Lompat ke isi

Bismillahi Rahmanir Rahim: Perbedaan antara revisi

Tidak ada perubahan ukuran ,  10 Februari 2015
imported>Maitsam
imported>Maitsam
Baris 69: Baris 69:
*Menulis bismillah dengan indah dan jika dimaksudkan untuk meninggikan Tuhan akan menyebabkan seseorang itu diampuni. <ref> Tafsir Qurthubi, jld. 1, hlm. 65, Al-Dur al-Mantsur, jld. 1, hlm. 2627. </ref>
*Menulis bismillah dengan indah dan jika dimaksudkan untuk meninggikan Tuhan akan menyebabkan seseorang itu diampuni. <ref> Tafsir Qurthubi, jld. 1, hlm. 65, Al-Dur al-Mantsur, jld. 1, hlm. 2627. </ref>


*Ketika seorang guru berkata kepada muridnya, “Bismillahi Rahmani Rahim” kemudian jika murid itu mengucapkannya, maka akan dituliskan kebaikan bagi guru, bapak dan ibu anak itu serta akan dibebaskan dan dijauhkan dari api neraka.”<ref> Majma’ al-Bayān, jld. 1, hlm. 90, Al-Dur al-Mantsur, jld. 1, hlm. 25. </ref>
*Ketika seorang guru berkata kepada muridnya, “Bismillahi Rahmanir Rahim” kemudian jika murid itu mengucapkannya, maka akan dituliskan kebaikan bagi guru, bapak dan ibu anak itu serta akan dibebaskan dan dijauhkan dari api neraka.”<ref> Majma’ al-Bayān, jld. 1, hlm. 90, Al-Dur al-Mantsur, jld. 1, hlm. 25. </ref>
*Dzikir nama Tuhan, khususnya bismillah pada permulaan setiap pekerjaan sangat dianjurkan berdasarkan hadis<ref> Ibnu Hanbal, jld. 2, hlm. 359, Suyuthi, Al-Dur al-Mantsur, jld. 1, hlm. 10. </ref>meninggalkan nama Tuhan dalam setiap awal permulaan pekerjaan tidak akan mendapatkan perhatian, akan menemui kegagalan, hasilnya tidak baik dan tidak akan membawa keberkahan. Dalam sunah Nabi dan para Imam As, disamping anjuran umum untuk berdzikir dengan bismillah, pada hal-hal khusus seperti ketika makan, menulis surat, mau tidur dan bangun tidur juga dianjurkan untuk mengucapkan dzikir bismillah.
*Dzikir nama Tuhan, khususnya bismillah pada permulaan setiap pekerjaan sangat dianjurkan berdasarkan hadis<ref> Ibnu Hanbal, jld. 2, hlm. 359, Suyuthi, Al-Dur al-Mantsur, jld. 1, hlm. 10. </ref>meninggalkan nama Tuhan dalam setiap awal permulaan pekerjaan tidak akan mendapatkan perhatian, akan menemui kegagalan, hasilnya tidak baik dan tidak akan membawa keberkahan. Dalam sunah Nabi dan para Imam As, di samping anjuran umum untuk berdzikir dengan bismillah, pada hal-hal khusus seperti ketika makan, menulis surat, mau tidur dan bangun tidur juga dianjurkan untuk mengucapkan dzikir bismillah.
*Berdzikir dengan bismillah telah menjadi slogan dan ciri khas bagi kaum Muslim dan agama Islam. Mengeraskan bismillah menunjukkan keimanan, sebagaimana Nabi Muhammad Saw ketika membaca al-Quran, maka akan mengeraskan suara bismillah dan kaum musyrikin akan berbalik darinya. <ref> Al-Kasyāf, jld. 1, hlm. 24. </ref>
*Berdzikir dengan bismillah telah menjadi slogan dan ciri khas bagi kaum Muslim dan agama Islam. Mengeraskan bismillah menunjukkan keimanan, sebagaimana Nabi Muhammad Saw ketika membaca al-Quran, maka ia akan mengeraskan suara bismillah dan kaum musyrikin akan berbalik darinya. <ref> Al-Kasyāf, jld. 1, hlm. 24. </ref>
*Bismillahi Rahmanir Rahim dalam kaitannya dengan identitas atas agama Islam mempunyai kedudukan penting setelah syahadah dan merupakan slogan khususnya bagi kaum Muslimin karena mereka memulai pekerjaannya dengan membaca bismillah.” <ref> Suyuthi, Al-Dur al-Mantsur, jld. 1, hlm. 10. </ref>
*Bismillahi Rahmanir Rahim dalam kaitannya dengan identitas agama Islam mempunyai kedudukan penting setelah syahadah dan merupakan slogan khususnya bagi kaum Muslimin karena mereka memulai pekerjaannya dengan membaca bismillah.” <ref> Suyuthi, Al-Dur al-Mantsur, jld. 1, hlm. 10. </ref>
*Menulis bismillah kira-kira sudah menjadi kebiasaan dalam setiap awal penulisan sesuatu berdasarkan sunah Rasul Saw meskipun tradisi awal penulisan syair dengan bismillah ditolak. Namun terkadang dalam berbagai aliran dan kerajaan, gelar-gelar raja ditulis sebelum bismillah sebagaimana tughra-tughra (sejenis monogram) yang ditulis sebelum bismillah. <ref> Umari, hlm. 49. </ref>
*Menulis bismillah kira-kira sudah menjadi kebiasaan dalam setiap awal penulisan sesuatu berdasarkan sunah Rasul Saw meskipun tradisi awal penulisan syair dengan bismillah ditolak. Namun terkadang dalam berbagai aliran dan kerajaan, gelar-gelar raja ditulis sebelum bismillah sebagaimana tughra-tughra (sejenis monogram) yang ditulis sebelum bismillah. <ref> Umari, hlm. 49. </ref>


Pengguna anonim