imported>M.hazer |
imported>M.hazer |
Baris 127: |
Baris 127: |
| '''Zaidiyah''' | | '''Zaidiyah''' |
| [[Zaidiyah]] adalah sekte lain yang ada pada era Imam, yang tersempal dari [[Syiah 12 Imam]]. Permusuhan Zaidiyah dengan Imamiah dan cercaan mereka terhadap para imam menyebabkan sikap keras Imam, khususnya Imam Jawad as terhadap mereka. Semisalnya Imam menyebut manifestasi ayat Wujuhun yaumaidzin khasyi'ah Amilahtun Nashibah adalah Zaidiah dan mensejajarkan mereka dengan kaum Nasibi.<ref> Ibid., Ikhtiyar Ma'rifah al-Rijal, hlm. 229.</ref> | | [[Zaidiyah]] adalah sekte lain yang ada pada era Imam, yang tersempal dari [[Syiah 12 Imam]]. Permusuhan Zaidiyah dengan Imamiah dan cercaan mereka terhadap para imam menyebabkan sikap keras Imam, khususnya Imam Jawad as terhadap mereka. Semisalnya Imam menyebut manifestasi ayat Wujuhun yaumaidzin khasyi'ah Amilahtun Nashibah adalah Zaidiah dan mensejajarkan mereka dengan kaum Nasibi.<ref> Ibid., Ikhtiyar Ma'rifah al-Rijal, hlm. 229.</ref> |
|
| |
| ===Kaum Syiah setelah Syahadah Imam Ridha as===
| |
| [[Imam Ridha as]] syahid pada tahun 203 H/819, pada saat itu putranya, Imam Jawad as yang meneruskan keimamahannya berusia tidak lebih dari 8 tahun dan masalah ini menyebabkan perselisihan di kalangan kaum [[Syiah]], sampai-sampai sebagian dari mereka mengikuti Abdullah bin Musa bin Ja'far, saudara Imam Ridha as, namun dengan bertolak bahwa mereka tidak mau menerima keimamahan seseorang tanpa disertai dengan dalil, maka mereka melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada Abdullah, dan setelah mereka mendapatkan jawaban akan ketidakmampuannya, lantas mereka pun meninggalkannya. Sebagian kaum Syiah juga bergabung dengan kelompok Waqifiyyah, menurut Naubakhti, sebab kemunculan perselisihan ini adalah mereka menganggap akil balig adalah sebagai salah satu syarat keimamahan.<ref> Ibn Syahr Asyub, ''Manaqib Ali bin Abi Thalib'', jld. 1, hlm. 382.</ref>
| |
| Namun, mayoritas Syiah meyakini keimamahan Imam Jawad as dengan usia belianya, meskipun sebagian melontarkan kebeliaan umur Imam, namun dalam menjawab Imam dengan mengisyaratkan penggantinya Sulaiman dari Daud mengatakan, nabi Sulaiman saat masih anak-anak dan masih mengembala kambing, [[nabi Daud as]] mengangkatnya sebagai penggantinya.<ref> Naubakhti, Hasan bin Musa, hlm. 88.</ref>
| |
| Saat Imam Jawad as mencapai keimamahannya di usia belia, sekelompok orang dari Baghdad dan kota-kota lain pada musim haji pergi ke Madinah guna menemuinya dan duduk di rumah [[Imam Shadiq as]] yang sudah kosong. Pada saat itu, Abdullah bin Musa (paman Imam) masuk dan para hadirin bertanya kepadanya, namun Abdullah salah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, dengan demikian orang-orang Syiah kebingunan dan bersedih, selang beberapa saat Imam Jawad as memasuki majlis dan mereka melontarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan beliau menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dengan benar dan lengkap. Para hadirin pun gembira saat mendengar jawaban ini, mereka mendoakan Imam dan memujinya.<ref> Thabari, ''Dalāil al-Imāmah'', hlm. 204-306; Majlisi, ''Bihār al-Anwār'', jld. 50, hlm. 98-100.</ref>
| |
|
| |
|
| ==Riwayat dan Dialog== | | ==Riwayat dan Dialog== |