Pengguna anonim
Ali al-Akbar as: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>Yuwono Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
'''Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib''' (bahasa Arab:{{ia|علي بن الحسين بن علي بن أبي طالب }}) atau lebih dikenal dengan nama '''Ali al-Akbar''' ({{ia|علي الأكبر}}) adalah putra [[Imam Husain as]] yang lahir pada tahun 33 H/653 di kota [[Madinah]] dan termasuk syuhada [[bani Hasyim]] pada [[hari Asyura]]. Imam Husain as memperkenalkan Ali Akbar sebagai orang yang paling mirip dengan [[Nabi Muhammad saw]], seraya mengatakan, 'setiap kali kami rindu kepada Nabi saw, kami melihatnya'. | '''Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib''' (bahasa Arab:{{ia|علي بن الحسين بن علي بن أبي طالب }}) atau lebih dikenal dengan nama '''Ali al-Akbar''' ({{ia|علي الأكبر}}) adalah putra [[Imam Husain as]] yang lahir pada tahun 33 H/653 di kota [[Madinah]] dan termasuk syuhada [[bani Hasyim]] pada [[hari Asyura]]. Imam Husain as memperkenalkan Ali Akbar sebagai orang yang paling mirip dengan [[Nabi Muhammad saw]], seraya mengatakan, 'setiap kali kami rindu kepada Nabi saw, kami melihatnya'. | ||
Ali Akbar adalah orang pertama dari kalangan | Ali Akbar adalah orang pertama dari kalangan bani Hasyim yang syahid pada hari Asyura. Ayahnya hadir di sisi jenazahnya dan melaknat para pembunuhnya. Ali Akbar dimakamkan di bagian bawah kaki ayahnya dan pusaranya berada di dalam [[dharih]] Imam Husain as. | ||
==Biografi== | ==Biografi== | ||
Baris 32: | Baris 32: | ||
[[Kulaini]] menukil sebuah hadis dari [[Imam Ridha as]] yang menceritakan pernikahan Ali Akbar dan anak laki-lakinya bernama Hasan. Sebaliknya, beberapa ahli nasab dan sejarah percaya bahwa Ali Akbar tidak memiliki keturunan<ref>Ya'qubi, ''Tarikh Ya'qubi'', jld. 2, hlm. 246</ref> dan keturunan Imam Husain as hanya berlanjut dari Imam Sajjad as.<ref>Ibnu Saad. ''al-Thabaqat al-Kubra'', jld. 5, hlm. 211</ref> | [[Kulaini]] menukil sebuah hadis dari [[Imam Ridha as]] yang menceritakan pernikahan Ali Akbar dan anak laki-lakinya bernama Hasan. Sebaliknya, beberapa ahli nasab dan sejarah percaya bahwa Ali Akbar tidak memiliki keturunan<ref>Ya'qubi, ''Tarikh Ya'qubi'', jld. 2, hlm. 246</ref> dan keturunan Imam Husain as hanya berlanjut dari Imam Sajjad as.<ref>Ibnu Saad. ''al-Thabaqat al-Kubra'', jld. 5, hlm. 211</ref> | ||
Ali Akbar mati syhadi pada [[10 Muharram]] tahun 61 H dalam [[peristiwa Asyura]] dan jasadnya dimakamkan di bagian bawah kaki ayahnya.<ref>Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 114</ref> Pusaranya berada di dalam [[dharih]] Imam Husain as. Oleh karena inilah dharih tersebut memiliki enam sudut.<ref>Muhadditsi, ''Farhangge Asyura'', hlm. 352</ref> Adapun kepalanya dibawa ke [[Kufah]] dan Syam bersama kepala-kepala [[syuhada Karbala]]. Mengenai nasib kepala ini apakah disatukan dengan badannya atau dimakamkan di [[pekuburan Bab al-Shaghir]], terdapat perbedaan pendapat.<ref>Ranjbar, '' | Ali Akbar mati syhadi pada [[10 Muharram]] tahun 61 H dalam [[peristiwa Asyura]] dan jasadnya dimakamkan di bagian bawah kaki ayahnya.<ref>Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 114</ref> Pusaranya berada di dalam [[dharih]] Imam Husain as. Oleh karena inilah dharih tersebut memiliki enam sudut.<ref>Muhadditsi, ''Farhangge Asyura'', hlm. 352</ref> Adapun kepalanya dibawa ke [[Kufah]] dan Syam bersama kepala-kepala [[syuhada Karbala]]. Mengenai nasib kepala ini apakah disatukan dengan badannya atau dimakamkan di [[pekuburan Bab al-Shaghir]], terdapat perbedaan pendapat.<ref>Ranjbar, ''Pazuhesyi Darbare-e Farjam wa Mahalle Dafne Sare Muthahhare Imam Husain as wa Sarha-ye digare Syuhada'', hlm. 89</ref> [[Sayid Muhsin Amin]] mengatakan, pada tahun 1321 H di pekuburan Bab al-Shaghir terlihat sebuah cungkup yang tertulis di atas batu di bagian pintu masuknya 'ini adalah tempat dimakamkannya kepala-kepala [[Abbas bin Ali]], Ali Akbar dan [[Habib bin Muzhahir]].<ref>Amin, ''A'yan al-Syiah'', jld. 1, hlm. 637 dinukil dari Ranjbar, ''Pazuhesyi Darbare-ye Farjam wa Mahalle Dafne Sare Muthahhare Imam Husain as wa Sarha-ye digare Syuhada'', hlm. 89</ref> Ia melanjutkan bahwa setelah terjadi perenovasian cungkup tersebut, ditambahkan nama sebagian syuhada yang lain kepadanya.<ref>Amin, ''A'yan al-Syiah'', jld. 1, hlm. 637 dinukil dari Ranjbar, ''Pazuhesyi Darbare-ye Farjam wa Mahalle Dafne Sare Muthahhare Imam Husain as wa Sarha-ye digare Syuhada'', hlm. 89</ref> Kini, tempat ini terkenal dengan nama Ruus as-Syuhada (tempat kepala-kepala syuhada Karbala dimakamkan).<ref>Husaini, Jalali, ''Mazaratu Ahlilbait wa Tarikhuha'', hlm. 226</ref> | ||
==Perawakan Ali Akbar== | ==Perawakan Ali Akbar== | ||
Wajahnya ibarat bulan purnama yang bercahaya. Ia tampan, bersih dan rapi. Kulitnya bersih agak kemerah-merahan, bola matanya hitam, alisnya tebal, tubuhnya seimbang, dada dan bahunya tegap. Kalau berjalan cekatan, ibarat seperti menuruni sebuah lembah. Jika ia dipanggil oleh seseorang, maka ia membalikkan seluruh tubuhnya menghadap kepada yang memanggilnya. Dari tubuhnya tercium bau wangi kesturi. <ref>''Farsān al-Haijah'', hlm. 393 dan 394. </ref> | Wajahnya ibarat bulan purnama yang bercahaya. Ia tampan, bersih dan rapi. Kulitnya bersih agak kemerah-merahan, bola matanya hitam, alisnya tebal, tubuhnya seimbang, dada dan bahunya tegap. Kalau berjalan cekatan, ibarat seperti menuruni sebuah lembah. Jika ia dipanggil oleh seseorang, maka ia membalikkan seluruh tubuhnya menghadap kepada yang memanggilnya. Dari tubuhnya tercium bau wangi kesturi. <ref>''Farsān al-Haijah'', hlm. 393 dan 394. </ref> | ||
Dengan perawakannya yang indah tersebut, [[Imam Husain as]] menyebutnya sebagai orang yang paling mirip dengan [[Rasulullah saw]] dari kalangan [[ | Dengan perawakannya yang indah tersebut, [[Imam Husain as]] menyebutnya sebagai orang yang paling mirip dengan [[Rasulullah saw]] dari kalangan [[bani Hasyim]], termasuk sifat, akhlak, adab, ucapan dan kebiasaannya. <ref>Sayid bin Thawus, ''Luhuf'', hlm. 139; Khawarizmi, ''Maqtal al-Husain'', jld. 2, hlm. 34. </ref> | ||
==Sifat, Karakter dan Keutamaannya== | ==Sifat, Karakter dan Keutamaannya== | ||
Baris 44: | Baris 44: | ||
===Pengakuan Musuh atas Keutamaan Ali Akbar=== | ===Pengakuan Musuh atas Keutamaan Ali Akbar=== | ||
[[Muawiyah]] pernah memberi pengakuan bahwa Ali Akbar layak untuk menjadi seorang khalifah. Ia berkata, "Yang paling layak untuk menjadi pemimpin pemerintahan adalah Ali Akbar, putra dari al-Husain bin Ali dan kakeknya adalah Rasulullah saw. Terhimpun di didalamnya keberanian | [[Muawiyah]] pernah memberi pengakuan bahwa Ali Akbar layak untuk menjadi seorang khalifah. Ia berkata, "Yang paling layak untuk menjadi pemimpin pemerintahan adalah Ali Akbar, putra dari al-Husain bin Ali dan kakeknya adalah Rasulullah saw. Terhimpun di didalamnya keberanian bani Hasyim, kedermawanan [[bani Umayyah]] dan ketampanan Qabilah Tsaqifa." <ref>''Maqātil al-Thālibiyin'', hlm. 86. </ref> | ||
===Cerminan Nabi Muhammad saw === | ===Cerminan Nabi Muhammad saw === | ||
Baris 53: | Baris 53: | ||
===Syahid Pertama dari Bani Hasyim=== | ===Syahid Pertama dari Bani Hasyim=== | ||
Ali Akbar adalah orang yang pertama syahid dari [[ | Ali Akbar adalah orang yang pertama syahid dari [[bani Hasyim]] pada hari Asyura <ref>''Maqātil al-Thālibiyin'', hlm. 86; Abu Makhnaf, ''Waq'ah al-Thaf'', hlm. 276. </ref>dan dari bacaan [[ziarah]] Syuhada terdapat salam khususnya untuknya, yang berbunyi, "Salam atasmu yang pertama terbunuh dari sebaik-baiknya keturunan." <ref>Syaikh Abbas Qomi, ''Muntaha al-Amāl'', jld. 2, hlm. 867. </ref> | ||
===Tegar di Jalan Kebenaran=== | ===Tegar di Jalan Kebenaran=== | ||
Di dekat istana | Di dekat istana bani Muqatil, [[Imam Husain as]] tertidur sesaat dan ketika terbangun, ia lantas berujar, "Innalillahi wa inna ilahi raji'un wa Alhamdulillah Rabbil 'alamin." dan ia mengucapkan itu berulang-ulang. Hal tersebut mengherankan Ali Akbar, iapun bertanya penyebabnya kepada ayahnya. Imam Husain as menjawab, "Anakku, sewaktu saya tertidur seketika saya bermimpi dan mendengarkan langkah kuda. Saya mendengarkan suara berkata, kaum ini sedang berlari, dan kematian mengejarnya. Dari ucapan tersebut, saya menyadari, bahwa kematian saya tidak akan lama lagi." Ali Akbar berkata, "Ayahku, [[Allah swt]] tidak menghendaki keburukan bagimu, apakah kita tidak sedang berada diatas kebenaran?". Imam Husain as berkata, "Dengan hak-Nya, semua hamba-hambanya-Nya akan kembali ke sisi-Nya." | ||
Ali Akbar berkata, "Wahai ayah, jika kita tegar berada diatas jalan kebenaran, maka saya tidak memiliki ketakutan pada kematian." | Ali Akbar berkata, "Wahai ayah, jika kita tegar berada diatas jalan kebenaran, maka saya tidak memiliki ketakutan pada kematian." | ||
Mendengar ketegasan putranya, Imam Husain as mendoakannya dengan berkata, "Semoga Allah Swt mengaruniakan atasmu sebaik-baiknya pahala, yang lebih baik dari pemberian seorang ayah kepada anaknya sendiri." <ref>Ibnu Mikhnaf, ''Waq'ah al-Thaf'', hlm. 276; Thabari, ''Tārikh al-Umum wa al-Muluk'', jld. 3, hlm. 309. </ref> | Mendengar ketegasan putranya, Imam Husain as mendoakannya dengan berkata, "Semoga Allah Swt mengaruniakan atasmu sebaik-baiknya pahala, yang lebih baik dari pemberian seorang ayah kepada anaknya sendiri." <ref>Ibnu Mikhnaf, ''Waq'ah al-Thaf'', hlm. 276; Thabari, ''Tārikh al-Umum wa al-Muluk'', jld. 3, hlm. 309. </ref> | ||
Baris 80: | Baris 80: | ||
Setelah itu ia serahkan cincinnya kepada Ali dan berkata, "Masukkanlah cincin ini kemulutmu, dan saya yakin engkau tidak akan lama lagi berjumpa dengan kakekmu, dan ia yang akan menghilangkan rasa dahagamu sehingga engkau tidak akan lagi pernah merasakan kehausan." <ref>''Maqtal al-Husain Kharazmi'', jld. 2, hlm. 35. </ref> | Setelah itu ia serahkan cincinnya kepada Ali dan berkata, "Masukkanlah cincin ini kemulutmu, dan saya yakin engkau tidak akan lama lagi berjumpa dengan kakekmu, dan ia yang akan menghilangkan rasa dahagamu sehingga engkau tidak akan lagi pernah merasakan kehausan." <ref>''Maqtal al-Husain Kharazmi'', jld. 2, hlm. 35. </ref> | ||
Fragmen ini juga dituliskan oleh Sayid | Fragmen ini juga dituliskan oleh [[Sayid ibnu Thawus]] dengan teks yang sedikit berbeda. <ref>''Luhuf'', hlm. 49. </ref> | ||
===Perang Kedua Ali Akbar=== | ===Perang Kedua Ali Akbar=== |