Lompat ke isi

Imam Ali al-Ridha as: Perbedaan antara revisi

imported>M.hazer
imported>M.hazer
Baris 82: Baris 82:


==Perjalanan ke Khurasan==
==Perjalanan ke Khurasan==
Disebutkan bahwa hijrah Imam Ridha as dari [[Madinah]] ke Marv terjadi pada tahun 200 H. <ref> ''‘Irfan Manesy'', hlm. 18. </ref> Penulis buku ''Hayāt Fikri wa Siyāsi Imāmāne Syieh'' berkata, ''"Imam Ridha hingga tahun 201 berada di Madinah dan pada bulan [[Ramadhan]] tahun tersebut tiba di Marv."'' <ref>Ja'fariyan, 1381 S, hlm. 426. </ref>
Disebutkan bahwa hijrah Imam Ridha as dari [[Madinah]] ke Marv terjadi pada tahun 200 H <ref> ''‘Irfan Manesy'', hlm. 18. </ref> atau 201 H.<ref>Ja'fariyan, ''Hayate Fikri wa Siyasi Imamane Syieh'', hlm. 426. </ref>


Dalam ''Tārikh Ya'qubi'' tertulis bahwa Makmun membawa Imam Ridha as dari Madinah ke Khurasan. Orang yang ditugasi untuk mengantar Imam Ridha as dari Madinah ke Khurasan adalah Raja bin Abi Dhahak kerabat Fadhl bin Sahal. Mereka membawa Imam Ridha as melalui Basrah hingga sampai di Marv. <ref>Ya'qubi, jld. 2, hlm. 465, 1378 S. </ref>
Dalam ''Tārikh Ya'qubi'' tertulis bahwa Makmun membawa Imam Ridha as dari Madinah ke Khurasan. Orang yang ditugasi untuk mengantar Imam Ridha as dari Madinah ke Khurasan adalah Raja bin Abi Dhahak kerabat Fadhl bin Sahal. Mereka membawa Imam Ridha as melalui Basrah hingga sampai di Marv. <ref>Ya'qubi, jld. 2, hlm. 465, 1378 S. </ref>
Jalur yang dipilih oleh Makmun untuk ditempuh oleh Imam Ridha as sampai di Marv adalah jalur yang telah ditentukan supaya Imam Ridha tidak melewati perkampungan [[Syiah]]. Makmun menghindari hal itu terjadi sehingga ia menginstruksikan supaya Imam Ridha tidak dibawa melalui [[Kufah]] dan harus lewat Basrah, Khuzistan, Fars hingga Neisyabur. <ref>Ya'qubi, jld. 2, hlm. 465. </ref>
Jalur yang dipilih oleh Makmun untuk ditempuh oleh Imam Ridha as sampai di Marv adalah jalur yang telah ditentukan supaya Imam Ridha tidak melewati perkampungan [[Syiah]], sebab ia takut dari perkumpulan orang-orang Syiah di sekitar Imam. Makmun memerintahkan supaya Imam Ridha tidak dibawa melalui [[Kufah]] dan harus lewat Basrah, Khuzistan, Fars hingga Neisyabur. <ref>Muthahari, ''Majmue-e Atsar Ustad Syahid Muthahhari'', jld. 18, hlm. 124</ref>


Jalur yang dilalui oleh Imam Ridha as sesuai dengan buku Athlās Syiah adalah sebagai berikut: Madinah, Naqrah, Husjah, Nabbaj, Hafr Abu Musa, Basrah, Ahwaz, Behbahan, Isthkhar, Abrquh, Dahsyir (Farasyah), Yazd, Kharaniq, Ribath Pusytbam, Neisyabur, Qadamgah, Dahsurkh, Thus, Sarkhus, Marw. <ref>Ja'fariyan, hlm. 95. </ref>
Jalur yang dilalui oleh Imam Ridha as sesuai dengan buku ''Athlas Syiah'' adalah sebagai berikut: Madinah, Naqrah, Husjah, Nabbaj, Hafr Abu Musa, Basrah, Ahwaz, Behbahan, Isthakhar, Abrquh, Dahsyir (Farasyah), Yazd, Kharaniq, Ribath Pusytibam, Neisyabur, Qadamgah, Dahsurkh, Thus, Sarkhus, Marv. <ref>Ja'fariyan, hlm. 95. </ref>
[[Syaikh Mufid]] berkata, ''"Makmun mengundang sekelompok orang dari keluarga Abu Thalib dari Madinah di antaranya adalah Imam Ridha as." Berbeda dengan Ya'qubi, ia menganggap bahwa utusan Makmun itu adalah Jaludi dan katanya ia membawa Imam Ridha ke hadapan Makmun melalui Basrah. Ia menempatkan mereka di sebuah rumah dan Imam Ridha as di tempat lain dengan penuh penghormatan dan takzim."'' <ref>Syaikh Mufid, hlm. 455. </ref>
Menurut [[Syaikh Mufid]], para tentara Makmun membawa Imam Ridha as dan beberapa dari bani Hasyim ke Marv melalui jalur Basrah. Makmun menempatkan bani Hasyim di satu rumah dan Imam Ridha di rumah yang lain dan menghormatinya.<ref>Syaikh Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 259</ref>


===Penyampaian Hadis Silsilah al-Dzahab===
===Penyampaian Hadis Silsilah al-Dzahab===
Peristiwa yang paling penting dan terdokumentasi paling baik dari jalur ini adalah penyampaian hadis makruf ''Silsilah al-Dzahab'' (Mata Rantai Emas) oleh Imam Ridha di kota Nasiyabur. <ref>Fadhlullah, hlm. 133, 1377 S. </ref>
Peristiwa yang paling penting dan terdokumentasi paling baik dari perjalanan Imam Ridha as adalah penyampaian hadis tersohor ''Silsilah al-Dzahab'' (Mata Rantai Emas) oleh Imam Ridha di kota Nasiyabur. <ref>Fadhlullah, hlm. 133, 1377 HS. </ref>
 
Ishak bin Rahwiyah berkata, “Sewaktu Imam Ridha as dalam perjalanan ke Khurasan dan tiba di Neisyabur, para ahli hadis berkumpul dan berkata, “Wahai Putra Rasulullah anda datang ke kota kami dan anda tidak memanfaatkan itu dengan menjelaskan hadis kepada kami?” Mendengarkan permintaan itu, Imam Ridha as mengeluarkan kepalanya dari tenda dan mengatakan:
Aku mendengar dari ayahku Musa bin Ja'far, dia berkata mendengar dari ayahnya, Ja'far bin Muhammad yang berkata mendengar dari ayahnya Muhammad bin Ali yang berkata mendengar dari ayahnya Ali bin al-Husain yang mendengar dari ayahnya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as yang berkata mendengar dari [[Rasulullah saw]] yang berkata mendengar dari Jibril as yang berkata, [[Allah swt]] berfirman:
Kalimat ''Laa ilaha illaLlah'' adalah pagar dan bentengku. Barang siapa yang masuk kedalamnya maka dia akan aman dari azab.
Setelah itu Imam Ridha as berkata, “Tapi dengan syarat-syarat, dan aku adalah salah satu dari syarat-syarat itu.” <ref>Shaduq, ''Tsawāb al-A'māl wa ‘Iqāb al-A'māl'', hlm. 21-22. </ref>


Ishak bin Raahwaiah berkata, sewaktu Imam Ridha as dalam perjalanan ke Khurasan dan tiba di Neisyabur, para ahli hadis berkumpul dan berkata, Wahai Putra Rasulullah anda datang ke kota kami dan anda tidak memanfaatkan itu dengan menjelaskan hadis kepada kami? Mendengarkan permintaan itu, Imam Ridha as mengeluarkan kepalanya dari tenda dan mengatakan:
:Aku mendengar dari ayahku Musa bin Ja'far, dia berkata mendengar dari ayahnya, Ja'far bin Muhammad yang berkata mendengar dari ayahnya Muhammad bin Ali yang berkata mendengar dari ayahnya Ali bin al-Husain yang mendengar dari ayahnya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as yang berkata mendengar dari [[Rasulullah saw]] yang berkata mendengar dari Jibril as yang berkata, [[Allah swt]] berfirman:
Kalimat ''Laa ilaha illaLlah'' adalah pagar dan bentengku. Barang siapa yang masuk kedalamnya maka dia akan aman dari azab. Setelah itu Imam Ridha as berkata, “Tapi dengan syarat-syaratnya, dan aku adalah salah satu dari syarat-syarat itu.” <ref>Shaduq, ''Ma'ani al-Akhbar'', hlm. 371 </ref>
[[File:Dar_al-Hujjah.jpg|thumbnail|300 px|Serambi Dar al-Hujjah Haram Radhawi]]
[[File:Dar_al-Hujjah.jpg|thumbnail|300 px|Serambi Dar al-Hujjah Haram Radhawi]]


Pengguna anonim