Lompat ke isi

Ismailiyah: Perbedaan antara revisi

2 bita dihapus ,  16 Desember 2015
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Smnazem
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Hindr
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Ismailiyah''' ([[Bahasa Arab]]: '''اسماعلیة''') adalah nama sebuah kelompok dari kalangan [[Syiah]] yang meyakini bahwa setelah [[Imam Shadiq As]] keimamahan beralih kepada [[Ismail]] putra Imam Shadiq As atau kepada cucunya, [[Muhammad bin Ismail]].  Kelompok Islmailiyah di berbagai tempat memiliki sebutan yang berbeda-beda, seperti [[Bathiniyah]],<ref>Berdasarkan keyakinannya pada makna batin teks agama (Shabari, ''Tarikh-e Ferq-e Islami'', jld. 2, hlm. 103).</ref> [[Ta’limiyah]],<ref>Karena Ismailiyah meyakini bahwa urusan agama harus diajarkan oleh seorang imam maksum dan para utusannya. ''Ibid''.</ref> [[Sab’iyah]],<ref>Berdasarkan pada kenyataan sebagai salah satu yang paling utama di antara tujuh imam Syiah. ''Ibid''.</ref> [[Hasyisyiyah]], [[Mulahadah]] dan [[Qaramithah]].<ref>Karena sebagian mereka adalah pengikut [[Hamdan Qaramith]]. ''Ibid''.</ref><ref>Asy’ari, ''Al-Maqalat wa al-Firq'', hlm. 213.</ref> Kelompok Ismailiyah yang terkenal adalah [[Bathiniyah]] dan [[Ta’limiyah]].<ref>Lihat: Syahrestani, ''Kitab al-Milal wa al-Nihal'', hlm.149.</ref>
'''Ismailiyah''' ([[Bahasa Arab]]: '''اسماعلیة''') adalah nama sebuah kelompok dari kalangan [[Syiah]] yang meyakini bahwa setelah [[Imam Shadiq As]] keimamahan beralih kepada [[Ismail]] putra Imam Shadiq As atau kepada cucunya, [[Muhammad bin Ismail]].  Kelompok Islmailiyah di berbagai tempat memiliki sebutan yang berbeda-beda, seperti [[Bathiniyah]],<ref>Berdasarkan keyakinannya pada makna batin teks agama (Shabari, ''Tarikh-e Ferq-e Islami'', jld. 2, hlm. 103).</ref> [[Ta’limiyah]],<ref>Karena Ismailiyah meyakini bahwa urusan agama harus diajarkan oleh seorang imam maksum dan para utusannya. ''Ibid''.</ref> [[Sab’iyah]],<ref>Berdasarkan pada kenyataan sebagai salah satu yang paling utama di antara tujuh imam Syiah. ''Ibid''.</ref> [[Hasyisyiyah]], [[Mulahadah]] dan [[Qaramithah]].<ref>Karena sebagian mereka adalah pengikut [[Hamdan Qaramith]]. ''Ibid''.</ref><ref>Asy’ari, ''Al-Maqalat wa al-Firq'', hlm. 213.</ref> Kelompok Ismailiyah yang terkenal adalah [[Bathiniyah]] dan [[Ta’limiyah]].<ref>Lihat: Syahrestani, ''Kitab al-Milal wa al-Nihal'', hlm.149.</ref>


Dalam berbagai sumber Ismailiyah disebutkan bahwa [[Abul Khattab Muhammad bin Abi Zainab]] atau [[Muqlash bin Abil Khattab]] adalah orang yang mengakui keimamahan [[Ismail]].<ref>Lihat: Masykur, ''Farhang-e Ferq-e Islami'', hlm. 47.</ref> Penjelasan terperinci tentang keyakinan Abul Khattab disebutkan dalam [[Ummul Kitab]] yang merupakan kitab tersembunyi para penganut Ismailiyah.<ref>Lihat: ''Ibid'', hlm 48.</ref>
Dalam berbagai sumber Ismailiyah disebutkan bahwa [[Abul Khattab Muhammad bin Abi Zainab]] atau [[Muqlash bin Abil Khattab]] adalah orang yang mengakui keimamahan [[Ismail]].<ref>Lihat: Masykur, ''Farhang-e Ferq-e Islami'', hlm. 47.</ref> Penjelasan terperinci tentang keyakinan Abul Khattab disebutkan dalam [[Ummul Kitab]] yang merupakan kitab tersembunyi para penganut Ismailiyah.<ref>Lihat: ''Ibid'', hlm 48.</ref>


[[Berkas:Shiite_Calligraphy_symbolising_Ali_as_Tiger_of_God.png‎|400 px|thumbnail|<center>Kaligrafi: Ali Singa Allah</center>]]
[[File:Kaligrafi Ali Singa Allah.jpg||thumbnail|350 px|<center>Kaligrafi: Ali Singa Allah</center>]]
 


Menurut literatur yang tersebar, terdapat banyak orang yang meyakini bahwa yang menjadi imam setelah [[Imam Shadiq As]] adalah anak tertunya, yaitu [[Ismail]]. Namun ternyata [[Ismail]] meninggal dunia ketika [[Imam Shadiq As]] masih hidup. Kematian Ismail ini menimbulkan kekacauan dan perselisihan dalam penentuan imam setelah Imam Shadiq As. Sebagian orang meyakini bahwa tradisi peralihan imam tidak bisa berubah. Oleh karena itu, mereka mengatakan Ismail masih hidup dan suatu hari akan muncul sebagai [[Al-Qaim]]. Sebagian kelompok lain yang meyakini bahwa selain khusus terjadi pada kasus [[Imam Hasan as]] dan [[Imam Husain as]], keimamahan tidak berpindah saudara, maka kelompok ini meyakini imamah berpindah dari [[Ismail bin Ja’far]] ke anaknya, [[Muhammad bin Ismail]], dan bukan ke saudaranya, [[Musa bin Ja’far]]. Sekelompok lagi mempercayai adanya bada’ dengan meyakini keimamahan [[Musa bin Ja’far As]]. Silsilah para Imam [[Syiah Itsna ‘Asyari]] (Syiah Dua Belas Imam) kemudian berlanjut dari jalur kelompok terakhir ini.<ref>Asy’ari, ''Al-Maqalat wa al-Firq'', hlm. 213-214.</ref> Pada saat ini para penganut Ismailiyah tersebar di lebih dari 25 negara di benua Asia, Afrika, Eropa dan Amerika.
Menurut literatur yang tersebar, terdapat banyak orang yang meyakini bahwa yang menjadi imam setelah [[Imam Shadiq As]] adalah anak tertunya, yaitu [[Ismail]]. Namun ternyata [[Ismail]] meninggal dunia ketika Imam Shadiq As masih hidup. Kematian Ismail ini menimbulkan kekacauan dan perselisihan dalam penentuan imam setelah Imam Shadiq As. Sebagian orang meyakini bahwa tradisi peralihan imam tidak bisa berubah. Oleh karena itu, mereka mengatakan Ismail masih hidup dan suatu hari akan muncul sebagai [[Al-Qaim]]. Sebagian kelompok lain yang meyakini bahwa selain khusus terjadi pada kasus [[Imam Hasan As]] dan [[Imam Husain As]], keimamahan tidak berpindah saudara, maka kelompok ini meyakini [[imamah]] berpindah dari [[Ismail bin Ja’far]] ke anaknya, [[Muhammad bin Ismail]], dan bukan ke saudaranya, [[Imam Musa bin Ja’far As|Musa bin Ja’far As]]. Sekelompok lagi mempercayai adanya bada’ dengan meyakini keimamahan [[Musa bin Ja’far As]]. Silsilah para Imam [[Syiah Itsna ‘Asyari]] (Syiah Dua Belas Imam) kemudian berlanjut dari jalur kelompok terakhir ini.<ref>Asy’ari, ''Al-Maqalat wa al-Firq'', hlm. 213-214.</ref> Pada saat ini para penganut Ismailiyah tersebar di lebih dari 25 negara di benua Asia, Afrika, Eropa dan Amerika.




Pengguna anonim