Lompat ke isi

Doa Nadi Ali: Perbedaan antara revisi

Dari wikishia
imported>Rizal
imported>Rizal
Baris 44: Baris 44:


==Nadi Ali Kabir==
==Nadi Ali Kabir==
Allamah Majlisi telah mengutipkan teks doa Nadi Ali Kabir dalam kitabnya Zad al-Maad[14]:
Allamah Majlisi telah mengutipkan teks doa Nadi Ali Kabir dalam kitabnya Zad al-Maad<ref> Majlisi, ''Zad al-Maad, ''Muasasah al-A'lami'', jld. 1, hlm. 429-430 </ref>
Panggillah Ali yang merupakan manifestasi sifat-sifat sempurna yang luar biasa. Kau akan mendapatinya sebagai pembantu dalam kesulitan dan kesusahanmu. Kepada Allah aku berharap untuk hajat-hajatku. Aku meminta pertolongan darimu untuk kesulitan-kesulitan dan kesusahanku. Aku menyeru kepadamu agar susah dan sedihku menjadi reda. Demi keagungan-Mu ya Allah. Demi kenabianmu wahai Muhammad. Demi kewalianmu Ya Ali, Ya Ali Ya Ali. Demi kasih dan karuniamu. Allahu Akbar. Aku berlindung dari-Mu akan bahaya musuh-musuh-Mu. Allah yang tak membutuhkan apapun, Engkau-lah yang menjadi pertolonganku. Dan kepada-Mu aku bersandar. Demi iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (kepada-Mu kami menyembah dan dari-Mu kami meminta pertolongan). Wahai Abul Ghaits berilah aku pertolongan. Wahai Abul Hasanain tolong aku. Wahai pedang Allah tolong aku. Wahai pintu Allah tolong aku. Wahai hujjah Allah tolong aku. Wahai wali Allah tolong aku. Demi kasihmu yang tak terlihat. Wahai yang maha kuat dengan kekuatanmu. Kekuatan dan dalam keangkuhanmu. Wahai yang kokoh terhadap musuhmu. Wahai wali-nya para wali. Wahai manifestasi keajaiban. Wahai Murtadha Ali. Engkau melemparkan panah dan menghunuskan pedang Allah terhadap orang yang berbuat aniaya padaku. Kuserahkan perkaraku kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha mengetahui keadaan hambanya dan tuhan kalian adalah Tuhan yang Satu. Tiada tuhan selain-Nya, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tolong aku. Wahai pertolongan orang-orang yang mencari pertolongan wahai petunjuk orang-orang yang kebingungan wahai pelindung orang-orang yang ketakutan. Wahai penolong orang-orang yang bertawakal wahai pengasih orang-orang miskin, wahai Tuhan semesta alam. Dengan rahmat-Mu. Sampaikanlah shalawat-Mu kepada junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.(15)
Panggillah Ali yang merupakan manifestasi sifat-sifat sempurna yang luar biasa. Kau akan mendapatinya sebagai pembantu dalam kesulitan dan kesusahanmu. Kepada Allah aku berharap untuk hajat-hajatku. Aku meminta pertolongan darimu untuk kesulitan-kesulitan dan kesusahanku. Aku menyeru kepadamu agar susah dan sedihku menjadi reda. Demi keagungan-Mu ya Allah. Demi kenabianmu wahai Muhammad. Demi kewalianmu Ya Ali, Ya Ali Ya Ali. Demi kasih dan karuniamu. Allahu Akbar. Aku berlindung dari-Mu akan bahaya musuh-musuh-Mu. Allah yang tak membutuhkan apapun, Engkau-lah yang menjadi pertolonganku. Dan kepada-Mu aku bersandar. Demi iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (kepada-Mu kami menyembah dan dari-Mu kami meminta pertolongan). Wahai Abul Ghaits berilah aku pertolongan. Wahai Abul Hasanain tolong aku. Wahai pedang Allah tolong aku. Wahai pintu Allah tolong aku. Wahai hujjah Allah tolong aku. Wahai wali Allah tolong aku. Demi kasihmu yang tak terlihat. Wahai yang maha kuat dengan kekuatanmu. Kekuatan dan dalam keangkuhanmu. Wahai yang kokoh terhadap musuhmu. Wahai wali-nya para wali. Wahai manifestasi keajaiban. Wahai Murtadha Ali. Engkau melemparkan panah dan menghunuskan pedang Allah terhadap orang yang berbuat aniaya padaku. Kuserahkan perkaraku kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha mengetahui keadaan hambanya dan tuhan kalian adalah Tuhan yang Satu. Tiada tuhan selain-Nya, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tolong aku. Wahai pertolongan orang-orang yang mencari pertolongan wahai petunjuk orang-orang yang kebingungan wahai pelindung orang-orang yang ketakutan. Wahai penolong orang-orang yang bertawakal wahai pengasih orang-orang miskin, wahai Tuhan semesta alam. Dengan rahmat-Mu. Sampaikanlah shalawat-Mu kepada junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.<ref> Majlisi, ''Zad al-Maad, ''Muasasah al-A'lami'', jld. 1, hlm. 429-430 </ref>


==Karya-karya Terkait==
==Karya-karya Terkait==

Revisi per 28 Februari 2023 22.38

Doa Nadi Ali adalah dua doa yang dalam mendeskripsikan Imam Ali as dimulai dengan kalimat نادِ عَلِیاً مَظهَرَ العَجائِب (Panggillah Ali yang merupakan manifestasi sifat-sifat sempurna yang luar biasa). Dikatakan bahwa doa ini terdengar di telinga Nabi saw dari alam gaib pada perang Uhud.

Doa Nadi Ali Shagir adalah sebuah doa pendek dan di dalamnya dikatakan bahwa setiap kesedihan akan terhapus berkat kenabian(nubuwah) Nabi saw dan kewalian(wilayah) Imam Ali as. Allamah Majlisi mengutip doa ini dalam kitab Bihar al-Anwar, tapi tidak menyebutkan sumbernya. Yadullah Duzduzani, seorang faqih Syiah, mengatakan bahwa doa Nadi Ali Shagir tidak memiliki sanad yang valid. Kendati demikian, telah ditulis beberapa kitab yang mensyarah atau menjelaskan doa ini.

Doa Nadi Ali Kabir juga memiliki kandungan yang mirip dengan doa Nadi Ali Shagir, tapi volumenya beberapa kali lipat dari Nad Ali Shagir.

Nadi Ali Shagir

Menurut apa yang tertulis dalam kitab Syarh Diwan Sye'r yang dikaitkan dengan Imam Ali as, karya Maibadi Yazdi, seorang ulama Syafi'i abad ke-10 H, dalam peperangan Uhud, Nabi saw mendengarkan sesuatu dari alam gaib seperti ini:

[1]| عَلِيّاً مَظْهَرَ الْعَجَائِبِ، تَجِدْهُ عَوْناً لَكَ فِي النَّوَائِبِ، كُلُّ هَمٍّ وَ غَمٍّ سَيَنْجَلِي، بِوَلايَتِكَ يَا عَلِيُّ}}

Kalimat ini telah dinukil pula dalam kitab Farhang Ghadir, karya Jawad Muhaddisi, dengan sedikit tambahan, “نَادِ عَلِيّاً مَظْهَرَ الْعَجَائِبِ، تَجِدْهُ عَوْناً لَكَ فِي النَّوَائِبِ، كُلُّ هَمٍّ وَ غَمٍّ سَيَنْجَلِي، بِنُبُوَّتِکَ یا مُحَمَّد، بِوَلايَتِكَ يَا عَلِيُّ yang artinya sebagai berikut:

Serulah(panggillah) Ali yang merupakan lokus manifestasi(madzhar) keajaiban(sifat-sifat kesempurnaan yang menakjubkan), engkau akan mendapatinya sebagai penolongmu dalam kesulitan; setiap kesedihan akan hilang, berkat kenabianmu, ya Muhammad! Dan kewalianmu ya Ali![2]

Allamah Majlisi dalam Bihar al-Anwar dan Mirza Muhammad Taqi Sepehr dalam Nasikh al-Tawarikh telah menyebutkan riwayat dari Maibadi Yazdi.[3] Dalam Bihar al-Anwar, tidak disebutkan referensi dan sumber dari doa ini.[4] Yadullah Duzduzani, seorang faqih abad ke-15, merkipun mengatakan tidak ada masalah dalam membaca zikir ini dengan harapan memperoleh pahala, namun dia mengatakan doa atau zikir tersebut tidak punya sanad yang valid(muktabar).[5]

Taqi al-Din Ibrahim Kaf'ami, seorang ulama Syiah abad ke-9 Hijriah, telah menyebutkan dalam kitab Misbah, bahwa dia melihat bagian(kalimat) tersebut dengan tulisan tangan Syahid Awal dan menambahkan bahwa itu dibacakan dan diulangi untuk menemukan sesuatu yang hilang dan budak yang melarikan diri.[6] Hal yang sama telah dikutip dari Misbah oleh Muhaddis Nuri dalm kitab Mustadrak al-Wasail.[7] Allamah Sayid Muhammad Husain Husain Tehrani telah mengutip dari al marhum Sayid Hasyim Haddad bahwa barang siapa yang setiap hari sebanyak 110 kali mengatakan:

نادِ علیًّا مَظهَرَ العجائبَ، تَجِدْهُ عَونًا لکَ فی النَّوائب، کُلُّ همٍّ و غمٍّ سَیَنجَلی، بعَظَمَتِکَ یا اللَهُ، بِنُبوَّتِکَ یا محمّد، بولایتکَ یا علیُّ یا علیُّ یا علیّ

mengamalkan bacaan ini selama tiga hari berturut-turut, maka Allah akan memberikan apapun yang dia hajatkan.[8] Zikir Nadi Ali Shagir dengan perubahan pada kalimat terakhir tertulis dalam prasasti Masjid Jami Bijapur di India Selatan.[9] Bagian yang disebutkan berbeda itu adalah sebagai berikut: نُبُوَّتِکَ یا مُحَمَّد بِوِلایَتِکَ یا عَلیّ (Dengan kenabianmu Ya Muhammad! Dan kewalianmu Ya Ali!).[10] Zikir Ini terlihat pula di Benteng Ahmadnagar di India dalam bentuk singa.[11]

Syair-syair Persia Beberapa penyair berbahasa Persia telah menyebutkan Nadi Ali Saghir dalam syair-syair mereka; Diantaranya, Mirza Muhammad Taqi Hujjat al-Islam, dikenal dengan Nayir Tabrizi, yang menuliskan seperti ini:[12] درمانده منم شاه ولی را برسان یارب به علی سینجلی را برسان قبل از ملک‌الموت علی را برسان وقتی که اجل دامن عمرم گیرد Akulah yang tak berdaya, sampaikan(hadirkan)lah Syah Wali(Ali) Ya Rabb, demi Ali, sampaikanlah Ali(Sayanjali bermakna salah satu gelar Ali) Sebelum Malikat Maut, Sampaikanlah Ali Ketika ajal umurku tiba

Penyair lain, yang namanya tidak diketahui, menuliskan sebagai berikut:[13] Kepatuhan yang diterima Allah adalah mengingat Ali

Dalam mazhab kita, perkataan benar(haq) adalah panggillah Ali

Tujuan Allah adalah Ali dan Anak-anak Ali

Di antara penciptaan, alam dan tempat

Nadi Ali Kabir

Allamah Majlisi telah mengutipkan teks doa Nadi Ali Kabir dalam kitabnya Zad al-Maad[14] Panggillah Ali yang merupakan manifestasi sifat-sifat sempurna yang luar biasa. Kau akan mendapatinya sebagai pembantu dalam kesulitan dan kesusahanmu. Kepada Allah aku berharap untuk hajat-hajatku. Aku meminta pertolongan darimu untuk kesulitan-kesulitan dan kesusahanku. Aku menyeru kepadamu agar susah dan sedihku menjadi reda. Demi keagungan-Mu ya Allah. Demi kenabianmu wahai Muhammad. Demi kewalianmu Ya Ali, Ya Ali Ya Ali. Demi kasih dan karuniamu. Allahu Akbar. Aku berlindung dari-Mu akan bahaya musuh-musuh-Mu. Allah yang tak membutuhkan apapun, Engkau-lah yang menjadi pertolonganku. Dan kepada-Mu aku bersandar. Demi iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (kepada-Mu kami menyembah dan dari-Mu kami meminta pertolongan). Wahai Abul Ghaits berilah aku pertolongan. Wahai Abul Hasanain tolong aku. Wahai pedang Allah tolong aku. Wahai pintu Allah tolong aku. Wahai hujjah Allah tolong aku. Wahai wali Allah tolong aku. Demi kasihmu yang tak terlihat. Wahai yang maha kuat dengan kekuatanmu. Kekuatan dan dalam keangkuhanmu. Wahai yang kokoh terhadap musuhmu. Wahai wali-nya para wali. Wahai manifestasi keajaiban. Wahai Murtadha Ali. Engkau melemparkan panah dan menghunuskan pedang Allah terhadap orang yang berbuat aniaya padaku. Kuserahkan perkaraku kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha mengetahui keadaan hambanya dan tuhan kalian adalah Tuhan yang Satu. Tiada tuhan selain-Nya, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tolong aku. Wahai pertolongan orang-orang yang mencari pertolongan wahai petunjuk orang-orang yang kebingungan wahai pelindung orang-orang yang ketakutan. Wahai penolong orang-orang yang bertawakal wahai pengasih orang-orang miskin, wahai Tuhan semesta alam. Dengan rahmat-Mu. Sampaikanlah shalawat-Mu kepada junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.[15]

Karya-karya Terkait

Telah ditulis beberapa kitab atau risalah tentang doa Nadi Ali, kegunaan dan berbagai kekhususannya; Diantaranya adalah buku berbahasa Farsi berjudul “Syarh Nadi Aliyan Madzhar al-Ajaib” yang tersimpan di perpustakaan Mar’asyi Najafi di kota Qom.[16] Begitupula, Ali Sadrai Khui, dalam bukunya “Fehresteghan Nushehae Khatti Hadis wa Ulum Hadis Syieh” telah menyebutkan beberapa hal terkait dengan kitab-kitab syarah “Nadi Aliyan Madzhar al-Ajaib”.[17]

Catatan Kaki

  1. Mibadi Yazdi, Syarhe Divan Mansub be Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib, be Kushesh Akram Syafai, hlm. 434
  2. Muhaddisi, Farhang Ghadir, 1386 HS, hlm. 563
  3. Allamah Majlisi, Bihar al-Anwar, 1403 Q, jld. 2, hlm. 73:Sepahr, Nasikh al-Tawarikh, 1385 HS, jld. 2, hlm. 902
  4. Allamah Majlisi, Bihar al-Anwar, 1403 Q, jld. 2, hlm. 73
  5. Duzduzani Tabrizi, Istiftaat Hazrate Ayatullah al-Udhma Duzduzani Tabrizi, 1379 HS, Hlm. 72
  6. Kaf'ami, Misbah, Nasyr dar al-Radzi, hlm. 183
  7. Nuri, Mustadrak al-Wasail, 1408 Q, jld. 15, hlm. 483
  8. Husaini Tehrani, Sayid Muhammad Husain, Mathla' al-Anwar, jld. 2 hlm. 155
  9. Tarihi, Tarikh al-Syiah fi al-Hind, 1427 Q jld. 2 hlm. 117
  10. Tarihi, Tarikh al-Syiah fi al-Hind, 1427 Q jld. 2 hlm. 117
  11. Tarihi, Tarikh al-Syiah fi al-Hind, 1427 Q jld. 2 hlm. 81
  12. Muhaddisi, Farhang Ghadir, 1386 HS, hlm. 564
  13. Muhaddisi, Farhang Ghadir, 1386 HS, hlm. 564
  14. Majlisi, Zad al-Maad, Muasasah al-A'lami, jld. 1, hlm. 429-430
  15. Majlisi, Zad al-Maad, Muasasah al-A'lami, jld. 1, hlm. 429-430

Daftar Pustaka