Pengguna anonim
Ismailiyah: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ismail Dg naba |
imported>Ismail Dg naba Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4: | Baris 4: | ||
==Faktor Kemunculan== | ==Faktor Kemunculan== | ||
{{Syiah}} | |||
Berdasarkan tradisi yang merebak ketika itu, tidak sedikit dari kelompok pengikut [[Syiah]] yang meyakini bahwa yang menjadi imam setelah [[Imam Shadiq as]] adalah anak tertuanya, yaitu Ismail. Namun ternyata Ismail meninggal dunia ketika Imam Shadiq as masih hidup. Kematian Ismail ini menimbulkan kekacauan dan perselisihan dalam penentuan imam setelah Imam Shadiq as. Sebagian orang meyakini bahwa tradisi peralihan imam tidak bisa berubah. Oleh karena itu, mereka mengatakan Ismail masih hidup dan suatu hari akan muncul sebagai [[Imam Mahdi Afs|Al-Qaim]]. Sebagian kelompok lain yang meyakini bahwa selain khusus terjadi pada kasus [[Imam Hasan as]] dan [[Imam Husain as]], keimamahan tidak berpindah kepada saudaranya, maka kelompok ini meyakini [[imamah]] berpindah dari [[Ismail bin Ja'far]] ke anaknya yang bernama Muhammad bin Ismail dan bukan ke saudaranya yaitu [[Imam Musa bin Ja'far as]]. Sekelompok lagi mempercayai adanya [[bada']] dengan meyakini keimamahan Musa bin Ja'far as. Silsilah para Imam [[Imamiyah|Syiah Itsna 'Asyari]] (Syiah Dua Belas Imam) kemudian berlanjut dari jalur kelompok terakhir ini.<ref>Asy'ari, ''Al-Maqalat wa al-Firq'', hlm. 213-214.</ref> | Berdasarkan tradisi yang merebak ketika itu, tidak sedikit dari kelompok pengikut [[Syiah]] yang meyakini bahwa yang menjadi imam setelah [[Imam Shadiq as]] adalah anak tertuanya, yaitu Ismail. Namun ternyata Ismail meninggal dunia ketika Imam Shadiq as masih hidup. Kematian Ismail ini menimbulkan kekacauan dan perselisihan dalam penentuan imam setelah Imam Shadiq as. Sebagian orang meyakini bahwa tradisi peralihan imam tidak bisa berubah. Oleh karena itu, mereka mengatakan Ismail masih hidup dan suatu hari akan muncul sebagai [[Imam Mahdi Afs|Al-Qaim]]. Sebagian kelompok lain yang meyakini bahwa selain khusus terjadi pada kasus [[Imam Hasan as]] dan [[Imam Husain as]], keimamahan tidak berpindah kepada saudaranya, maka kelompok ini meyakini [[imamah]] berpindah dari [[Ismail bin Ja'far]] ke anaknya yang bernama Muhammad bin Ismail dan bukan ke saudaranya yaitu [[Imam Musa bin Ja'far as]]. Sekelompok lagi mempercayai adanya [[bada']] dengan meyakini keimamahan Musa bin Ja'far as. Silsilah para Imam [[Imamiyah|Syiah Itsna 'Asyari]] (Syiah Dua Belas Imam) kemudian berlanjut dari jalur kelompok terakhir ini.<ref>Asy'ari, ''Al-Maqalat wa al-Firq'', hlm. 213-214.</ref> | ||
Baris 153: | Baris 154: | ||
| kategori =sudah | | kategori =sudah | ||
| infobox =- | | infobox =- | ||
| navbox = | | navbox =sudah | ||
| alih=sudah | | alih=sudah | ||
| referensi = | | referensi = |