Lompat ke isi

Ali al-Akbar as: Perbedaan antara revisi

56 bita ditambahkan ,  23 Juli 2022
imported>Ali al-Hadadi
imported>Ali al-Hadadi
Baris 86: Baris 86:


==Kesyahidan==
==Kesyahidan==
Karena diserang rasa dahaga yang tidak lagi mampu ditahannya, kemampuan Ali Akbar melemah. Kondisi tersebut menjadi perhatian Murrah bin Munqadz. Seketika itu juga ia mendekati Ali Akbar, dan menebaskan pedangnya ke leher Ali. Ali lengah dan tidak mampu menahan pedang tersebut. Sehingga tebasan pedang itu melukainya, dan memancing pasukan [[Kufah]] lainnya untuk ikut mengepung dan menyerangnya. <ref>''Maqātil al-Thālibiyin'', hlm. 115; Syaikh Mufid, ''al-Irsyād'', hlm. 459. </ref>
Karena diserang rasa dahaga yang tidak lagi mampu ditahannya, kemampuan Ali Akbar melemah. Kondisi tersebut menjadi perhatian Murrah bin Munqadz. Seketika itu juga ia mendekati Ali Akbar, dan menebaskan pedangnya ke leher Ali. Ali lengah dan tidak mampu menahan pedang tersebut. Sehingga tebasan pedang itu melukainya, dan memancing pasukan [[Kufah]] lainnya untuk ikut mengepung dan menyerangnya. <ref>Abu al-Faraj Isfahani, ''Maqātil al-Thālibiyyin'', hlm. 115; Syekh Mufid, ''al-Irsyād'', hlm. 459. </ref>


Setiap dari penyerang melukai Ali Akbar di beberapa bagian tubuhnya. Ali Akbar dalam kondisi tidak berdaya berkata, "Wahai ayahku, salam atasmu. Kakekku Rasulullah telah tiba, ia membawakanku air yang akan menghilangkan dahagaku." Ia juga berujar yang ditujukan kepada para musuhnya, "Segeralah kalian kemari dan pertemukan aku dengan kakekku segera." <ref>''Maqātil al-Thālibiyin'', hlm. 115; Sayid bin Thawus, ''al-Luhuf'', hlm. 49; Majlisi, ''Bihār al-Anwār'', jld. 45, hlm. 44. </ref>
Setiap dari penyerang melukai Ali Akbar di beberapa bagian tubuhnya. Ali Akbar dalam kondisi tidak berdaya berkata, "Wahai ayahku, salam atasmu. Kakekku Rasulullah telah tiba, ia membawakanku air yang akan menghilangkan dahagaku." Ia juga berujar yang ditujukan kepada para musuhnya, "Segeralah kalian kemari dan pertemukan aku dengan kakekku segera." <ref>Abu al-Faraj Isfahani, ''Maqātil al-Thālibiyyin'', hlm. 115; Sayid bin Thawus, ''al-Luhuf'', hlm. 49; Majlisi, ''Bihār al-Anwār'', jld. 45, hlm. 44. </ref>


===Reaksi Imam Husain as===
===Reaksi Imam Husain as===
[[Imam Husain as]] mendekati jasad putranya yang penuh luka dan gugur dengan cara yang mengenaskan. <ref>Sayid bin Thawus, ''al-Luhuf'', hlm. 4. </ref>Melihat kondisi putranya yang tragis, Imam Husain as melaknat para pembunuhnya, "Allah akan membunuh kaum yang telah membunuhmu." <ref>Syaikh Mufid, ''al-Irsyād'', jld. 2, hlm. 106; Hilli, Ibn Nama, ''Mutsir al-Ahzān'', hlm. 247; Abu Mikhnaf, ''Waq'ah al-Thaf'', hlm. 278. </ref> Setelah itu ia berkata, "Wahai anakku, mereka telah bertindak kurang ajar dan tidak tahu malu di hadapan [[Allah swt]] dan telah melecehkan kehormatan [[Rasulullah saw]]. Sepeninggalmu wahai anakku, celakalah atas dunia ini." <ref>Sayid bin Thawus, ''al-Luhuf'', hlm. 139; Syaikh Mufid, ''al-Irsyād'', hlm. 459. </ref> Menurut sebagian sumber, Imam Husain as mengambil segenggam darah Ali Akbar dan melemparkannya ke arah langit. Tak setetespun dari darah itu membasahi bumi.<ref>Ibnu Jauzi, ''al-Muntazham'', jld. 5, hlm. 340</ref> Lalu Imam meminta sejumlah pemuda Ahlulbaitnya untuk memindahkan jenazah Ali Akbar ke pinggir kemah,<ref>Thabari, ''Tarikh al-Umam wa al-Muluk'', jld. 3, hlm. 336</ref>seraya berkata, "Bawalah jasad saudaramu." Kemudian mereka membawa jasad Ali Akbar dan diletakkannya di hadapan tenda. <ref>Syaikh Mufid, ''al-Irsyād'', hlm. 459; Thabari, ''Tārikh al-Umum wa al-Muluk'', jld. 3, hlm. 336. </ref> [[Zainab al-Kubra sa]] beserta sejumlah perempuan Ahlulbait menyambut jasad kakaknya, dan berteriak, "Wahai saudaraku… wahai saudaraku." <ref>Hilli, Ibnu Nama, ''Mutsir al-Ahzān'', hlm. 247; ''Maqtal al-Husain Muqarram'', jld. 2, hlm. 36. </ref> Iapun bersimpuh memeluk jasad saudaranya. Imam Husain as mendekati Zainab, menenangkan hatinya dan membawanya kembali memasuki tenda. <ref>Thabari, ''Tārikh al-Umum wa al-Muluk'', jld. 3, hlm. 336. </ref>
[[Imam Husain as]] mendekati jasad putranya yang penuh luka dan gugur dengan cara yang mengenaskan. <ref>Sayid bin Thawus, ''al-Luhuf'', hlm. 4. </ref>Melihat kondisi putranya yang tragis, Imam Husain as melaknat para pembunuhnya, "Allah akan membunuh kaum yang telah membunuhmu." <ref>Syekh Mufid, ''al-Irsyād'', jld. 2, hlm. 106; Hilli, Ibn Nama, ''Mutsir al-Ahzān'', hlm. 247; Abu Mikhnaf, ''Waqi'ah al-Thaf'', hlm. 278. </ref> Setelah itu ia berkata, "Wahai anakku, mereka telah bertindak kurang ajar dan tidak tahu malu di hadapan [[Allah swt]] dan telah melecehkan kehormatan [[Rasulullah saw]]. Sepeninggalmu wahai anakku, celakalah atas dunia ini." <ref>Sayid bin Thawus, ''al-Luhuf'', hlm. 139; Syekh Mufid, ''al-Irsyād'', hlm. 459. </ref> Menurut sebagian sumber, Imam Husain as mengambil segenggam darah Ali Akbar dan melemparkannya ke arah langit. Tak setetespun dari darah itu membasahi bumi.<ref>Ibnu Jauzi, ''al-Muntazham'', jld. 5, hlm. 340</ref> Lalu Imam meminta sejumlah pemuda Ahlulbaitnya untuk memindahkan jenazah Ali Akbar ke pinggir kemah,<ref>Thabari, ''Tarikh al-Umam wa al-Muluk'', jld. 3, hlm. 336</ref>seraya berkata, "Bawalah jasad saudaramu." Kemudian mereka membawa jasad Ali Akbar dan diletakkannya di hadapan tenda. <ref>Syekh Mufid, ''al-Irsyād'', hlm. 459; Thabari, ''Tārikh al-Umum wa al-Muluk'', jld. 3, hlm. 336. </ref> [[Zainab al-Kubra sa]] beserta sejumlah perempuan Ahlulbait menyambut jasad Ali Akbar, dan berteriak, "Wahai saudaraku… wahai saudaraku." <ref>Hilli, Ibnu Nama, ''Mutsir al-Ahzān'', hlm. 247; Muqarram,  ''Maqtal al-Husain Muqarram'', jld. 2, hlm. 36. </ref> Iapun bersimpuh memeluk jasad Ali Akbar. Imam Husain as mendekati Zainab, menenangkan hatinya dan membawanya kembali memasuki tenda. <ref>Thabari, ''Tārikh al-Umum wa al-Muluk'', jld. 3, hlm. 336. </ref>


==Laknat atas Pembunuh Ali Akbar==
==Laknat atas Pembunuh Ali Akbar==
Pengguna anonim