Pengguna anonim
Abu Lahab: Perbedaan antara revisi
→=Sebelum Hijrah
imported>Esmail |
imported>Esmail |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
==Permusuhan dengan Islam== | ==Permusuhan dengan Islam== | ||
===Sebelum Hijrah== | ===Sebelum Hijrah== | ||
Abu Lahab adalah tetangga Nabi Muhammad Saw. Dengan istrinya yang bernama Ummu Jamil, ia sering mengusik dan menganggu Nabi Muhammad Saw diantaranya menaruh duri dan belukar dijalan yang biasa dilalui Nbai Muhammad Saw. | Abu Lahab adalah tetangga Nabi Muhammad Saw. Dengan istrinya yang bernama Ummu Jamil, ia sering mengusik dan menganggu Nabi Muhammad Saw diantaranya menaruh duri dan belukar dijalan yang biasa dilalui Nbai Muhammad Saw.<ref>Ibnu Ishaq, al-Sair wa al-Maghāzi, hlm. 144; Ibnu Sa’ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 200; Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiah, jld. 1, hlm. 380; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 131. </ref>Sebagian riwayat menyebutkan, hal tersebut dilakukan Abu Lahab lantaran rasa dengkinya pada Nabi Muhammad Saw dan Abu Thalib. <ref>Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiah, jld. 1, hlm. 10. </ref> Sewaktu Nabi Muhammad Saw melakukan dakwah Islam secara terang-terangan yang dimulainya dari keluarganya, Abu Lahab menampilkan dirinya sebagai pihak yang menentang dakwah tersebut. Ia berdalih, hal itu dilakukan untuk menjaga kepercayaan dan tradisi keluarga yang diwarisi dari nenek moyang. Kerana sikap permusuhannya tersebut, namanya disebut dalam Al-Qur’an pada surah al-Lahab sebagai orang yang dilaknat Allah Swt demikian pula istrinya yang membantu dan mendukungnya. <ref>Ahmad bin Hanbal, Musnad, jld. 1, hlm. 307; Ibnu Sa’ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 74; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 119-120; lih; Qurtubi, al-Jami’ li Ahkām al-Qur’an, jld. 20, hlm. 234-235. </ref> | ||
Abu Lahab mematuhi saran istrinya yang memaksa agar puteranya menceraikan puteri Nabi Muhammad Saw. | Abu Lahab mematuhi saran istrinya yang memaksa agar puteranya menceraikan puteri Nabi Muhammad Saw.<ref>Ibnu Sa’ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 36-37; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 122-123 dan 401. </ref> | ||
Sewaktu kaum kafir Quraisy mengembargo Nabi Muhammad Saw beserta kaum muslimin dan Bani Hasyim, sehingga tidak punya pilihan lain selain menetap Syuaib Abu Thalib, Abu Lahab yang meskipun termasuk Bani Hasyim namun memberikan dukungannya pada Quraisy. | Sewaktu kaum kafir Quraisy mengembargo Nabi Muhammad Saw beserta kaum muslimin dan Bani Hasyim, sehingga tidak punya pilihan lain selain menetap Syuaib Abu Thalib, Abu Lahab yang meskipun termasuk Bani Hasyim namun memberikan dukungannya pada Quraisy.<ref>Ibnu Ishaq, al-Sirah wa al-Maghāzi, hlm. 156; Ibnu Sa’ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 209. </ref> Disebutkan, Abu Lahab pula yang mengusulkan agar masing-masing kabilah mengutus delegasinya untuk membunuh Nabi Muhammad Saw di malam hari disaat tertidur di pembaringannya. <ref>Ibnu Sa’ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 228. </ref> | ||
Setelah wafatnya Abu Thalib dan Khadijah, Abu Lahablah yang kemudian menjadi pemimpin Bani Hasyim. Keputusan pertama yang dikeluarkannya secara lahiriah menampakkan pembelaannya kepada Nabi Muhammad Saw dari permusuhan suku Qurays, namun kemudian ia beralih dan kembali memusuhi Nabi Muhammad Saw | Setelah wafatnya Abu Thalib dan Khadijah, Abu Lahablah yang kemudian menjadi pemimpin Bani Hasyim. Keputusan pertama yang dikeluarkannya secara lahiriah menampakkan pembelaannya kepada Nabi Muhammad Saw dari permusuhan suku Qurays, namun kemudian ia beralih dan kembali memusuhi Nabi Muhammad Saw <ref>Ibnu Sa’ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 211; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 121. </ref> dan melanjutkan ketidak percayaannya pada dakwah Rasulullah Saw yang disebutkan kedustaan. <ref>Ibnu Ishaq, al-Sair wa al-Maghāzi, hlm. 232; Ibnu Sa’ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 261; Ya’qubi, Tārikh, jld. 2, hlm. 24. </ref> | ||
===Setelah Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah=== | ===Setelah Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah=== | ||
Setelah Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah, Abu Lahab jatuh sakit. Karena didera rasa sakit itulah, ia tidak dapat ikut serta dalam perang Badar. | Setelah Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah, Abu Lahab jatuh sakit. Karena didera rasa sakit itulah, ia tidak dapat ikut serta dalam perang Badar.<ref>Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 292; Qas abu al-Faraj, al-Aghāni, jld. 4, hlm. 173-174 yang mengajukan dalil lain. </ref> Namun ia diriwayatkan mengirim orang yang menggantikan posisinya, yaitu ‘Ash bin Hisyam bin Mughirah dengan balasan hutang-hutan ‘Ash dilunasi oleh Abu Lahab. <ref>Waqidi, al-Maghāzi, jld. 1, hlm. 33. </ref> Diriwayatkan Abu Lahab sangat kecewa ketika mendengarkan berita kekalahan kaum kafir Quraisy pada perang Badar. <ref>Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiah, jld. 2, hlm. 302; Abu al-Faraj, jld. 4, hlm. 205-206. </ref> | ||
==Wafat== | ==Wafat== |