e Payambar, hlm. 114, yang dinukil dari kitab Raudha al-Anfi, jld. 1, hlm. 4. </ref>


Mengenai kehamilannya, Aminah pernah berkata, “Saya sama sekali tidak menyadari akan kehamilan saya dan tidak sebagaimana umumnya perempuan yang sedang mengidam, saya sama sekali tidak merasakan adanya hal-hal yang berat. Siapapun yang dekat dengan saya, baik saya dalam keadaan tidur atau terjaga dia akan berkata, “Saya rasa kamu ini sedang hamil?”. Maka saya berkata, “Saya tidak tahu.” Dikatakan kepada saya, “Kamu sedang mengandung seseorang yang akan menjadi pemimpin umat ini.” [12].
Mengenai kehamilannya, Aminah pernah berkata, “Saya sama sekali tidak menyadari akan kehamilan saya dan tidak sebagaimana umumnya perempuan yang sedang mengidam, saya sama sekali tidak merasakan adanya hal-hal yang berat. Siapapun yang dekat dengan saya, baik saya dalam keadaan tidur atau terjaga dia akan berkata, “Saya rasa kamu ini sedang hamil?”. Maka saya berkata, “Saya tidak tahu.” Dikatakan kepada saya, “Kamu sedang mengandung seseorang yang akan menjadi pemimpin umat ini.” <ref>Nawiri, Nihayatu al-Arab, jld. 16, hlm. 64. </ref>
Dalam periwayatan lain disebutkan, Aminah berkata, “Sewaktu yang mengandung, seseorang berkata kepada saya, anda telah mengandung janin yang kelak akan menjadi pemimpin ummat, ketika ia lahir, ucapkanlah: اعیذه بالواحد من شر کل حاسد  dan berilah ia nama Muhammad.” [14]
Dalam periwayatan lain disebutkan, Aminah berkata, “Sewaktu yang mengandung, seseorang berkata kepada saya, anda telah mengandung janin yang kelak akan menjadi pemimpin ummat, ketika ia lahir, ucapkanlah: اعیذه بالواحد من شر کل حاسد  dan berilah ia nama Muhammad."<ref>Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyah, jld. 1, hlm. 158. </ref>


Aminah melahirkan Muhammad pada hari 17 Rabi’ul Awal tahun Gajah, berbeda dengan versi Ahlusunnah yang meyakini peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 12 Rabi’ul Awal. [15]. Berita kelahiran Muhammad menjadi kabar yang sangat menggembirakan bagi Bani Hasyim. Sewaktu berita tersebut sampai ke telinga Abu Lahab dan itu menggembirakan hatinya, ia membebaskan budaknya, Tsauibah Aslamiyah yang membawa kabar tersebut kepadanya. [16] Abdul Muththalib memberikan nama Muhammad pada bayi yang dilahirkan Aminah, yang membuat kaum Quraisy bertanya-tanya mengapa dinamakan dengan nama itu. Abdul Muththalib menjawab, “Aku inginkan dia menjadi yang terpuji di langit dan di bumi.” [17]
Aminah melahirkan Muhammad pada hari 17 Rabi’ul Awal tahun Gajah, berbeda dengan versi Ahlusunnah yang meyakini peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 12 Rabi’ul Awal. <ref>Aiti, Tārikh Payāmbar Islam, hlm. 43. </ref> Berita kelahiran Muhammad menjadi kabar yang sangat menggembirakan bagi Bani Hasyim. Sewaktu berita tersebut sampai ke telinga Abu Lahab dan itu menggembirakan hatinya, ia membebaskan budaknya, Tsauibah Aslamiyah yang membawa kabar tersebut kepadanya.<ref>Aisyah Abdurrahman, Aminah Madar_e Payambar, hlm. 150. </ref> Abdul Muththalib memberikan nama Muhammad pada bayi yang dilahirkan Aminah, yang membuat kaum Quraisy bertanya-tanya mengapa dinamakan dengan nama itu. Abdul Muththalib menjawab, “Aku inginkan dia menjadi yang terpuji di langit dan di bumi.”<ref>Aisyah Abdurrahman, Aminah Madar_e Payambar, hlm. 153. </ref>


==Masa Mengasuh Muhammad==
==Masa Mengasuh Muhammad==
Pengguna anonim