Pengguna anonim
Imam Hasan al-Askari as: Perbedaan antara revisi
→Beberapa Kebangkitan dan Pemberontakan
imported>M.hazer |
imported>M.hazer |
||
Baris 70: | Baris 70: | ||
===Beberapa Kebangkitan dan Pemberontakan=== | ===Beberapa Kebangkitan dan Pemberontakan=== | ||
Pada zaman Imam Hasan Askari as muncul dan terjadi pergerakan-pergerakan anti pemerintahan yang sebagiannya dilakukan oleh orang-orang Syiah dan sebagian lagi dilakukan oleh kelompok lain dengan memanfaatkan nama kelompok Alawi. | Pada zaman Imam Hasan Askari as muncul dan terjadi pergerakan-pergerakan anti pemerintahan yang sebagiannya dilakukan oleh orang-orang [[Syiah]] dan sebagian lagi dilakukan oleh kelompok lain dengan memanfaatkan nama kelompok Alawi. | ||
*'''Kebangkitan Ali bin Zaid dan Isa bin Ja'far''': Dua sosok ini berkebangsaan Alawi dan dari keturunan [[Imam Hasan Mujtaba as]]. Pada tahun 255 H mereka melakukan kebangkitan di [[Kufah]]. Mu'taz mengirim bala tentara besar dengan dikomandani oleh | *'''Kebangkitan Ali bin Zaid dan Isa bin Ja'far''': Dua sosok ini berkebangsaan Alawi dan dari keturunan [[Imam Hasan Mujtaba as]]. Pada tahun 255 H mereka melakukan kebangkitan di [[Kufah]]. Mu'taz mengirim bala tentara besar dengan dikomandani oleh Said bin Shaleh yang terkenal dengan nama "Hajib" kepada mereka dan berhasil menaklukan kebangkitan tersebut.<ref>Masudi, ''Muruj al-Dzahab'', jld.4, hlm.94</ref> | ||
*'''Kebangkitan Ali bin Zaid bin Husain''': Dia adalah termasuk dari cucu [[Imam Husain as]] dan pada masa Muhtada Abbasi melakukan kebangkitan di Kufah. Syah bin Maikal bersama pasukan tentara besar bertempur dengannya tapi mengalami kekalahan. Ketika Mu'tamad Abbasi memegang kekuasaan, ia mengirim Kaijur Turki untuk melawannya. Setelah Ali bin Zaid beberapa lama berada dalam pengejaran dan pelarian, maka akhirnya terbunuh pada tahun 257 H.<ref>Ibnu Atsir, ''al-Kāmil fi Tarikh'', jld.7, hlm.239</ref> | *'''Kebangkitan Ali bin Zaid bin Husain''': Dia adalah termasuk dari cucu [[Imam Husain as]] dan pada masa Muhtada Abbasi melakukan kebangkitan di Kufah. Syah bin Maikal bersama pasukan tentara besar bertempur dengannya tapi mengalami kekalahan. Ketika Mu'tamad Abbasi memegang kekuasaan, ia mengirim Kaijur Turki untuk melawannya. Setelah Ali bin Zaid beberapa lama berada dalam pengejaran dan pelarian, maka akhirnya terbunuh pada tahun 257 H.<ref>Ibnu Atsir, ''al-Kāmil fi Tarikh'', jld.7, hlm.239</ref> |