Lompat ke isi

Imam Ja'far al-Shadiq as: Perbedaan antara revisi

tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ismail Dg naba
imported>Ismail Dg naba
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 60: Baris 60:
Imam Shadiq as, dalam rangka untuk berkomunikasi lebih banyak dengan kaum Syiah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan agama mereka, untuk menerima kewajiban harta/pajak dan untuk menangani masalah-masalah kaum Syiah, membentuk "lembaga Perwakilan". Kegiatan lembaga ini semakin meluas pada masa para imam berikutnya, dan memuncak pada masa [[kegaiban Kecil]]. Pada masanya, aktivitas kelompok Ghulat meluas. Dia menolak keras pemikiran Ghulat dan memperkenalkan orang-orang Ghulat sebagai orang kafir dan musyrik.
Imam Shadiq as, dalam rangka untuk berkomunikasi lebih banyak dengan kaum Syiah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan agama mereka, untuk menerima kewajiban harta/pajak dan untuk menangani masalah-masalah kaum Syiah, membentuk "lembaga Perwakilan". Kegiatan lembaga ini semakin meluas pada masa para imam berikutnya, dan memuncak pada masa [[kegaiban Kecil]]. Pada masanya, aktivitas kelompok Ghulat meluas. Dia menolak keras pemikiran Ghulat dan memperkenalkan orang-orang Ghulat sebagai orang kafir dan musyrik.


Menurut beberapa sumber, karena Imam Shadiq as dipanggil oleh pemerintah, ia melakukan perjalanan ke Irak dan pergi ke [[Karbala]], [[Najaf]] dan [[Kufah]]. Dia menunjukkan kuburnya [[Imam Ali as]], yang  lama tersembunyi sebelumnya kepada para sahabatnya. Beberapa ulama Syiah percaya bahwa Imam Shadiq as  mati syahid atas perintah Mansur Dawaniqi karena diracun. Menurut sumber-sumber riwayat Syiah, ia mengidentifikasi [[Imam Kazhim as]] sebagai Imam setelahnya kepada teman-temannya, tetapi untuk melindungi hidupnya, ia memperkenalkan lima orang, termasuk Mansur Khalifah Abbasi, sebagai wasinya. Setelah kesyahidan Imam Shadiq as, berbagai sekte terbentuk di Syiah, termasuk Ismailiyah, Fathahiyah, dan Nawusiyah.
Menurut beberapa sumber, karena Imam Shadiq as dipanggil oleh pemerintah, ia melakukan perjalanan ke Irak dan pergi ke [[Karbala]], [[Najaf]] dan [[Kufah]]. Dia menunjukkan kuburnya [[Imam Ali as]], yang  lama tersembunyi sebelumnya kepada para sahabatnya. Beberapa ulama Syiah percaya bahwa Imam Shadiq as  [[mati syahid]] atas perintah Mansur Dawaniqi karena diracun. Menurut sumber-sumber riwayat Syiah, ia mengidentifikasi [[Imam Kazhim as]] sebagai Imam setelahnya kepada teman-temannya, tetapi untuk melindungi hidupnya, ia memperkenalkan lima orang, termasuk Mansur Khalifah Abbasi, sebagai wasinya. Setelah kesyahidan Imam Shadiq as, berbagai sekte terbentuk di Syiah, termasuk Ismailiyah, Fathahiyah, dan Nawusiyah.


Dari delapan ratus buku tentang Imam Shadiq as yang disebutkan, buku ''Akhbar al-Shadiq ma'a Abi Hanifah'' dan ''Akhbar al-Shadiq ma'a al-Manshur'' karya Muhammad bin Wahban Dubaili (abad IV) termasuk dari yang paling klasik diantara mereka. Beberapa buku lain tentang Imam Shadiq as adalah: ''Zindegani-e Imam Shadiq Ja'far bin Muhammad'' (Kehidupan Imam Shadiq Ja'far bin Muhammad) karya Sayid Ja'far Syahidi, ''al-Imam al-Shadiq as wa al-Madzahib  al-Arba'ah'' karya Asad Haidar, ''Pisywaye Shadiq'' (Pemimpin yang jujur) karya [[Sayid Ali Khamenei]] dan ''Mausu'ah al-Imam al-Shadiq'' (Ensiklopedia Imam Shadiq), karya Baqir Syarif Qurasyi.
Dari delapan ratus buku tentang Imam Shadiq as yang disebutkan, buku ''Akhbar al-Shadiq ma'a Abi Hanifah'' dan ''Akhbar al-Shadiq ma'a al-Manshur'' karya Muhammad bin Wahban Dubaili (abad IV) termasuk dari yang paling klasik diantara mereka. Beberapa buku lain tentang Imam Shadiq as adalah: ''Zindegani-e Imam Shadiq Ja'far bin Muhammad'' (Kehidupan Imam Shadiq Ja'far bin Muhammad) karya Sayid Ja'far Syahidi, ''al-Imam al-Shadiq as wa al-Madzahib  al-Arba'ah'' karya Asad Haidar, ''Pisywaye Shadiq'' (Pemimpin yang jujur) karya [[Sayid Ali Khamenei]] dan ''Mausu'ah al-Imam al-Shadiq'' (Ensiklopedia Imam Shadiq), karya Baqir Syarif Qurasyi.
Baris 78: Baris 78:
Imam Shadiq lahir pada [[17 Rabiul Awal]]  tahun 83 H/702 di [[Madinah]], dan meninggal di sana pada tahun 148 H/766, pada umur 65 tahun. <ref>Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 180</ref> Sebagian ulama mencatat kelahirannya pada tahun 80 H.<ref>Lihat: Arbili, ''Kasyf al-Ghummah'', jld. 2, hlm. 691</ref>Demikian juga Ibnu Qutaibah al-Dinawari mencatat wafatnya pada tahun 146 H<ref>Lihat: Qutaibah al-Dinawari, ''al-Ma'arif'', hlm. 215</ref>, yang hal ini dinyatakan salah dalam mencatat oleh para ulama.<ref>Lihat: Paketchi, ''Ja'far Shadiq as, Imam'', hlm. 181</ref>
Imam Shadiq lahir pada [[17 Rabiul Awal]]  tahun 83 H/702 di [[Madinah]], dan meninggal di sana pada tahun 148 H/766, pada umur 65 tahun. <ref>Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 180</ref> Sebagian ulama mencatat kelahirannya pada tahun 80 H.<ref>Lihat: Arbili, ''Kasyf al-Ghummah'', jld. 2, hlm. 691</ref>Demikian juga Ibnu Qutaibah al-Dinawari mencatat wafatnya pada tahun 146 H<ref>Lihat: Qutaibah al-Dinawari, ''al-Ma'arif'', hlm. 215</ref>, yang hal ini dinyatakan salah dalam mencatat oleh para ulama.<ref>Lihat: Paketchi, ''Ja'far Shadiq as, Imam'', hlm. 181</ref>


Terkait hari dan bulan kesyahidan Imam Shadiq as terdapat perbedaan pendapat. Menurut pendapat masyhur ulama [[Syiah]] terdahulu, ia meninggal pada bulan [[Syawal]], namun dalam sumber-sumber terdahulu tidak disebutkan hari kesyahidannya. Dengan semua ini, sumber-sumber mutaakhir meyakini tanggal [[25 Syawal]] sebagai hari syahadahnya.<ref>Paketchi, ''Ja'far Shadiq as, Imam'', hlm. 187</ref>Berlawanan dengan pendapat masyhur, dalam kitab ''[[Bihar al-Anwar]]'' disebutkan bahwa Imam Shadiq as mati syahid pada [[15 Rajab]], namun para peneliti kitab ini tidak menemukan poin ini di dalamnya.<ref>Iihat, ''Bihar al-Anwar'', jld. 47, hlm.2</ref>
Terkait hari dan bulan kesyahidan Imam Shadiq as terdapat perbedaan pendapat. Menurut pendapat masyhur ulama [[Syiah]] terdahulu, ia meninggal pada bulan [[Syawal]], namun dalam sumber-sumber terdahulu tidak disebutkan hari kesyahidannya. Dengan semua ini, sumber-sumber mutaakhir meyakini tanggal [[25 Syawal]] sebagai hari syahadahnya.<ref>Paketchi, ''Ja'far Shadiq as, Imam'', hlm. 187</ref>Berlawanan dengan pendapat masyhur, dalam kitab ''[[Bihar al-Anwar]]'' disebutkan bahwa Imam Shadiq as [[mati syahid]] pada [[15 Rajab]], namun para peneliti kitab ini tidak menemukan poin ini di dalamnya.<ref>Iihat, ''Bihar al-Anwar'', jld. 47, hlm.2</ref>


===Istri dan Keturunan===
===Istri dan Keturunan===
Baris 206: Baris 206:


==Kesyahidan==
==Kesyahidan==
[[Syaikh Shaduq]] telah menyatakan bahwa Imam Shadiq as mati syahid karena racun yang diberikan kepadanya atas perintah Mansur Dawaniqi. <ref>Ibnu Babawaih, ''I'tiqadat al-Imamamiyah'', hlm. 98</ref>  
[[Syaikh Shaduq]] telah menyatakan bahwa Imam Shadiq as [[mati syahid]] karena racun yang diberikan kepadanya atas perintah Mansur Dawaniqi. <ref>Ibnu Babawaih, ''I'tiqadat al-Imamamiyah'', hlm. 98</ref>  
Ibnu Syahr Asyub di dalam ''al-Manaqib'' dan penulis buku ''Dalail al-Imamah'' juga menyatakan pendapat yang sama . <ref>Ibnu Syahr Asyub, ''Manaqib Al Abi Thalib'', jld. 4, hlm. 280; Muhammad bin Jarir Thabari, ''Dalail al-Imamah'', hlm. 246; Sayid Ibnu Thawus, ''Iqbal al-A'mal'', jld. 1, hlm. 214</ref> Sebaliknya, [[Syaikh Mufid]] berkeyakinan bahwa tidak ada bukti pasti tentang bagaimana kesyahidan Imam. <ref>Mufid, ''Tashhih I'tiqadat al-Imamiyah'', hlm. 131 dan 132</ref>
Ibnu Syahr Asyub di dalam ''al-Manaqib'' dan penulis buku ''Dalail al-Imamah'' juga menyatakan pendapat yang sama . <ref>Ibnu Syahr Asyub, ''Manaqib Al Abi Thalib'', jld. 4, hlm. 280; Muhammad bin Jarir Thabari, ''Dalail al-Imamah'', hlm. 246; Sayid Ibnu Thawus, ''Iqbal al-A'mal'', jld. 1, hlm. 214</ref> Sebaliknya, [[Syaikh Mufid]] berkeyakinan bahwa tidak ada bukti pasti tentang bagaimana kesyahidan Imam. <ref>Mufid, ''Tashhih I'tiqadat al-Imamiyah'', hlm. 131 dan 132</ref>