Lompat ke isi

Imam-Imam Syiah: Perbedaan antara revisi

imported>Ismail Dg naba
imported>Ismail Dg naba
Baris 135: Baris 135:
===9. Imam Muhammad al-Jawad as===
===9. Imam Muhammad al-Jawad as===
{{main|Imam Muhammad bin Ali bin Musa as}}
{{main|Imam Muhammad bin Ali bin Musa as}}
[[Imam Muhammad bin Ali bin Musa as|Imam Muhammad bin Ali as]] (yang digelari dengan Ibnu al-Ridha, Taqi, Jawad) putra Imam Kedelapan lahir pada tahun [[195 H]]/810 di kota [[Madinah]]. Sesuai dengan beberapa riwayat [[Syiah]], [[Imam Jawad as]] syahid pada tahun [[220 H]]/835 akibat provokasi Khalifah Mu'tashim salah seorang Khalifah Bani Abbasiyah. Ia menyuruh istri Imam Jawad as yang merupakan putri Makmun Abbasi untuk meracuninya. Imam Jawad as dimakamkan di samping datuknya Imam Ketujuh di [[Kazhimain]]. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 224-225. </ref>
Imam Muhammad bin Ali bin Musa as (yang digelari dengan Ibnu al-Ridha, Taqi, Jawad) putra Imam Kedelapan lahir pada tahun [[195 H]]/810 di kota [[Madinah]]. Sesuai dengan beberapa riwayat [[Syiah]], [[Imam Jawad as]] syahid pada tahun [[220 H]]/835 akibat provokasi Khalifah Mu'tashim salah seorang Khalifah Bani Abbasiyah. Ia menyuruh istri Imam Jawad as yang merupakan putri Makmun Abbasi untuk meracuninya. Imam Jawad as dimakamkan di samping datuknya Imam Ketujuh di [[Kazhimain]]. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 224-225. </ref>
Imam Jawad menduduki kedudukan imamah berdasarkan perintah [[Allah swt]] dan setelah diperkenalkan pendahulunya ([[Imam Ridha as]]). Tatkala ayahandanya wafat, Imam Kesembilan Syiah ini, ketika itu masih berada di Madinah. Makmun memintanya untuk datang ke Baghdad yang ketika itu merupakan pusat pemerintahan Khilafah Bani Abbasiyah.
Imam Jawad menduduki kedudukan imamah berdasarkan perintah [[Allah swt]] dan setelah diperkenalkan pendahulunya ([[Imam Ridha as]]). Tatkala ayahandanya wafat, Imam Kesembilan Syiah ini, ketika itu masih berada di Madinah. Makmun memintanya untuk datang ke Baghdad yang ketika itu merupakan pusat pemerintahan Khilafah Bani Abbasiyah.
Secara lahiriah, Makmun menampakkan kecintaannya kepada Imam Jawad as sehingga ia menikahkan putrinya dengan Imam Jawad as. Makmun menjaga Imam Jawad as di Baghdad dan pada hakikatnya ingin mengontrol Imam Jawad as dari dalam dan luar rumah. Setelah beberapa lama Imam Jawad as kembali ke Madinah hingga akhir masa pemerintahan Makmun. Setelah Makmun meninggal dunia, Mu'tashim naik takhta khilafah dan kembali meminta Imam Jawad kembali ke Baghdad dan mengawasinya. Pada akhirnya Imam Jawad as syahid akibat diracun oleh istrinya atas perintah Mu'tashim. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 225. </ref>
Secara lahiriah, Makmun menampakkan kecintaannya kepada Imam Jawad as sehingga ia menikahkan putrinya dengan Imam Jawad as. Makmun menjaga Imam Jawad as di Baghdad dan pada hakikatnya ingin mengontrol Imam Jawad as dari dalam dan luar rumah. Setelah beberapa lama Imam Jawad as kembali ke Madinah hingga akhir masa pemerintahan Makmun. Setelah Makmun meninggal dunia, Mu'tashim naik takhta khilafah dan kembali meminta Imam Jawad kembali ke Baghdad dan mengawasinya. Pada akhirnya Imam Jawad as syahid akibat diracun oleh istrinya atas perintah Mu'tashim. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 225. </ref>