Ibnu Syahr Asyub
Informasi Pribadi | |
---|---|
Nama Lengkap | Muhammad bin Ali bin Syahr Asyub Sarawi Mazandarani |
Terkenal dengan | Ibnu Syahr Asyub |
Lahir | 488 H/1095 atau 489 H/1096 |
Tempat tinggal | Bagdad, Irak |
Wafat/Syahadah | 22 Sya'ban 588 H/1192 |
Tempat dimakamkan | Halab, Suriah |
Informasi ilmiah | |
Guru-guru | Syekh Syahr Asyub (kakeknya) • Syekh Ali (ayahnya) • Quthbuddin ar-Rawandi • Fadhl bin Hasan al-Thabrisi • Abu al-Futuh al-Razi • Jarullah Zamakhsyari |
Murid-murid | Ibnu Zuhrah • Syaikhuddin Abu al-Hasan Ali bin Sya'rah Halabi • Yahya bin Bithriq |
Karya-karya | Manaqib Al Abi Thalib • Ma'ālim al-Ulama • Mutasyabih al-Quran wa Mukhtalafuhu |
Kegiatan Sosial dan Politik |
Muhammad bin Ali bin Syahr Asyub Sarawi Mazandarani (488 H/1095-588 H/1192) (bahasa Arab: محمد بن علي بن شهر آشوب السرَوي المازندراني) yang lebih terkenal dengan Ibnu Syahr Asyub adalah seorang fakih, mufasir, ahli hadis dan alim besar Syiah abad ke-6 H serta penulis beberapa kitab seperti Manaqib Al Abi Thalib dan Ma'ālim al-Ulama.
Kelahiran dan Nasab
Ibnu Syahr Asyub lahir pada tahun 488 H/1095 dan menurut pendapat lain tahun 489 H/1096.[1] Sebagian orang memandang dia berasal dari Sarawi dan lahir di Mazandaran;[2]tapi sebagian yang lain meyebutkan kelahirannya di Bagdad. [3]
Perjalanan-perjalanan
Dinukilkan bahwa Ibnu Syahr Asyub karena berselisih dengan penguasa Mazandaran pergi ke Bagdad. [4] Dan di sana aktif memberi nasehat dan pelajaran dan sedemikian besar mendapat simpati masyarakat sehingga khalifah saat itu memakaikan baju kehormatan kepadanya. [5] Setelah beberapa lama tinggal di Bagdad ia pergi ke Hillah dan mengajar di sana [6] Dalam perjalanan ini Ibnu Idris al-Hilli dan Ibnu Bithriq mendengarkan riwayat darinya.
Pada tahun 573 H/1177 Ibnu Syahr Asyub pergi ke Halab dimana pada saat itu Halab menjadi basis Hamdaniyan dan tempat belindung orang-orang Syiah. Sampai akhir hayat, ia menetap di Halab. [7]
Guru-guru
- Syekh Syahr Asyub (kakeknya)
- Syekh Ali (ayahnya)
- Fattal Naisyaburi, penulis kitab Raudhah al-Wā'izhin
- Syekh Thabrisi, penulis Majma' al-Bayan
- Abu Manshur Thabrisi, penulis al-Ihtijaj
- Abu al-Futuh al-Razi, penulis tafsir Raudhah al-Jinan
- Abu al-Fath Amedi
- Quthbuddin ar-Rawandi, penulis kitab al-Kharāij wa al-Jarāih
- Jarullah Zamakhsyari, penulis tafsir al-Kassyaf
- Abu al-Hasan Ali Baihaqi yang terkenal dengan Ibnu Funduq. [8]
Murid-murid
- Sayid Muhammad bin Zuhra Halabi yang terkenal dengan Ibnu Zuhrah
- Syaikhuddin Abu al-Hasan Ali bin Sya'rah Halabi
- Yahya bin Bithriq dll. [9]
Karya dan Tulisan
- Mutasyabih al-Quran wa Mukhtalafuhu
- Manaqib Al Abi Thalib
- Ma'ālim al-Ulama
- Matsālib al-Nawashib
- Māidah al-Faidah
- Amtsāl fi al-Amtsāl
- Al-Aushāf
- Nukhab al-Akhbar al-Khashāish al-Fathimiyah
- Bayan al-Tanzil
- Al-Tharāif fi al-Hudud fi Uyun al-Quran, dll.[10]
Wafat
Ibnu Syahr Asyub wafat pada malam Jumat 22 Sya'ban 588 H/1192 di kota Halab dan dikebumikan di atas gunung yang dikenal dengan Jabal Jausyan. [11] Menurut orang-orang Syiah Halab (Aleppo), tempat ini adalah tempat dimakamkannya Muhsin al-Siqth putra Imam Husain as. Oleh karenanya ia dikenal dengan "Masyhad al-Siqth".
Di kota Babul ada sebuah bangunan tempat ziarah (buq'ah) yang terkenal dengan nama Mulla Muhammad bin Syahr Asyub yang memiliki kemiripan dan perbedaan nama dengan Ibnu Syahr Asyub. Secara perinci tidak jelas buq'ah Mullah Muhammad bin Syahr Asyub bergantung kepada siapa dan makam siapa. Dr. Manucher Sutudeh dalam kitab Astara ta Astarabad (jld.4) dalam hal ini menulis: Bisa dipastikan bahwa pemakaman ini bukan makam Syekh Rasyiduddin Abu Jakfar Muhammad bin Ali bin Syahr Asyub al-Sarawi yang termasuk pembesar ulama penduduk Sari yang di zaman al-Muttaqi (530 H/1136 - 555 H/1160) sering naik mimbar di Bagdad, sebab dia berhijrah ke Halab dan sampai akhir hayatnya menetap di sana dan pada bulan Sya'ban tahun 579 H/1183 berpulang ke rahmatullah serta dikuburkan di sana pula di lereng gunung Jausyan di pusara Muhsin al-Siqth bin Husain bin Ali.
Barangkali makam ini adalah makam ayahnya yang bernama Ali dan putra Syahr Asyub, atau orang lain dari keluarga ini yang terkenal dengan Syahr Asyub atau Ibnu Syahr Asyub. [12]
Dalam Pandangan Ulama dan Tokoh
Syekh Hurr al-Amili mengenai Ibnu Syahr Asyub menulis: Dia sosok alim, terhormat, dipercaya, ahli hadis, pakar rijal dan riwayat, sastrawan, penyair dan memiliki semua kebaikan. [13]
Mirza Husain Nuri dalam menyifati dia menulis: Kebanggaan Syiah, mahkota syariat, pemuka ulama terdahulu, lautan dalam berombak yang tak bertepi, penghidup bekas-bekas keutamaan, pemimpin umat dan agama, mentari Islam dan muslimin, Ibnu Syahr Asyub, seorang fakih, ahli hadis, mufassir, peneliti dan... [14]
Shalahuddin Shafdi, salah seorang ulama Ahlusunah menulis: Muhammad bin Ali bin Syahr Asyub adalah salah seorang yang paling terkenal di kalangan Syiah. Ia mampu menghafal Alquran pada umur 8 tahun dan dalam ilmu ushul Syiah mencapai puncaknya. Dalam ilmu-ilmu Alquran, problematika hadis dan khabar, lughat, Nahwu dan ceramah akhlak pada masa khalifah Muqtafa Abbasi di Bagdad lebih unggul dari orang lain. [15]
Catatan Kaki
- ↑ Mudarris, Raihānah al-Adab, jld.8, hlm.58
- ↑ Dāirah al-Ma'ārif Tasyayyu', jld.1, hlm.337
- ↑ Ibnu Syahr Asyub, mukaddimah Ma'ālim al-Ulama
- ↑ Dāirah al-Ma'ārife Buzurge Islami, jld.4, hlm.90
- ↑ Mudarris, Raihanah al-Adab, jld.8, hlm.59
- ↑ Sulaim bin Qais, Kitab Sulaim bin Qais, hlm.63
- ↑ Mafakhir Islam, mukadimah Ma'ālim al-Ulama
- ↑ Qummi, Fawāid al-Radhawiyah, jld.2, hlm.712
- ↑ Qummi, Fawāid al-Radhawiyah, jld.2, hlm.712
- ↑ Mudarris, Raihanah al-Adab, jld.8, hlm.59
- ↑ Amin, A'yān al-Syiah, jld.1, hlm.72
- ↑ Penelitian hubungan Mulla Muhammad Syahr Asyub Babuli dengan Ibnu Syahr Asyub
- ↑ Hur al-Amili, Amal Āmil, jld.2, hlm.285
- ↑ Nuri, Khatimah Mustadrak, jld.3 hlm.56 dan 57
- ↑ Shadr, Ta'sis al-Syiah, hlm.272
Daftar Pustaka
- Amin, as-Sayid Muhsin. A'yān asy-Syi'ah. Beirut: Dar at-Ta'aruf.
- Hilali, Sulaim bin Qais. Kitab Sulaim. Beirut: Muassisah A`lami.
- Hilali, Sulaim bin Qais. Kitab Sulaim. Qom: Hadi, 1405 H.
- Hurr al-'Amili, Muhammad bin Hasan. Amal al- Āmil. Tehran: Dar al-Kutub al-Islamiyyah, 1362 HS (1983).
- Ibnu Syahr Asyub Mazandarani, Muhammad bin Ali. Ma'ālim al-'Ulamā` . Qom: Allame, 1379 H.
- Mudarris Tabrizi, Muhammad Ali. Raihānah al-Adab fī Tarājum al-Ma'rufīn bi al-Kunyah wa al-Laqab. Qom: Khayyam,1374 HS(1995).
- Qummi, Abbas. Fawāid ar-Radhawiyyah. Qom: Nasyr-e Nowid-e Islam, 1378 HS (1999).
- Shadr, Sayid Hasan. Ta`sīs Asy-Syiah. Tehran: Muassisah A`lami, 1369 HS(1990).
- Tafrisyi, Musthafa bin Husain. Naqd ar-Rijāl. Qom: Alul Bait, 1418 H.