Pengguna anonim
Imam Ali al-Ridha as: Perbedaan antara revisi
→Penyampaian Hadis Silsilah al-Dzahab
imported>Yuwono |
imported>Yuwono |
||
Baris 93: | Baris 93: | ||
Peristiwa yang paling penting dan terdokumentasi paling baik dari perjalanan Imam Ridha as adalah penyampaian hadis tersohor ''Silsilah al-Dzahab'' (Mata Rantai Emas) oleh beliau di kota Neisyabur. <ref>Fadhlullah, hlm. 133, 1377 HS. </ref> | Peristiwa yang paling penting dan terdokumentasi paling baik dari perjalanan Imam Ridha as adalah penyampaian hadis tersohor ''Silsilah al-Dzahab'' (Mata Rantai Emas) oleh beliau di kota Neisyabur. <ref>Fadhlullah, hlm. 133, 1377 HS. </ref> | ||
Ishak bin | Ishak bin Rahwaih berkata: "Sewaktu Imam Ridha as dalam perjalanan ke Khurasan dan tiba di Neisyabur, para ahli hadis berkumpul dan berkata, Wahai Putra Rasulullah anda datang ke kota kami dan anda tidak memanfaatkan itu dengan menjelaskan hadis kepada kami? Mendengarkan permintaan itu, Imam Ridha as mengeluarkan kepalanya dari tenda dan mengatakan: | ||
:"Aku mendengar dari ayahku Musa bin Ja'far, dia berkata mendengar dari ayahnya, Ja'far bin Muhammad yang berkata mendengar dari ayahnya Muhammad bin Ali yang berkata mendengar dari ayahnya Ali bin al-Husain yang mendengar dari ayahnya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as yang berkata mendengar dari [[Rasulullah saw]] yang berkata mendengar dari Jibril as yang berkata, [[Allah swt]] berfirman: | :"Aku mendengar dari ayahku Musa bin Ja'far, dia berkata mendengar dari ayahnya, Ja'far bin Muhammad yang berkata mendengar dari ayahnya Muhammad bin Ali yang berkata mendengar dari ayahnya Ali bin al-Husain yang mendengar dari ayahnya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as yang berkata mendengar dari [[Rasulullah saw]] yang berkata mendengar dari Jibril as yang berkata, [[Allah swt]] berfirman: | ||
Kalimat ''Laa ilaha illaLlah'' adalah pagar dan bentengku. Barang siapa yang masuk kedalamnya maka dia akan aman dari azab". Setelah itu Imam Ridha as berkata, "Tapi dengan syarat-syaratnya, dan aku adalah salah satu dari syarat-syarat itu". <ref>Shaduq, ''Ma'ani al-Akhbar'', hlm. 371 </ref> | Kalimat ''Laa ilaha illaLlah'' adalah pagar dan bentengku. Barang siapa yang masuk kedalamnya maka dia akan aman dari azab". Setelah itu Imam Ridha as berkata, "Tapi dengan syarat-syaratnya, dan aku adalah salah satu dari syarat-syarat itu". <ref>Shaduq, ''Ma'ani al-Akhbar'', hlm. 371 </ref> |