Lompat ke isi

Imam Ja'far al-Shadiq as: Perbedaan antara revisi

imported>M.hazer
imported>M.hazer
Baris 95: Baris 95:


==Periode Keimamahan==
==Periode Keimamahan==
Kehidupan Imam Shadiq as bertepatan dengan kekhalifahan 10 khalifah terakhir dari dinasti Umayyah, termasuk Umar bin Abdul Aziz dan Hisyam bin Abdul Malik, dan dua khalifah pertama dari Abbasi, Saffah dan Manshur Dawaniqi.<ref>Syahidi, ''Zindigani Imam Shadiq as'', hlm. 4</ref>Dalam kunjungan Imam Baqir as ke Syam atas permintaan Hisyam bin Abdul Malik, ia bersama sang ayah. <ref>Syahidi, ''Zindigani Imam Shadiq as'', hlm. 6</ref> Dalam keimamahan Imam Shadiq as, berkuasa lima khalifah terakhir dari Umayyah, yaitu dari Hisyam bin Abdul Malik dan setelahnya dan Saffah dan Manshur dari Khalifah dinasti Abbasi.<ref>Syahidi, ''Zindigani Imam Shadiq as'', hlm. 4</ref> Selama periode ini, pemerintah Bani Umayyah melemah dan akhirnya digulingkan dan kemudian Bani Abbasi berkuasa. Kelemahan dan kurangnya pengawasan pemerintah memberikan kesempatan yang baik bagi Imam Shadiq as untuk melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah. <ref>Syahidi, ''Zindigani Imam Shadiq as'', hlm. 47</ref> Tentu saja, kebebasan ini hanya ada pada dekade ketiga abad kedua. Dan sebelumnya pada masa bani Umayyah dan setelahnya, ada banyak tekanan politik terhadap Imam Shadiq as dan para pengikutnya karena pemberontakan Nafsu Zakiyah dan saudaranya Ibrahim.<ref>Ja'fariyan, ''Hayate Fikri-Siyasi Imamane Syiah'', hlm. 435</ref>
Kehidupan Imam Shadiq as bertepatan dengan kekhalifahan 10 khalifah terakhir dari dinasti Umayyah, termasuk Umar bin Abdul Aziz dan Hisyam bin Abdul Malik, dan dua khalifah pertama dari Abbasi, Saffah dan Manshur Dawaniqi.<ref>Syahidi, ''Zindigani Imam Shadiq as'', hlm. 4</ref>Dalam kunjungan [[Imam Baqir as]] ke Syam atas permintaan Hisyam bin Abdul Malik, ia bersama sang ayah. <ref>Syahidi, ''Zindigani Imam Shadiq as'', hlm. 6</ref> Dalam [[keimamahan]] Imam Shadiq as, berkuasa lima khalifah terakhir dari Umayyah, yaitu dari Hisyam bin Abdul Malik dan setelahnya dan Saffah dan Manshur dari Khalifah dinasti Abbasi.<ref>Syahidi, ''Zindigani Imam Shadiq as'', hlm. 4</ref> Selama periode ini, pemerintah [[Bani Umayyah]] melemah dan akhirnya digulingkan dan kemudian Bani Abbasi berkuasa. Kelemahan dan kurangnya pengawasan pemerintah memberikan kesempatan yang baik bagi Imam Shadiq as untuk melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah. <ref>Syahidi, ''Zindigani Imam Shadiq as'', hlm. 47</ref> Tentu saja, kebebasan ini hanya ada pada dekade ketiga abad kedua. Dan sebelumnya pada masa bani Umayyah dan setelahnya, ada banyak tekanan politik terhadap Imam Shadiq as dan para pengikutnya karena pemberontakan Nafsu Zakiyah dan saudaranya Ibrahim.<ref>Ja'fariyan, ''Hayate Fikri-Siyasi Imamane Syiah'', hlm. 435</ref>


===Bukti-bukti Keimamahan===
===Bukti-bukti Keimamahan===
Menurut Syiah, Imam ditentukan dari sisi [[Allah swt]] dan jalan-jalan untuk mengenalnya adalah nas (keterangan Nabi saw atau Imam sebelumnya akan keimamahan Imam setelahnya)<ref>Fadhil Miqdad, ''Irsyad al-Thalibin'', hlm. 337</ref> Kulaini dalam kitab ''[[al-Kafi]]'' mengutarakan beberapa riwayat untuk membuktikan keimamahan Imam Shadiq as.<ref>Lihat: Kulaini, ''Kafi'', jld. 1, hlm. 306-307</ref>
Menurut [[Syiah]], Imam ditentukan dari sisi [[Allah swt]] dan jalan-jalan untuk mengenalnya adalah nas (keterangan [[Nabi saw]] atau Imam sebelumnya akan keimamahan Imam setelahnya)<ref>Fadhil Miqdad, ''Irsyad al-Thalibin'', hlm. 337</ref> [[Kulaini]] dalam kitab ''[[al-Kafi]]'' mengutarakan beberapa riwayat untuk membuktikan keimamahan Imam Shadiq as.<ref>Lihat: Kulaini, ''Kafi'', jld. 1, hlm. 306-307</ref>


===Lembaga Perwakilan===
===Lembaga Perwakilan===
Karena beberapa alasan seperti tersebarnya Syiah di berbagai belahan bumi Islam, kesulitan berkomunikasi dengan Syiah karena tekanan politik dan kurangnya akses Syiah ke Imam Shadiq as, ia membentuk sekelompok perwakilan di berbagai wilayah Islam, yang disebut sebagai Lembaga Perwakilan.<ref>Jabbari, ''Sazmane Wikalate Aimmah'', jld. 1, hlm. 47-50</ref> Lembaga itu ditugasi beberapa tugas seperti menerima kewajiban-kewajiban harta seperti [[khumus]],[[zakat]], nazar dan hadiah-hadiah dari Syiah serta pengiriman semua itu kepada Imam, menangani masalah-masalah Syiah, membangun hubungan antara para Imam dan Syiah, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan keagamaan mereka. <ref>Jabbari, ''Sazmane Wikalate Aimmah'', jld. 1, hlm. 280, 320, 331</ref>Lembaga Perwakilan bertambah luas pada periode Imam-imam berikutnya dan memuncak pada masa [[kegaiban Kecil]] yang dipelopori oleh [[empat Wakil Imam Mahdi as|empat duta Imam Zaman]] serta berakhir pada permulaan [[kegaiban Besar]] [[Imam Zaman af]] dan kematian duta keempatnya, [[Ali bin Muhammad Samuri]]<ref>[http://tarikh.nashriyat.ir/node/615 Jabbari, ''Barresi-e Tathbiqi Sazmane Da'wate Abbasiyan wa Sazmane Wikalate Imamiyah'',Qom, Musim gugu 1389 HS, hlm. 75-104]</ref>
Karena beberapa alasan seperti tersebarnya Syiah di berbagai belahan bumi [[Islam]], kesulitan berkomunikasi dengan Syiah karena tekanan politik dan kurangnya akses Syiah ke Imam Shadiq as, ia membentuk sekelompok perwakilan di berbagai wilayah Islam, yang disebut sebagai "Lembaga Perwakilan".<ref>Jabbari, ''Sazmane Wikalate Aimmah'', jld. 1, hlm. 47-50</ref> Lembaga itu ditugasi beberapa tugas seperti menerima kewajiban-kewajiban harta seperti [[khumus]],[[zakat]], nazar dan hadiah-hadiah dari Syiah serta pengiriman semua itu kepada Imam, menangani masalah-masalah Syiah, membangun hubungan antara para Imam dan Syiah, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan keagamaan mereka. <ref>Jabbari, ''Sazmane Wikalate Aimmah'', jld. 1, hlm. 280, 320, 331</ref>Lembaga Perwakilan bertambah luas pada periode Imam-imam berikutnya dan memuncak pada masa [[kegaiban Kecil]] yang dipelopori oleh [[empat Wakil Imam Mahdi as|empat duta Imam Zaman]] serta berakhir pada permulaan [[kegaiban Besar]] [[Imam Zaman af]] dan kematian duta keempatnya, [[Ali bin Muhammad Samuri]]<ref>[http://tarikh.nashriyat.ir/node/615 Jabbari, ''Barresi-e Tathbiqi Sazmane Da'wate Abbasiyan wa Sazmane Wikalate Imamiyah'',Qom, Musim gugu 1389 HS, hlm. 75-104]</ref>


===Sikap Terhadap Kelompok Ghulat===
===Sikap Terhadap Kelompok Ghulat===
Selama masa [[Imam Baqir as]] dan Imam Shadiq as, aktifitas kelompok Ghulat meningkat.<ref>Ja'fariyan, ''Hayate Fikri-Siyasi Imamane Syiah'', hlm. 407</ref> Mereka menetapkan status Tuhan untuk para Imam atau menganggap mereka sebagai Nabi. Imam Shadiq as menolak keras pemikiran Ghulat dan melarang orang-orang untuk berhubungan erat dengan mereka <ref>Ja'fariyan, ''Hayate Fikri-Siyasi Imamane Syiah'', hlm. 407, 408</ref> serta menganggap mereka fasik, kafir, dan musyrik. <ref>Kasyi, ''Rijal Kasyi'', hlm. 300</ref> Dalam sebuah hadits mengenai kelompok Ghulat, ia menyarankan kepada kaum Syiah: "Jangan bergaul dengan mereka, jangan makan, jangan minum dan jangan berjabat tangan." <ref>Kasyi, ''Rijal Kasyi'', hlm. 297</ref>  
Selama masa Imam Baqir as dan Imam Shadiq as, aktifitas kelompok Ghulat meningkat.<ref>Ja'fariyan, ''Hayate Fikri-Siyasi Imamane Syiah'', hlm. 407</ref> Mereka menetapkan status [[Tuhan]] untuk [[para Imam]] atau menganggap mereka sebagai Nabi. Imam Shadiq as menolak keras pemikiran Ghulat dan melarang orang-orang untuk berhubungan erat dengan mereka <ref>Ja'fariyan, ''Hayate Fikri-Siyasi Imamane Syiah'', hlm. 407, 408</ref> serta menganggap mereka fasik, kafir, dan musyrik. <ref>Kasyi, ''Rijal Kasyi'', hlm. 300</ref> Dalam sebuah hadits mengenai kelompok Ghulat, ia menyarankan kepada kaum Syiah: "Jangan bergaul dengan mereka, jangan makan, jangan minum dan jangan berjabat tangan." <ref>Kasyi, ''Rijal Kasyi'', hlm. 297</ref>  
Imam Shadiq as memperingatkan kaum Syiah tentang kaum muda: "Hati-hati jangan sampai kaum Ghulat merusak kaum muda Anda. Mereka adalah musuh terburuk Allah, mereka mengecilkan Allah dan menganggap tuhan hamba-hamba  Allah."<ref>Syaikh Thusi, ''Amali'', hlm.650</ref>
Imam Shadiq as memperingatkan kaum Syiah tentang kaum muda: "Hati-hati jangan sampai kaum Ghulat merusak kaum muda kalian. Mereka adalah musuh terburuk Allah, mereka mengecilkan Allah dan menganggap tuhan hamba-hamba  Allah."<ref>Syaikh Thusi, ''Amali'', hlm.650</ref>


==Kegiatan Ilmiah==
==Kegiatan Ilmiah==
Pengguna anonim