Lompat ke isi

Imam Muhammad al-Jawad as: Perbedaan antara revisi

Tidak ada perubahan ukuran ,  8 November 2022
imported>Hinduwan
imported>Hinduwan
Baris 146: Baris 146:


===Berbuahnya Pohon===
===Berbuahnya Pohon===
imam dalam perjalanan pulangnya dari Baghdad menuju [[Madinah]], sekelompok masyarakat menemani imam sampai ke luar kota untuk berpamitan, saat salat Maghrib mereka sampai ke sebuah tempat yang memiliki masjid kuno, imam pergi ke [[masjid]] tersebut guna menunaikan [[salat]], di halaman masjid terdapat pohon bidara, yang mana sampai pada waktu itu belum pernah berbuah. imam meminta air dan [[Wudhu|berwudhu]] di samping pohon tersebut dan melakukan [[Salat Jamaah|salat berjamaah]] dan setelah salat, beliau melakukan [[sujud]] syukur. Setelah itu beliau berpamitan dengan masyarakat dan beliaupun pergi. Keesokan malamnya, pohon tersebut berbuah dan banyak memberikan buah, masyarakat sangat merasa takjub dengan masalah ini. [[Syekh Mufid]] mengutip bahwa di tahun-tahun setelahnya imam sendiri melihat pohon itu dan memakan buah pohon tersebut.<ref> Ibnu Syahr Asyub, ''Manaqib Ali bin Abi Thalib'', jld. 4, hlm. 390; Syekh Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 278; Fattal Nisyaburi, hlm. 241 dan 242.</ref>
Imam dalam perjalanan pulangnya dari Baghdad menuju [[Madinah]], sekelompok masyarakat menemani imam sampai ke luar kota untuk berpamitan, saat salat Maghrib mereka sampai ke sebuah tempat yang memiliki masjid kuno, imam pergi ke [[masjid]] tersebut guna menunaikan [[salat]], di halaman masjid terdapat pohon bidara, yang mana sampai pada waktu itu belum pernah berbuah. imam meminta air dan [[Wudhu|berwudhu]] di samping pohon tersebut dan melakukan [[Salat Jamaah|salat berjamaah]] dan setelah salat, beliau melakukan [[sujud]] syukur. Setelah itu beliau berpamitan dengan masyarakat dan beliaupun pergi. Keesokan malamnya, pohon tersebut berbuah dan banyak memberikan buah, masyarakat sangat merasa takjub dengan masalah ini. [[Syekh Mufid]] mengutip bahwa di tahun-tahun setelahnya imam sendiri melihat pohon itu dan memakan buah pohon tersebut.<ref> Ibnu Syahr Asyub, ''Manaqib Ali bin Abi Thalib'', jld. 4, hlm. 390; Syekh Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 278; Fattal Nisyaburi, hlm. 241 dan 242.</ref>


==Para Sahabat==
==Para Sahabat==
Pengguna anonim