Lompat ke isi

Muslim bin Aqil: Perbedaan antara revisi

13 bita ditambahkan ,  11 Juli 2022
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ismail Dg naba
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 35: Baris 35:
  | Aktivitas = Duta utusan Imam Husain as di [[Kufah]] • Ikut serta bersama Imam Ali dalam [[perang Shiffin]]
  | Aktivitas = Duta utusan Imam Husain as di [[Kufah]] • Ikut serta bersama Imam Ali dalam [[perang Shiffin]]
}}
}}
'''Muslim bin Aqil bin Abi Thalib''' (bahasa Arab: {{ia|مسلم بن عقیل بن أبي طالب}} ) ([[Mati Syahid|syahid]]: 60 H/680) dari keluarga [[Abu Thalib]] adalah sepupu [[Imam Husain as]] dan duta utusannya di Kufah ketika [[peristiwa Asyura|kebangkitan Asyura]]. Muslim hadir dalam sebagian penaklukan kaum [[muslimin]] dan juga dalam [[Perang Shiffin]]. Dia pergi ke [[Kufah]] sebagai perwakilan Imam Husain as untuk melaporkan kepada Imam Husain as akan  kondisi dan situasi terakhir dari kota tersebut jika penduduk Kufah dalam undangan dan ajakan mereka yang ditujukan kepada Imam Husain as adalah benar adanya, Imam akan datang ke sana. Dia dalam laporannya kepada Imam memberitakan akan kesiapan penduduk Kufah dalam menyambut kedatangannya. Dengan pengangkatan dan pelantikan [[Ubaidillah bin Ziyad]] sebagai gubernur dan penguasa Kufah, membuat penduduk Kufah berada dalam ketakutan sehingga mencabut dukungan mereka kepada Muslim bin Aqil. Tidak lama kemudian, Muslim bin Aqil berhasil ditangkap dan atas perintah Ubaidillah ia dibunuh pada [[hari Arafah]] tahun 60 H/680.
'''Muslim bin Aqil bin Abi Thalib''' (bahasa Arab: {{ia|مسلم بن عقیل بن أبي طالب}} ) ([[Mati Syahid|syahid]]: 60 H/680) dari keluarga [[Abu Thalib]] adalah sepupu [[Imam Husain as]] dan duta utusannya di Kufah ketika [[peristiwa Asyura|kebangkitan Asyura]]. Muslim hadir dalam sebagian penaklukan kaum [[muslimin]] dan juga dalam [[perang Shiffin]]. Dia pergi ke [[Kufah]] sebagai perwakilan Imam Husain as untuk melaporkan kepada Imam Husain as akan  kondisi dan situasi terakhir dari kota tersebut jika penduduk Kufah dalam undangan dan ajakan mereka yang ditujukan kepada Imam Husain as adalah benar adanya, Imam akan datang ke sana. Dia dalam laporannya kepada Imam memberitakan akan kesiapan penduduk Kufah dalam menyambut kedatangannya. Dengan pengangkatan dan pelantikan [[Ubaidillah bin Ziyad]] sebagai gubernur dan penguasa Kufah, membuat penduduk Kufah berada dalam ketakutan sehingga mencabut dukungan mereka kepada Muslim bin Aqil. Tidak lama kemudian, Muslim bin Aqil berhasil ditangkap dan atas perintah Ubaidillah ia dibunuh pada [[hari Arafah]] tahun 60 H/680.


Peristiwa kesendirian dan kesyahidannya di Kufah merupakan salah satu momen penting di tengah-tengah kalangan kaum [[Syiah]] untuk mengenangnya dengan kidungan duka yang dibaca pada hari Arafah dan terkadang di hari pertama bulan [[Muharram]].
Peristiwa kesendirian dan kesyahidannya di Kufah merupakan salah satu momen penting di tengah-tengah kalangan kaum [[Syiah]] untuk mengenangnya dengan kidungan duka yang dibaca pada hari Arafah dan terkadang di hari pertama bulan [[Muharram]].


==Nasab dan Keluarga==
==Nasab dan Keluarga==
Hari kelahiran Muslim bin Aqil tidak dapat dipastikan. Ia [[Mati Syahid|syahid]] pada [[9 Dzulhijjah]] 60 H. Menurut sebagian laporan, ia ketika syahid berusia 28 tahun, namun penerimaan riwayat ini tidak kosong dari kejanggalan. Sebab, umur anak-anak Muslim yang syahid di [[Peristiwa Asyura]] dilaporkan berusia 27 dan 26 tahun.<ref>Pur Amini, ''Chehreha dar Hamase-e Karbala'', hlm. 167</ref> Sebagian sejarawan dengan bersandar pada riwayat-riwayat yang menjelaskan kehadiaran Muslim di beberapa penaklukan dan di [[perang Shiffin]] berpendapat bahwa dia ketika syahid berusia lebih dari 50 tahun.<ref>Tihami, ''Muslim bin Aqil Pisy az Waqe-e Asyura'', hlm.99</ref> Kubur Muslim terletak di bagian timur [[Masjid Kufah]]. <ref> Sayid al-Barraqi, ''Tarikh al-Kufah'', hlm.98</ref>
Hari kelahiran Muslim bin Aqil tidak dapat dipastikan. Ia [[Mati Syahid|syahid]] pada [[9 Dzulhijjah]] 60 H. Menurut sebagian laporan, ia ketika syahid berusia 28 tahun, namun dalam riwayat ini terdapat kejanggalan. Sebab, umur anak-anak Muslim yang syahid di [[Peristiwa Asyura]] dilaporkan berusia 27 dan 26 tahun.<ref>Pur Amini, ''Chehreha dar Hamase-e Karbala'', hlm. 167</ref> Sebagian sejarawan dengan bersandar pada riwayat-riwayat yang menjelaskan kehadiaran Muslim di beberapa penaklukan dan di [[perang Shiffin]] berpendapat bahwa dia ketika syahid berusia lebih dari 50 tahun.<ref>Tihami, ''Muslim bin Aqil Pisy az Waqe-e Asyura'', hlm.99</ref> Kubur Muslim terletak di bagian timur [[Masjid Kufah]]. <ref> Sayid al-Barraqi, ''Tarikh al-Kufah'', hlm.98</ref>


Ayahnya adalah [[Aqil bin Abi Thalib]] <ref>Ibnu Abdul Bar, ''al-Isti'āb'', jld. 3, hlm. 1079. </ref> yang dikenal sebagai paling fasihnya orang Arab <ref>Ibnu Abdul Bar, ''al-Istidzkār'', jld. 8, hlm. 249. </ref> dari suku [[Quraisy]]. Ibunya adalah seorang budak yang dibeli oleh Aqil di kota Syam. <ref>Abu al-Faraj Isfahani, ''Maqātil al-Thālibiyyin'', hlm. 52. </ref> Baladzuri menyebutkan namanya adalah Aliyah (atau Haliyah). <ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld. 3, hlm. 224. </ref>
Ayahnya adalah [[Aqil bin Abi Thalib]] <ref>Ibnu Abdul Bar, ''al-Isti'āb'', jld. 3, hlm. 1079. </ref> yang dikenal sebagai paling fasihnya orang Arab <ref>Ibnu Abdul Bar, ''al-Istidzkār'', jld. 8, hlm. 249. </ref> dari suku [[Quraisy]]. Ibunya adalah seorang budak yang dibeli oleh Aqil di kota Syam. <ref>Abu al-Faraj Isfahani, ''Maqātil al-Thālibiyyin'', hlm. 52. </ref> Baladzuri menyebutkan namanya adalah Aliyah (atau Haliyah). <ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld. 3, hlm. 224. </ref>


Ibnu Hibban (wafat 345 H) salah seorang ulama [[Ahlusunah]] menulis, "Muslim bin Aqil bin Abi Thalib Hasyimi, panggilan akrabnya Abu Daud di kalangan keturunan Abdul Muthalib ia sangat mirip dengan [[Nabi Muhammad saw]]. Ia termasuk dalam golongan sahabat Nabi Muhammad saw". <ref>Ibnu Hibban, ''al-Tsiqāt'', jld. 5, Muassasah al-Kutub al-Tsaqifah, hlm. 391, 1393 H. </ref>
Ibnu Hibban (wafat 345 H) salah seorang ulama [[Ahlusunah]] menulis, "Muslim bin Aqil bin Abi Thalib Hasyimi, panggilan akrabnya Abu Daud di kalangan keturunan Abdul Muthalib ia sangat mirip dengan [[Nabi Muhammad saw]]. Ia termasuk dalam golongan sahabat Nabi Muhammad saw". <ref>Ibnu Hibban, ''al-Tsiqāt'', jld. 5, Muasasah al-Kutub al-Tsaqifah, hlm. 391, 1393 H. </ref>


Baladzuri memperkenalkan Muslim sebagai putra Aqil yang paling pemberani. <ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld. 2, hlm. 77. </ref> Ia dimakamkan di sisi Masjid Kufah di Irak. <ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld.2, hlm.
Baladzuri memperkenalkan Muslim sebagai putra Aqil yang paling pemberani. <ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld. 2, hlm. 77. </ref> Ia dimakamkan di sisi Masjid Kufah di Irak. <ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld.2, hlm.
Baris 65: Baris 65:
Ibnu Makula memberikan catatan bahwa Muslim bin Aqil juga memiliki putri bernama Ummu Hamidah, yang kemudian menikah dengan Abdullah bin Muhammad bin Aqil bin Abi Thalib, dan melahirkan seorang putra bernama Muhammad. <ref>Ibnu Makula, ''Ikmāl al-Kamāl'', jld. 6, hlm. 235. </ref> Pada sebagian literatur lainnya menyebutkan putri Muslim bin Aqil tersebut bernama Hamidah. <ref>Ibnu ‘Anbah, ''‘Umdah al-Thālib'', hlm. 32. </ref>
Ibnu Makula memberikan catatan bahwa Muslim bin Aqil juga memiliki putri bernama Ummu Hamidah, yang kemudian menikah dengan Abdullah bin Muhammad bin Aqil bin Abi Thalib, dan melahirkan seorang putra bernama Muhammad. <ref>Ibnu Makula, ''Ikmāl al-Kamāl'', jld. 6, hlm. 235. </ref> Pada sebagian literatur lainnya menyebutkan putri Muslim bin Aqil tersebut bernama Hamidah. <ref>Ibnu ‘Anbah, ''‘Umdah al-Thālib'', hlm. 32. </ref>


Thabarsi menulis, "Ruqayyah binti Ali bin Abi Thalib as adalah istri Muslim bin Aqil yang melahirkan putra-putra  bernama Abdullah, yang syahid di Karbala, Ali dan Muhammad".<ref>Thabrisi, ''I'lām al-Wara bi ‘Alām al-Huda'', jld. 1, hlm. 397. </ref>
[[Syekh Thabrisi]] menulis, "Ruqayyah binti Ali bin Abi Thalib as adalah istri Muslim bin Aqil yang melahirkan putra-putra  bernama Abdullah, yang syahid di Karbala, Ali dan Muhammad".<ref>Thabrisi, ''I'lām al-Wara bi 'Alām al-Huda'', jld. 1, hlm. 397. </ref>


Ibnu Qutaibah berkenaan dengan keturunan Muslim bin Aqil menulis, "Abdulllah dan Ali –yang ibunya bernama Ruqayyah binti Ali bin Abi Thalib-, Muslim bin Muslim dan Abdul Aziz".<ref>Ibnu Qutaibah, ''al-Ma'ārif'', hlm. 204. </ref> Untuk kedua putranya yang terakhir ini, Ibnu Qutaibah tidak menuliskan mengenai ibunya.
Ibnu Qutaibah berkenaan dengan keturunan Muslim bin Aqil menulis, "Abdulllah dan Ali –yang ibunya bernama Ruqayyah binti Ali bin Abi Thalib-, Muslim bin Muslim dan Abdul Aziz".<ref>Ibnu Qutaibah, ''al-Ma'ārif'', hlm. 204. </ref> Untuk kedua putranya yang terakhir ini, Ibnu Qutaibah tidak menuliskan mengenai ibunya.
Baris 73: Baris 73:
Baladzuri berpendapat nama ibu dari Ruqayyah adalah Shahba. Ia menulis, "Dia adalah Ummu Habiba binti Habib bin Bajuiz Taghlabi yang berasal dari daerah ‘Ain al Tamr". Baladzuri menambahkan, "Ruqayyah menikah dengan Muslim bin Aqil bin Abi Thalib". <ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld. 2, hlm. 192. </ref>
Baladzuri berpendapat nama ibu dari Ruqayyah adalah Shahba. Ia menulis, "Dia adalah Ummu Habiba binti Habib bin Bajuiz Taghlabi yang berasal dari daerah ‘Ain al Tamr". Baladzuri menambahkan, "Ruqayyah menikah dengan Muslim bin Aqil bin Abi Thalib". <ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld. 2, hlm. 192. </ref>


Sebagian dari literatur sejarah, dari dua putra Muslim yang disebutkan, setelah kesyahidan [[Imam Husain as]], keduanya menjadi tawanan dan setelah dipenjara di [[Kufah]], atas perintah [[Ubaidullah bin Ziyad]] keduanya dibunuh di penjara. <ref>Shaduq, ''al-Amāli'', hlm. 143-148. </ref>
Sebagian dari literatur sejarah, dari dua putra Muslim yang disebutkan, setelah kesyahidan [[Imam Husain as]], keduanya menjadi tawanan dan setelah dipenjara di [[Kufah]], atas perintah [[Ubaidillah bin Ziyad]] keduanya dibunuh di penjara. <ref>Shaduq, ''al-Amāli'', hlm. 143-148. </ref>


==Wakil Imam Husain as di Kufah==
==Wakil Imam Husain as di Kufah==
Baris 79: Baris 79:


===Muslim di Kufah===
===Muslim di Kufah===
Muslim tanggal [[5 Syawal]] sampai di Kufah<ref>Mas'udi, ''Muruj al-Dzahab'', jld.3, hlm. 53</ref> dan menetap di kediaman [[Mukhtar bin Abi Ubaidah]],<ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld.2, hlm. 77, Thabari, ''Tarikh'', jld.5, hlm. 355</ref> dan menurut sebagian literatur, ia menetap di rumah [[Muslim bin Ausajah]].<ref>Thabari, ''Tarikh'', jld. 5, hlm. 347; al-Mas'udi, ''Muruj al-Dzahab wa Ma'ādin al-Jauhar'', jld.3, hlm. 54</ref>  
Muslim tanggal [[5 Syawal]] sampai di Kufah<ref>Mas'udi, ''Muruj al-Dzahab'', jld.3, hlm. 53</ref> dan menetap di kediaman [[Mukhtar bin Abi Ubaidah]],<ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld.2, hlm. 77, Thabari, ''Tarikh'', jld.5, hlm. 355</ref> dan menurut sebagian literatur, ia menetap di rumah [[Muslim bin Ausajah]].<ref>Thabari, ''Tarikh al-Umam wa al-Muluk'', jld. 5, hlm. 347; al-Mas'udi, ''Muruj al-Dzahab wa Ma'ādin al-Jauhar'', jld.3, hlm. 54</ref>  


Warga Kufah yang mengetahui keberadaannya di rumah tersebut, berdatangan untuk mendengarkan surat Imam Husain as dibacakan oleh Muslim bin Aqil. <ref>Ibnu Qutaibah al-Dinawari, ''al-Akhbār al-Thiwāl'', hlm. 231. </ref>  
Warga Kufah yang mengetahui keberadaannya di rumah tersebut, berdatangan untuk mendengarkan surat Imam Husain as dibacakan oleh Muslim bin Aqil. <ref>Ibnu Qutaibah al-Dinawari, ''al-Akhbār al-Thiwāl'', hlm. 231. </ref>  
Pengguna anonim