Pengguna anonim
Imam Ja'far al-Shadiq as: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>E.amini Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 200: | Baris 200: | ||
*Hadits dari Tauhid Mufadhal: Tauhid Mufadhal adalah sebuah hadis panjang yang didektikan oleh Imam Shadiq kepada Mufadhal bin Umar dalam empat sesi pertemuan.<ref>Lihat: Mufadhal bin Umar, ''Tauhid Mufadhal'', terjemahan Mirzai, 1373 HS</ref> Dalam hadis ini dibicarakan persoalan-persoalan seperti penciptaan alam semesta, penciptaan manusia, keajaiban-keajaiban dunia binatang, keajaiban-keajaiban langit dan bumi, hakikat kematian dan filosofi penciptaan manusia. <ref>Lihat: Mufadhal bin Umar, ''Tauhid Mufadhal'', 1373 HS</ref> | *Hadits dari Tauhid Mufadhal: Tauhid Mufadhal adalah sebuah hadis panjang yang didektikan oleh Imam Shadiq kepada Mufadhal bin Umar dalam empat sesi pertemuan.<ref>Lihat: Mufadhal bin Umar, ''Tauhid Mufadhal'', terjemahan Mirzai, 1373 HS</ref> Dalam hadis ini dibicarakan persoalan-persoalan seperti penciptaan alam semesta, penciptaan manusia, keajaiban-keajaiban dunia binatang, keajaiban-keajaiban langit dan bumi, hakikat kematian dan filosofi penciptaan manusia. <ref>Lihat: Mufadhal bin Umar, ''Tauhid Mufadhal'', 1373 HS</ref> | ||
*Hadis Inwan Basri: Dalam hadis Inwan Basri, Imam Shadiq as setelah mendefinisikan ibadah, menyampaikan perintah-perintah praktis di bidang pelatihan jiwa, bersabar dan menuntut ilmu kepada seseorang yang bernama Inwan Basri.<ref>Majlisi, ''Bihar al-Anwar'', jld. 1, hlm. 224-226</ref> | *Hadis Inwan Basri: Dalam hadis Inwan Basri, Imam Shadiq as setelah mendefinisikan ibadah, menyampaikan perintah-perintah praktis di bidang pelatihan jiwa, bersabar dan menuntut ilmu kepada seseorang yang bernama Inwan Basri.<ref>Majlisi, ''Bihar al-Anwar'', jld. 1, hlm. 224-226</ref> | ||
*Maqbulah Umar bin Hanzalah: <ref>Lihat:Kulaini, ''Kafi'', jld.1, hlm.67</ref> Sebagian [[fukaha]] Syiah telah mengambil beberapa standar dari hadis ini untuk menyelesaikan konflik di antara riwayat-riwayat. <ref>Misalanya lihat: Syaikh Anshari, ''Faraid al-Ushul'', jld. 4, hlm. 59-60</ref> Para pendukung teori wilayatul faqih dalam membuktikan teorinya bersandar kepada hadits ini.<ref>Misalnya lihat: Imam Khomaini, ''al-hukumah al-Islamiyah'', hlm. 115-121; Mishbah Yazdi, ''Nigahi Guzara be Nazariyah Walayate Faqih'', hlm.100</ref> | *Maqbulah Umar bin Hanzalah: <ref>Lihat:Kulaini, ''Kafi'', jld.1, hlm.67</ref> Sebagian [[fukaha]] Syiah telah mengambil beberapa standar dari hadis ini untuk menyelesaikan konflik di antara riwayat-riwayat. <ref>Misalanya lihat: Syaikh Anshari, ''Faraid al-Ushul'', jld. 4, hlm. 59-60</ref> Para pendukung teori [[wilayatul faqih]] dalam membuktikan teorinya bersandar kepada hadits ini.<ref>Misalnya lihat: Imam Khomaini, ''al-hukumah al-Islamiyah'', hlm. 115-121; Mishbah Yazdi, ''Nigahi Guzara be Nazariyah Walayate Faqih'', hlm.100</ref> | ||
==Pandangan Ahlusunnah Mengenai Imam Shadiq as== | ==Pandangan Ahlusunnah Mengenai Imam Shadiq as== | ||
Baris 316: | Baris 316: | ||
[[es:Imam Sadiq (P)]] | [[es:Imam Sadiq (P)]] | ||
[[de:Imam Ğaʿfar aṣ-Ṣādiq (a.)]] | [[de:Imam Ğaʿfar aṣ-Ṣādiq (a.)]] | ||
[[Kategori:Imam Syiah]] | [[Kategori:Imam Syiah]] |