Lompat ke isi

Ismailiyah: Perbedaan antara revisi

26 bita ditambahkan ,  16 Desember 2015
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Hindr
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Hindr
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18: Baris 18:
:* '''[[Fathimiyah]] Maroko dan Mesir''' (297-567 H); dibentuk pertama kali oleh [[Ubaidilah Mahdi]] di [[Ruqadah]], kemudian di [[Qairawan]] dan beberapa lama kemudian dibentuk di [[Kairo]]. Dengan dimulainya kepemimpinan [[Ubaidilah Mahdi]], masa ketersembunyian para imam dalam sejarah Ismailiyah pertama pun berakhir. Pemerintahan ini dihancurkan oleh [[Salahuddin al-Ayyubi]].
:* '''[[Fathimiyah]] Maroko dan Mesir''' (297-567 H); dibentuk pertama kali oleh [[Ubaidilah Mahdi]] di [[Ruqadah]], kemudian di [[Qairawan]] dan beberapa lama kemudian dibentuk di [[Kairo]]. Dengan dimulainya kepemimpinan [[Ubaidilah Mahdi]], masa ketersembunyian para imam dalam sejarah Ismailiyah pertama pun berakhir. Pemerintahan ini dihancurkan oleh [[Salahuddin al-Ayyubi]].


* '''[[Druze]]'''; aliran ini muncul pada tahun 408 H melalui para pendakwah di [[Kairo]] (masjid Raidan). Namun pendiri sebenarnya aliran ini adalah [[Hamzah bin Ali bin Ahmad Zuzani]] yang dikenal dengan Al-Bad. Mereka meyakini ketuhanan (hakim dengan perintah Allah) dan bahkan para khalifah [[Dinasti Fathimiyah]] sebelumnya mulai dari Al-Qaim dan seterusnya meyakini hal yang sama. Aliran ini banyak berkembang dan tersebar di [[Wadi Taim]] yang terletak di wilayah [[Hasibiya]], [[Baniyan]] bagian utara, [[Halab Barat]], serta pegunungan [[Hirman]] dan [[Hauran]] yang saat ini terletak di [[Suriah]] dan [[Lebanon]]. Secara bertahap setelah tahun 435 H, dakwah kelompok Deruze dilakukan dalam bentuk masyarakat tertutup, dimana mereka tidak menerima anggota baru dan tidak pula mengizinkan pengikutnya murtad.
::* '''[[Druze]]'''; aliran ini muncul pada tahun 408 H melalui para pendakwah di [[Kairo]] (masjid Raidan). Namun pendiri sebenarnya aliran ini adalah [[Hamzah bin Ali bin Ahmad Zuzani]] yang dikenal dengan Al-Bad. Mereka meyakini ketuhanan (hakim dengan perintah Allah) dan bahkan para khalifah [[Dinasti Fathimiyah]] sebelumnya mulai dari Al-Qaim dan seterusnya meyakini hal yang sama. Aliran ini banyak berkembang dan tersebar di [[Wadi Taim]] yang terletak di wilayah [[Hasibiya]], [[Baniyan]] bagian utara, [[Halab Barat]], serta pegunungan [[Hirman]] dan [[Hauran]] yang saat ini terletak di [[Suriah]] dan [[Lebanon]]. Secara bertahap setelah tahun 435 H, dakwah kelompok Deruze dilakukan dalam bentuk masyarakat tertutup, dimana mereka tidak menerima anggota baru dan tidak pula mengizinkan pengikutnya murtad.


* '''[[Nazariyah]]'''; dengan kematian [[Mustanshir]] Fathimi pada tahun 487 H, terjadi perpecahan di dalam [[Dinasti Fathimiyah]]. Mereka yang meyakini [[Nazar]] sebagai pemimpin–dengan memperhatikan dalil pergantian kepemimpinan Mustanshir kepada putranya, Nazar—dikenal sebagai kelompok Nazariyah.
::* '''[[Nazariyah]]'''; dengan kematian [[Mustanshir]] Fathimi pada tahun 487 H, terjadi perpecahan di dalam [[Dinasti Fathimiyah]]. Mereka yang meyakini [[Nazar]] sebagai pemimpin–dengan memperhatikan dalil pergantian kepemimpinan Mustanshir kepada putranya, Nazar—dikenal sebagai kelompok Nazariyah.


* '''[[Musta’lawiyah]]'''; setelah kematian Mustanshir Fathimi pada tahun 487 H, mereka yang meyakini kepemimpinan [[Musta’la]] dikenal sebagai kelompok Musta’lawiyah.
::* '''[[Musta’lawiyah]]'''; setelah kematian Mustanshir Fathimi pada tahun 487 H, mereka yang meyakini kepemimpinan [[Musta’la]] dikenal sebagai kelompok Musta’lawiyah.


* '''[[Hafiziyah]]''' ('''Majidiah'''); pada tahun 526 H, [[Abdul Majid]] yang bergelar Al-Hafiz, salah seorang keponakan Amir, menduduki kekuasaan dan para penguasa [[Dinasti Fathimiyah]] hingga tahun 567 H berasal dari keturunannya. Kepemimpinan keluarga ini mengalami banyak kemajuan di Mesir dan Suriah. Namun, di Yaman para penguasa terakhir Bani Fathimiyah yang secara resmi diakui hanyalah para penguasa ‘Adn dan beberapa orang dari penguasa Shan’a. Kelompok ini tidak ada lagi yang tersisa dalam Ismailiyah.
:::* '''[[Hafiziyah]]''' ('''Majidiah'''); pada tahun 526 H, [[Abdul Majid]] yang bergelar Al-Hafiz, salah seorang keponakan Amir, menduduki kekuasaan dan para penguasa [[Dinasti Fathimiyah]] hingga tahun 567 H berasal dari keturunannya. Kepemimpinan keluarga ini mengalami banyak kemajuan di Mesir dan Suriah. Namun, di Yaman para penguasa terakhir Bani Fathimiyah yang secara resmi diakui hanyalah para penguasa ‘Adn dan beberapa orang dari penguasa Shan’a. Kelompok ini tidak ada lagi yang tersisa dalam Ismailiyah.


* '''[[Thayyibiyah]]''' ('''Amiriyah'''); dengan kematian penguasa [[Dinasti Fathimiyah]] pada tahun 524 H, [[Amir]] (pengganti Musta’la), muncul banyak cabang dalam dakwah Ismailiyah. Amir memiliki putra berusia 8 bulan yang bernama [[Thayyib]]. Ia terpilih sebagai pengganti ayahnya. Namun alur kekuasaan berada dalam genggaman salah satu putra pamannya yang bernama [[Abul Majid]] dan bergelar Al-Hafiz. Mereka yang meyakini kepemimpinan Thayyib dikenal dengan sebutan Thayyibiyah. Dakwah kelompok Thayyibiyah pada awalnya diterima oleh sejumlah kecil dari kelompok Musta’lawiyah di Mesir dan Syam dan sejumlah besar dari pengikut Ismailiyah Yaman, dimana para pengikut Shalihiyah secara resmi mengakui kebenaran ajaran Thayyibiyah. Ibrahim Hamidi adalah pendiri ajaran Thayyibiyah . Ia aktif di Shan’a dan juga di perkumpulan para pembesar selain Ismailiyah hingga tahun 557 H. Secara bertahap kelompok ini pun lenyap dalam masa yang pendek di [[Mesir]] dan [[Suriah]]. Namun ajaran ini masih tetap ada di [[Yaman]] dan [[India]] hingga saat ini.
:::* '''[[Thayyibiyah]]''' ('''Amiriyah'''); dengan kematian penguasa [[Dinasti Fathimiyah]] pada tahun 524 H, [[Amir]] (pengganti Musta’la), muncul banyak cabang dalam dakwah Ismailiyah. Amir memiliki putra berusia 8 bulan yang bernama [[Thayyib]]. Ia terpilih sebagai pengganti ayahnya. Namun alur kekuasaan berada dalam genggaman salah satu putra pamannya yang bernama [[Abul Majid]] dan bergelar Al-Hafiz. Mereka yang meyakini kepemimpinan Thayyib dikenal dengan sebutan Thayyibiyah. Dakwah kelompok Thayyibiyah pada awalnya diterima oleh sejumlah kecil dari kelompok Musta’lawiyah di Mesir dan Syam dan sejumlah besar dari pengikut Ismailiyah Yaman, dimana para pengikut Shalihiyah secara resmi mengakui kebenaran ajaran Thayyibiyah. Ibrahim Hamidi adalah pendiri ajaran Thayyibiyah . Ia aktif di Shan’a dan juga di perkumpulan para pembesar selain Ismailiyah hingga tahun 557 H. Secara bertahap kelompok ini pun lenyap dalam masa yang pendek di [[Mesir]] dan [[Suriah]]. Namun ajaran ini masih tetap ada di [[Yaman]] dan [[India]] hingga saat ini.


* '''[[Bahrahiyah]]'''; seiring waktu, para pendakwah Thayyibiyah berhasil mendapat pengikut yang banyak di India Barat. Mereka menamakan ajaranya di India dengan sebutan “Ajaran Petunjuk” dan juga memakai nama Bahrah yang berarti pedagang. Selama beberapa lama, pendakwah mutlak dari Yaman dianggap sebagai pemimpin dan rujukan para pengikut Thayyibiyah di India Barat. Ajaran Fathimiyah kemungkinan sebelumnya dibawa ke India oleh seorang pendakwah dari Yaman bernama Abdullah yang berada di Gujarat pada tahun 460 H. Pada tahun 999 H setelah kematian pendakwah mutlak, Dawud bin Ajabsyah, para pengikut Thayyibiyah terbagi menjadi dua bagian, kelompok [[Dawudiyah]] dan [[Sulaimaniyah]].
::::* '''[[Bahrahiyah]]'''; seiring waktu, para pendakwah Thayyibiyah berhasil mendapat pengikut yang banyak di India Barat. Mereka menamakan ajaranya di India dengan sebutan “Ajaran Petunjuk” dan juga memakai nama Bahrah yang berarti pedagang. Selama beberapa lama, pendakwah mutlak dari Yaman dianggap sebagai pemimpin dan rujukan para pengikut Thayyibiyah di India Barat. Ajaran Fathimiyah kemungkinan sebelumnya dibawa ke India oleh seorang pendakwah dari Yaman bernama Abdullah yang berada di Gujarat pada tahun 460 H. Pada tahun 999 H setelah kematian pendakwah mutlak, Dawud bin Ajabsyah, para pengikut Thayyibiyah terbagi menjadi dua bagian, kelompok [[Dawudiyah]] dan [[Sulaimaniyah]].


* '''[[Dawudiyah]]'''; kelompok Thayyibiyah yang menerima kepemimpinan [[Dawud bin Burhanuddin]] dikenal sebagai kelompok Dawudiyah. Meskipun pemimpin mereka berada di Bombay, namun pusatnya terdapat di [[Surat]]. Saat kini lebih dari separuh pengikut kelompok Dawudiyah India tinggal di [[Gujarat]] dan sisanya tinggal di [[Bombay]] dan wilayah pusat [[India]]. Kelompok ini juga bisa ditemukan tersebar di [[Pakistan]], [[Yaman]] dan di negara-negara [[Timur Jauh]]. Mereka termasuk kelompok pertama Asia yang melakukan hijrah ke [[Zanzibar]] dan pantai-pantai timur [[Afrika]].
:::::* '''[[Dawudiyah]]'''; kelompok Thayyibiyah yang menerima kepemimpinan [[Dawud bin Burhanuddin]] dikenal sebagai kelompok Dawudiyah. Meskipun pemimpin mereka berada di Bombay, namun pusatnya terdapat di [[Surat]]. Saat kini lebih dari separuh pengikut kelompok Dawudiyah India tinggal di [[Gujarat]] dan sisanya tinggal di [[Bombay]] dan wilayah pusat [[India]]. Kelompok ini juga bisa ditemukan tersebar di [[Pakistan]], [[Yaman]] dan di negara-negara [[Timur Jauh]]. Mereka termasuk kelompok pertama Asia yang melakukan hijrah ke [[Zanzibar]] dan pantai-pantai timur [[Afrika]].


* '''[[Sulaimaniyah]]'''; kelompok [[Thayyibiyah]] yang menerima kepemimpinan [[Sulaiman bin Hasan Hindi]] dikenal sebagai kelompok Sulaimaniyah. Mereka berpusat di bagian utara [[Yaman]], khususnya di perbatasan [[Saudi Arabia]]. Kelompok kecil mereka dapat ditemukan di [[India]] khususnya di kota [[Bombay]], [[Burudeh]] dan [[Ahmadabad]]. Sementara mereka tidak terlihat keberadaannya di luar [[Yaman]], [[India]] dan [[Pakistan]].
:::::* '''[[Sulaimaniyah]]'''; kelompok [[Thayyibiyah]] yang menerima kepemimpinan [[Sulaiman bin Hasan Hindi]] dikenal sebagai kelompok Sulaimaniyah. Mereka berpusat di bagian utara [[Yaman]], khususnya di perbatasan [[Saudi Arabia]]. Kelompok kecil mereka dapat ditemukan di [[India]] khususnya di kota [[Bombay]], [[Burudeh]] dan [[Ahmadabad]]. Sementara mereka tidak terlihat keberadaannya di luar [[Yaman]], [[India]] dan [[Pakistan]].


==Keyakinan Ismailiyah==
==Keyakinan Ismailiyah==
Pengguna anonim