Pengguna anonim
Madinah: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Diding Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>Diding Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 21: | Baris 21: | ||
Nama lama dan baru kota Mdinah dipakai dalam Al-Quran: | Nama lama dan baru kota Mdinah dipakai dalam Al-Quran: | ||
'''Madinah'''; di dalam surah Al-Munafiqun ayat 8 disebutkan: | *'''''Madinah'''''; di dalam surah Al-Munafiqun ayat 8 disebutkan: | ||
Artinya: “Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya…." | Artinya: “Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya…." | ||
Baris 31: | Baris 31: | ||
'''Yatsrib'''; nama lama sebelum hijrah Nabi Saw. Dalam surah Al-Ahzab ayat 13, dikatakan: | *'''''Yatsrib'''''; nama lama sebelum hijrah Nabi Saw. Dalam surah Al-Ahzab ayat 13, dikatakan: | ||
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika segolongan di antara mreka berkata: "Hai penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, Maka Kembalilah kamu …". | Artinya: “Dan (ingatlah) ketika segolongan di antara mreka berkata: "Hai penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, Maka Kembalilah kamu …". | ||
Zujaji mengatakan bahwa Yatsrib merupakan nama pendiri kota. Namanya adalah Yatsrib bin Qaniyah bin Mahlail bin Arm bin Ubail bin ‘Aush bin Arm bin Sam bin Nuh As. Karena keturunan Nabi Nuh as yang bernama Yatsrib dengan keluarganya tinggal di daerah ini, maka tempat tersebut kemudian dinamakan Yatsrib. | Zujaji mengatakan bahwa Yatsrib merupakan nama pendiri kota. Namanya adalah Yatsrib bin Qaniyah bin Mahlail bin Arm bin Ubail bin ‘Aush bin Arm bin Sam bin Nuh As. Karena keturunan Nabi Nuh as yang bernama Yatsrib dengan keluarganya tinggal di daerah ini, maka tempat tersebut kemudian dinamakan Yatsrib. | ||
'''Dar'''; dalam surah Al-Hasyr ayat 9 disebutkan: | *'''''Dar'''''; dalam surah Al-Hasyr ayat 9 disebutkan: | ||
Artinya: “Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman …” | Artinya: “Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman …” | ||
Sementara Rasulullah Saw menamai kota ini dengan “Thayyibah” dan “Thabah.” | Sementara Rasulullah Saw menamai kota ini dengan “Thayyibah” dan “Thabah.” | ||
Baris 62: | Baris 62: | ||
==Madinah Pusat Pemerintahan Islam== | ==Madinah Pusat Pemerintahan Islam== | ||
Pada beberapa masa, Madinah menjadi pusat pemerintah Islam, yaitu sejak zaman Nabi Saw sampai akhir pemerintahan Imam Hasan As tahun 41 Hijriah (kecuali 3 tahun pemerintahan Imam Ali as). | Pada beberapa masa, Madinah menjadi pusat pemerintah Islam, yaitu sejak zaman Nabi Saw sampai akhir pemerintahan Imam Hasan As tahun 41 Hijriah (kecuali 3 tahun pemerintahan Imam Ali as). | ||
Pada masa pemerintahan Nafs Zakiyah (tahun 145 H), Madinah juga menjadi pusat pemerintah Islam. | Pada masa pemerintahan Nafs Zakiyah (tahun 145 H), Madinah juga menjadi pusat pemerintah Islam. | ||
Baris 73: | Baris 73: | ||
===Masjid dan Tempat Penuh Berkah=== | ===Masjid dan Tempat Penuh Berkah=== | ||
Langkah awal Nabi Saw di kota Madinah ialah membangun masjid yang paling mulia setelah Masjidil Haram. Berkenaan dengan shalat di masjid ini, Rasulullah Saw bersabda: | Langkah awal Nabi Saw di kota Madinah ialah membangun masjid yang paling mulia setelah Masjidil Haram. Berkenaan dengan shalat di masjid ini, Rasulullah Saw bersabda: | ||
صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا تَعْدِلُ عِنْدَاللَّهِ عَشَرَةَ آلافِ صَلَاةٍ فِي غَيْرِهِ مِنَ الْمَسَاجِدِ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ فَإِنَّ الصَّلَاةَ فِيهِ تَعْدِلُ مِائَةَ أَلْفِ صَلَاةٍ | صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا تَعْدِلُ عِنْدَاللَّهِ عَشَرَةَ آلافِ صَلَاةٍ فِي غَيْرِهِ مِنَ الْمَسَاجِدِ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ فَإِنَّ الصَّلَاةَ فِيهِ تَعْدِلُ مِائَةَ أَلْفِ صَلَاةٍ | ||
Artinya: “Shalat di masjidku di sisi Allah sebanding dengan sepuluh ribu shalat di masjid yang lain kecuali Masjidil Haram, dimana shalat di dalamnya sebanding dengan seratus ribu shalat.” | Artinya: “Shalat di masjidku di sisi Allah sebanding dengan sepuluh ribu shalat di masjid yang lain kecuali Masjidil Haram, dimana shalat di dalamnya sebanding dengan seratus ribu shalat.” | ||
Baris 84: | Baris 84: | ||
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah Saw. | Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah Saw. | ||
Rasulullah Saw bersabda: | Rasulullah Saw bersabda: | ||
مَنْ تَطَهَّر فی بَیتِهِ ثُمَّ أَتی مَسْجِدَ قُبا فَصَلی فیه رَکْعتْین کانَ کَأَجْرِ عُمْرَة | مَنْ تَطَهَّر فی بَیتِهِ ثُمَّ أَتی مَسْجِدَ قُبا فَصَلی فیه رَکْعتْین کانَ کَأَجْرِ عُمْرَة | ||
Artinya: “Barang siapa yang mensucikan dirinya di rumah kemudian datang ke masjid Quba dan shalat 2 rakaat di dalamnya, maka pahalanya seperti pahala umrah.” | Artinya: “Barang siapa yang mensucikan dirinya di rumah kemudian datang ke masjid Quba dan shalat 2 rakaat di dalamnya, maka pahalanya seperti pahala umrah.” | ||
Baris 132: | Baris 132: | ||
Nabi Saw sangat menghormati orang-orang yang di kubur di Baqi’. Nabi bersabda, “Aku diperintahkan untuk meminta ampunan bagi orang yang di kubur di Baqi’.” Setiap kali melewati pemakaman Baqi’, Nabi Saw berkata: | Nabi Saw sangat menghormati orang-orang yang di kubur di Baqi’. Nabi bersabda, “Aku diperintahkan untuk meminta ampunan bagi orang yang di kubur di Baqi’.” Setiap kali melewati pemakaman Baqi’, Nabi Saw berkata: | ||
السَّلامُ عَلَيْكُمْ مِنْ دِيَارِ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَ إِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحِقُونَ | السَّلامُ عَلَيْكُمْ مِنْ دِيَارِ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَ إِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحِقُونَ | ||
Baris 142: | Baris 142: | ||
===Rumah Fathimah Zahra Sa=== | ===Rumah Fathimah Zahra Sa=== | ||
Rumah Fathimah dan Imam Ali As terletak di samping Masjid Nabi. Rumah ini mempunyai dua pintu, pintu pertama terbuka ke masjid yang digunkana sebagai pintu masuk masjid ketika waktu shalat, dan pintu lainnya digunakan untuk keluar masuk kegiatan sehari-hari. Rumah ini menjadi pengecualian pada peristiwa penutupan pintu-pintu rumah yang mengarah ke Masjid Nabi (peristiwa Sadd al-Abwab). | Rumah Fathimah dan Imam Ali As terletak di samping Masjid Nabi. Rumah ini mempunyai dua pintu, pintu pertama terbuka ke masjid yang digunkana sebagai pintu masuk masjid ketika waktu shalat, dan pintu lainnya digunakan untuk keluar masuk kegiatan sehari-hari. Rumah ini menjadi pengecualian pada peristiwa penutupan pintu-pintu rumah yang mengarah ke Masjid Nabi (peristiwa Sadd al-Abwab). | ||
Riwayat-riwayat Syi’ah dan Sunni menyebut rumah ini sebagai Bait Fathimah atau Hujrah Fathimah. Di kemudian hari, ketika perluasan Masjid Nabi, rumah ini dirusak dan kini terletak di sekitar makam Nabi Saw. | Riwayat-riwayat Syi’ah dan Sunni menyebut rumah ini sebagai Bait Fathimah atau Hujrah Fathimah. Di kemudian hari, ketika perluasan Masjid Nabi, rumah ini dirusak dan kini terletak di sekitar makam Nabi Saw. |