Lompat ke isi

Akad Persaudaraan: Perbedaan antara revisi

Tidak ada perubahan ukuran ,  13 Juli 2017
tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer
imported>M.hazer
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13: Baris 13:
}}}}</onlyinclude>
}}}}</onlyinclude>


'''Aqad Ukhuwah''' (Bahasa Arab: {{ia|عقد الأخوة}}) bermakna (akad persaudaraan) adalah hubungan antara dua [[Islam|muslimin]] sehingga mereka berdua menjadi saudara. Akad persaudaraan yang paling terkenal adalah persaudaraan antara [[Nabi Muhammad Saw]] dan [[Muhajirin]] dan [[Anshar]].  
'''Aqad Ukhuwah''' (Bahasa Arab: {{ia|عقد الأخوة}}) bermakna (akad persaudaraan) adalah hubungan antara dua [[Islam|muslimin]] sehingga mereka berdua menjadi saudara. Akad persaudaraan yang paling terkenal adalah persaudaraan antara [[Nabi Muhammad saw]] dan [[Muhajirin]] dan [[Anshar]].  
Akad persaudaraan antara Nabi Muhammad Saw dan [[Imam Ali as]] merupakan bagian mutawatir sejarah. Selain sumber-sumber referensi [[Syiah]], sangat banyak sumber-sumber referensi [[Ahlusunnah]] yang juga menukilkan peristiwa ini. [[Allamah Amini]] menukilkan peristiwa ini sebanyak 50 hal dalam kitab [[Al-Ghadir]].
Akad persaudaraan antara Nabi Muhammad saw dan [[Imam Ali as]] merupakan bagian mutawatir sejarah. Selain sumber-sumber referensi [[Syiah]], sangat banyak sumber-sumber referensi [[Ahlusunnah]] yang juga menukilkan peristiwa ini. [[Allamah Amini]] menukilkan peristiwa ini sebanyak 50 hal dalam kitab [[Al-Ghadir]].
Melaksanakan akad persaudaraan merupakan bagian dari amalan-amalan [[mustahab]] yang dilakukan pada hari [[Idul Ghadir]] dan pada hari itu orang-orang dengan membaca akad persaudaraan menjadi saudara seagama.
Melaksanakan akad persaudaraan merupakan bagian dari amalan-amalan [[mustahab]] yang dilakukan pada hari [[Idul Ghadir]] dan pada hari itu orang-orang dengan membaca akad persaudaraan menjadi saudara seagama.


Baris 22: Baris 22:
==Sejarah Akad Persaudaraan dalam Islam==
==Sejarah Akad Persaudaraan dalam Islam==
===Akad Persaudaraan di Mekah===
===Akad Persaudaraan di Mekah===
Diantara para sejarawan terkenal telah masyhur bahwa [[Nabi Muhammad saw]] telah melakukan akad persaudaraan sebelum [[hijrah ke Madinah]] antara kaum muslimin [[Mekah]] yang pada masa kemudian disebut dengan [[kaum muhajirin]] dan buah dari akad persaudaraan ini adalah saling tolong menolong untuk menghadapi gangguan dan rongrongan kaum musyrikin. Sebagaimana yang telah masyhur dalam sumber-sumber sejarah dinyatakan bahwa Nabi Muhammad Saw telah melakukan akad persaudaraan antara [[Abu Bakar]] dan  [[Umar bin Khattab|Umar]], [[Hamzah bin Abdul Mutthalib]] dan [[Zaid bin Haritsah]], [[Utsman bin Affan|Utsman]] dan [[Abdurahman bin Auf]], [[Zubair]] dan [[Ibnu Mas’ud]], [[Bilal Habasyi|Bilal]] dan Ubadah bin Haritsah, [[Mush’ab bin Umair]] dan [[Sa'ad bin Abi Waqqash]]. <ref>Al-Sahih min Sirah al-Nabi al-A’dzam, jld. 3, 345. </ref>
Diantara para sejarawan terkenal telah masyhur bahwa [[Nabi Muhammad saw]] telah melakukan akad persaudaraan sebelum [[hijrah ke Madinah]] antara kaum muslimin [[Mekah]] yang pada masa kemudian disebut dengan [[kaum muhajirin]] dan buah dari akad persaudaraan ini adalah saling tolong menolong untuk menghadapi gangguan dan rongrongan kaum musyrikin. Sebagaimana yang telah masyhur dalam sumber-sumber sejarah dinyatakan bahwa Nabi Muhammad saw telah melakukan akad persaudaraan antara [[Abu Bakar]] dan  [[Umar bin Khattab|Umar]], [[Hamzah bin Abdul Mutthalib]] dan [[Zaid bin Haritsah]], [[Utsman bin Affan|Utsman]] dan [[Abdurahman bin Auf]], [[Zubair]] dan [[Ibnu Mas’ud]], [[Bilal Habasyi|Bilal]] dan Ubadah bin Haritsah, [[Mush’ab bin Umair]] dan [[Sa'ad bin Abi Waqqash]]. <ref>Al-Sahih min Sirah al-Nabi al-A’dzam, jld. 3, 345. </ref>


===Akad Persaudaraan di Madinah===
===Akad Persaudaraan di Madinah===
Setelah lima bulan dan menurut suatu nukilan delapan bulan <ref>Tarikh al-Khamis, Diyar al-Bakr, jld. 1, hlm. 353. </ref> setelah [[hijrah]] kaum Muslimin ke [[Madinah]] pada suatu hari Nabi Muhammad Saw bersabda kepada [[para sahabatnya]]:  
Setelah lima bulan dan menurut suatu nukilan delapan bulan <ref>Tarikh al-Khamis, Diyar al-Bakr, jld. 1, hlm. 353. </ref> setelah [[hijrah]] kaum Muslimin ke [[Madinah]] pada suatu hari Nabi Muhammad saw bersabda kepada [[para sahabatnya]]:  
تآخوا فی الله أخوین أخوین
تآخوا فی الله أخوین أخوین
bersaudaralah di jalan Allah dua-dua. <ref>Al-Sirah al-Nabawiyyah, jld. 1, hlm. 504-505. </ref> Berdasarkan pendapat masyhur jumlah mereka adalah 90, 45 berasal dari kaum Muhajirin dan 45 berasal dari [[Anshar]]. <ref>Al-Sahih min Sirah al-Nabi al-A’dzam, jld. 4, hlm. 227. </ref>
bersaudaralah di jalan Allah dua-dua. <ref>Al-Sirah al-Nabawiyyah, jld. 1, hlm. 504-505. </ref> Berdasarkan pendapat masyhur jumlah mereka adalah 90, 45 berasal dari kaum Muhajirin dan 45 berasal dari [[Anshar]]. <ref>Al-Sahih min Sirah al-Nabi al-A’dzam, jld. 4, hlm. 227. </ref>
   
   
Persaudaraan yang terjadi antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar, memiliki [[tawatur]] sejarah dan [[riwayat]] dan dinukilkan dengan ibarat-ibarat yang berbeda sedikit. Berdasarkan nukilan referensi, Nabi Muhammad Saw telah melakukan akad persaudaraan antara Abu Bakar dan  Umar, Hamzah bin Abdul Mutthalib dan Zaid bin Haritsah, Utsman dan Abdurahman bin Auf, Zubair dan Ibnu Mas’ud, Bilal dan Ubadah bin Haritsah, Mush’ab bin Umair dan Sa’ad bin Abi Waqqash. <ref>Tarikh al-Khamis, Diyar al-Bukra, jld. 1, hlm. 353. </ref>
Persaudaraan yang terjadi antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar, memiliki [[tawatur]] sejarah dan [[riwayat]] dan dinukilkan dengan ibarat-ibarat yang berbeda sedikit. Berdasarkan nukilan referensi, Nabi Muhammad saw telah melakukan akad persaudaraan antara Abu Bakar dan  Umar, Hamzah bin Abdul Mutthalib dan Zaid bin Haritsah, Utsman dan Abdurahman bin Auf, Zubair dan Ibnu Mas’ud, Bilal dan Ubadah bin Haritsah, Mush’ab bin Umair dan Sa’ad bin Abi Waqqash. <ref>Tarikh al-Khamis, Diyar al-Bukra, jld. 1, hlm. 353. </ref>
Setelah terjadi akad persaudaraan ini, kaum muslimin seperti dua saudara hakiki yang saling mewarisi. Namun hukum ini bersifat sementara dan dengan turunnya ayat  
Setelah terjadi akad persaudaraan ini, kaum muslimin seperti dua saudara hakiki yang saling mewarisi. Namun hukum ini bersifat sementara dan dengan turunnya ayat  
وَأُولُو الْأَرْ‌حَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَىٰ بِبَعْضٍ فِي كِتَابِ اللَّـهِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُهَاجِرِ‌ينَ
وَأُولُو الْأَرْ‌حَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَىٰ بِبَعْضٍ فِي كِتَابِ اللَّـهِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُهَاجِرِ‌ينَ
Baris 39: Baris 39:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَة
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَة
''Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.'' (Qs al-Hujurat [49]: 10)
''Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.'' (Qs al-Hujurat [49]: 10)
Ketika ayat ini turun, Nabi Muhammad Saw mempersaudarakan Abu Bakar dan Umar, [[Abu Dzar]] dan Ibnu Mas’ud, [[Salman]] dan Khudzaifah, [[Miqdad]] dan Ammar, [[Aisyah]] dan [[hafsah binti Umar|Hafshah]], [[Ummu Salamah]] dan Shahiyyah dan lainnya.
Ketika ayat ini turun, Nabi Muhammad saw mempersaudarakan Abu Bakar dan Umar, [[Abu Dzar]] dan Ibnu Mas’ud, [[Salman]] dan Khudzaifah, [[Miqdad]] dan Ammar, [[Aisyah]] dan [[hafsah binti Umar|Hafshah]], [[Ummu Salamah]] dan Shahiyyah dan lainnya.


==Persaudaraan antara Nabi Muhammad Saw dan Imam Ali As==
==Persaudaraan antara Nabi Muhammad saw dan Imam Ali as==
Akad persaudaraan antara [[Nabi Muhammad saw]] dan [[Imam Ali as]] merupakan bagian mutawatir sejarah. Selain sumber-sumber refensi [[Syiah]], sangat banyak sumber-sumber referensi [[Ahlulsunnah]] juga menukilkan peristiwa ini. [[Allamah Amini]] menukilkan peristiwa ini sebanyak 50 tema dalam kitab [[al-Ghadir]]. <ref>Al-Ghadir, jld. 3, hlm. 162-180. </ref>
Akad persaudaraan antara [[Nabi Muhammad saw]] dan [[Imam Ali as]] merupakan bagian mutawatir sejarah. Selain sumber-sumber refensi [[Syiah]], sangat banyak sumber-sumber referensi [[Ahlulsunnah]] juga menukilkan peristiwa ini. [[Allamah Amini]] menukilkan peristiwa ini sebanyak 50 tema dalam kitab [[al-Ghadir]]. <ref>Al-Ghadir, jld. 3, hlm. 162-180. </ref>


===Sebelum Hijrah===
===Sebelum Hijrah===
Nabi Muhammad Saw sebelum [[hijrah ke Madinah]] telah melaksanakan akad persaudaraan antara Imam Ali As. Dalam sumber sejarah ketika Nabi Muhammad Saw melakukan akad persaudaraan antara [[sahabat]] yang satu dengan sahabat lainnya, Ali menangis dan pergi menghampiri Nabi kemudian berkata: Anda mengikatkan akad persaudaraan diantara sahabat-sahabat Anda dan aku tidak tidak Anda persaudarakan dengan siapapun. Nabi bersabda: Engkau saudaraku di dunia dan diakherat. <ref>Halabi, al-Sirah al-Halabiyyah, jld. 2, hlm. 125. </ref>
Nabi Muhammad saw sebelum [[hijrah ke Madinah]] telah melaksanakan akad persaudaraan antara Imam Ali as. Dalam sumber sejarah ketika Nabi Muhammad saw melakukan akad persaudaraan antara [[sahabat]] yang satu dengan sahabat lainnya, Ali menangis dan pergi menghampiri Nabi kemudian berkata: Anda mengikatkan akad persaudaraan diantara sahabat-sahabat Anda dan aku tidak tidak Anda persaudarakan dengan siapapun. Nabi bersabda: Engkau saudaraku di dunia dan diakherat. <ref>Halabi, al-Sirah al-Halabiyyah, jld. 2, hlm. 125. </ref>
Dalam penukilan yang lain diriwayatkan: Hai Ali, Apakah kau tidak bahagia bahwa engkau akan menjadi saudaraku? Ali berkata: Mengapa? Nabi bersabda: Kau didunia dan di akherat adalah saudaraku. <ref>Qadhi Nu’man, Syarah al-Akhbar fi Fadhail al-Aimah, jld. 2, hlm. 178. </ref>
Dalam penukilan yang lain diriwayatkan: Hai Ali, Apakah kau tidak bahagia bahwa engkau akan menjadi saudaraku? Ali berkata: Mengapa? Nabi bersabda: Kau didunia dan di akherat adalah saudaraku. <ref>Qadhi Nu’man, Syarah al-Akhbar fi Fadhail al-Aimah, jld. 2, hlm. 178. </ref>


Baris 51: Baris 51:
Setelah hijrah ke Madinah Nabi juga mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan Anshar namun Imam Ali tidak dipersaudarakan dengan siapapun melainkan dengan nabi sendiri. Dalam kitab ''A’yān al-Syiah'' menurut nukilan dari Ibnu al-Barr dalam ''al-Isti’āb'' dan Ibnu Atsir dalam ''Usd al-Ghabah'' dituliskan: Sebelum Nabi hijrah ke Madinah nabi mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan kemudian di [[Madinah]] mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dengan Anshar, dalam kedua masa itu, nabi bersabda kepada Ali: Engkau saudaraku baik di dunia maupun di akherat kemudian Nabi mempersaudarakan antara Ali dan dirinya. <ref>Ibnu Abdul Ghadir, al-Isti’ab, menurut nukilan Amin, A’yan al-Syiah, jld. 2, hlm. 27. </ref>
Setelah hijrah ke Madinah Nabi juga mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan Anshar namun Imam Ali tidak dipersaudarakan dengan siapapun melainkan dengan nabi sendiri. Dalam kitab ''A’yān al-Syiah'' menurut nukilan dari Ibnu al-Barr dalam ''al-Isti’āb'' dan Ibnu Atsir dalam ''Usd al-Ghabah'' dituliskan: Sebelum Nabi hijrah ke Madinah nabi mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan kemudian di [[Madinah]] mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dengan Anshar, dalam kedua masa itu, nabi bersabda kepada Ali: Engkau saudaraku baik di dunia maupun di akherat kemudian Nabi mempersaudarakan antara Ali dan dirinya. <ref>Ibnu Abdul Ghadir, al-Isti’ab, menurut nukilan Amin, A’yan al-Syiah, jld. 2, hlm. 27. </ref>


Dalam kitab ''al-Fushul al-Muhimah'' dituliskan: Ketika Nabi mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan Anshar, Ali tidak dipersaudarakan dengan siapa pun. Kemudian Ali nampak sedih dan keluar mencari Nabi. Nabi sedang mencari Ali As dan bersabda kepadanya: Apakah engkau bersedih hati karena antara kaum Anshar dan Muhajirin satu persatu telah aku persaudarakan dan engkau bukan merupakan salah satu dari saudara mereka? Apakah engkau tidak ridha bahwa kedudukanmu terhadapku seperti kedudukan Harun terhadap saudaranya, Musa hanya saja bahwa setelahku tidak ada nabi lagi? <ref>Al-Fushul al-Muhimah, Ibn Sabagh al-Maliki, jld. 1, hlm. 220. </ref>
Dalam kitab ''al-Fushul al-Muhimah'' dituliskan: Ketika Nabi mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan Anshar, Ali tidak dipersaudarakan dengan siapa pun. Kemudian Ali nampak sedih dan keluar mencari Nabi. Nabi sedang mencari Ali as dan bersabda kepadanya: Apakah engkau bersedih hati karena antara kaum Anshar dan Muhajirin satu persatu telah aku persaudarakan dan engkau bukan merupakan salah satu dari saudara mereka? Apakah engkau tidak ridha bahwa kedudukanmu terhadapku seperti kedudukan Harun terhadap saudaranya, Musa hanya saja bahwa setelahku tidak ada nabi lagi? <ref>Al-Fushul al-Muhimah, Ibn Sabagh al-Maliki, jld. 1, hlm. 220. </ref>


==Tujuan Akad Persaudaraan==
==Tujuan Akad Persaudaraan==
Pengguna anonim