Lompat ke isi

Muslim bin Aqil: Perbedaan antara revisi

imported>M.hazer
imported>M.hazer
Baris 67: Baris 67:
Dengan banyaknya dari warga Kufah yang menyatakan baiatnya kepada Imam Husain as dan menyambut kedatangan Muslim bin Aqil dengan antusias, membuat mata-mata kerajaan menyampaikan hal tersebut kepada [[Yazid bin Muawiyah]] sambil menyebutkan bahwa Nu'man bin Basyir lemah sebagai penguasa Kufah, sehingga harus diganti dengan yang lain yang lebih mampu meredam suasana yang mengkhawatirkan bagi kekuasaan Yazid. Atas laporan tersebut, Yazid menurunkan Nu'man bin Basyir sebagai gubernur Kufah dan mengangkat [[Ubaidillah bin Ziyad]], gubernur [[Basrah]] saat itu, sekaligus sebagai penguasa di Kufah.<ref>Ibnu Qutaibah al-Dinawari, ''al-Akhbār al-Thiwāl'', hlm. 231. </ref>
Dengan banyaknya dari warga Kufah yang menyatakan baiatnya kepada Imam Husain as dan menyambut kedatangan Muslim bin Aqil dengan antusias, membuat mata-mata kerajaan menyampaikan hal tersebut kepada [[Yazid bin Muawiyah]] sambil menyebutkan bahwa Nu'man bin Basyir lemah sebagai penguasa Kufah, sehingga harus diganti dengan yang lain yang lebih mampu meredam suasana yang mengkhawatirkan bagi kekuasaan Yazid. Atas laporan tersebut, Yazid menurunkan Nu'man bin Basyir sebagai gubernur Kufah dan mengangkat [[Ubaidillah bin Ziyad]], gubernur [[Basrah]] saat itu, sekaligus sebagai penguasa di Kufah.<ref>Ibnu Qutaibah al-Dinawari, ''al-Akhbār al-Thiwāl'', hlm. 231. </ref>


Dengan datangnya Ubaidillah bin Ziyad di Kufah, Muslim bin Aqil meninggalkan rumah Mukhtar dan menetap di rumah [[Hani bin ‘Urwah]], salah seorang pembesar Kufah. Seberapapun usaha Muslim bin Aqil untuk tetap melakukan kontak dengan [[Syiah]] meski dalam keadaan sembunyi-sembunyi, namun mata-mata Ubaidillah bin Ziyad berhasil mengetahuinya, termasuk tempat persembunyian Muslim bin Aqil. Tidak lama, Hani bin ‘Urwah ditangkap dan dipaksa untuk menyerahkan Muslim bin Aqil.
Dengan datangnya Ubaidillah bin Ziyad di Kufah, Muslim bin Aqil meninggalkan rumah Mukhtar dan menetap di rumah [[Hani bin Urwah]], salah seorang pembesar Kufah. Seberapapun usaha Muslim bin Aqil untuk tetap melakukan kontak dengan [[Syiah]] meski dalam keadaan sembunyi-sembunyi, namun mata-mata Ubaidillah bin Ziyad berhasil mengetahuinya, termasuk tempat persembunyian Muslim bin Aqil. Tidak lama, Hani bin Urwah ditangkap dan dipaksa untuk menyerahkan Muslim bin Aqil.


Dengan adanya peristiwa tersebut, Kabilah Mudzhaj berkumpul di sekitar istana Ubaidillah bin Ziyad, mereka melakukan protes jika penangkapan tersebut betul-betul terjadi. Dengan adanya protes itu, Ibnu Ziyad memerintahkan kepada Syarih Qadhi untuk melakukan kebohongan kepada kabilah tersebut, sambil berusaha memecah belah diantara mereka. Dengan dukungan 4 ribu orang, Muslim bin Aqil melakukan blokade terhadap istana Ibnu Ziyad dan berunjuk rasa. Mereka meneriakkan slogan, ''“Wahai penolong ummat”''. <ref>''Farzandan_e Ali Abi Thalib'', terjemahan, jld. 1, hlm. 147. </ref>
Dengan adanya peristiwa tersebut, Kabilah Mudzhaj berkumpul di sekitar istana Ubaidillah bin Ziyad, mereka melakukan protes jika penangkapan tersebut betul-betul terjadi. Dengan adanya protes itu, Ibnu Ziyad memerintahkan kepada Syarih Qadhi untuk melakukan kebohongan kepada kabilah tersebut, sambil berusaha memecah belah diantara mereka. Dengan dukungan 4 ribu orang, Muslim bin Aqil melakukan blokade terhadap istana Ibnu Ziyad dan berunjuk rasa. Mereka meneriakkan slogan, ''“Wahai penolong ummat”''. <ref>''Farzandan_e Ali Abi Thalib'', terjemahan, jld. 1, hlm. 147. </ref>
Pengguna anonim