Lompat ke isi

Izrail: Perbedaan antara revisi

Dari wikishia
imported>Esmail
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Esmail
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Izrail''' (bahasa Arab:{{ia| عِزرائیل}}) ) adalah nama malaikat pencabut nyawa dan salah satu malaikat yang dekat di sisi Allah swt. Allah swt menugaskan malaikat ini untuk mencabut nyawa makhluk hidup. Ia dapat secara langsung mencabut nyawa para nabi dan para wali Allah atas seizin Allah dan ia juga memiliki wakil untuk mencabut nyawa makhluk-makhluk hidup lainnya. Setelah Izrail mencabut nyawa semua makhluk hidup, Allah swt mencabut nyawanya.  
'''Izrail''' (bahasa Arab:{{ia| عِزرائیل}}) ) adalah nama [[malaikat]] pencabut nyawa dan salah satu malaikat yang dekat di sisi [[Allah swt]]. Allah swt menugaskan malaikat ini untuk mencabut nyawa makhluk hidup. Ia dapat secara langsung mencabut nyawa para nabi dan para wali Allah atas seizin Allah dan ia juga memiliki wakil untuk mencabut nyawa makhluk-makhluk hidup lainnya. Setelah Izrail mencabut nyawa semua makhluk hidup, Allah swt mencabut nyawanya.  


==Sifat dan Karakteristik==
==Sifat dan Karakteristik==
Izrail akar katanya berasal dari bahasa Ibrani yang terdiri dari dua kata yaitu 'Izra yang artinya hamba dan Eil yang artinya Tuhan, sehingga artinya katanya hamba Tuhan.<ref>Dehkhuda, Dairah al-Ma'arif, jld. 3, hlm. 224</ref>Alquran memperkenalkan Izrail dengan nama Malaika al-Maut <ref>قُلْ يَتَوَفَّاکُمْ مَلَکُ الْمَوْتِ الَّذي وُکِّلَ بِکُمْ ثُمَّ إِلي رَبِّکُمْ تُرْجَعُونَ Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan "</ref>, sebagai malaikat yang bertugas mencabut nyawa semua makhluk hidup.<ref>Qs. As-Sajdah: 11</ref>Dalam riwayat, ia juga dikenal sebagai {{ia|قابض‌الارواح}}) (pengambil nyawa) dan {{ia| هادم‌الذات}})  (perusak esensi).<ref>Syafi'i, ''Malak al-Maut'', jld. 15, hlm. 490; Husaini Tehrani, ''Ma'ad Syenasi'', jld. 6, hlm. 211; Syuja'i, ''Malaikah'', hlm. 115</ref>
Izrail akar katanya berasal dari bahasa Ibrani yang terdiri dari dua kata yaitu '''Izra'' yang artinya hamba dan ''Eil'' yang artinya Tuhan, sehingga artinya katanya hamba Tuhan.<ref>Dehkhuda, ''Dairah al-Ma'arif'', jld. 3, hlm. 224</ref>[[Alquran]] memperkenalkan Izrail dengan nama ''Malaikal Maut'' <ref>قُلْ يَتَوَفَّاکُمْ مَلَکُ الْمَوْتِ الَّذي وُکِّلَ بِکُمْ ثُمَّ إِلي رَبِّکُمْ تُرْجَعُونَ Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan "</ref>, sebagai malaikat yang bertugas mencabut nyawa semua makhluk hidup.<ref>Qs. As-Sajdah: 11</ref>Dalam riwayat, ia juga dikenal sebagai {{ia|قابض‌الارواح}}) (pengambil nyawa) dan {{ia| هادم‌الذات}})  (perusak esensi).<ref>Syafi'i, ''Malak al-Maut'', jld. 15, hlm. 490; Husaini Tehrani, ''Ma'ad Syenasi'', jld. 6, hlm. 211; Syuja'i, ''Malaikah'', hlm. 115</ref>


Bersama dengan Mikail, Israfil dan Jibril, Izrail termasuk dalam kelompok pemimpin para malaikat ({{ia| رئوس ملائکه}}) )<ref>Rijali Tehrani, ''Feresyteghan Tahqiqi Qur'ani, Rewayi wa 'Aqli'' (Para Malaikat dalam Tinjauan Alquran, Riwayat dan Akal), hlm. 106</ref> Disebutkan pula dalam riwayat, Lauhul Mahfudz terdiri dari empat unsur, yaitu ilmu (pengetahuan), hayat (kehidupan), iradah (kehendak) dan qudrat (kekuatan), dan Izrail sebagai manifestasi unsur qudrat. <ref>Ibnu Fanari, ''Mishbah al-Uns'', hlm. 403</ref>Pada sebagian riwayat juga disebutkan, ia memiliki empat sayap yang menutupi empat penjuru alam semesta, kakinya berada di alam bawah dan kepalanya di tingkatan langit teratas. <ref>Syafi'i, ''Malak al-Maut'', jld. 15, hlm. 490</ref> Berdasarkan sejumlah riwayat, pada detik-detik akhir kehidupan Rasulullah saw, Izrail berbicara dengan Sayidah Fatimah sa sembari meminta izin untuk memasuki kamar Rasulullah saw. <ref>Ibnu Syahr Asyub, jld. 3, hlm. 116; Majlisi, jld. 22, hlm. 527-528; Dinukil dari Setayesh, ''Ghufte Ghu Malaikah ba Hazrat-e Fatimeh sa'' (Dialog Malaikat Maut dengan Sayidah Fatimah sa), hlm. 20</ref>
Bersama dengan [[Mikail]], [[Israfil]] dan [[Jibril]], Izrail termasuk dalam kelompok pemimpin para malaikat ({{ia| رئوس ملائکه}}) )<ref>Rijali Tehrani, ''Feresyteghan Tahqiqi Qur'ani, Rewayi wa 'Aqli'' (Para Malaikat dalam Tinjauan Alquran, Riwayat dan Akal), hlm. 106</ref> Disebutkan pula dalam riwayat, Lauhul Mahfudz terdiri dari empat unsur, yaitu ilmu (pengetahuan), hayat (kehidupan), iradah (kehendak) dan qudrat (kekuatan), dan Izrail sebagai manifestasi unsur qudrat. <ref>Ibnu Fanari, ''Mishbah al-Uns'', hlm. 403</ref>Pada sebagian riwayat juga disebutkan, ia memiliki empat sayap yang menutupi empat penjuru alam semesta, kakinya berada di alam bawah dan kepalanya di tingkatan langit teratas. <ref>Syafi'i, ''Malak al-Maut'', jld. 15, hlm. 490</ref> Berdasarkan sejumlah riwayat, pada detik-detik akhir kehidupan [[Rasulullah saw]], Izrail berbicara dengan [[Sayidah Fatimah sa]] sembari meminta izin untuk memasuki kamar Rasulullah saw. <ref>Ibnu Syahr Asyub, jld. 3, hlm. 116; Majlisi, jld. 22, hlm. 527-528; Dinukil dari Setayesh, ''Ghufte Ghu Malaikah ba Hazrat-e Fatimeh sa'' (Dialog Malaikat Maut dengan Sayidah Fatimah sa), hlm. 20</ref>


==Tugas==
==Tugas==
Tugas paling utama dari Izrail adalah mencabut nyawa makhluk hidup.<ref>Rustami Albawieh, ''Seiri dar Esrar-e Feresyteghan'' (Seri Rahasia para Malaikat), hlm. 268</ref>Disebutkan dalam riwayat, sewaktu Allah swt hendak menciptakan Nabi Adam as, Dia memerintahkan kepada malaikat untuk mengambil tanah di bumi, namun tidak satupun malaikat yang mampu menjalankan perintah tersebut. Satu-satunya malaikat yang memiiliki kekuatan dan kemampuan memenuhi perintah Allah swt tersebut adalah Izrail, yang memiliki dominasi dan kekuatan Ilahi. Oleh karena itu, Allah swt memberikan tugas mencabut nyawa makhluk hidup padanya.<ref>Rustami Albawieh, ''Seiri dar Esrar-e Feresyteghan'' (Seri Rahasia para Malaikat), hlm. 268</ref>
Tugas paling utama dari Izrail adalah mencabut nyawa makhluk hidup.<ref>Rustami Albawieh, ''Seiri dar Esrar-e Feresyteghan'' (Seri Rahasia para Malaikat), hlm. 268</ref>Disebutkan dalam riwayat, sewaktu Allah swt hendak menciptakan [[Nabi Adam as]], Dia memerintahkan kepada malaikat untuk mengambil tanah di bumi, namun tidak satupun malaikat yang mampu menjalankan perintah tersebut. Satu-satunya malaikat yang memiiliki kekuatan dan kemampuan memenuhi perintah Allah swt tersebut adalah Izrail, yang memiliki dominasi dan kekuatan Ilahi. Oleh karena itu, Allah swt memberikan tugas mencabut nyawa makhluk hidup padanya.<ref>Rustami Albawieh, ''Seiri dar Esrar-e Feresyteghan'' (Seri Rahasia para Malaikat), hlm. 268</ref>


Izrail mendapat tugas khusus mencabut nyawa Anbiyah dan Awliyah Ilahi secara langsung, sementara nyawa makhluk hidup lainnya, dicabut oleh wakilnya. <ref>Tehrani, ''Ma'ad Syenasi'' (Eskatologi), hlm. 212</ref>Mengenai bagaimana mungkin Izrail mencabut nyawa beberapa makhluk hidup di seluruh dunia dalam waktu yang bersamaan, filosof dan teolog berkata, "Izrael adalah entitas spritual yang bersifat immaterial, yang karenanya tidak berada di tempat tertentu dan tidak pula berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. <ref>Muthahari, ''Harakat wa Zaman dar Falsafeh-e Islami'' (Gerakan dan Waktu dalam Filsafat Islam), jld. 1, hlm. 178</ref>Baginya, semua alam material itu satu dan mampu dalam waktu yang bersamaan mencabut banyak nyawa makhluk hidup.<ref>Thabathabai, ''Insan az Aghaz ta Anjam'' (Manusia dari Awal sampai Akhir), hlm. 66</ref>
Izrail mendapat tugas khusus mencabut nyawa Anbiyah dan Awliyah Ilahi secara langsung, sementara nyawa makhluk hidup lainnya, dicabut oleh pembantu-pembantunya. <ref>Tehrani, ''Ma'ad Syenasi'' (Eskatologi), hlm. 212</ref>Mengenai bagaimana mungkin Izrail mencabut nyawa beberapa makhluk hidup di seluruh dunia dalam waktu yang bersamaan, filosof dan teolog berkata, "Izrail adalah entitas spritual yang bersifat immaterial, yang karenanya tidak berada di tempat tertentu dan tidak pula berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. <ref>Muthahari, ''Harakat wa Zaman dar Falsafeh-e Islami'' (Gerakan dan Waktu dalam Filsafat Islam), jld. 1, hlm. 178</ref>Baginya, semua alam material itu satu dan mampu dalam waktu yang bersamaan mencabut banyak nyawa makhluk hidup.<ref>Thabathabai, ''Insan az Aghaz ta Anjam'' (Manusia dari Awal sampai Akhir), hlm. 66</ref>


Dari ayat suci Alquran disebutkan, semua malaikat termasuk Izrail, disaat menjalankan perintah Allah swt tetap dalam keadaan beribadah dan bertasbih, sehingga tidak memiliki waktu secara khusus untuk menjalankan tugasnya untuk mencabut nyawa dan di waktu lain digunakan untuk beribadah dan bertasbih, melainkan ibadah dan tugasnya dikerjakan dalam waktu yang sama.<ref>Thabathabai, ''Al-Mizan'', jld. 14, hlm. 265</ref>
Dari ayat suci Alquran disebutkan, semua malaikat termasuk Izrail, disaat menjalankan perintah Allah swt tetap dalam keadaan beribadah dan bertasbih, sehingga tidak memiliki waktu secara khusus untuk menjalankan tugasnya untuk mencabut nyawa dan di waktu lain digunakan untuk beribadah dan bertasbih, melainkan ibadah dan tugasnya dikerjakan dalam waktu yang sama.<ref>Thabathabai, ''Al-Mizan'', jld. 14, hlm. 265</ref>


==Pembantu-pembantu==
==Pembantu-pembantu==
Dalam ayat Alquran disebutkan, "Sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya."<ref>Qs. Al-An'am: 61</ref>menunjukkan kematian umat manusia, berada dalam tanggungjawab sekumpulan malaikat sekaligus menunjukkan Izrail memiliki wakil dan pembantu-pembantu yang banyak untuk mencabut nyawa manusia. [16] Menurut riwayat, kelompok-kelompok malaikat tersebut disebut Nazi'at, Sabihat, dan Sabiqat, yang masing-masing memiliki tugas khusus. Misalnya Nazi'at bertugas untuk mencabut nyawa orang-orang kafir dengan cara keras dan menyakitakan. Nasyithat bertugas untuk mencabut ruh kaum Mukminin dengan cara lembut dan penuh hormat.<ref>Alusi, ''Ruh al-Ma'ani'', jld. 30, hlm. 23</ref>
Dalam ayat Alquran disebutkan, "Sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya."<ref>Qs. Al-An'am: 61</ref>menunjukkan kematian umat manusia, berada dalam tanggungjawab sekumpulan malaikat sekaligus menunjukkan Izrail memiliki wakil dan pembantu-pembantu yang banyak untuk mencabut nyawa manusia. [16] Menurut riwayat, kelompok-kelompok malaikat tersebut disebut ''Nazi'at'', ''Sabihat'', dan ''Sabiqat'', yang masing-masing memiliki tugas khusus. Misalnya ''Nazi'at'' bertugas untuk mencabut nyawa orang-orang kafir dengan cara keras dan menyakitakan. Nasyithat bertugas untuk mencabut ruh kaum Mukminin dengan cara lembut dan penuh hormat.<ref>Alusi, ''Ruh al-Ma'ani'', jld. 30, hlm. 23</ref>


Dari penjelasan Alquran diketahui, nyawa orang-orang kafir dicabut dengan keras disertai dengan azab yang pedih. Ia dikelilingi malaikat mulai dari depan, belakang dan atas, yang kesemuanya mencambuknya.<ref>Qs. Al-Anfal: 50</ref> Namun sebaliknya dengan ruh Mukminin. Malaikat mencabut nyawa orang Mukmin dengan penuh rahmat dan sewaktu nyawanya akan diambil, ia diperlakukan dengan lembut dan penuh hormat sambil dikabarkan padanya mengenai balasan surga yang akan didapatkannya.<ref>Qs. An-Nahl: 32</ref>
Dari penjelasan Alquran diketahui, nyawa orang-orang kafir dicabut dengan keras disertai dengan azab yang pedih. Ia dikelilingi malaikat mulai dari depan, belakang dan atas, yang kesemuanya mencambuknya.<ref>Qs. Al-Anfal: 50</ref> Namun sebaliknya dengan ruh Mukminin. Malaikat mencabut nyawa orang Mukmin dengan penuh rahmat dan sewaktu nyawanya akan diambil, ia diperlakukan dengan lembut dan penuh hormat sambil dikabarkan padanya mengenai balasan surga yang akan didapatkannya.<ref>Qs. An-Nahl: 32</ref>


==Kematian Izrail==
==Kematian Izrail==
Dipengujung akhir dunia, Malaikat Israfil meniup sangkakala pertama kali sebagai isyarat nyawa semua makhluk hidup akan dicabut dan akan menemukan kematiannya. Namun Izrail dan sebagian dari malaikat yang lain, sesuai kehendak Allah swt mendapat pengecualian sehingga tidak ikut mati bersama makhluk yang lain. Setelah Izrail dan sejumlah malaikat lainnya menjalankan tugas mencabut nyawa semua makhluk hidup, Allah swt pun mencabut nyawa mereka. <ref>Musawi Khomeini, ''Syarh Du'a Sahar'', hlm. 65 </ref>
Dipengujung akhir dunia, [[Israfil|Malaikat Israfil]] meniup sangkakala pertama kali sebagai isyarat nyawa semua makhluk hidup akan dicabut dan akan menemukan kematiannya. Namun Izrail dan sebagian dari malaikat yang lain, sesuai kehendak Allah swt mendapat pengecualian sehingga tidak ikut mati bersama makhluk yang lain. Setelah Izrail dan sejumlah malaikat lainnya menjalankan tugas mencabut nyawa semua makhluk hidup, Allah swt pun mencabut nyawa mereka. <ref>Musawi Khomeini, ''Syarh Du'a Sahar'', hlm. 65 </ref>


==Catatan Kaki==
==Catatan Kaki==

Revisi per 20 Januari 2018 22.23

Izrail (bahasa Arab: عِزرائیل) ) adalah nama malaikat pencabut nyawa dan salah satu malaikat yang dekat di sisi Allah swt. Allah swt menugaskan malaikat ini untuk mencabut nyawa makhluk hidup. Ia dapat secara langsung mencabut nyawa para nabi dan para wali Allah atas seizin Allah dan ia juga memiliki wakil untuk mencabut nyawa makhluk-makhluk hidup lainnya. Setelah Izrail mencabut nyawa semua makhluk hidup, Allah swt mencabut nyawanya.

Sifat dan Karakteristik

Izrail akar katanya berasal dari bahasa Ibrani yang terdiri dari dua kata yaitu 'Izra yang artinya hamba dan Eil yang artinya Tuhan, sehingga artinya katanya hamba Tuhan.[1]Alquran memperkenalkan Izrail dengan nama Malaikal Maut [2], sebagai malaikat yang bertugas mencabut nyawa semua makhluk hidup.[3]Dalam riwayat, ia juga dikenal sebagai قابض‌الارواح) (pengambil nyawa) dan هادم‌الذات) (perusak esensi).[4]

Bersama dengan Mikail, Israfil dan Jibril, Izrail termasuk dalam kelompok pemimpin para malaikat ( رئوس ملائکه) )[5] Disebutkan pula dalam riwayat, Lauhul Mahfudz terdiri dari empat unsur, yaitu ilmu (pengetahuan), hayat (kehidupan), iradah (kehendak) dan qudrat (kekuatan), dan Izrail sebagai manifestasi unsur qudrat. [6]Pada sebagian riwayat juga disebutkan, ia memiliki empat sayap yang menutupi empat penjuru alam semesta, kakinya berada di alam bawah dan kepalanya di tingkatan langit teratas. [7] Berdasarkan sejumlah riwayat, pada detik-detik akhir kehidupan Rasulullah saw, Izrail berbicara dengan Sayidah Fatimah sa sembari meminta izin untuk memasuki kamar Rasulullah saw. [8]

Tugas

Tugas paling utama dari Izrail adalah mencabut nyawa makhluk hidup.[9]Disebutkan dalam riwayat, sewaktu Allah swt hendak menciptakan Nabi Adam as, Dia memerintahkan kepada malaikat untuk mengambil tanah di bumi, namun tidak satupun malaikat yang mampu menjalankan perintah tersebut. Satu-satunya malaikat yang memiiliki kekuatan dan kemampuan memenuhi perintah Allah swt tersebut adalah Izrail, yang memiliki dominasi dan kekuatan Ilahi. Oleh karena itu, Allah swt memberikan tugas mencabut nyawa makhluk hidup padanya.[10]

Izrail mendapat tugas khusus mencabut nyawa Anbiyah dan Awliyah Ilahi secara langsung, sementara nyawa makhluk hidup lainnya, dicabut oleh pembantu-pembantunya. [11]Mengenai bagaimana mungkin Izrail mencabut nyawa beberapa makhluk hidup di seluruh dunia dalam waktu yang bersamaan, filosof dan teolog berkata, "Izrail adalah entitas spritual yang bersifat immaterial, yang karenanya tidak berada di tempat tertentu dan tidak pula berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. [12]Baginya, semua alam material itu satu dan mampu dalam waktu yang bersamaan mencabut banyak nyawa makhluk hidup.[13]

Dari ayat suci Alquran disebutkan, semua malaikat termasuk Izrail, disaat menjalankan perintah Allah swt tetap dalam keadaan beribadah dan bertasbih, sehingga tidak memiliki waktu secara khusus untuk menjalankan tugasnya untuk mencabut nyawa dan di waktu lain digunakan untuk beribadah dan bertasbih, melainkan ibadah dan tugasnya dikerjakan dalam waktu yang sama.[14]

Pembantu-pembantu

Dalam ayat Alquran disebutkan, "Sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya."[15]menunjukkan kematian umat manusia, berada dalam tanggungjawab sekumpulan malaikat sekaligus menunjukkan Izrail memiliki wakil dan pembantu-pembantu yang banyak untuk mencabut nyawa manusia. [16] Menurut riwayat, kelompok-kelompok malaikat tersebut disebut Nazi'at, Sabihat, dan Sabiqat, yang masing-masing memiliki tugas khusus. Misalnya Nazi'at bertugas untuk mencabut nyawa orang-orang kafir dengan cara keras dan menyakitakan. Nasyithat bertugas untuk mencabut ruh kaum Mukminin dengan cara lembut dan penuh hormat.[16]

Dari penjelasan Alquran diketahui, nyawa orang-orang kafir dicabut dengan keras disertai dengan azab yang pedih. Ia dikelilingi malaikat mulai dari depan, belakang dan atas, yang kesemuanya mencambuknya.[17] Namun sebaliknya dengan ruh Mukminin. Malaikat mencabut nyawa orang Mukmin dengan penuh rahmat dan sewaktu nyawanya akan diambil, ia diperlakukan dengan lembut dan penuh hormat sambil dikabarkan padanya mengenai balasan surga yang akan didapatkannya.[18]

Kematian Izrail

Dipengujung akhir dunia, Malaikat Israfil meniup sangkakala pertama kali sebagai isyarat nyawa semua makhluk hidup akan dicabut dan akan menemukan kematiannya. Namun Izrail dan sebagian dari malaikat yang lain, sesuai kehendak Allah swt mendapat pengecualian sehingga tidak ikut mati bersama makhluk yang lain. Setelah Izrail dan sejumlah malaikat lainnya menjalankan tugas mencabut nyawa semua makhluk hidup, Allah swt pun mencabut nyawa mereka. [19]

Catatan Kaki

  1. Dehkhuda, Dairah al-Ma'arif, jld. 3, hlm. 224
  2. قُلْ يَتَوَفَّاکُمْ مَلَکُ الْمَوْتِ الَّذي وُکِّلَ بِکُمْ ثُمَّ إِلي رَبِّکُمْ تُرْجَعُونَ Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan "
  3. Qs. As-Sajdah: 11
  4. Syafi'i, Malak al-Maut, jld. 15, hlm. 490; Husaini Tehrani, Ma'ad Syenasi, jld. 6, hlm. 211; Syuja'i, Malaikah, hlm. 115
  5. Rijali Tehrani, Feresyteghan Tahqiqi Qur'ani, Rewayi wa 'Aqli (Para Malaikat dalam Tinjauan Alquran, Riwayat dan Akal), hlm. 106
  6. Ibnu Fanari, Mishbah al-Uns, hlm. 403
  7. Syafi'i, Malak al-Maut, jld. 15, hlm. 490
  8. Ibnu Syahr Asyub, jld. 3, hlm. 116; Majlisi, jld. 22, hlm. 527-528; Dinukil dari Setayesh, Ghufte Ghu Malaikah ba Hazrat-e Fatimeh sa (Dialog Malaikat Maut dengan Sayidah Fatimah sa), hlm. 20
  9. Rustami Albawieh, Seiri dar Esrar-e Feresyteghan (Seri Rahasia para Malaikat), hlm. 268
  10. Rustami Albawieh, Seiri dar Esrar-e Feresyteghan (Seri Rahasia para Malaikat), hlm. 268
  11. Tehrani, Ma'ad Syenasi (Eskatologi), hlm. 212
  12. Muthahari, Harakat wa Zaman dar Falsafeh-e Islami (Gerakan dan Waktu dalam Filsafat Islam), jld. 1, hlm. 178
  13. Thabathabai, Insan az Aghaz ta Anjam (Manusia dari Awal sampai Akhir), hlm. 66
  14. Thabathabai, Al-Mizan, jld. 14, hlm. 265
  15. Qs. Al-An'am: 61
  16. Alusi, Ruh al-Ma'ani, jld. 30, hlm. 23
  17. Qs. Al-Anfal: 50
  18. Qs. An-Nahl: 32
  19. Musawi Khomeini, Syarh Du'a Sahar, hlm. 65

Daftar Pustaka