Lompat ke isi

Imam Muhammad al-Jawad as: Perbedaan antara revisi

imported>E.amini
kTidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini
Baris 57: Baris 57:
Menurut catatan sumber-sumber sejarah, pernikahan Imam Jawad as dengan Ummul Fadhl dilangsungkan atas permintaan Makmun.<ref>Sebagi contoh lihatlah: Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 281</ref> Tujuan Makmun adalah hendak menjadi kakek dari seorang anak dari keturunan [[Nabi saw]] dan [[Imam Ali as]].<ref>Ya'qubi, ''Tarikh Ya'qubi'', jld. 2, hlm. 455</ref> Menurut Syaikh Mufid dalam kitab ''[[al-Irsyad]]'', Makmun mengawinkan Ummul Fadhl dengan Muhammad bin Ali dikarenakan kepribadian ilmiahnya dan kecintaan kepadanya,<ref>Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 281-282</ref> namun beberapa peneliti meyakini bahwa [[perkawinan]] ini berlangsung dengan motivasi dan kepentingan-keperntingan politis, diantaranya Makmun dari jalan ini hendak mengontrol Imam Jawad as dan relasinya dengan para Syiahnya<ref>Jakfariyan, ''Hayat Fikri wa Siyasi Imamani Syiah'', hlm. 478</ref> atau hendak menampakkan kecenderungannya kepada kelompok Alawi (Syiah) dan mencegah mereka dari berontak atasnya.<ref>Pisywai, ''Sire-e Pisywayan'', hlm. 558</ref> Pernikahan ini menuai protes dari sebagian pendukung Makmun, sebab mereka khawatir tampuk kekhalifahan akan berpindah dari kelompok Abbasi ke kelompok Alawi.<ref>Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 281; Ibnu Syahrasyub, ''Manaqib Al Abi Thalib'', jld. 4, hlm. 380-381</ref> Imam Jawad as menentukan mahar Ummul Fadhl setara dengan maharnya [[Sayidah Fatimah sa]], yakni 500 Dirham.<ref>Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 285</ref> Imam tidak memiliki keturunan dari Ummul Fadhl<ref> Ibnu Syahr Asyub, jld. 4, hlm. 380.</ref>
Menurut catatan sumber-sumber sejarah, pernikahan Imam Jawad as dengan Ummul Fadhl dilangsungkan atas permintaan Makmun.<ref>Sebagi contoh lihatlah: Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 281</ref> Tujuan Makmun adalah hendak menjadi kakek dari seorang anak dari keturunan [[Nabi saw]] dan [[Imam Ali as]].<ref>Ya'qubi, ''Tarikh Ya'qubi'', jld. 2, hlm. 455</ref> Menurut Syaikh Mufid dalam kitab ''[[al-Irsyad]]'', Makmun mengawinkan Ummul Fadhl dengan Muhammad bin Ali dikarenakan kepribadian ilmiahnya dan kecintaan kepadanya,<ref>Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 281-282</ref> namun beberapa peneliti meyakini bahwa [[perkawinan]] ini berlangsung dengan motivasi dan kepentingan-keperntingan politis, diantaranya Makmun dari jalan ini hendak mengontrol Imam Jawad as dan relasinya dengan para Syiahnya<ref>Jakfariyan, ''Hayat Fikri wa Siyasi Imamani Syiah'', hlm. 478</ref> atau hendak menampakkan kecenderungannya kepada kelompok Alawi (Syiah) dan mencegah mereka dari berontak atasnya.<ref>Pisywai, ''Sire-e Pisywayan'', hlm. 558</ref> Pernikahan ini menuai protes dari sebagian pendukung Makmun, sebab mereka khawatir tampuk kekhalifahan akan berpindah dari kelompok Abbasi ke kelompok Alawi.<ref>Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 281; Ibnu Syahrasyub, ''Manaqib Al Abi Thalib'', jld. 4, hlm. 380-381</ref> Imam Jawad as menentukan mahar Ummul Fadhl setara dengan maharnya [[Sayidah Fatimah sa]], yakni 500 Dirham.<ref>Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 285</ref> Imam tidak memiliki keturunan dari Ummul Fadhl<ref> Ibnu Syahr Asyub, jld. 4, hlm. 380.</ref>


Istri lain Imam Jawad as bernama [[Sammanah al-Maghribiyah]]<ref>Qummi, ''Muntaha al-Amal'', jld. 2, hlm. 497</ref>, seorang budak wanita yang dibeli atas perintahnya sendiri. <ref>Hassun, ''A'lam al-Nisa al-Mu'minat'', hlm. 517</ref>Seluruh keturunan Imam Jawad as berasal dari Samanah al-Maghribiyah.<ref>Qummi, ''Muntahal Amāl'', jld. 2, hlm. 497.</ref>
Istri lain Imam Jawad as bernama [[Samanah al-Maghribiyah]]<ref>Qummi, ''Muntaha al-Amal'', jld. 2, hlm. 497</ref>, seorang budak wanita yang dibeli atas perintahnya sendiri. <ref>Hassun, ''A'lam al-Nisa al-Mu'minat'', hlm. 517</ref>Seluruh keturunan Imam Jawad as berasal dari Samanah al-Maghribiyah.<ref>Qummi, ''Muntahal Amāl'', jld. 2, hlm. 497.</ref>


===Keturunan===
===Keturunan===
Pengguna anonim