Lompat ke isi

Khuli bin Yazid: Perbedaan antara revisi

Dari wikishia
imported>Esmail
←Membuat halaman berisi ''''Khuli bin Yazid al-Ashbahi''' (Bahasa Arab: خولی بن یزید اصبحی), salah seorang pembunuh keluarga Nabi Muhammad Saw dan sahabat-sahabat Imam Hus...'
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 30 Oktober 2015 08.16

Khuli bin Yazid al-Ashbahi (Bahasa Arab: خولی بن یزید اصبحی), salah seorang pembunuh keluarga Nabi Muhammad Saw dan sahabat-sahabat Imam Husain As pada hari Asyura, 10 Muharram 61 H. Menurut sebagian catatan sejarah menyebutkan, bahwa dialah pelaku pemenggalan kepala Imam Husain As sehingga terpisah dari tubuhnya.

Riwayat Hidup

Tahun kelahirannya tidak diketahui. Ia juga bukan berasal dari kalangan bangsawan dan keluarga yang terpandang, nasabnyapun menurut catatan sejarah tidak diketahui secara pasti. Ayahnya bernama Yazid al-Ashbahi yang berasal dari kabilah Humair. [1]

Nama Khuli bin Yazid disebutkan dalam peristiwa tragedi Karbala sebagai tokoh antagonis yang memerangi pasukan Imam Husain As. [2]Ia mati ditangan pasukan Mukhtar al-Tsaqafi pada tahun 66 H yang menuntut balas atas kematian Imam Husain As.

Hari Asyura

Khuli bin Yazid disebut sebagai pembunuh Ja’far bin Ali dan Utsman bin Ali. Khuli melontarkan anak panah kearah Utsman yang kemudian menjadi penyebab kesyahidannya. [3]

Disaat Imam Husain As tergeletak tidak berdaya, Khuli pun hendak menebaskan pedang ke lehernya. Namun karena tiba-tiba diserang rasa takut, dengan gemetaran ia mengurungkan niatnya, karena tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya. Sebagian riwayat menyebutkan, bahwa Khulilah yang menebas leher Imam Husain As sehingga terpisah dari tubuhnya. Meskipun penukilan tersebut dipercaya tidak kuat. Namun riwayat-riwayat tidak ada yang menafikan bahwa Khuli diantara pelaku pembunuhan terhadap Imam Husain As.

Pasca Asyura

Umar bin Sa’ad menerima kepala Imam Husain As dari Khuli bin Yazid yang kemudian dibawa ke Kufah untuk diperlihatkan kepada Ubadillah bin Ziyad. Khuli sendiri tiba di Kufah pada malam hari dan langsung menuju rumahnya. Pagi hari ia menuju Darul Amarah dan hadir melihat penyerahan kepala Imam Husain As kepada penguasa Kufah. Setelah diperlihatkan kepada Ubaidillah ia membawa kepala Imam Husain As ke rumahnya, dan menyimpannya didalam tungku. Melihat hal tersebut, istrinya mengecam dan melaknat perbuatannya.

Kematiannya

Ketika Mukhtar melakukan pemberontakan dan berhasil menguasai Kufah, ia memerintahkan Abu ‘Amruh untuk mencati pelaku pembunuhan Imam Husain As, termasuk Khuli. Ketika mengetahui kedatangan utusan Mukhtar untuk mencari dan membunuhnya, ia bersembunyi di dalam sumur. Namun, ketidaksukaan istrinya atas perbuatannya melecehkan kepala Imam Husain As, iapun melaporkan tempat persembunyian suaminya. Khulipun berhasil dikeluarkan dari persembunyiannya dan dibawa menghadap kepada Mukhtar. Atas perintah Mukhtar, Khulis dibunuh lalu kemudian jasadnya dibakar. [4]

Catatan Kaki

  1. Inshāb al-Asyrāf, jld. 3, hlm. 206
  2. Tārikh Thabari, jld. 5, hlm. 468.
  3. Inshāb al-Asyrāf, jld. 3, hlm. 201.
  4. Al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld. 8, hlm. 272.

Daftar Pustaka

  • Baladzuri, Ahmad bin Yahya, Insāb al-Asyrāf, Dar al-Ta’arif lil Mathbu’at, Beirut, 1977.
  • Ibnu Katsir, Ismail bin Umar, al-Bidāyah wa al-Nihāyah, Dar al-Fikr, Beirut, 1407 H.
  • Thabari, Muhammad bin Jarir, Tārikh al-Umum wa al-Muluk, jld. 7, Dar al-Turats, Beirut, 1387.
  • Muhammad bin Sa’ad al-Bashri, Thabaqāt al-Kubra, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, Beirut, 1410 H.