Pengguna anonim
Ismailiyah: Perbedaan antara revisi
→Jenjang Keimamahan
imported>Hindr |
imported>Hindr |
||
Baris 41: | Baris 41: | ||
* '''Imam Mustauda':''' adalah seorang anak imam, anak imam yang paling utama, mengetahui seluruh rahasia imamah dan orang yang paling mulia di zamannya. Ia bukan milik anak-anaknya dan imamah baginya adalah sebuah amanah. | * '''Imam Mustauda':''' adalah seorang anak imam, anak imam yang paling utama, mengetahui seluruh rahasia imamah dan orang yang paling mulia di zamannya. Ia bukan milik anak-anaknya dan imamah baginya adalah sebuah amanah. | ||
===Jenjang Keimamahan=== | |||
Kelompok Ismailiyah memandang bahwa imamah memiliki 4 atau 5 jenjang dan tingkatan. | |||
*'''Imam Muqim:'''Seseorang yang melantik nabi yang nathiq dan ini merupakan derajat tertinggi imamah. Kepadanya dikatakan Rabbu al-Waqt dan juga Shahib al-Ashr. | |||
*'''Imam Asas:''' Dia adalah penolong dan seorang yang dipercaya bagi rasul nathiq, washi dan penggantinya. Silsilah rentetan para imam mustaqar akan terus berlanjut dalam generasinya. Dia juga bertanggung jawab pada urusan yang menyeru pada kebatinan dan merupakan ketua silsilah orang-orang yang tahu akan penakwilan dan ilmu-ilmu Tuhan. | |||
*'''Imam Mutim:'''Seseorang yang menjalankan risalah di penghujung masa. Dia adalah imam ketujuh dari setiap priode dan kekuatan dan potensi-potensi yang dia miliki seukuran dengan seluruh imam-imam sebelumnya. Keberadaannya hampir sama dengan keberadaan Rasul yang nathiq, dengan demikian ia juga dikatakan sebagai Nathiq al-Duwar. | |||
* '''Imam Mustaqar:''' Seseorang yang memiliki seluruh ciri keimamahan dan ia berhak melimpahkah imamah atau kepemimpinannya kepada anak-anaknya atau penggantinya. | |||
* '''Imam Mustauda':''' Seseorang yang menjadi pengganti dari imam mustaqar, yang bertugas melaksanakan urusan-urusan keimamahan dan tidak mempunyai hak untuk menunjuk dan anak imam, anak imam paling utama, mengetahui seluruh rahasia imamah dan orang yang paling mulia di zamannya. Ia bukan milik anak-anaknya dan imamah baginya adalah sebuah amanah.<ref>Masykur, ''Farhang-e Ferq-e Islami'', hlm. 49.</ref> | |||
===Priode-priode Imamah=== | |||
*'''Priode pertama Imamah:'''Priode ini dimulai sejak turunnya Nabi Adam As dan terus berlanjut sampai badai topan Nabi Nuh As. Masa priode ini disebutkan 2800 tahun 4 bulan 15 hari. | |||
===Keyakinan-keyakinan lainnya=== | |||
Dalam syariat, Ismailiyah memiliki tujuh rukun: [[thaharah]], [[shalat]], [[zakat]], [[puasa]], [[haji]], [[jihad]] dan [[wilayat]]. Mereka menilai wilayat sebagai rukun tertinggi dan terpenting di antara rukun lainnya.<ref>Lihat: Shabari, ''Tarikh-e Ferq-e Islami'', jld. 2, hlm. 153.</ref> | *'''Takwil:'''Mereka menafsirkannya dengan arti umum bagi orang-orang pemula.<ref>Lihat: ''Ibid'', hlm. 52-53.</ref> | ||
*'''Surga dan Neraka:'''Ismailiyah tidak memiliki keyakinan atas surga dan neraka jasmani. | |||
*'''Iman:'''Mereka tidak menerima adanya tanasukh ([[reinkarnasi]]) dan secara terpisah meyakini Islam dan Iman serta kondisi bertambah dan berkurangnya iman. | |||
*'''Rukun-rukun Syariat:'''Dalam syariat, Ismailiyah memiliki tujuh rukun: [[thaharah]], [[shalat]], [[zakat]], [[puasa]], [[haji]], [[jihad]] dan [[wilayat]]. Mereka menilai wilayat sebagai rukun tertinggi dan terpenting di antara rukun lainnya.<ref>Lihat: Shabari, ''Tarikh-e Ferq-e Islami'', jld. 2, hlm. 153.</ref> | |||
==Cabang-Cabang Ismailiyah== | ==Cabang-Cabang Ismailiyah== |